Professional Documents
Culture Documents
PRESENTED BY : OKY RESI PRAMBUDI (H1E010002) ABDUL DOFIK (H1E010003) NATALIA EKI MULYANI (H1E010004)
Dalam gerak harmonik sederhana, sistem yang berosilasi dianggap tidak mengalami redaman. Dalam kenyataannya, semua gerak osilasi yang sebenarnya, energi mekanik terdisipasi karena adanya suatu gaya gesekan. Bila dibiarkan, sebuah pegas atau bandul akhirnya berhenti berosilasi. ===lihat video===
Persamaan sederhana untuk gaya teredam F d = -bv Dengan b adalah konstanta yang menyatakan besarnya redaman.
Hukum kedua Newton yang diterapkan untuk gerak benda bermassa m pada pegas dengan konstanta gaya k bila gaya redaman bv adalah: Fx = max -kx bv = m
1-1
Dalam gerak harmonik sederhana, Nilai rata-rata energi potensial dan energi kinetik untuk satu siklus adalah sama, dan energi total sama dengan dua kali nilai rata-rata energi potensial maupun energi kinetik.
E=2( m ) rata-rata = P = = F d = - b
m( ) rata-rata 1-1
1-2
=-
1-4
=-
dt
1-5
dengan C adalah suatu konstanta integrasi sembarang. E = = = E 0 dengan E 0 = adalah suatu konstanta lain, yang merupakan energi pada waktu t = 0. E = E 0 = E 0 dengan konstanta waktu = m/b merupakan waktu yang diperlukan energi untuk berkurang sebesar faktor 1/e.
Peredaman dari osilator yang teredam sedikit dinyatakan dengan suatu besaran tak berdimensi Q (faktor kualitas atau faktor Q). Jika E adalah energi total dan menyatakan kehilangan energi dalam satu periode, faktor Q didefinisikan sebagai
Q =
1-8
1-9
Dengan menggunakan Persamaan 1-7 dan 1-8, kita dapat menghubungkan faktor Q dengan konstanta redaman dan konstanta waktu:
Q =
1-10
Karena energi osilator berbanding lurus dengan kuadrat amplitudonya, maka gunakan Persamaan 1-6 untuk memperoleh kebergantungan amplitudo pada waktu untuk osilator yang teredam sedikit. Jika A adalah amplitudo pada waktu t dan A0 adalah amplitudo pada t = 0, maka
1-12
Kurva putus-putus pada Gambar diatas berhubungan dengan x = A dan x = - A dengan A diberikan oleh Persamaan 1-11. Dari persamaan 1-12 0 adalah amplitudo maksimum dan frekuensi dihubungkan ke frekuensi sudut 0 = / oleh =
1-13
Untuk redaman kecil, frekuensi hampir sama dengan frekuensi tak teredam, dan amplitudo berkurang secara eksponensial terhadap waktu.
JENIS-JENIS REDAMAN
Untuk mempertahankan suatu sistem teredam agar tetap berosilasi, energi harus diberikan ke dalam sistem. Bila ini dilakukan, osilator dikatakan digerakkan atau dipaksa. Osilator mengalami gaya eksternal
= 0 cos
===lihat video===
Sebuah benda bermassa m dipasang pada pegas dengan konstanta gaya k dan dikenai gaya redaman bv dan gaya yang diberkan oleh persamaan
= + 0 cos
2 2
= + 0 cos +
2 + 0 = 0 cos
1-17
Persamaan 1-17 di slide sebelum nya mempunyai penyelesaian yang terdiri dari dua bagian, penyelesaian keadaan tunak dan penyelesaian transien. Bagian penyelesaian transien identik dengan penyelesaian untuk osilator teredam yang diberikan oleh Persamaan 1-12. Konstanta dalam bagian penyelesaian ini menjadi diabaikan karena penurunan eksponensial amplitudo. Untuk penyelesaian keadaan tunak dapat ditulis: = cos ( ) dengan frekuensi sudut sama seperti frekuensi sudut gaya paksa dan amplitudo A dan konstanta fase diberikan oleh 1-19
A=
0
2 2 0 2 2
+ 2 2
dan tan =
2 0 2
1-20
RESONANSI
1-15
Persamaan diatas menyatakan faktor Q untuk redaman kecil yang merupakan ukuran
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa, Persamaan gerak harmonik teredam : -kx bv = m
KESIMPULAN
E = E0
= E0
Q = 2
cos +
KESIMPULAN
disebabkan karena redaman yang dialami oleh benda sangat besar. Under damped