You are on page 1of 4

2. Tanjung (Mimusops elengi) a. Deskripsi Mimusops elengi merupakan pohon berukuran sedang yang dapat tumbuh hingga 15 meter.

Daun-daun tunggal, tersebar, bertangkai panjang, berbentuk oval hingga melonjong dengan panjang 9-16 cm, bertepi rata namun menggelombang. Bunga berkelamin ganda, tunggal atau ganda menggantung di bawah daun dengan bau harum semerbak. Kulit bagian dalam berserat, berwarna merah muda atau kemerahan. b. Kegunaan dan bioaktivitas Air rebusan kulit batang tumbuhan tanjung digunakan untuk obat penurun panas (demam), obat penguat, sakit gigi, sariawan, mencuci luka, mewangikan rambut, dan pengarum nafas. Bunganya untuk mengharumkan pakaian, ruangan atau untuk hiasan, obat demam. Daun segar yang digerus halus digunakan sebagai tapal obat sakit kepala, daun yang dirajang dan dicampur sedikit serutan kayu secang dan dilinting dengan daun pisang, digunakan sebagai rokok untuk mengobati sariawan mulut. Buah yang matang dapat mempermudah buang air kecil. Jika ditumbuk dan dicampur dengan air untuk mempermudah proses melahirkan. Serbuk dari bunga kering sebagai tonik otak dan berguna sebagai tembakau untuk meringankan Cephalalgia. c. Kandungan metabolit sekunder Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, beberapa data yang diperoleh dari ekstrak Tanjung (Mimusops elengi), yaitu : Tabel 1. Hasil analisis ekstark kulit kayu dan biji dari air, kloroform, dah methanol Golongan Karbohidrat Protein Alkaloid Steroid Flavonoid Terpenoid Glikosida Saponin Tannin Kadar Air + + + + + + + + Kulit kayu Methanol Kloroform + + + + + + + + + + + + Air + + + + + Biji Methanol + + + + + Kloroform + -

+ minyak Sumber : International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences

Beberapa senyawa yang sudah dianalisis dari Tanjung (Mimusops engeli) kebanyakan dari golongan terpenoid. Hal ini sesuai dengan sifat fisik dari Tanjung yang berbau harum karna mengandung minyak atsiri, kebanyakan minyak atsiri merupakan golongan dari terpenoid. Beberapa senyawa yang sudah diisolasi dari biji bunga tanjung adalah Mimusopin, Mimusopsin, Mimusopside, Mimusopside b, mimusin, Mi-saponin a, 16-hydroxy mi-saponin a, Mimusopgenone, Mimugenone, Mimusopic, Mimusopsic acids, 3-hydroxy-lup-20(29)-ene23,28-dioic acid, -amyrin, lupeol, -taraxerol and ursolic acid. Golongan senyawa dari bagian tumbuhan lainnya juga sudah banyak diisolasi, tetapi belum dipublikasi secara luas. 3. Mimusops hexandra (Roxb.) a. Deskripsi Mimusops hexandra juga memilki nama Manilkara hexandra, tumbuhan ini tersebar didaerah cina, india, dan srilanka. Dapat tumbuh dari 3-4 m dengan kulit kayu yang berkerut. Daunnya bulat, lonjong atau elips dengan ukuran 5-12 x 3,5-5 cm, bagian dasar daun bebulu, urat daun tidak menonjol, tangkai daun panjangnya 1 cm atau lebih. Bunga berwarna kekuningan dan buahnya sperti berry berbentuk oval dengan warna merah. b. Kegunaan dan Bioaktivitas Bagian yang banyak dimanfaatkan adalah kulit kayu dan buah. Kulit kayu berasa manis, dingin, berguna sebagai obat sakit perut, obac cacing, afridisiak, dan alexiparmic. Selain itu juga berguna sebagai obat demam, ulitis, perut kembung, kolik, dyspepsia, helminthiasis, hyperdispsia, luka bakar. Buahnya manis, asam, dingin, afrodisiak, emolien, dan tonik. Buahnya dapat dikonsumsi langsung, berguna sebagai obat halusinasi, hilang kesadaran, anoreksia, dipsia, brongkitis, uretrorrhea, dan leprosy. Bijinya berguna sebagai obat bisul dan opacity pada kornea. c. Kandungan metabolit sekunder Metabolit yang terdapat pada bagian-bagian tumbuhan ini berupa Taraxerol, taraxeryl acetate, -amyrin cinnamate, -spinosterol yang didisolasi dari kulit kayu. Pada bagian biji terdapat dihydroquercetin dan quercetin dan sterol berupa -spinosterol. Selain itu Catherin Lavaud, dkk melaporkan senyawa baru yang berasal dari biji M. hexandra. 3-O-(-dglucuronopyranosyl) 28-O-(-l-rhamnopyranosyl (13) -d-xylopyranosyl(14) [-l-rhamnopyranosyl(13)] -l-rhamnopyranosyl(12) -l-arabinopyranosyl) protobassic acid, 3-O-(-d-glucuronopyranosly) 28-O-(-l-

rhamnopyranosyl(13) -d-xylopyranosyl(14) -l-rhamnopyranosyl(12) -larabinopyranosyl) 16--hydroxyprotobassic acid and 3-O-(-dglucopyranosyl(13) -d-glucopyranosyl) 28-O-(-l-rhamnopyranosyl(13) d-xylopyranosyl(14) -l-rhamnopyranosyl(12) -l-arabinopyranosyl) protobassic acid. Ester asam sinamat - and -amyrins bersama taraxerol, -spinasterol, quercitol and -d-glucoside of -sitosterol diisolasi dari akar M. hexandra. Daunya mengandung asam sinamat, hentriacontane, triterpene ketone, erpenic hydrocarbon dan taraxerol and quercitol. Sejumlah triterpen juga ditemukan pada bagian buah, yaitu - and -amyrin asetat, tetra-hidroksi alkohol, a asam monohidrokso monokarbosiklik dan -spinosterol.

Daftar Pustaka Bharat Gami, M.H.Parabia, 2010, Pharmacognostic Evaluation Of Bark And Of Mimusops Elengi L, International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, ISSN- 0975-1491. Catherine Lavaud, 1996 Georges Massiot, Michel Becchi, G. Misra, S.K. Nigam, Saponins From Three Species of Mimusops, Phytochemistry, Volume 41, Issue 3, Pages 887-893. C.R. Mitra, G. Misra, 1965, Mimusops hexandraII, Constituents of Fruit and Seeds, Phytochemistry, Volume 4, Issue 2, March, Pages 345-348 G. Misra, C.R. Mitra, 1966, Mimusops hexandra-II, : Constituents of Bark and Seeds, Phytochemistry, Volume 5, Issue 3, Pages 535-538 G. Misra, C.R. Mitra, 1968, Mimusops hexandra-III, Constituents of root, leaves, and Mesocarp, Phytochemistry, Volume 7, Issue, Pages 2173-2176 N.P. Sahu, 1996, Triterpenoids saponins from Mimusops elengi, Phytochemistry, Volume 41, Issue 3, Pages 883-886. Niranjan P. Sahu, Kazuo Koike, Zhonghua Jia, Tamotsu Nikaido, 1997, Triterpenoids saponins from Mimusops elengi, Phytochemistry, Volume 44, Issue 6, Pages 1145-1149. Sucharita Sen, Niranjan P. Sahu, Shashi B. Mahato, 1995, Pentacyclic triterpenoids from Mimusops elengi, Phytochemistry, Volume 38, Issue 1, January Pages 205-207. Sucharita Sen, Niranjan P. Sahu, Shashi B. Mahato, 1993, Novel migrated oleanane triterpenoid sapogenins from Mimusops elengi, Tetrahedron, Volume 49, Issue 40, Pages 9031-9038.

You might also like