You are on page 1of 23

HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL FMPP V

SE KARESIDENAN KEDIRI

Di Pon. Pes. Gedongsari Prambon Nganjuk


04 05 Oktober 2000

KOMISI A

1.

Banyak sekali komentar hukum tentang adaptasi dan toleransi dalam


kehidupan bermasyarakat. Para Ulama dalam hal ini berbeda
pendapat, ada yang mengatakan wajib, jawaz dan istihbab. Mereka
berpendapat bahwa walisongo juga beradaptasi dengan budaya jawa
yang cenderung animis dan budhis.
Pertanyaan :
a. Bagaimanakah hukumnya beradaptasi dan toleransi dalam
pergaulan masyarakat yang majmuk ?
b. Adakah dalil syari dari Al Quran dan Hadits yang membolehkah
adaptasi antara ajaran agama dengan kebudayaan ?
c. Di antara qoidah fiqhiyyah yang ada, masuk kategori qoidah apa
adaptasi tersebut ?
Pengurus FMPP
Jawaban :
a.
Toleransi hukumnya boleh pada hal-hal yang menurut ajaran
mereka diperbolehkan selama tidak dilakukan secara terangterangan, dengan disertai ingkar di dalam hati. Adapun adaptasi
hukumnya makruh. Kecuali ada tujuan menyamai dalam hal-hal
yang merupakan ciri khas mereka.
Catatan : Ketentuan hukum toleransi dan adaptasi di atas,
dibatasi selama tidak menyentuh aqidah. Jika sampai menyentuh
pada aqidah ( ridlo akan kekufuran ), maka hukumnya kufur. Bila
hanya sebatas mawaddah (rasa simpatik), maka hukumnya haram.
Dan apabila ada harapan akan masuk islamnya atau menarik
kemanfaatan dan menepis bahaya, maka hukumnya boleh .
Referensi :
1.
Al Fatawi Kubro Juz 4 hal. 117
2.
Al Bujairomi Alal Khotib Juz 4 ha. 245
3.
Bughyatul Mustarsyidin hal. 247
4.
Al Jamal Alal Manhaj Juz 5 hal. 226
Hasil Bahtsul Masail FMPP

) (

) (
117 :

) ( "





) (











245 : 292

) (





248 :

Hasil Bahtsul Masail FMPP

) (


226 :
Ada .

b.

Referensi :
1. Tafsir Khozin Juz I hal. 185 - 186
2. Tafsir Baidlowi Juz II hal. 19.
3. Al Halal wal Haram hal. 292.
4. Faidlul Qodir Juz VI hal. 104.
5. Tafsir Jalalain juz I hal. 89.

) (







- -

186 185 :

) (


.
19 :



Hasil Bahtsul Masail FMPP


.
297 :

8593 )( ) (
)(
104 :









89 :
c. Masuk dalam qoidah :
Segala sesuatu itu tergantung tujuannya

.1
.2

Menghindari hal yang negatif itu lebih diutamakan dari pada


mendatangkan hal yang positif
Referensi :
Al Fawaidul Janiyyah Juz I hal. 108 & 282.


108 :




282 :

Hasil Bahtsul Masail FMPP

Seiring dengan maraknya pembangunan baik pondok maupun


madrasah tidak lepas pula dari uluran tangan para dermawan yang
mengeluarkan hartanya untuk bershodaqoh / wakaf pada bangunan
tersebut .
Pertanyaan :
a.
Bagaimana hukum shodaqoh / wakaf pada madrasah atau
pondok yang dibangun di atas tanah yang masih bisa diwaris
(bangunan tersebut ada kemungkinan akan dirusak oleh ahli waris
? )tanah
b.
Seandainya boleh dirusak oleh ahli waris, bagaimana solusi
?amal jariyah nya
PP. Hidayatuth Thulab
Kamulan Trenggalek
Jawaban :
a.
Hukumnya sah (diperbolehkan) menurut qoul ashoh.
Referensi :
1. As Syarwani Juz 6 hal. 239 dan 240
2. Hasyiah Jamal Juz 3 hal. 758
3. Mughni Muhtaj Juz 3 hal. 378

) (






239 : 240

) (




Hasil Bahtsul Masail FMPP

2.





578 577 :

) (
) (




378 :
b.
Menawarkan kepada pemilik tanah agar bangunan tersebut
ditetapkan dengan kompensasi membayar ujroh. Kalau pemilik
tanah menghendaki agar bangunan tersebut dibongkar dan keadaan
bangunan tadi ( setelah dibongkar ) masih bisa dimanfaatkan,
maka statusnya masih tetap barang waqofan. Namun apabila sudah
tidak bisa lagi dimanfaatkan akan tetapi masih memungkinkan
untuk dijual maka harus dijual untuk kemudian dibelikan semisal
pekarangan sebagai gantinya. Dan bila sudah tidak memungkinkan
dijual maka menurut qoul ashoh dikembalikan kepada mauquf
alaih.
Catatan : Kalau yang merusak ahli waris, maka wajib mengganti.
Referensi :
1. Al Jamal Alal Manhaj Juz 3 hal. 576 - 578
2. Al Jamal Alal Manhaj Juz 3 hal. 578
5.
Al Qulyubi Juz 3 hal. 99
6.
Assyarwani Juz 6 hal. 285
7.
Itsmidil Ainain hal. 97
8.
Bughyatul Mustarsyidin hal. 175

Hasil Bahtsul Masail FMPP

) ( ) (
)
( ) ( ) .
(







578 576 :



578 :





)
(



99 :



)
(

285 :
Hasil Bahtsul Masail FMPP




97 :

) (
175 :
3.

Ada orang berhutang dengan jalan korupsi di bank. Orang tersebut


tidak bisa mengembalikannya, kemudian oleh pengadilan dinyatakan
bersalah dan dihukum penjara.
Pertanyaan :
Apakah hukuman tersebut bisa menghilangkan tanggung jawab
penghutang atau hanya sekedar tazir ?
PP. Gedongsari
Gedongsari Prambon Nganjuk
Jawaban :
Hukuman tersebut belum bisa menghilangkan tanggungannya
akan tetapi hanya sekedar tazir agar ia mau melunasi
tanggungannya.
Referensi :
1. Hasyatul Jamal juz 5 hal. 388.
2. Tanwirul Qulub hal. 392.
3. Ianatut Tholibin Juz 3 hal. 137





.
388 :

Hasil Bahtsul Masail FMPP




.
392 :

) (

137 :
4.

Ahmadi mempersilahkan kepada masyarakat untuk membangun sebuah


pesantren di atas tanah miliknya tanpa diwakafkan, sebagai respon atas
tawaran tersebut banyak masyarakat antusias menyumbangkan amal
jariyahnya. Selang beberapa tahun, bangunan tersebut ditempati burung
walet yang hasilnya cukup besar.
Pertanyaan :
a. Milik siapakah sarang dan burung walet ?
b. Bagaimana status tanah dan bangunan tersebut ?
c. Bolehkah Ahmadi memanfaatkan bangunan tersebut ? (semisal
untuk garasi mobil)
PP. Lirboyo
Lirboyo Kota Kediri
Jawaban :
a.
Burung walet dan sarangnya menjadi hak milik madrasah
kalau dibangun dengan tujuan agar ditempati burung walet atau
dengan tujuan untuk dimiliki madrasah. Kalau tidak ada tujuan
memiliki, maka madrasah lebih berhak memiliki dari pada yang
lain .
Referensi :
1. Bughyatul Mustarsyidin hal. 65
2. Al Qulyubi Juz 2 hal. 101

Hasil Bahtsul Masail FMPP

Assyarwani Juz 6 hal. 249


Al Jamal Alal Manhaj Juz 5 hal. 245
Ianatut Tholibin juz 3 hal. 180 - 181

3.
4.
5.

) (















.
65 :

) ( )
( ). (





101 :

Hasil Bahtsul Masail FMPP

) (
.
249 :


)
(


245 :

)
(


181 180 :
b. Status tanahnya tetap menjadi milik Pak Ahmadi sebagai
barang pinjaman selama tidak diniati wakaf. Bangunan tersebut
menjadi barang wakaf jika nadzir atau penyumbang mewakafkan
dengan shighot shorih atau shighot kinayah yang disertai niat
mewakafkan. Hukum ini berlaku, bila barang yang dijariyahkan
berupa barang-barang yang sah diwakafkan dan menjadi milik
madrasah dengan status shodaqoh bila tidak memenuhi ketentuanketentuan di atas.
Referensi :
1. Ianatut Tholibin Juz 3 hal 127
2. Assyarwani Juz 8 hal. 164
3. Syarhu Wajiz Juz 6 hal. 263


- -
127 :

Hasil Bahtsul Masail FMPP

) (


164 :







263 :
c. Pak Ahmadi tidak boleh memanfaatkan bangunan tersebut
kecuali ada hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan
madarsah. Semisal untuk pengasuh atau pengurus madrasah.
Referensi :
1. Bughyatul Mustarsyidin hal. 65 & 66
2. Ianatut Tholibin juz 3 hal. 183

) (


65 :

) (







66 :
Hasil Bahtsul Masail FMPP

:





184 :
SOAL :Bagaimanakah hukumnya membaca basmalah sebelum
? mengucapkan salam
PP. Al Falah
Ploso Mojo Kediri
Rumusan Jawaban :
Tidak sunah bahkan bidah bila sampai meyakini bahwa
basmalah sunnah diucapkan pada saat akan mengucapkan
)salam. Apabila akan menimbulkan iham (sangkaan yang keliru
pada orang-orang awam bahwa hal itu disunahkan maka
makruh .
Referensi :
1. Al Bajuri juz 1 hal. 11
2. Tuhfatul Murid ala Jauharit Tauhid hal. 3
3. Al Ihya Ulumuddin juz 2 hal. 225
4. Al adzkarunnawawi hal 314.
5. Bughyatul Mustarsyidin hal 37.






11 :

Hasil Bahtsul Masail FMPP

5.







3 :




225 :

)
(

314 :

) (










37 :

Hasil Bahtsul Masail FMPP

ASILAH BAHTSUL MASAIL FMPP III

SE KARESIDENAN KEDIRI

Di Pon. Pes. Gedongsari Prambon Nganjuk


04 05 Oktober 2000

KOMISI B

6.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pembayaran listrik di negara


kita yang menentukan adalah pihak PLN. Sehingga sering terjadi
tagihan rekening listrik para pelanggan mengalami kenaikan yang
signifikan (bahkan lebih dari 100 %), sementara penggunaan listrik
relatif tetap dan tarif dasar listrik tidak mengalami kenaikan.
Pertanyaan :
a.
Aqad apakah yang dilakukan oleh pelanggan dengan pihak
PLN dan bagaimana
hukumnya ?
b.
Bila tidak boleh, bagaimanakah solusinya ?
c.
Bila dalam kejadiaan di atas pihak pelanggan merasa
dirugikan, bolehkah mereka menuntut PLN ?
Pengurus FMPP
Jawaban :
a.
Akad antara PLN dan pelanggan termasuk aqad jualah. Dan
hukumnya sah dengan pelanggan sebagai jail, PLN sebagai dan
menyalakan listrik sebagai amal (pekerjaan) .
Referensi :
1. Tausyih Ala Ghoyatil Taqrib 168
2. Bujairomi Alal Manhaj Juz 3 hal. 239
3. Bughyatul Mustarsyidin hal. 168
4. Fatawi Qubro Juz 3 hal. 148

- - ) (


168 :
Hasil Bahtsul Masail FMPP

) (




239 :

) (


.
168 :

) (

) (



148 :
b. Pelanggan yang merasa dirugikan berhak mengadu kepada
PLN. Bila terjadi perselisihan maka diselesaikan di pengadilan.
Referensi :
1. Hamisy Ianatut Tholibin Juz 3 hal. 122
2. Al Fiqhul Isalami Juz 4 hal. 779





122 :

Hasil Bahtsul Masail FMPP

.









.






779 :
Godd ness ! (Astaga) ungkap sebagaian musyawirin saat menyimak
bagaimana ulama secara demonstratif menyebutkan kata Thohiron
sebagai salah satu syarat barang yang dijual (mabi) dan di saat yang
meski hal sama mereka tidak menolak praktek
tersebut bersifat alternatif.
Pertanyaan :
a.
Mengapa hanya faktor pemakaian sighot jual beli yang
menyebabkan najasah tidak diperbolehkan dijual, sementara dalam
naqlul yad juga terjadi proses peralihan milik/ kekuasaan sama
? dengan jual beli
b.
Apa yang dibuat tendensi fuqoha dalam merumuskan naqlul
yad
c.
Bagaiman hasil dari naqlul yad bila dikaitkan dengan hadits:

Hasil Bahtsul Masail FMPP

7.

PP. Lirboyo Kediri

Jawaban :
a.
Sebab :
1.
Shighot bai mengharuskan maqud alaih suci dan
dimiliki. Sementara naqlul yad tidak.
2.
Shighot bai menuntut iwadl disebut tsaman yang
merupakan perbandingan dari perpindahan milik. Sementara
dalam naqlul yad iwadl merupakan perbandingan dari
perpindahan hak bukan tsaman dari barang najis. Sehingga
perbedaan tidak hanya pada shighot tetapi juga pada
substansinya.
Referensi :
1. Hasyiyatul Jamal juz 3 hal. 22.
2. Umairoh Juz 2 hal. 152.
3. Bujairimi alal Khothib juz 3 hal. 7.
4. Bujairimi alal Manhaj juz 2 hal. 165.





22 :

) (


152 :
) (

7 :


) (
Hasil Bahtsul Masail FMPP



165:
Tendensi fuqoha dalam merumuskan naqlul yad :
1. Dalil Al Quran.
2. Kebutuhan masyarakat ( hajat ).

b.

Referensi :
1. Tafsir ibnu Katsir Juz III hal 237
2. Al Bajuri juz 2 hal 33.
3. Al Asybah wan Nadzoir hal. 62.



3038 1732



.
237 :



33 :

)
(



62 :
c. Halal. Karena bukan tsaman dari barang najis sebagaimana
yang tertera dalam hadits Nabi.

Hasil Bahtsul Masail FMPP

Referensi :
( sama dengan jawaban sub a ).
Sekarang di toko-toko banyak beredar hati import dari Australia
yang dalam kenyataannya harganya lebih murah dan bentuknya tidak
sama dengan hati di negara kita.

8.

Pertanyaan :
? Bagaimana hukumnya menjual dan menkonsumsi hati tersebut
PP. Al Falah
Jeblok Blitar
Rumusan Jawaban :
Mengkonsumsi dan menjual hukumnya boleh dan sah bila sudah ada
lisensi halal dari MUI atau sudah yakin halalnya. Haram dan tidak
sah apabila masih meragukan akan kehalalannya.
Referensi :
Fathul Jawad bisyarhi Mandzumati Ibni Imad hal. 73 - 75
Iantut Tholibin juz 1 hal. 105
Hamisy Bajuri juz 1 hal. 342
Assyarwani juz 4 hal. 235

) (
) (


)

(
75 73 :





Hasil Bahtsul Masail FMPP

1.
2.
3.
4.

105 :



342 :

) (


235 :
9.

Seiring dengan toleransi yang dikembangkan oleh NU dalam rangka


meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa, sering di gelar
pertunjukan kesenian tradisional Cina berupa barongsai dalam berbagai
acara yang bernuansa Islami seperti Istighosah dan Muktamar.
Pertanyaan :
Bagaimanakah hukumnya menonton, menggelar pertunjukan dan
bermain barongsai ?
PP. Al Falah
Ploso Kediri
Jawaban :
Hukumnya barongsai baik menonton, menggelar dan bermain adalah
haram karena barongsai merupakan ciri khas kaum kufar. Tetapi
apabila untuk menghindari fitnah dan hal itu merupakan jalan satusatunya maka diperbolehkan.
Referensi :
1. Bughyatul mustarsyidin hal.248
2. Hasyiyatul Jamal juz 2 hal. 78
3. Fawaidul Janiyyah hal. 260

} {


Hasil Bahtsul Masail FMPP



248



78 :




260 :
10.

Ramainya perebutan kursi Bupati di berbagai kabupaten selama


ini, menimbulkan banyak masalah di kalangan masyarakat bawah.
Mengingat banyaknya calon bupati yang tidak disenangi sebagian
besar rakyat kecil dilihat dari kriteria yang dimiliki oleh para
cabup dan juga banyak yang tidak layak menjadi bupati.
Pertanyaan :
Bagaimana hukumnya mencalonkan seseorang sebagai bupati
yang tidak disenangi oleh masyarakat umum ?
PP. Darul Falah
Sumbersari Pare Kediri
Jawaban :
Pencalonan tersebut tidak diperbolehkan manakala
ketidaksukaan masyarakat umum tersebut dikarenakan calon
tidak memenuhi syarat sebagai pemimpin. Dan masih ada
orang lain yang lebih memenuhi syarat atau lebih bermanfaat
bagi masyarakat.
Referensi :
1. Imamatul Udzma hal. 306 307.
2. Ianatut Tholiboin juz 4 hal. 210.
3. Ahkamus Sulthoniyyah hal 6
Hasil Bahtsul Masail FMPP











307 306 :

) (



.
210 :

}{








6

Hasil Bahtsul Masail FMPP

You might also like