You are on page 1of 23

HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL

( FMPP VII )
SE JAWA & MADURA

Di Pon. Pes. Nurul Kholil Demangan barat Gg. III / 10 Bangkalan


Madura 69115 Telp. ( 031 ) 3096564
23 24 September 2001 M.

( Komisi B )

JALSAH PERTAMA
23 September 2001 M.
MUSHOHIH :
1. KH. Anim Falahuddin Mahrus
2. KH. Fahrurrozi
3. KH. Safrijalla

PERUMUS :
1. KH. Muzani Hanafi ( Mdr. )
2. Bpk. Aly Musthofa Said
3. Bpk. Abd. Basith
4. Bpk. Abd. Mannan
5. Bpk. Isyhuri
6. Bpk. Sadulloh

MODERATOR :
Bpk. M. Ridlwan Qoyyum
NOTULEN :
1. Bpk. Zahrowardi
2. Bpk. Bahirul Mawahib
3. Bpk. Fahrulloh Rhomansha
4. Bpk. M. Munawar Zuhri

MEMUTUSKAN:

Latar belakang masalah

Akhir akhir ini, sedang marak gerakan feminisme. Yaitu gerakan yang memperjuangkan
kesetaraan gender. Mereka menuntut perlakuan yang sama antara laki laki dan perempuan
dalam segala bidang. Baik sosial maupun agama. Dalam bidang sosial mereka
memperjuangkan di antaranya :
a. Wanita harus diberi peran yang sama dalam peran publik ( dominan ).
b. Wanita harus diberi kesempatan yang sama dalam hal mencari nafkah.
Sedangkan di dalam bidang agama mereka memperjuangkan sebagai berikut :
a. Wanita harus mendapatkan warisan yang sama dengan laki laki.
b. Wanita harus diberikan hak untuk poliandri, sebagaimana seorang laki laki diperbolehkan
poligami.
Bahkan mereka menyatakan bahwa tafsir atau hasil ijtihad ulama yang
mendiskriditkan perempuan adalah salah.

Pertanyaan :
a. Bagaimana pandangan syara tentang gerakan feminisme tersebut ?
b. Bila tidak boleh, bagaimana solusinya untuk membendung gerakan tersebut dalam rangka
amar maruf nahi munkar ?
c. Bagaimana hukumnya mengatakan bahwa penafsiran atau hasil ijtihad ulama yang
mendiskriditkan perempuan adalah salah ?
Pon. Pes. Al Fattah
Siman Sekaran Lamongan 62261 Telp. (0322) 311644

Rumusan Jawaban :
a. Pada dasarnya Islam tidak pernah bersikap diskriminatif terhadap kaum wanita. Bahkan
telah berupaya mendudukkannya pada posisi yang sesuai dengan porsi kewanitaannya.
Bahkan ada hak wanita yang melibihi dari hak laki-laki, seperti hak Hadlonah (mengasuh
anak).
Oleh sebab itu, gerakan penyetaraan antara wanita dengan laki-laki disegala bidang, dengan
tanpa mempertimbangkan faktor fisik, psikologis dan kewajiban yang diemban masingmasing pihak, adalah sesuatu yang tidak lazim dan tidak dibenarkan oleh syara.
Namun masih tidak menutup kemungkinan adanya hak-hak wanita yang belum
diakomodir secara jelas oleh syara. Seperti hak pendidikan, jual beli dan upah
kerja. Maka gerakan feminisme dalam hal seperti ini diperbolehkan.

Referensi :
1.

Tafsir Ath Thobari Juz 5 hal. 46 47 & 48 ( Darul Fikr )

) Al Fahrurrozi juz 8 jilid 4 hal. 28 29 ( Darul Fikr


) Al Jamiul Ahkamil Al Quran lil Qurthubi juz 6 hal. 190 ( Darul Fikr
) Isadurrofiq juz 2 hal. 93 ( Daru Ihyail Kutub Al Arobiyah
) Bughyatul Mustarsyidin hal. 271 ( Darul Fikr
Al Wajiz fii Ushulil Fiqhi hal. 237

.1 47 - 46 :

.2 29 - 28 :

) ( ) (
, ) (
) (
,
) (
) (
) (
.

.3 190 :

) : ( " "
" "








.4 93 :

) ( ) ( ) (
) ( ) (
) ( ) ( ) (

2.
3.
4.
5.
6.





"

" ) ( ) (
) ( ) (
) (
) (
) ( ) (
) ( ) (
) ( ) (
) ( ( )
(
.

.5 271 :

) (






.

.6 48 :

.7 237 :
-5 :

,
"
" ) ( 11 :
"
" -
.
b. Solusinya disesuaikan dengan pola atau tahapan amar maruf nahi munkar. Yaitu :
Memperingatkan bila hal tersebut tidak dibenarkan.
Menasehati.
Mencela.
) Mencegah dengan kekuatan ( taghyir bil yad
Mengancam dengan pukulan.
Merealisasikan bentuk ancaman.
Dst .

Referensi :
) Al Fahrurrozi juz 20 Jilid 10 hal. 141 ( Darul Fikr
) Bughyatul Mustarsyidin hal. 251 252 ( Darul Fikr
Ihya Ulumuddin Juz 2 hal. 337 ( Daru Ihyail Kutub Al Arobiyah
) Syarah Sullam Taufiq hal. 61 ( Syirkah Al Muawanah Bandung Indonesia

.1 141:



) : (


,

-
:
,



) : ( :

:
) (

) (

1.
2.
3.
4.

,

) (
.

.2 252 251 :

.3 337 :





:



.

.4 61 :

) (

.
c. Bila di dalam perkataan tersebut terkandung tujuan untuk melecehkan para Ulama atau
pengingkaran terhadap hal hal yang mujma alaih biddloruri (kesepekatan para Ulama
tentang suatu hal, yang kebenaran hukumnya sudah bisa diketahui tanpa memerlukan
kajian ), maka hukumnya kufur. Dan bila tidak sampai ada tujuan yang demikian, maka
hukumnya hanya sebatas haram (tidak sampai kufur).

Referensi :
) Isadurrofiq juz 2 hal. 93 94 ( Daru Ihyail Kutub Al Arobiyah
) Tanwirul Qulub hal. 40 41 ( Darul Fikr

.1 94 - 93 :

) ( ) ( ) (
) ( ) (
) (
) (
) ( ) ( ) (
) (
) ( ) (
( ) (

.

1.
2.

.2 41 40 :

) ( . .
) ( ,
.
. ) :
( " : "
,
, :

.
,
,
, .
, "
"
" : "
.
Latar belakang masalah

Salah satu perkara yang membatalkan wudlu adalah bertemunya kulit antara pria dan
perempuan yang sudah besar dan keduanya tidak ada hubungan mahrom. Ukuran sudah
? ) ( besar dikembalikan pada pengadatan

Pertanyaan :
a. Umur berapakah pria dan perempuan yang bisa membatalkan wudlu pada waktu
? sekarang
b. Apa yang dijadikan pertimbangan hukum dalam menyikapi masalah yang dikembalikan
? ) ? Daerah, kondisi sosial, waktu atau lainnya ( pada pengadatan
Pon. Pes. Roudlotuth Tholibin
Po. Box. 01 Jojogan Tanggir Singgahan Tuban 62361 Telp. (0356) 551646 551647

Rumusan Jawaban :
a.
Penentuan batas membatalkannya wudlu sebab bersentuhan kulit antara laki laki dan wanita
terjadi khilaf. Menurut qoul shohih / mutamad wanita atau pria yang disentuhnya tidak ditentukan
dengan usia, akan tetapi oleh urf.
Sedangkan menurut muqobilus shohih / mutamad hal tersebut bisa ditentukan dengan usia.
Sebagaian Ulamaada yang berpendapat usia 7 tahun. Dan ada juga yang berpendapat usia 6
tahun.

Referensi :
) Syarah Sullam Taufiq hal. 21 ( Syirkah Al Muawanah Bandung Indonesia
) Hamisy Ianatuth Tholibin juz 1 hal. 64 ( Darul Fikr
) Kasyifatus Saja hal. 26 27 ( Maktabah Al Idrus
) At Turmusi juz 1 hal. 309 - 310 ( Mathbaah Al Amiroh Asy Syarofiyah

.1 21 :

1.
2.
3.
4.

) ( ) (
) (

.2 64 :

) ( ) (





) (
) .
(

.

.3 27 - 26 :











.

.

.4 310 - 309 :

) ( ) (

) (

) (





. ) (
) (


) (
) (

.

JALSAH KEDUA
24 September 2001 M.
MODERATOR :
) Bpk. Arbain ( Mdr.
NOTULEN :
1. Bpk. Munawar Zuhri
2. Bpk. Abdurrozaq
3. Bpk. Nawawi Asyhari

PERUMUS :
1. Abd. Manan
2. Bpk. Isyhuri
3. Bpk. Sadulloh
4. Bpk. Munir Akromin
5. Bpk. H. Dliyauddin

MUSHOHIH :
) 1. KH. Busyro Damanhuri ( Mdr.
) 2. KH. Jazuli ( Mdr.
3. K. Romadlon Khothib
4. K. Azizi Hasbulloh

MEMUTUSKAN:
b. Semuanya menjadi pertimbangan.

Referensi :
) At Tarifat hal. 149 ( Darul Kutub Al Alamiyah
) Fathul Fahhab Juz 2 hal. 220 221 ( Daru Ihyail Kutub Al Arobiyah
) Hawasyi As Syarwani Juz 3 hal. 468 469 ( Darul Kutub Al Alamiyah
) Usulul Fiqh Li Muhammad Abu Zahroh hal. 274 ( Darul Fikr

.1 149


.2 221 - 220 :

) (

.3 469 468 :




. ) : (








1.
2.
3.
4.

.4 274 :

- 264


.
.

.

:


. .
.



.
- 265

.
3

Latar belakang masalah


dan diterangkan bahwa dzikir itu ada dua. Dzikir Didalam kitab
. Yang paling utama adalah dilakukan bersamaan. Kalau tidak bisa, maka dzikir
. Kemudian di dalam kitab lain diterangkan bahwa dzikir yang lebih baik adalah
yang paling baik dan utama adalah
Pertanyaan :
? itu a. Sejauh manakah ketentuan dzikir
? atau dzikir itu termasuk dzikir b. Dzikir
itu ? apakah dari pahalanya atau dari sisi c. Dipandang dari manakah keutamaan dzikir
? yang lainnya
dan lebih utama dipandang dari pahalanya, termasuk dzikir d. Kalau dzikir
Juz 4 karena selamat dari riya maka bagaimana menanggapi keterangan kitab
hal. 193 yang berbunyi:
? itu
Pon. Pes. Gedongsari
Tegaron Prambon Nganjuk 64484 Telp. (0358) 791297

Rumusan Jawaban :
a. Dzikir khofi adalah dzikir di dalam hati atau dengan lisan yang hanya didengar oleh orang
) yang dzikir itu sendiri ( tidak didengar orang lain

Referensi :
An Nihayah Libnil Asbar Juz 2 hal. 57
Al Showi Alal Jalalain Juz 2 hal. 74

1.
2.

) Kifayatul Atqiya wa Minhajul Asfiya hal. 107 ( Syirkatul Maarif Bandung Indonesia
) Dalilul Falihin Juz 4 hal. 207 - 208 ( Darul Fikr

3.
4.

.1 57 :
)( " "
:

.

.2 74 :
) ( -
.

.3 107 :




- -

) . (

"
" .

.4 208 - 207 :

) . (
) (

:



.
b. Idem dengan jawaban sub a.
c. Dzikir khofi lebih utama dipandang dari beberapa faktor. Diantaranya adalah :
Lebih jauh dari riya.
Tidak sampai mengganggu orang lain.
Lebih besar pahalanya.
Lebih bisa mendekatkan.
Dll

Referensi :
) Kifayatul Atqiya Waa Minhajul Ashfiya hal. 107 108 ( Syirkatul Maarif Bandung
Tanqihul qoul hal. 36
Jamiul Usulil Auliya hal. 163
) Al Adzkar Nawawi hal. 9 ( Daru Ihyail Kutub Al Arobiyah

.1 108 - 107 :

) (
"
"
) (

1.
2.
3.
4.

.2 36 :
) (


.

.3 164 :



.

.4 9 :

) (



.
d. Yang dimaksud dengan ibarat yang ada pada kitab Ianatuth Tholibin adalah pahala
melafadzkan atau pahala yang diketahui malaikat penulis amal ( kiriomul katibin ). Artinya
orang yang ada udzur melafadzkan dzikir yang diperintahkan, maka bisa mendapat pahala
walaupun tidak melakukannya.

Referensi :
) Kifayatul Atkiya Waa Minhajul Ashfiya hal. 107 108 ( Syirkatul Maarif Bandung
) Hawasyi Asy Syarwani Juz 1 hal. 278 279 ( Darul Kutub Al Alamiyah
) Al Masail Al Mantsuroh Fatawi Al Imam Al Nawawi hal. 189 190 ( Darul Fikr

.1 108 - 107 :


.
:
:

.2 279 - 278 :

) (

1.
2.
3.

. ) :
( ) : (
) :
( ) : (

) :
(

) : (

) : ( ) :
(








.3 190 189 :

) - 26 ( " "
) ) (1 (


" :
" (1) . :


" " 48 :
" " " " " :
"
:
:

"
"

" " :
" "

"
" 522 :
Latar belakang masalah

Beberapa jamaah haji Indonesia pada tahun ini telah mengalami kerugian yang
diakibatkan dari ketidak mampuan supir (driver) mengantarkan mereka untuk Wuquf di
Arofah tepat pada waktunya, hal ini tentunya akan menyebabkan problem tersendiri pada
sebagian jamaah, mengingat taraf ekonomi mereka yang belum tentu memungkinkan
untuk mengulangi (Qodlo) haji mereka ditahun-tahun mendatang.

Pertanyaan :
a. Bila sewaktu-waktu terjadi kesalahan teknis yang menyebabkan batalnya haji seperti
? kasus diatas, siapa yang harus bertanggung jawab
? b. Termasuk transaksi apakah proses pemberangkatan jamaah haji di Indonesia
c. Bila ada calon jamaah haji yang wafat sementara harta peninggalan (tirkah)-nya
memungkinkan untuk digunakan mengqodloi hanya dengan cara menyewa seseorang untuk
? meng-hajikan, wajibkah melakukanya
Pon. Pes. Lirboyo
Po. Box. 162 Kota Kediri 64101 Telp. (0354) 773608 Fax. 772171

Rumusan Jawaban :
a. Jika peengertian tanggung jawab adalah mengqodloi, maka yang bertanggung jawab
adalah Murid al-Hajji. Jika pengertiannya adalah masalah dana, maka belum ada kesepakatan
di antara musyawirin.

Referensi :
) Roudlotuth Tholibin juz 3 hal. 32 ( Al Maktabah Al Islamy
) Al Bujairomi Alal Khothib juz 3 hal. 227 ( Darul Fikr
) Al Majmu juz 7 hal. 135 136 ( Al Maktabah As Salafiyah
Fathul Aziz juz 3 hal. 534

.1 32 :

:
:
:



.2 227 :

:





.

.3 136 135 :

) ( ) (

) (

1.
2.
3.
4.

) (





) (

.4 534 :

.
b. Proses pemberangkatan haji termasuk aqod ijaroh fidz dzimmah atau jualah.

Referensi :
) Hamisy Al Bajuri juz 2 hal. 26 27 & 32 33 ( Daru Ihyail Kutub Al Arobiyah

.1 27 - 26 :

1.

) (

.2 33 32 :

) (


c. Ahli waris wajib menghajikannya apabila kematiannya setelah mampu serta imkan untuk
pergi ke tanah Haram dan setelah istiqror ( setelah masuk separo dari malam hari raya
qurban serta imkan untuk melakukan beberapa rukun haji ). Sedangkan bagi yang menunda
haji setelah mampu dan imkan, kemudian mati sebelum separo dari malam hari raya qurban,
maka tetap wajib dihajikan.

Referensi :
) Al Majmu juz 7 hal. 109 ( Al Maktabah As Salafiyah
) Hasyiyatu Ibni Hajar Alal Idloh hal. 107 108 ( Daru Harro
) Mughnil Muhtaj juz 1 hal. 468 469 ( Darul Fikr
) Itsmidul Ainain Hamisy Bughyatul Mustarsyidin hal. 116 ( Darul Fikr
) Al Bujairomi Alal Khothib juz 2 hal. 425 ( Darul Fikr
) Al Anwar Al Ardabily juz 1 hal. 175 - 176 ( Al Maktabah At Tijariyah Al Kubro

.1 109 :

* * )




"

"


(

.2 108 107 :

1.
2.
3.
4.
5.
6.


) (













) (

.3 469 - 468 :


) : ( )
(

) (
) (



















.4 116 :
) (







.

.5 425 :

" "


. :


.6 176 175 :






)
(

.
Latar belakang masalah

Akhir akhir ini kita sebagai warga negara benar benar telah dihadapkan pada serangkaian
masalah penting. Meliputi bidang keamanan, politik, sosial serta ekonomi anak bangsa.
Satu hal yang tidak kalah penting dari masalah tersebut adalah masalah usia kehamilan
seseorang. Masalah ini dianggap krusial karena menentukan terhadap nasab anak bangsa.
Sementara para ibu bisa mengetahui usia kandungannya hanya lewat dokter ahli tanpa
diketahui teori apa yang diterapkan dan bagaimana caranya.

Pertanyaan :
? Bagaimana ( dari mana ) cara menghitung usia kandungan menurut fiqh

Forum Musyawaroh Pon. Pes. Roudlotul Ulum


Po. Box. 09 Besuk Kejayan Pasuruan 67172 Telp. (0343) 413404

Rumusan Jawaban :
Cara menghitung usia kandungan menurut fiqh adalah : dihitung mulai dari jimak /
masuknya sperma ke ovum yang positif terjadi pembuahan. Hanya saja untuk mengetahui
sperma yang positif menjadi janin tidak dapat diketahui dengan pasti kecuali kabar dari
orang yang mashum. seperti Nabi Isa Alaihis Salam. Sedangkan tanda-tanda kehamilan
yang ada hanyalah sebatas dugaan.

Referensi :
) Alfiqhu Ala Madzahibil Arbaah Juz 4 hal. 525 ( Darul Fikr
) Bughyatul Mustarsyidin hal. 238 ( Darul Fikr
) Mughni Muhtaj Juz 3 hal. 338 & 388 ( Darul Fikr
) Tausikh Ala Ibni Qosim hal. 46 ( Darul Fikr

.1 525 :

.2 238 :

) (




.





.

.3 338 :





)
( )
( ) (

) ( )
( ) ( ) (
) (
) ( ) (
) ( ) (

1.
2.
3.
4.










) (
.

.4 388 :

:
.

.5 46 :

) ( ) (
) (

:
) ( )
(
" : "






.
Latar belakang masalah

Di suatu daerah sering terjadi pekerja lahan pertanian tidak meminta ongkos kerjanya
kepada pemilik lahan. Akan tetapi dia meminta kepada pemiliknya, bila tiba waktu panen
agar dipekerjakan lagi dan zakat dari hasil panennya diberikan kepadanya. Dan hal itu
dilaksanakan oleh pemiliknya. Di antara pemilik lahan ada yang mengeluarkan upah dan
zakat dan ada pula yang mengeluarkan zakat sebagai ongkos.

Pertanyaan :
? a. Wajibkah pemilik lahan melaksanakan permintaan pekerja tsb.
? b. Cukupkah zakat ( yang sekaligus sebagai ongkos ) yang dikeluarkan
? c. Apakah pekerja yang demikian termasuk mustahiquz zakat atau tidak

HISAN
Cabang Kwanyar Bangkalan

Rumusan Jawaban :
a. Pemilik lahan tidak wajib melaksanakan permintaan pekerja seperti yang tersebut di
dalam latar belakang masalah.

Referensi :
) Hamisy Al Bajuri juz 1 hal. 281 282 ( Daru Ihyail Kutub Al Arobiyah

1.

) Isadurrofiq juz 1 hal. 113 ( Daru Ihyail Kutub Al Arobiyah


) Ianatuth Tholibin juz 3 hal. 118 119 ( Darul Fikr
) Mughnil Muhtaj juz 2 hal. 352 ( Darul Fikr
) Tarsyihul Mustafidin hal. 263 ( Darul Fikr

.1 282 281 :

) ( )

(

.2 113 :

) ( :

.

.3 119 118 :

) ( : )
( .
. :
:
) . (
: -
- : -
: ) (
: -
-
: )
( .

.4 352 :

) ( ) ( ) (
) ( ) ( ) (

:
) ( )
( ) ( :
) (
) ( ) (
:
:
:
:

:



:

2.
3.
4.
5.

.5 263 :

) (


.
.
b. Zakat yang sekaligus sebagai ongkos ( upah pekerja ) tidak sah dan tidak mencukupi.

Referensi :
) Ianatuth Tholibin juz 2 hal. 163 ( Darul Fikr
) Isadurrofiq juz 1 hal. 113 ( Daru Ihyail Kutub Al Arobiyah
) Tarsyihul Mustafidin hal. 147 ( Darul Fikr

.1 163 :

)
(
: :
"
" :


- - :
- -

.

.2 113 :

) ( :

.

.3 147 :

) (





) (






1.
2.
3.

.
c. Status sebagai pekerja bukan standart dalam penerimaan zakat, tapi dilihat dari
keberadaanya apakah ia sudah memenuhi kriteria dalam ashnaf tsamanih.

Referensi :
1.

Hamisy Al Bajuri juz 1 hal. 281 - 282 ( Daru Ihyail Kutub Al Arobiyah )

282 281 : .1

) ( )

(
Bangkalan ; 23 - 24 September 2001 M.
7

Latar belakang masalah

Perbedaan penetapan hari raya masih seringkali diperdebatkan. Contoh saja pada bulan
Dzul Hijjah kemarin. Di mana pemerintah RI menetapkan hari raya kurban jatuh pada
hari Senin. Sedangkan menurut sebagian hasib menentukan hari raya jatuh pada pada hari
Selasa. Karena menurutnya secara hisab, di awal bulan Dzul Hijjah, hilal belum imkan
untuk diruyah.

Pertanyaan :
a. Bagi yang mengikuti hisab (hari Selasa), jatuh pada hari apa puasa Arofahnya ? dan
bolehkah penyembelihan kurban dilaksanakan di hari Senin ?
b. Bolehkah juga mengikuti sholat Idul Adha bersama sama dengan masyarakat yang berhari
raya Senin ?
c. Seandainya kasus di atas adalah hari raya Idul Fitri, bolehkah zakat fitrah diberikan di hari
Selasa ?
Pon. Pes. Al Maruf
Bandungsari Ngaringan Grobogan Jateng 58193

Rumusan Jawaban :
Referensi :
8

Latar belakang masalah

Sebagaimana kita ketahui bersama sekarang banyak beredar dipasar pasar dijual gambar
Sayyidina Ali, Syekh Abdul Qodir al Jailani dan lainnya ( yang konon pelukisnya pernah
bertemu dalam mimpi ), buku buku yang mengisahkan tentang siksa kubur ataupun siksa
di Neraka dengan bentuk gambar. Hal ini bertujuan agar orang yang membaca dan
melihat gambar tersebut senang kebajikan dan takut mengerjakan perkara munkar.

Pertanyaan :
a. Bagaimanakah hukum menggambar dan mengekspresikan siksa qubur dan neraka dalam
bentuk neraka dimaksud ?
b. Bagaimana hukum menerbitkan, menjual, membeli berikut membaca buku buku tersebut ?
c. Bolehkah menggambar Syayidina Ali, Syekh Abdul Qodir al Jailani dan lainnya bila betul
betul pernah bermimpi merekan ?
Pondok. Pesantren. Sidogiri
Po. Box. 22 Sidogiri Pasuruan 67101 Telp. (0343) 426638 429723 Fax. 428751

Rumusan Jawaban :
Referensi :
9

Latar belakang masalah

Pertanyaan :
Bagaimanakah hukum membaca Al Quran, dzikir dan Al Barzanji yang diiringi dengan
terbangan ?
Pon. Pes. Roudlotuth Tholibin
Po. Box. 01 Jojogan Tanggir Singgahan Tuban 62361 Telp. (0356) 551646
5516475

Rumusan Jawaban :
Referensi :
10 Latar belakang masalah
Sepeninggal Fulan harta pusakanya tidak langsung dibagi. Akan tetapi para ahli waris
setuju untuk membagi setelah istri Fulan meningal. Mengingat kekayaan tersebut adalah
hasil dari kerja bareng mereka berdua. Padahal dampak dari tindakan tersebut bisa
mengurangi kadar harta dan menambah jumlah pewarisnya.

Pertanyaan :
a. Bagaimanakah hukumnya menunda pembagian harta pusaka dengan pertimbangan
diatas ?
b. Bagaimana cara pembagian harta tersebut sepeninggal istri Fulan ?
Pon. Pes. Mahir Arriyadl
Po. Box. 104 Ringinagung Pare Kediri 64201 telp. (0354) 326522

Rumusan Jawaban :
Referensi :
11 Latar belakang masalah
Sering kali para olah ragawan menggunakan ekstasi untuk digunakan obat dopping yang
secara de fakto cukup signifikan untuk membantu meningkatkan stamina.

Pertanyaan :
a. Apakah ekstasi yang digunakan untuk dopping itu sudah dikatakan muskir ( sesuatu yang
memabukkan ) ?
b. Sebatas manakah sesuatu itu dapat dikatagorikan muskir dan tidaknya ?
Pon. Pes. Daruttauhid Al Alawi
Jl. Letnan Sucipto No. 09 Sendang Senori Tuban 62365 Tlep. (0356) 531108.

Rumusan Jawaban :
Referensi :
12 Latar belakang masalah
Masih nampak jelas dalam ingatan kita, gara gara mengumandangkan / menyanyikan lagu
plesetan dari lagu perjuangan ( Garuda Pancasila ), Harry Rusli, salah seorang seniman,
terpaksa berurusan dengan pihak yang berwajib dengan alasan menghina pemerintah.

Pertanyaan :
a. Bagaimanakah ( hukum ) tindakan Harry Rusli tersebut menurut prespektif fiqh ?
b. Apakah tindakan yang berwajib dengan alasan di atas dapat dibenarkan syara ?
Pon. Pes. Al Falah
Po. Box. 121 Ploso Mojo Kediri Telp. (0354) 479033

Rumusan Jawaban :

Referensi :
13 Latar belakang masalah
Dalam sebuah pembangunan sudah barang tentu yang namanya pendanaan dalam
merealisasikan pembangunan tersebut, panitia membuat LIS yang dijalankan oleh warga
atau murid murid madrasah dengan imbalan 10 %. Dan panitia mematak hasil LIS
minimal Rp. 10.000,- per anak ( misalnya ).

Pertanyaan :
a. Aqad apakah yang dilakukan panitia dan warga ?
b. Bila warga atau murid tidak mencapai target, apakah wajib melunasinya ?
Pon. Pes. Haji Yaqub (HY) Lirboyo
Po. Box. 162 Kota Kediri 64101 Telp. (0354) 772118 Fax. 772171

Rumusan Jawaban :
Referensi :

You might also like