ANALISIS BERITA AKSES LAYANAN PERSALINAN RENDAH Berita berjudul akses layanan persalinan rendah menceritakan tentang masih

asih tingginya kematian ibu melahirkan di indonesia dibandingkan dengan negara negara di Asia tenggara, meskipun sudah banyak upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan tetapi penurunannya sangat kecil sehingga diperlukan upaya yang lebih baik lagi untuk mencapai tujuan MDGS yaitu menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup Berita ini menambah wawasan pembacanya karena isinya mengandung banyak informasi tentang kematian ibu melahirkan, penyebabnya dan upaya upaya yang dilakukan untuk mengurangi kematian ibu melahirkan. Persoalan angka kematian ibu bukan hanya persoalan sektor kesehatan saja tetapi merupakan persoalan sektor lain seperti ekonomi, sosial dan budaya. Jadi bukan karena alasan otonomi daerah saja tetapi juga program pemerintah harus bisa diakses oleh semua ibu hamil. Dalam berita ini juga menjelaskan berbagai penyebab tingginya angka kematian ibu dari mulai letak geografis yang sulit dijangkau dan tenaga kesehatan terbatas seperti sulawesi tengah, papua, papua barat, maluku, maluku utara dan Nusa tenggara timur, dimana kematian ibu di daerah tersebut masih tinggi. Faktor lain Selain letak geografis yang sulit dijangkau, faktor demografis seperti penyebaran penduduk yang tidak merata terutama di pulau jawa juga menyebabkan angka kematian ibu tinggi. Dilihat dari judulnya akses layanan persalinan rendah seolah olah ingin menghimbau pemerintah untuk bertanggung jawab mengendalikan dan mengontrol program yang sedang dijalankan agar bisa dijangkau dan dirasakan oleh semua ibu hamil jadi tidak hanya mempunyai program dan menyediakan anggaran saja karena tanpa kendali dan kontrol program ini tidak akan sampai ke sasaran.

ANALISIS BERITA RUMAH SAKIT DINILAI KURANG PEDULI Berita ini menceritakan tentang minimnya kepedulian rumah sakit dalam menurunkan angka kematian ibu guna mencapai MDGS 2015, tugas menurunkan kematian ibu masih merupakan tugas puskesmas, hal ini juga terlihat dengan masih sedikitnya rumah sakit yang menerapkan program rumah sakit sayang ibu.