You are on page 1of 23

Tetrasiklin & Turunannya

Nama Angggota Kelompok: Alfiatus rahmawati Ardian Mualip Riski Nur Laili Muhamad Fahmi Laillatus Somia Arum Puspita Dewi Nabila Siti Mualima

INTRODUKSI / PENDAHULUAN

Sejarah
Tetrasiklin semula diperoleh dari Streptomyces aureofaciaens(klortetrasiklin) dan Streptomyces rimosus(oksitetrasiklin) pada tahun 1948, merupakan antibiotik spektrum luas pertama yang efektif melawan bakteri gram positif dan gram negatif dan banyak organisme lainnya, seperti mikobakterium, riketsia, spirokaeta, dan klamidia. Tetrasiklin sendiri dibuat secara semisintetik dari klortetrasiklin, tetapi juga dapat diperoleh dari spesies Streptomyces lain. Setelah tahun 1960, zat induk tetrasiklin mulai dibuat diseluruhnya secara sintetis, yang kemudian disusul oleh dervat-oksi dan -klor serta senyawa Long-acting doksisiklin dan minosiklin.

Lanjutan..
Tetrasiklin adalah sediaan bakteriostatik yang mengikat subunit 30S ribosom dan memengaruhi sintesis protein. Nama obat-obatan ini mudah dikenali kerena semua berakhiran -siklin. Tetrasiklin bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri, dengan cara menghambat sintesa protein dalam ribosom bakteri sehingga tidak terbentuk polipeptida.

Lanjutan..
Tetrasiklin tidak efektif untuk melawan: - Staphylococcus aureus (kecuali untuk tetrasiklin yang lebih baru) - Pseudomonas - Proteua Tetrasiklin aktif terhadap mikroba khusus seperti Chlamydia trachomatis ( penyebab penyakit mata trachoma dan penyakit kelamin), Rickettsiae (scrubtyphus), spirokheta (sifilis, framboesia), leptospirae (penyakit Weil), Actinomyces dan beberapa protozoa (amoeba). Obat ini juga dapat dipakai untuk melawan Mycoplasma pneumoniae.

Rumus Kimia
Tetrasiklin merupakan senyawa yang memiliki empat lingkar bentuk segi enam dan tersusun dalam urutan lingkaran linier ini dibedakan atas: Aureomisin (klortetrasiklin) Akromisin (tetrasiklin) Teramisin (oksitetrasiklin) Deklomisin ( demetil klortetrasiklin) Struktur kimia keempat tetrasiklin ini mempunyai kerangka atau inti yang sama, dan perbedaannnya pada harga R yang terikat pada lingkar pertama, kedua dan ketiga.

Lanjutan..
Harga R pada lingkar pertama, kedua, dan ketiga senyawa senyawa tetrasiklin.
Nama Tetrasiklin
Tetrasiklin
Klortetrasiklin Oksitetrasiklin Demeklosiklin Doksisiklin Minosiklin

R1
-H
-Cl -H -Cl -H -N(CH3)2

R2
-CH3, -OH
-CH3, -OH -CH3, -OH -H, -OH -CH3, -H -H, -H

R3
-H, -H
-H, -H -OH, -H -H, -H -OH, -H -H, -H

FARMAKODINAMIK EFEK SAMPING PADA TUBUH

Efek samping utama tetrasiklin


disebabkan oleh penggabungan senyawasenyawa ini ke dalam gigi dan tulang. Obat-obat ini menyebabkan gigi berubah warna dan dapat memperlambat pertumbuhan tulang. Gangguan saluran cerna (gastrointestinal) juga dapat terjadi akibat penggunaan agens ini, misalnya mual, muntah dan diare. Kadang-kadang terjadi superinfeksi oral dengan kandida albikans sehingga timbul sariawan.

Lanjutan..
Terjadi peningkatan insidensi reaksi terbakar matahari abnormal pada orang yang minum tetrasiklin, khususnya demeklosiklin. Untuk alasan ini, tetrasiklin tidak dianjurkan untuk dikomsumsi wanita hamil khususnya selama trimester pertama kehamilan karena adanya kemungkinan efek teratogenik. Wanita dalam trisemester terakhir kehamilan dan anak-anak yang berusia kurang dari 8 tahun tidak boleh memakai tetrasiklin karena perubahan warna yang menetap pada gigi tetap. Minosiklin dapat menyebabkan kerusakan pada bagian vestibular dari telinga dalam, yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam menjaga keseimbangan. Tetrasiklin yang kadaluwarsa harus segera dimusnahkan karena obat berubah menjadi produk sampingan yang toksik. Nefrotoksisitas terjadi jika tetrasiklin diberikan dalam dosis tinggi dengan obat-obat nefrotoksik lainnya. Superfinfeksi merupakan masalah lain yang mungkin terjadi karena tetrasiklin dapat mengganggu flora mikroba dari tubuh.

AKTINOMIKOSIS

ACNE VULGARIS

FARMAKOKINETIK

Absorbsi
Absorbsi sekitar 30-80% tetrasiklin diserap dalam saluran cerna. Doksisiklin dan minosiklin diserap lebih dari 90%. Absorbsi ini sebagian besar berlangsung di lambung dan usus halus bagian atas, tetapi membentuk kelat dengan Fe, Al, Ca dan logam-logam lain yang akan mengurangi absorbsi pada saluran cerna karena terbentuk zat yang tidak larut.

Lanjutan..
Adanya makanan dalam lambung menghambat penyerapan golongan tetrasiklin, kecuali minosiklin dan doksisiklin, Absorbsi berbagai jenis tetrasiklin dihambat dalam derajat tertentu oleh pH tinggi dan pembentukan kelat yaitu kompleks tetrasiklin dengan suatu zat lain yang sukar diserap seperti aluminium hidroksid, garam kalsium dan magnesium yang biasanya terdapat dalam antasid, dan juga ferum.

Distibusi
Tetrasiklin seringkali diresepkan untuk pemakaian oral meskipun obat ini juga tersedia untuk pemakaian intramuskular dan intravena. Berdistribusi dalam cairan plasma semua jenis tetrasiklin terikat oleh protein plasma dalam jumlah yang bervariasi. Obat golongan ini ditimbun dalam sistem retikuloendotelial dihati, limfa dan sumsum tulang, serta didentin dan email dari gigi yang belum bererupsi.golongan tetrasiklin menembus sawar uri, dan terdapat dalam air susu ibu dalam kadar yang relatif tinggi.

Metabolisme
Tetrasiklin memiliki t: 1-2 jam. Tidak satupun dari kelompok ini mengalami metabolisme, kecuali tetrasiklin yang diekskresikan sebagai D-epitetrasiklin.

Ekskresi
Golongan tetrasiklin diekskresi melalui urin dengan filtrasi glomerulus, dan melalui empedu. Pada pemberian per oral kera-kira 20-55% golongan tetrasiklin diekskresi melalui urin. Golongan tetrasiklin yang diekskresi oleh hati ke dalam empedu mencapai kadar 10 kali kadar dalam serum. Sebagian besar obat yang diekskresikan ke dalam lumen usus ini mengalami sirkulasi enterohepatik, maak obat ini masih terdapat dalam darah untuk waktu lama setelah terapi dihentikan. Bila terjadi obstruksi pada saluran empedu atau gangguan faal hati, obat ini akan mengalami kumulasi dalam darah. Obat yang tidak diserap dieksresi melalui tinja.

DOSIS

Derivat
Tetrasiklin

Dosis
Oral: 250-500 mg setiap 6 jam IM: 100-200 mg setiap 6-8 jam Infus IV: 500 mg setiap 12 jam 250-500 mg setiap 6 jam 250-500 mg setiap 6 jam 150 mg setiap 6 jam 200 mg awal, kemudian 100 mg tiap hari 100 mg dua kali sehari

Klortetrasiklin Oksitetrasiklin Demeklosiklin Doksisiklin

Minosiklin

SEDIAAN

Derivat
Tetrasiklin

Sediaan
Kapsul/tablet 250 dan 500 mg Bubuk obat suntik IM 100 dan 200 mg/vial Bubuk obat suntik IV 250 dan 500 mg/vial Salep kulit 3% Salep/obat tetes mata 1% (tetrasiklin HCl dan tetrasiklin kompleks fosfat untuk oral tersedia dengan ukuran yang sama) Kapsul 250 mg Salep kulit 3% Salep mata 1% Kapsul 250 mg dan 500 mg Larutan obat suntik IM 250 dan 100 mg/ampul 2 ml dan 500 mg/vial 10 ml Bubuk obat suntik IV 250 mg Salep kulit 3% Salep mata 1% Kapsul atau tablet 150 dan 300 mg Sirup 75 mg/5ml Kapsul atau tablet 100 mg, tablet 50 mg Sirup 10 mg/ml Kapsul 100 mg

Klortetrasiklin

Oksitetrasiklin

Demeklosiklin

Doksisiklin

Minosiklin

TANYA-JAWAB

You might also like