You are on page 1of 10

TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL BANDURA

1973

PENDAHULUAN

a.

Latar belakang

Belajar merupakan sesuatu yang sangat penting sekali dalam rentan perkembangan pada diri seseorang, dengan belajar seseorang telah mengalami suatu proses menuju kearah yang lebih baik. Belajar adalah suatu proses memperoleh suatu kepandaian atau ilmu, proses belajar sendiri tidak dapat di observasi maupun dilihat secara abstak tetapi melalui memanifestasikan dari suatu kegiatan belajar seseorang. Dengan kata lain belajar harus mengalami dan melakukan latihan- latihan.

Dalam kaitanya dengan belajar ini sangat banyak teori- teori yang membahas atau yang menyingguang tentang belajar, dari kebanyakan teori dan tokoh- tokoh kami mengangkat gaya belajar social (Social Lerning) yang di kemukakan oleh Albert Bandura seorang tokoh Psikologi yang menganut aliran Behaviorisme, yang dimana segala sesuatu dari proses belajar ini berkaitan dengan envaironment (persekitaran)

Rumusan masalah

Dari latar belakang di atas kami memperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

1.

Apa latar belakang A. Bandura

2.

Apa definisi belajar ?

3.

Apa latar belakang teori yang di pakai A. Bandura ?

4.

Bagaimana pandangan teori A. Bandura tentang belajar ?

5.

Aplikasi dalam proses pembelajaran ?

TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL BANDURA

1973

Tujuan

1.

Mengungkapkan apa latar belakang tokoh (A. Bandura)

2.

Menjelaskan pengertian belajar.

3.

Untuk memahami latar belakang dari teori yang di pakai

4.

Untuk menjelaskan pandangan teori A. Bandura tentang belajar

5.

Untuk mengetahui aplikasi teori yang di pakai dalam proses belajar.

Latar belakang tokoh

Albert Bandura dilahirkan di Mundare Northern Alberta Kanada, pada 04 Desember 1925. Masa kecil dan remajanya dihabiskan di desa kecil dan juga mendapat pendidikan di sana. Pada tahun 1949 beliau mendapat pendidikan di University of British Columbia, dalam jurusan psikologi. Dia memperoleh gelar Master didalam bidang psikologi pada tahun 1951 dan setahun kemudian ia juga meraih gelar doctor (Ph.D).

Bandura menyelesaikan program doktornya dalam bidang psikologi klinik, setelah lulus ia bekerja di Standford University. Beliau banyak terjun dalam pendekatan teori

pembelajaran untuk meneliti tingkah laku manusia dan tertarik pada nilai eksperimen.Pada tahun 1964 Albert Bandura dilantik sebagai professor dan seterusnya menerima anugerah American Psychological Association untuk Distinguished scientific contribution pada tahun 1980.

Pada tahun berikutnya, Bandura bertemu dengan Robert Sears dan belajar tentang pengaruh keluarga dengan tingkah laku social dan proses identifikasi. Sejak itu Bandura sudah mulai meneliti tentang masalah pembelajaran social dan mengambil Richard Walters,
2

TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL BANDURA

1973

muridnya yang pertama mendapat gelar doctor sebagai pembantunya. Bandura berpendapat, bahawa walaupun prinsip belajar cukup untuk menjelaskan dan meramalkan perubahan tingkah laku, prinsip itu harus memperhatikan dua fenomena penting yang diabaikan atau ditolak oleh pengamal behaviorisme.

Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran social, salah satu konsep dalam aliran behaviorime yang menekankan pada komponen kognitif dari pemikiran, pemahaman, dan evolusi.

Definisi belajar Menurut kamus umum bahasa Indonesia ditulis bahwa belajar: berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991, p. 14). Membawa maksud atau definisi maka belajar merupakan suatu kegiatan atau aktiviti. Menurut HC. Witherington memberi definisi belajar adalah suatu perubahan pada kepribadian, yang teryata pada adanya pola sambutan yang baru, yang dapat merubah suatu pengertian,

Dari definisi- definisi mengenai pengertian belajar. Belajar adalah proses penguasaan perilaku yang dipelajari. Penguasaan itu dapat berupa memahami (mengerti) atau motoris (gerakan- gerakan otot syaraf).

Dari sebahagian hasil belajar tadi adalah penguasaan sejumlah pengetahuan dan sejumlah keterampilan baru dan sesuatu sikap baru ataupun memperkuat sesuatu yang telah dikuasaai sebelumnya, termasuk pemahaman dan penguasaan nilai- nilai. Sebagai hasil belajar tadi mencangkup aspek pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Atau dengan kata lain, belajar adalah usaha sadar dari individu untuk memahami dan menguasai pengetahuan

TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL BANDURA

1973

dan keterampilan dari segi sikap, dan nilai, ianya berguna meningkatkan kualiti tingkah lakunya dalam rangka mengembangkan kepribadiannya.

Latar belakang teori

Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran social ( Social Learning Teory ) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari fikiran, pemahaman dan evaluasi. Ia seorang psikologi yang terkenal dengan teori belajar social atau kognitif social serta efikasi diri. Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan anak anak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya.

Teori kogoitif sosial (social cognitive theory) yang dikemukakan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif serta faktor pelaku memainkan peran penting dalam pembelajaran. Faktor kognitif berupa penerimaan pelajar untuk mencapai objektif, faktor social mencakup pengamatan pelajar terhadap perilaku orang tuanya. Albert Bandura merupakan salah satu peracang teori kognitif social. Menurut Bandura ketika pelajar belajar mereka dapat merepresentasikan atau mentrasformasi pengalaman mereka secara kognitif. Bandura mengembangkan model mengikut ketentuan yang terdiri dari tiga faktor utama yaitu perilaku, perasaan/kogoitif dan persekitaran.

Faktor ini biasa berkaitan dalam proses pembelajaran. Faktor persekitaran mempengaruhi perilaku, perilaku mempengaruhi persekitaran, faktor individu/kognitif mempengaruhi perilaku. Faktor individu Bandura tak punya kecenderungan kognitif terutama pembawaan personal dan individu. Faktor kognitif mencakupi perasaan, keyakinan, strategi pemikiran dan kecerdasan.

TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL BANDURA

1973

Dalam model pembelajaran Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peranan penting. Faktor person (kognitif) yang dimaksud saat ini adalah self-efficasy atau penerimaan diri. Reivich dan Shatt (2002) mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk menghadapi dan memecahkan masalah dengan efektif. Efikasi diri juga bererti keyakinan diri sendiri yang mampu menghasilkan kejayaan dan berjaya.

Individu dengan efikasi diri tinggi memiliki komitmen dalam memecahkan masalahnya dan tidak akan menyerah ketika menemukan bahawa strategi yang sedang digunakan itu tidak berhasil. Menurut Bandura (1994), individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan sangat mudah dalam menghadapi masalah. Individu tidak merasa ragu karana ia memiliki kepercayaan yang penuh dengan kemampuan dirinya.

Individu ini menurut Bandura (1994) akan dapat menghadapi masalah dan mampu bangkit dari kegagalan yang ia alami. Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh persekitaran.

Pengaruh persekitaran individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial jenis ini. Contohnya, seseorang yang hidupnya dan dibesarkan di dalam persekitaran judi, maka dia cenderung untuk memilih bermain judi, atau sebaliknya menganggap bahwa judi itu adalah tidak baik.

TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL BANDURA

1973

Teori Bandura tentang belajar

Bandura (1977) menghuraikan bahwa baik tingkah laku, persekitaran dan kejadiankejadian internal pada pembelajar yang mempengaruhi persepsi dan tingkah laku adalah merupakan hubungan yang saling berpengaruh (interlocking), Harapan dan nilai mempengaruhi tingkah laku. Tingkah laku sering diinginkan, bebas dari persekitaran sehingga mengubah kesan-kesan personal.

Tingkah laku mengaktifkan pengaruh persekitaran. Perubahan fizikal seperti saiz badan, ukuran jenis kelamin dan keadaan sosial meningkatkan lagi pengaruh persekitaran yang berbeda. Pengaruh sosial yang berbeza mempengaruhi perubahan diri individu.

Tingkah laku dipengaruhi oleh model. Model diperhatikan oleh pelajar (ada keistimewaan pada model) Tingkah laku (kemampuan dinilai dan disimpan oleh pelajar). Proses dinilai dan disimpan secara simbolik. Skema hubungan segitiga antara persekitaran, faktor-faktor personal dan tingkah laku, (Bandura, 1976).

Selain itu proses perhatian (atention) sangat penting dalam pembelajaran karana tingkah laku yang baru (kompetensi) tidak akan diperoleh tanpa adanya perhatian pembelajaran. Proses ini sangat penting agar penerimaan secara simbolik tingkah laku ke dalam visual atau kode verbal dan penyimpanan dalam fikiran dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini aksi atau pemerhatian secara ulangan memainkan peranan penting. Proses motivasi yang penting adalah pengaruh dari luar, penerimaan dari dalam dirinya sendiri.

Kerana melibatkan pemerhatian, ingatan dan motivasi, teori Bandura dilihat dalam kerangka Teori Behaviour Kognitif. Teori belajar sosial membantu memahami terjadinya perilaku agresif dan penyimpangan psikologi dan bagaimana memodifikasi perilaku. Teori

TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL BANDURA

1973

Bandura menjadi dasar dari perilaku pemodelan yang digunakan dalam berbagai pendidikan secara tidak langsung.

Lebih lanjut menurut Bandura (1982) penguasaan skill dan pengetahuan yang kompleks tidak hanya bergantung pada proses perhatian, dan motivasi, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang berasal dari diri pembelajar sendiri yakni sense of self Efficacy dan self regulatory system. Sense of self efficacy adalah keyakinan pembelajar bahawa ia dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan tahap yang berlaku.

Self regulatory adalah menunjuk kepada struktur kognitif yang memberi referensi tingkah laku dan hasil belajar, proses kognitif yang merasakan, mengevaluasi, dan pengatur tingkah laku kita (Bandura, 1978). Dalam pembelajaran sel-regulatory akan menentukan goal setting dan self evaluation pembelajar dan merupakan dorongan untuk meraih prestasi belajar yang tinggi dan sebaliknya.

Menurut Bandura agar pembelajaran lebih berkesan guru harus dapat menunjukkan contoh yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pembelajaran, mengembangkan self of mastery, self efficacy, dan reinforcement bagi pelajar.

Aplikasi teori terhadap proses pembelajaran.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan teori belajar sosial adalah ciri-ciri kuat yang mempengaruhi ialah:

a.

Mementingkan pengaruh persekitaran

c.

Mementingkan peranan persekitaran

d.

Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajaran melalui proses pemerhatian

TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL BANDURA

1973

e.

Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya

f.

Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan

g.

Hasil belajar yang hendak dicapai adalah objektif yang diinginkan.

Sebagai pengikut teori ini, para guru yang menggunakan paradigma behaviorisme (teori belajar sosial) akan menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap, sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasai pelajar disampaikan secara tepat oleh guru. Guru tidak banyak memberi ceramah, tetapi penerangan singkat yang diikuti dengan contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui contoh yang sesuai. Bahan pelajaran disusun secara hierarki dari yang sederhana kepada yang lebih kompleks.

Tujuan pembelajaran dibahagi dalam beberapa bahagian yang kecil dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan latihan digunakan supaya tingkah laku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif. Penilaian dibuat berdasarkan atas perilaku yang tampak.

Kritik terhadap behavioristik (teori belajar sosial) adalah pembelajaran pelajar yang berpusat pada guru, bersifat mekanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang dapat diamati dan diukur. Kritik ini sangat tidak tepat karana penggunaan teori behavioristik mempunyai persyaratan tertentu sesuai dengan ciri yang ingin disampaikan. Tidak setiap mata pelajaran boleh menggunakan modal ini, sehingga pemerhatian dan kepekaan guru pada situasi dan suasana belajar sangat penting untuk menerapkan teori behavioristik.

TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL BANDURA

1973

Metode behavioristik ini sangat sesuai untuk perolehan kemampaun yang memerlukan praktikal dan kebiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontan, kelenturan, reflek, daya tahan dan sebagainya, contohnya percakapan bahasa asing, menaip, menari, menggunakan komputer, berenang, olahraga dan sebagainya. Teori ini juga sesuai diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih memerlukan pengaruh orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi hadiah atau pujian.

Penerapan teori behaviroristik yang salah dalam suatu situasi pembelajaran juga mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi pelajar iaitu guru sebagai model, bersikap ortodok, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid. Murid dipandang pasif , perlu motivasi dari luar, dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan guru. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif. Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh behavioristik dianggap yang paling efektif untuk menertibkan pelajar.

TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL BANDURA

1973

PENUTUP

Kesimpulan

Belajar adalah usaha dari individu untuk memahami dan menguasai pengetahuan dan keterampilan, sikap, dan nilai, guna meningkatkan kualiti tingkah lakunya dalam rangka mengembangkan keperibadiannya. Adapun tentang teori belajar sosial yang di kemukakan oleh Albert Bandura adalah dengan tingkah laku, persekitaran dan kejadian-kejadian internal pada pembelajar yang mempengaruhi persepsi dan perilaku adalah merupakan hubungan yang saling berpengaruh (interlocking),

Harapan dan nilai mempengaruhi tingkah laku. Tingkah laku sering dievaluasi, bebas dari umpan balik persekitaran sehingga mengubah kesan-kesan personal. Pemerosesan kodkod simbolik. Skema hubungan segitiga antara persekitaran, faktor-faktor personal dan tingkah laku,

Selain itu proses perhatian (atention) sangat penting dalam pembelajaran karena tingkah laku yang baru (kompetensi) tidak akan diperoleh tanpa adanya perhatian pembelajar. Kerana melibatkan pemerhatian, ingatan dan motivasi, teori Bandura dilihat dalam kerangka Teori Behaviour Kognitif. Teori belajar sosial membantu memahami terjadinya perilaku agresi dan penyimpangan psikologi dan bagaimana memodifikasi perilaku.

10

You might also like