Professional Documents
Culture Documents
Nama Mahasiswa Tanggal Waktu Tempat Inisial Klien Interaksi ke Lingkungan Deskripsi pasien Tujuan komunikasi
: Nita Aprilia : 30 April 2012 : Pkl. 13.00 13.15 WIB (15 Menit) : Ruang ucak Rowo : Tn. S : I (Fase Perkenalan) : Meja, kursi, berhadapan, tenang : Penampilan kurang rapi, tamMas melamun : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahannya
ANALISA BERPUSAT
ANALISA BERPUSAT
RASIONAL
PADA PERAWAT PADA KLIEN : Ingin membuka K masih ragu terhadap Salam merupakan kalimat suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya.
percakapan dengan klien orang baru yang masuk ke pembuka untuk memulai dan berharap dengan sapaan lingkungannya sederhana P bisa diterima oleh K.
K : diam
merasa
senang atas
ada K : ragu terhadap orang salam baru belum memberikan respon Topik lanjut ringan akan
tanggapan walaupun
P : Mas kenapa kok diam P : Memandang ke K saja? K : Malas posisinya mbak, K : Menunduk
K : Sambil membetulkan percakapan dengan topik sepintas dan menunjukkan memudahkan interaksi lebih ringan sebelum masuk ke perhatian cukup terhadap P kondisi K masih memberikan Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat
Mengantuk P : Memandang ke K P : Oh ya, perkenalkan saya P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus K Nita, saya mahasiswa menjulurkan tangan ke K diberikan praktek disini yang akan K : Menjulurkan tangan ke tentang kedatangan P merawat Mas selama 2 P minggu K : (diam) P : Nama Mas siapa ? P : Masih menjabat tangan P ingin tahu nama pasien pasien dan mendekatkan diri ke-K K : Menatap mata P K : Saifuddin
K ragu-ragu
K : Menyebut nama sambil P merasa K tidak ingin K merasa perkenalan hanya mengusap kepala lama-lama berbicara formalitas belaka
P : Tetap sambil berjabat P : Mas tangan senangnya P : Memandang K K : Memandang ke bawah P ingin menjalin kedekatan K dengan pasien mencoba mengingat Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang K : Udin K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun jawaban K mulai tertarik dengan akan adanya pengakuan atas menjawab singkat lalu singkat perkenalan dengan P namanya memandang ke bawah lagi P : Masih memperhatikan dengan seksama P : Wah, kedengarannya P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan K enak kalau saya manggil tersenyum Mas Udin K : Tersenyum suasana berpikir sejenak, Pujian menjalin berguna untuk perawat hubungan
mengngingat disukainya
therapeutik dengan klien K : Iya K : Menoleh ke P P merasa pertanyaan K mulai merasa bahwa P
P : Memperhatikan P : Mas asalnya dari mana P : Memandang K Mas Udin? K : Menunduk dan berpikir
mendapatkan respon datang untuk membantu K P masih berusaha K berpikir dan mengingat- Topik sederhana membantu membangun keakraban ingat menjalin kedekatan dengan klien senang karena ingat dengan topik sederhana
K : Kediri
mengalihkan lagi
pandangan respon
P : Memperhatikan K P : Wah, jauh ya. Mas udin P : Memandang K sambil P asli sana? tersenyum K : Mengangguk mulai mengkaji
keluarga
umum pasien
K : Iya
P khawatir kalau pertanyaan K membayangkan daerah membuat K tersinggung aslinya P memulai kontrak waktu K menyetujui kontrak Kontrak efisien menyetujui dengan K waktu K sambil berfikir Mengidentifikasi pasien pola waktu dan perlu tidak
P : Memandang K P : Mas, Mas bersedia kan P : Berbicara dengan jelas ngobrol menit saja K : ya sama seksama
P : tersenyum P : Mas tadi bilang malas P : Memandang K sambil P mulai mengkaji pasien kenapa Mas? K : malas, mbak. tersenyum K : Menunduk
K : Menunduk
masih
tetap
sambil
P : memperhatikan dengan dari K seksama P : Mas udin juga diam saja, P : Bertanya dengan hati- P menggali lebih dalam lagi tidak mengobrol sama hati K : Tersenyum berhati-hati tsb dan temannya. Kenapa Mas?
berfikir K sambil mengingat Pengkajian data karena K mengingat-ingat sangat takut Pengkajian data lebih dalam lebih dalam
K : menyita waktu,mbak P : Dulu sebelum masuk P : Menunjukkan keseriusan P sini Mas juga diam saja K : Menerawang ke atas kalau diajak bicara? K : Mengangguk P : menunjukkan keseriusan K : diam P : Kalau boleh saya tahu P : Bertanya perlahan kenapa Mas bisa dirawat K : Melihat ke P disini?
pertanyaan spesifik
menyinggung pasien P lega karena K tidak K menjawab dengan tegas tersinggung P mengkaji lebih jauh K mengingat-ingat Pengkajian diperlukan lebih dalam untuk
P : Selain kakak Mas punya P : Bertanya perlahan keluarga lain? K : Punya. Saya anak ke-4 K : Menunduk
P mencoba menggali lebih K sambil mengingat-ingat Dengan diam therapeutik, dalam penyebab masa lalunya klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya teringat kondisinya penyebab dahulu membayangkan Isolasi sosial bisa timbul dari pengalaman buruk di masa lalunya menemukan adanya K mulai mengingat-ingat
dari 5 bersaudara. Tapi K : Melihat P sambil terus P berpikir tentang faktor K yang tinggal sama saya bercerita cuma ibu, bapak dan adik. P : Memperhatikan P : Mas lulus SMA bekerja? P : Mendekatkan diri K : Saya lulus kerja, SMP bawah
K : Memandang kosong ke yang terkait kata-katanya keadaannya langsung tidak K : Melihat P sambil P P : Memperhatikan P : Memperhatikan K : Mengubah posisi K : bekerja di sawah K : Berbicara lirih serius P : Terkejut
melanjutkan sekolah karena bercerita tidak ada biaya P : Mas bekerja apa?
kemungkinan penyebab dari lagi kenangan terdahulu isolasi sosialnya P memvalidasi perkataan K K sebelumnya P menemukan membayangkan Memvalidasi pernyataan
P : Mendengarkan dengan kemungkinan penyebab dari lagi kenangan terdahulu P :ingin tidur isolasi sosialnya P kurang membicarakan ringan senang P mulai tidak nyaman Pasien mengantuk sehingga mengakhiri pembicaran
P : Oh, baik Mas ini P : Senang sekali Mas mau mengeser ngobrol dengan saya sedikit Bagaimana kalau besok jam 10 sebelum sarapan kita ngobrol lagi? K : Boleh K : Memandang P P : Tersenyum P : Nah kalau Mas setuju P : Memandang K bagaimana cara berkenalan lengan ya. Mas mau? posisi badan
memberikan K
senang
diberikan Kontrak berikutnya harus ditentukan mendapatkan klien agar terhadap kontrak dan klien harus ingat persetujuan
reinforcement
P senang karena K mau K ikut menentukan kontrak menentukan kontrak memikirkan tentang Kegiatan dilaksanakan mendapat kegiatan yang akan harus K bisa berikutnya P menentukan topik dan K pada berikutnya
persetujuan dimaksud,
K : Ya
K : Mengangguk P : Tersenyum
P senang karena K setuju K setuju tentang kegiatan kegiatan sesuai kontrak dengan kegiatan yang akan yang akan dilaksanakan dilaksanakan
Terimakasih Mas
atas P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K : Menoleh, menjabat tangan P K : menunduk P : Tersenyum
menunjukkan
rasa Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya pada klien
kesediaan
percaya pada P
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif walaupun klien sering menunduk dan terdiam. Data yang tergali adalah data mengenai isolasi social, harga diri rendah dan deficit perawatan diri. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
yang jelas dan langsung. a.2.3.Dorong kesempatan mengungkapkan serta dengan rasa empaty b. Klien mampu melihat b.1.Klien dapat mengidentifikasi aspek dirinya. positif yang ada pada b.1.1.Diskusikan hal-hal apa saja yang dapat klien lakukan dengan memberikan pan-dangan bahwa masih banyak hal yang positif pada diri klien dan perawat hanya me-ngarahkan dan lebih banyak menjadi pendengar b.1.2.Bantu klien untuk mengevaluasi diri dan melihat aspek positif yang ada pada diri klien. b.2.Klien dapat menjelaskan yg b.2.1.Bantu klien untuk melihat kembali keberhasilan yang pernah dicapai. b.2.2.Beri kakan klien. reinforcement positif dan klien beri untuk klien
langsung mudah utk dimengerti. Respon positif dan ada keterbukaan akan menarik klien untuk perasaan-nya. minat menyampaikan
perasaannya
mendenganrkan
Bila klien dapat melihat bahwa punya banyak kemampuan pada dirinya, maka akan timbul perasaan berharga. Mermotivasi klien utk
mempertahankan dan mengembangkan aspek positif Penghargaan akan meningkatkan motivasi untuk melakukan hal yang sama.
c.
Klien
mampu
mengpelajaran
c.1.Klien
dapat
menceritakan
c.1.1.Gali perasaan klien atau minta pendapat klien ttg masalah yg menyebabkan klien sakit. c.1.2.Anjurkan menyebabkan klien gagal. untuk
Membantu klien untuk dapat mengevaluasi diri dan dapat menyadari kelemahannya. Memiliki membuat rencana klien akan
c.2. Klien dapat menyusun rencana agar kejadian kejadian yang menyakitkan kembali. c.3.Klien dapat memilih cara yang baik dalam mengatasi masalah yang menyakitkan. tidak terulang
c.2.1.Anjurkan klien untuk menulis rencana agar pengalaman pahit tidak terulang kembali.
bersemangat
dalam mencapainya.
c.3.1.Kaji koping yang digunakan klien dalam mengatasi masalah c.3.2.Beri alternatif yang dapat dilakukan dalam menghadapi masalah yang menyedihkan. c.3.3.Gali sumber yang ada pada keluarga yg dapat membantu menyelesaikan masalah klien. c.3.4.Beri pujian pada klien bila memilih koping yg konstruktif.
Dengan mengetahui masalah dengan jelas dpt merencanakan alternatif digunakan. koping yang
d.
Klien mampu berperan serta dalam kegiatan ruangan selama klien di rumah sakit
d.1.Klien mampu memilih tugastugas kegiatan yang disukai. d.2.Klien mampu melaksanakan
d.1.1.Diskusikan dengan klien ttg tugas/kegiatan yang suka dilakukan sesuai kemampuan klien. d.2.1.Berikan kesempatan pada
Dengan
dapat
menjalankan
tugas/ mandiri.
kegiatannya
dengan
e.
Klien menetapkan
mampu rencana
e.1.Klien rencana
mampu yang
menjelaskan dilakukan
e.1.1.Bantu klien mengidentifi-kasi keinginan dan cita-cita dimasa yang akan datang. f.1.1.Diskusikan dengan keluar-ga dalam mengidentifikasi sumbersumber yang ada dalam keluarga f.1.2.Bersama keluarga menyusun rencana dimasa yang akan datang.
Evaluasi cita-cita dan keinginan klien, klien mampu merencanakan cita-cita yang sesuai dengan kemampuan klien.
akan
setelah kembali dari rumah sakit. f.1.Keluarga dapat memfasilitasi tentang rencana klien.
berperan
TUM : Klien dapat mengontrol halusinasinya TUK : a. Klien dapat membina saling hubungan percaya. a.1. Sesudah 1 kali pertemuan, klien dapat berinteraksi dan terbina hubungan saling percaya a.1. Bina hubungan saling Dengan terbinanya hubungan saling percaya dan berfokus pada hal-hal yang disukai klien, diharapkan klien merasa bahwa peawat klien memperhatikan, terbuka dan mau sehingga
percaya : Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal, Perkenalkan diri klien dengan menyebut nama nama secara jelas. Jelaskan maksud dan tujuan pertemuan. Buat kontrak dan tepati janji Selalu interaksi Tunjukkan sikap empati dan penuh perhatian pada klien Terima klien apa adanya. Mulai interaksi dengan hal yang disukai klien kontak mata selama
memudahkan intervensi
a.2.
Klien
mau
berkomunikasi
a.2.Kontrol penampilan perawat Selalu siap bila dibutuhkan klien Jawab pertanyaan klien secara jujur Perhatikan perilaku yang sesuai oleh semua tim kep. seperti;sama-sama menggunakan komunikasi trapeutik dlm mendenkati klien. Hindari pola komunikasi yang memaksa, bersikap rahasia di dekat klien, sikap tidak menghargai klien.
Sikap perawat yang tidak tepat dapat menimbulkan rasa tidak berharga pda klien dan merusak hubungan saling percaya.
dengan perawa.
b.
Klien
dapat
b.1.1.Dorong
klien
untuk
Dengan
mengungkapkan perasaannya b.1.2.Gunakan tehnik komunikasi terapeutik b.1.3.Bersama-sama mengidentifikasi orang lain. b.1.4Beri atas reinforcement kemampuan positif klien kerugian klien jika
perasaannya berarti klien dapat mengungkapkan untuk meng sehingga klien mau/termotivasi kerugiannya
berhubungan dengan orang lain, dan akan meningkatkan harga diri klien.
mengungkapkan perasaannya
b.2.Klien dengan
akan atas
menyatakan hubungan
b.2.1.Dorong
klien
meng-
Perasaan hubungan
puas /interaksi
terhadap dengan
c.1.Setelah 5 kali pertemuan klien dapat ruangan berhubungan dengan perawat dan klien lain yang ada di
c.1.1.Secara
bertahap
libatkan
Dengan mengikutsertakan satu atau dua perawat, klien klien komunikasi untuk yang memungkinkan Memudahkan memahami disampaikan. Menghindari kejenuhan klien
klien dalam kelompok, misalnya menghadirkan 1 - 2 orang dengan klien lain dalam berkomunikasi. c.1.2.Usahakan pesan verbal dan non verbal secara singkat, jelas dan konsisten selama komunikasi c.1.3.Lakukan interaksi sering c.1.4.Beri reinforcement tehnik positif bermain klien dalam percakapan singkat dan dan secara
Meningkatkan harga diri klien. Bermain salah peran satu meruMasan atau
atas apa yang telah dicapai klien c.2.1.Gunakan peran respon untuk yang membantu dialami curahan
mengenal perasaan, pikiran, serta menghadapi situasi berhubungan dengan orang lain c.2.Setelah 6-8 kali pertemuan klien dapat mengembangkan hubungan melalui; Keikutsertaan dalam aktifitas c.2.2.Motivasi membersihkan menyapu, klien untuk ruangan, mengepel,
Meningkatkan harga diri klien melalui pemenuhan kebutuhan berinteraksi dengan orang lain dan menurunkan kemungkinan
di ruangan Keikutsertaan kelompok terapi Inisiatip berinteraksi dengan orang lain dalam
membersihkan kamar mandi c.2.3.Beri penjelasan tentang tindakan dan beri reinforcement positip atas keikutsertaan klien dalam kelompok c.2.4.Beri keikutsertaan penjelasan klien dari dalam
mengulang tindakan yang positif Therapi kelompok memotivasi pasien berhubungan dengan orang lain
kelompok dan diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang c.2.5.Anjurkan klien mengevaluasi secara mandiri manfaat dari Pengetahuan keluarga tentang perilaku d. Keluarga dapat berpartisipasi diri dalam perawatan klien d.1. Keluarga hal-hal dapat yang menyeharus d.1.1.Diskusikan dengan anggota keluarga penyebab menarik diri d.2.Menjenguk klien minmal satu kali seminggu d.2.1.Anjurkan menjenguk dan dukungan pada pasien keluarga memberikan tentang perilaku perilaku, dan cara meruMasan klien Dukungan keluarga meruMasan reinforcement bagi pasien menarik bekal diri untuk berhubungan dengan orang lain. Menggali perasaan klien setelah berhubungan dengan orang lain
butkan
Isolasi sosial : menarik diri b/d harga diri rendah kronik Subyektif : Klien Klien mengatakan mengatakan suka malas
Tupan : Klien dapat berinteraksi dengan lingkungannya Tupen : a. Klien dapat memperluas kesadaran setelah pertemuan tiga dirinya kali a.1. Klien dapat mengungkapkan perasaanya secara verbal : Saat sedih atau gembira Membalas perawat Menyebutkan interaksi Dapat mengungkapkan perasaannya sapaan tujuan a.1.1.Beri kesempatan klien klien Dengan berkurang mengungkapkan mengungkapkan perasaannya : Bimbing mengungkapkan perasaannya Gunakan terbuka Dengarkan ungkapan klien dengan aktif a.1.2.Beri b. Klien mengidentifikasi kemampuan minggu yang dimiliki dalam waktu dua dapat b.1. Klien dapat menyebutkan kemampuan yang masih dimiliki Kemampuan interpersonal Kemampuan melaksanakan ADL dalam b.1.2.Motivasi mengungkapkan klien pikiran, Membuka wawasan klien tentang pemecahan masalah hubungan respon yang tidak Respon merusak menyalahkan diri klien menghakimi hubungan dapat saling pertanyaan perasaannya beban klien akan
melamun bergaul dengan pasien atau petugas Obyektif : Saat wawancara kontak mata kurang Respon terhadap sapaan perawat lambat Tidak berinteraksi dengan perawat dan klien lain Beranjak dari tempatnya hanya waktu makan
b.1.1. Ciptakan lingkungan yang tenang dengan cara mengurangi stimulus eksternal yang berlebihan dalam interaksi
Lingkungan
yang
tenang
d.
dapat rencana
d.1.1.Beri kesempatan klien untuk sukses : Beri Beri waktu waktu untuk untuk berinteraksi beraktivitas d.1.2.Bimbing klien untuk mencari bantuan, informasikan bahwa perawat siap membantu klien d.1.3.Kuatkan keterampilan dan aspek positif yang dicapai, beri reinforcement
Kesempatan
untuk
sukses
Bimbingan
yang
tepat
dan
sesuai dapat membantu klien meningkatkan harga diri Untuk memotivasi dan
e.
e.1.1.Anjurkan dapat
keluarga klien
untuk untuk
Keluarga
mempunyai
arti
memotivasi
melakukan aktivitas