You are on page 1of 46

MORNING REPORT

5/8/12

MUHROZI Click to edit Master subtitle style

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. D Umur : 27 tahun Alamat : Jln. Cepono, Panekan RT 07/01 Magetan MRS : 15 Maret 2012 NRM : 6473193

5/8/12

SUBYEKTIF

TANGGAL 15 Maret 2012

Keluhan Utama : Badan Terasa panas

5/8/12

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke poli mengeluhkan badan terasa panas sejak 3 hari yang lalu. Panas dirasakan terus-menerus tidak naik turun. Selain itu juga pasien mengeluhkan mual dan muntah. Rasa mual sudah dirasakan pasien sejak kemarin. Baru hari ini pasien muntah, cair tidak bercampur makanan warna putih. Pada kulit pasien terdapat bercak kemerahan di seluruh tubuh, gatal minimal. Nafsu makan pasien menurun.
5/8/12

OBYEKTIF

Keadaan Umum : Baik Kesadaran Vital Sign


Tekanan Frek. Frek. Suhu

: E4V5M6

darah : 100/50 mmHg : 86 kali/menit Ireguler

Pernafasan: 19 kali/menit Nadi : 39,2 C anemis : -/5/8/12

Kepala :
Konjungtiva

SUBYEKTIF

17 Maret 2012
Keluhan

pecah

Utama : Bibir terasa perih , pecah-

5/8/12

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Bibir pecah-pecah dirasakan pasien dan terasa perih sejak 2 hari yang lalu, terasa perih ketika saat makan dan terkena air. Bibir tidak keluar darah. Pasien juga mengeluhkan perut sebelah kiri atas sakit sejak kemarin, hilang timbul, rasa sakit dirasakan jika pasien tidak makan, setelah makan gejala
5/8/12

Cont...

3 minggu yang lalu pasien berobat ke magetan dengan keluhan batuk, lalu diberi obat. Setelah beberapa hari bercak kemerahan muncul awalnya hanya pada bagian badan dan tangan semakin lama semakin menyebar. Tggl 5 maret pasien kontrol ke poli diberikan obat pulang. Tggl 15 pasien kembali kontrol ke poli lalu MRS.
5/8/12

ANAMNESIS SISTEM

Cerebrospinalis : Pusing (+), Nyeri kepala (-) Kardiovaskuler: berdebar-debar (-), nyeri dada (-). Respirasi nafas (-). : batuk (+), pilek (-), sesak

Digesti : mual dan muntah (-), BAB Normal, Nyeri ulu hati (-), BB menurun ? Urogenital : urin normal. : Bercak kemerahan (+)
5/8/12

Integumentum

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Gejala serupa (-) Riwayat mag (+) Masuk rumah sakit sebelumnya (-) Pemakaian obat-obatan (-) Riwayat pemakaian jarun suntik (-) Riwayat transfusi (-) Hubungan seksual (+)
5/8/12

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Keluhan serupa (-) HIV (-)

5/8/12

KEBIASAAN DAN LINGKUNGAN

Riwayat pekerjaan
Tahun Tahun

2008 pasien kerja di mojokerto dipabrik. 2009 pasien kerja di sukabumi sebagai elektro. tinggalkerja pasien kost. kerja keluhan serupa (-).

Tempat Teman

Keluhan serupa tetangga sekitar (-). Makan teratur 3x sehari.


5/8/12

OBYEKTIF

Keadaan Umum : Baik Kesadaran Vital Sign


Tekanan Frek. Frek. Suhu

: E4V5M6

darah : 100/50 mmHg : 82 kali/menit Ireguler

Pernafasan: 20 kali/menit Nadi : 36,8 C anemis : -/5/8/12

Kepala :
Konjungtiva

Cont..

Pemeriksaan fisik thorax


Cor

: S1 S2 reguler, Bising (-) : Ronkhi (-/-), Whezing (-/-), SDV (+/

Pulmo

+)

Pemeriksaan fisik abdomen


Bu

(+) normal tekan (-) merah seluruh tubuh

Nyeri

Integumentum
Bercak
5/8/12

HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG

5/8/12

Tanggal 15 Maret 2012

Pemeriksaan darah lengkap


Leukosit Eritrosit Hb

3,66 Ul (Low) 4,05 Ul (Normal)

12,4 g/dl (Normal) 36,6 % (Low) 116.000 Ul (Low) 76,2 % (High)

HCT

Trombosit Neutrofil Limfosit

15,6 % (Low)
5/8/12

Cont...

Pemeriksaan faal Hepar


SGPT SGOT

: 126 U/L (High) : 78 U/L (High) : 3,6 g/dl (Normal) : 2,9 g/dl (Normal)

Albumin Globulin

Pemeriksaan Faal Ginjal


Bun

: 12,1 mg/dl (Normal) : 1 mg/dl (Normal


5/8/12

Creatinin

HASIL PEMERIKSAAN LAB PK


HIV 1 (Intec) : Reaktif HIV 2 (SD) : Reaktif HIV 3 (Oncophrobe) : Reaktif

5/8/12

ASSESMENT

Obs Febris DD TB, Tifoid, Endokarditis, HIV.


HIV Demam Remiten

TB Tifoid Endokarditis Demam tidak Demam makin Demam terlalu tinggi, lama makin Remiten berlangsung meningkat 7 lama hari Batuk lama > Hepatospleno 3 minggu bisa mgali +darah Penurunan Nyeri otot

Tubuh Ulserasi pada menggigil + mulut keringat banyak 5/8/12 Splinter Mual muntah

PLANNING TERAPI

Infus Pz 12 Tpm Injeksi Ranitidin 2 x 1 Injeksi Ondansentron 2 x 1 Injeksi Ceftriaxon 2 x1 Tablet Paracetamol 3 x 1 Tablet Dexametason 3 x 1 Tablet abacavir 3 x 1
5/8/12

DISKUSI

5/8/12

HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)

Infeksi retrovirus RNA yang dulunya disebut sebagai human T lymphotrophic virus III (HTL-III). Infeksi HIV akan merusak limfosit T, terutama CD4+, yang akan menyebabkan imunodefisiensi. Virus yang menyerang langsung sistem kekebalan tubuh.
5/8/12

ETIOLOGI

Virus RNA golongan retrovirus dan subfamili lentrividae. HIV 1 Bentuk bulat, terdiri dari inti (core) dan selubung (envelope). HIV 2

5/8/12

EPIDEMIOLOGI

Pertama kali diketahui di Indonesia pada tahun 1987 di Bali warga negara belanda Pada tahun 2005 6789 kasus telah dilaporkan. Pada tahun 2008 16.110 kasus AIDS dan 6.554 kasus HIV. Jumlah kematian AIDS 3.362 orang (Depkes RI, 2008)
5/8/12

CARA PENULARAN HIV

1. Secara vertikal antara ibu dan anak (85-90 %), ASI (14 %). 2. Transeksual (heteroseksual maupun homoseksual) 3. Kontak darah (jarum suntik, 5/8/12 tranfusi darah,

PATOGENESIS PENYAKIT

Sistem kekebalan tubuh Sel T helper (CD4)

Virus Masuk kedalam tubuh

Melekat pada sel T helper terutama CD4

Material virus RNA DNA (enzim 5/8/12 reverse transcriptase)

Cont...

Jumlah Virus meningkat

Keluar sel aliran darah Menyebar ke sel Lainya

Sistem kekebalan tubuh terganggu infeksi lainnya


5/8/12

GEJALA KLINIS

Menurut KPA (2007) dibagi menjadi 2, yaitu mayor : Minor


BB turun lebih dari 10 Batuk menetap lebih % dalam 1 bulan dari 1 bulan Diare kronis lebih dari 1 Dermatitis generalisata bulan Demam Adanya herpes zooster berkepanjangan multisegmental Penurunan kesadaran Kandidiasis orofariengal dan gangguan kesadaran 5/8/12 HIV ensepalopati Herpes simplek kronis

Cont...

Menurut Mayo Foundation of Medical Education and Research (MFMER) 2008, dibagi beberapa fase : Fase awal
Awal

infeksi gejala dan tanda-tanda infeksi bisa negatif bisa ditemukan demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, ruam dan pembengkakan kelenjar getah bening.
5/8/12

Tetapi

Cont...

Fase Lanjut
Penderita

akan tetap bebas dari gejala infeksi selama 8 atau 9 tahun atau lebih. virus dan penghancuran sel imun tubuh, penderita HIV akan mulai memperlihatkan gejala seperti pembesaran kelenjar getah bening (sering merupakan gejala yang khas), diare, berat badan menurun, demam, batuk dan pernafasan pendek.
5/8/12

Perkembangan

Cont...

Fase Akhir
Selama

fase akhir dari HIV, yang terjadi sekitar 10 tahun atau lebih setelah terinfeksi. yang lebih berat mulai timbul dan infeksi tersebut akan berakhir pada penyakit yang disebut AIDS.

Gejala

5/8/12

Cont...

Menurut WHO 2002 dibagi dalam 4 stadium, antara lain :


Stadium

I
generalisata persisten

Asimtomatik

Limpadenopati

Stadium
BB

II
mukokutaneus minor (ulserasi pada

turun < 10 %

Manifestasi

mulut dll)
Herpes

zoster dalam 5 tahun terakhir 5/8/12

Cont...

Stadium III
BB

turun > 10 %

Diare

kronik dengan penyebab tidak jelas > 10 bln tanpa sebab yang jelas > 10 bln oral

Demam

Kandidiasis TB

paru dalam 1 thn terakhir

Pneumonia
5/8/12

Cont...

Stadium IV
HIV

wasting sindrome pnemokistik karinii toksoplasmosis otak sitomegalovirus

Pneumonia Infeksi Diare

karena cryptosporidiosis > 1 bln

Infeksi Infeksi Infeksi

herpes simplek maupun mukokutaneus > 1 bln mikosis


5/8/12

CMV retinitis
White area

5/8/12

Pneumocystis pneumonia

Grey area lower lobe


5/8/12

Kaposis sarcoma

5/8/12

Primary brain lymphoma

Whit e area

5/8/12

DIAGNOSIS

WHO menganjurkan pemeriksaan lab 3 metode yang berbeda, jika ke 3 nya reaktif maka + terinfeksi HIV :

Skeering Konfirmasi Lain-lain Enzyme-linked Western blot Elisa untuk HIV-1 immunoassay (WB) untuk HIV 1 p24 antigen (EIA, ELISA) dan HIV 2 polymerase chain untuk HIV 1, HIV indirect reaction (PCR) 2, atau keduanya immunofluoresce untuk HIV 1 aglutinasi latek nce antibody untuk HIV 1 assay (IFA) untuk HIV 1 Radioimunopreci 5/8/12

Cont...
Ulang ELISA HIV-1/HIV-2 (+) (-) intermedie (-) (+) Skrining ELISA HIV1 /HIV-2 (-) ELISA HIV-2 Ulang dlm 4-6 mgg (-) (-) (+) intermediet Diagnosis infeksi HIV-2 Western blot HIV-1 (+) Diagnosis infeksi HIV-1

Periksa ulang setelah 3-6 bulan bila diindikasikan secara klinis

Western blot (+) HIV-2

Gambar 3. Algoritma penggunaan tes 5/8/12 serologi dalam diagnosis infeksi HIV-1 atau

TERAPI

Prinsip Terapi
Terapi Terapi

antiretroviral infeksi oportunistik serta malignansi nutrisi

Dukungan Konseling

5/8/12

TERAPI ANTIRETROVIRAL

Prinsip terapi antiretroviral


Menurunkan

angka kesakitan akibat HIV dan menurunkan kematian akibat AIDS kualitas hidup dan mengembalikan

Memperbaiki

Mempertahankan

status imun

Menekan

replikasi virus

Golongan :
Nucleosida

reverse transcriptase 5/8/12 inhibitors(NsRTI)

Cont...
NsRTI NNRTI Abacavir Tablet Efavirenz Kapsul 300 mg atau syrp 50 mg, 100 mg, 100 mg/5 ml 200 mg PI Indinavir Kapsul 100 mg, 200 mg, 333 mg, 400 mg

Didanosin Tablet Nevirapine Tablet Ritonavr Kapsul 5 mg, 150 mg, 200 mg 100 mg, sirup 200 mg 400 mg/5 ml Lamivudin 150 Lopinavir + mg, syrp 50 mg/ ritonavir Kapsul 5 ml 133,3 mg + 33 mg
5/8/12

TERAPI INFEKSI OPORTUNISTIK DAN MALIGNANSI

Terapi ini disesuaikan dengan jenis infeksi oportunistik maupun malignansi yang manifes.

5/8/12

DUKUNGAN NUTRISI

Kebanyakan penderita HIV mengalami wasting syndrome (perubahan nutrisi selama proses infeksi) Perubahan status nutrisi akibat:
Anoreksia Infeksi

kronik intake nutrient


5/8/12

Demam Penurunan Muntah Diare

TERIMAKASIH WASSALAMUALAIKUM WR, WB

5/8/12

You might also like