You are on page 1of 35

MULTIPLEXING

Sumber: Chapter 8, Data & Computer Communications, William Stallings

Komunikasi Data

Fungsi Multiplexing
What is multiplexing? Pemakaian bersama kapasitas link oleh beberapa stasiun dengan cara menggabungkan data dari semua stasiun tersebut.

Why multiplexing? Semakin tinggi laju data, semakin cost-effective fasilitas transmisi Kebanyakan perangkat komunikasi data membutuhkan dukungan laju data relatif tidak terlalu besar
Komunikasi Data 2

Fungsi Multiplexing
Terdapat n input multiplexer, dan 1 output dengan kapasitas link yang lebih tinggi. Sebaliknya, demultiplexer menerima aliran data hasil penggabungan tersebut, kemudian memisah-misahkannya lagi menjadi n output. Aplikasi multiplexing yang paling umum adalah komunikasi jarak jauh (long haul/SLJJ). Contoh media transmisi pada jaringan long-haul adalah serat optik, koaksial, gelombang mikro, dll. Tipe multiplexing yang akan dibahas: frequency-division multiplexing (FDM) paling banyak digunakan pada siaran radio dan televisi synchronous time-division mux (TDM) banyak digunakan untuk menggabungkan aliran suara digital dan aliran data statistical/asynchronous/intelligent TDM bertujuan memperbaiki efisiensi synchronous TDM dengan cara menambahkan rangkaian yang lebih kompleks di sisi multiplexer
Komunikasi Data 3

Frequency-Division Multiplexing
FDM dimungkinkan jika bandwidth media transmisi jauh lebih besar daripada required BW sinyal yang akan dikirim. Contoh: sistem siaran televisi, CATV, AMPS analog Pada gambar, ada 6 sumber sinyal input mux, kemudian masing-masing dimodulasi menjadi frekuensi berbeda (f1, , f6) Untuk menghindari interferensi, antar kanal dipisahkan oleh guard band (menjadi bagian dari spektrum yang tak terpakai)
Komunikasi Data 4

Contoh FDM
Sejumlah sinyal analog atau digital [mi(t); i=1,n] dimultiplex pada media transmisi yang sama. Masalah yang harus diatasi sistem FDM: crosstalk dan derau intermodulasi.

Komunikasi Data

Sistem FDM

Komunikasi Data

FDM Sinyal Suara


Apabila sinyal suara digunakan untuk memodulasi amplitudo sinyal 64 kHz, hasilnya akan memiliki bandwidth 8 kHz.

Komunikasi Data

Sistem Pembawa Analog


Proses modulasi voice atau sinyal dapat terjadi lebih dari 1 kali untuk membentuk group, supergroup, dsb. Pada level pertama hirarki ITU-T, 12 kanal voice digabungkan untuk menghasilkan sinyal group dengan bandwidth 48 kHz (range 60 108 kHz). Level berikutnya adalah supergroup yang terdiri dari 60 kanal atau 5 sinyal group. Dst.

Komunikasi Data

Synchronous TDM
Time division multiplexing dimungkinkan apabila data rate yang dapat dicapai oleh media transmisi lebih besar daripada data rate sinyal digital yang akan dikirim. Pada gambar berikut, sejumlah sinyal digital [mi(t); i=1,n] dimultiplex pada media transmisi yang sama. Data yang datang dari tiap sumber mula-mula dimasukkan ke buffer. Buffer di-scan secara sekuensial untuk membentuk sinyal digital gabungan mc(t). Operasi scan harus berlangsung cukup cepat agar tiap buffer dapat berada dalam keadaan kosong sebelum data berikutnya masuk. Jadi, besarnya laju data mc(t) harus lebih dari atau sama dengan penjumlahan laju data masing-masing sumber (mi(t)). Sinyal digital mc(t) dapat dikirim langsung, atau dilewatkan melalui modem untuk membentuk sinyal analog.
Komunikasi Data 9

Synchronous TDM

Komunikasi Data

10

Kendali Link TDM


Pada gambar berikut, diasumsikan 2 sumber data menggunakan HDLC Menggunakan character-interleaved (dalam kondisi real, kebanyakan bitinterleaved) Apabila salah satu input untuk sementara tidak mengirim data, maka kanal akan membawa slot kosong.

Komunikasi Data

11

Framing dan Pulse Stuffing


FRAMING sangatlah penting untuk menjaga sinkronisasi frame karena: jika source dan destination tidak match, maka data pada semua kanal akan hilang. PULSE STUFFING: jika setiap source memiliki clock yang terpisah, variasi antara clock-clock tersebut dapat menyebabkan hilangnya sinkronisasi. Sumber analog diubah ke digital dengan teknik ADC, misalnya PCM Sumber digital digunakan pulse stuffing untuk menyesuaikan data rate Contoh: terdapat 11 sumber yang akan dimultiplex pada sebuah link sumber 1: analog, bandwidth 2 kHz sumber 2: analog, bandwidth 4 kHz sumber 3: analog, bandwidth 2 kHz sumber 4-11: digital, 7200 bps sinkron
Komunikasi Data 12

TDM Sumber Analog dan Digital

Komunikasi Data

13

Standar Pembawa TDM


Format DS-1 digunakan untuk layanan data digital. Amerika Utara 1,544 Mbps Internasional (ITU-T) 2,048 Mbps E-1

Komunikasi Data

14

Sistem Pembawa Digital


Sistem carrier dirancang untuk transmisi sinyal voice pada link berkapasitas tinggi, seperti serat optik, kabel koaksial, ataupun microwave. Contoh sistem TDM yang lain: ISDN interface Basic access terdiri dari 2 kanal B 64-kbps dan 1 kanal D 16-kbps total 144 kbps Primary access (2,048 Mbps) terdiri dari 30 kanal B 64-kbps dan 1 kanal D-64 kbps SONET/SDH Hirarki ITU-T untuk Synchronous Digital Hierarchy: STM-1 (155,52 Mbps), STM-4 (622,08 Mbps), STM-16 (2488,32 Mbps), dan STM64 (9953, 28 Mbps) SONET Synchronous Optical Network
Komunikasi Data 15

Sistem Pembawa Digital


Format transmisi DS-1: tiap frame berisi 193 bit (8 bit per kanal plus 1 bit framing) Format E-1: tiap frame berisi 32 time slot (kanal), 8 bit per kanal

Komunikasi Data

16

Antarmuka Basic ISDN


Setiap frame berisi 48 bit (16 bit dari tiap kanal B dan 4 bit dari kanal D). Nilai X1 untuk informasi pensinyalan: prioritas normal X1 = 8; prioritas rendah X1 = 9 Nilai untuk data non pensinyalan: prioritas normal X2 = 10; prioritas rendah X2 = 11

Komunikasi Data

17

Antarmuka ISDN Primer


Pada 1,544 Mbps: aliran bit terstruktur menjadi repetisi frame berukuran 193 bit. mendukung 23 kanal B dan 1 kanal D 64 kbps Pada 2,048 Mbps: struktur aliran bit merupakan repetisi frame 256 bit terdiri dari 30 kanal B dan 1 kanal D

Komunikasi Data

18

Hirarki SONET/SDH
Level terendah SONET dinamai STS-1 (Synchronous Transport Signal) atau OC-1 (Optical Carrier), sebesar 51,84 Mbps.

Komunikasi Data

19

SONET/SDH
Frame dapat dipandang sebagai matriks 9 baris (terdiri dari 90 oktet per baris), dengan transmisi 1 baris tiap waktu (serial). Overhead: 3 kolom pertama (3 oktet x 9 baris = 27 oktet)

Komunikasi Data

20

Oktet Overhead SONET


Section-related overhead = 9 oktet Line overhead = 18 oktet Path overhead = 9 oktet

Komunikasi Data

21

Statistical TDM
Pada synchronous TDM, banyak kasus time slot kosong (tidak berisi data). Statistical TDM memanfaatkan fakta bahwa tidak semua terminal mengirim data setiap saat, sehingga data rate pada saluran output lebih kecil dari penjumlahan data rate semua terminal. Ada n saluran input, tetapi hanya k time slot yang tersedia pada sebuah frame TDM. Di mana k < n. Di sisi pengirim, fungsi multiplexer adalah scanning buffer, mengumpulkan data sampai frame penuh, kemudian mengirimkan frame tersebut. Konsekuensi: tambahan overhead, karena diperlukan field address dan length. Informasi address dibutuhkan untuk memastikan bahwa data diantarkan kepada penerima yang tepat. Pada gambar berikut, ada 4 sumber data yang transmit pada waktu t0, t1, t2, t3. Multiplexer statistik tidak mengirimkan slot kosong jika terdapat data dari user lain.
Komunikasi Data 22

Perbandingan Sync dan Stat TDM

Komunikasi Data

23

Format Frame Statistical TDM


Sebuah frame terdiri dari field: flag, address, control, subframe TDM, FCS. Kasus pertama, hanya 1 sumber data per frame. Panjang data variabel, akhir data sama dengan akhir frame. Kasus kedua, > 1 sumber data dipaketkan dalam sebuah frame tunggal. Cara ini dapat memperbaiki efisiensi.

Komunikasi Data

24

Kinerja
Karena data rate output lebih kecil dari penjumlahan data rate masingmasing terminal, maka diperlukan buffer untuk menyimpan kelebihan data input sesaat. Beberapa parameter untuk statistical multiplexer: I = jumlah sumber input R= data rate tiap sumber (bps) M = kapasitas efektif dari saluran output (bps) = rata-rata fraksi waktu di mana tiap sumber mengirim data 0<<1 Rasio kapasitas output terhadap kapasitas total input: K = M / IR Nilai K dapat dibatasi: < K < 1 Jika K=0,25, berarti jumlah perangkat yang bisa ditangani 4 kali lebih banyak dibanding jumlah perangkat pada synchronous TDM Nilai K=1 bersesuaian dengan sistem synchronous TDM
Komunikasi Data 25

Contoh Kinerja
Dari tabel contoh kinerja, dapat dilihat terdapat tradeoff antara ukuran buffer dan data rate output.

Komunikasi Data

26

Antrian Single-Server
Parameter: = rata-rata jumlah kedatangan per detik Ts = waktu pelayanan = utilisasi; bagian dari waktu di mana server sibuk N = rata-rata jumlah paket dalam sistem (baik yang sedang menunggu, maupun yang sedang dilayani) Tr = rata-rata waktu paket berada dalam sistem r = simpangan baku dari Tr

Komunikasi Data

27

Model Statistical Multiplexer


Model kedatangan acak (Poisson) dalam hubungannya dengan multiplexer statistik: = IR Model waktu pelayanan konstan: Ts = 1/M Utilisasi atau faktor pemakaian kapasitas link: = .Ts = .I.R/M = /K = /M Sebagai contoh, tinjau 2 kasus berikut: Kasus I I=10; R=100 bps; =0,4; M=500 bps Kasus II I=100; R=100 bps; =0,4; M=5000 bps Pada kedua kasus, nilai =0,8 dan ukuran buffer rata-rata N=2,4. Jadi, semakin banyak sumber/terminal yang harus ditangani oleh multiplexer, semakin kecil alokasi ruang buffer per sumber.
Komunikasi Data 28

Ukuran Buffer dan Delay

Komunikasi Data

29

Probabilitas Overflow
Gambar berikut menunjukkan bahwa utilisasi lebih dari 0,8 tidak dianjurkan karena membutuhkan ukuran buffer yang sangat besar (menuju ).

Komunikasi Data

30

Asymmetric Digital Subscriber Line


ADSL merupakan teknologi modem yang didesain untuk menyediakan transmisi data digital berkecepatan tinggi pada saluran telepon biasa. Ada 3 strategi ADSL: Alokasi frekuensi 0-25 kHz untuk suara (POTS) Menggunakan echo cancellation atau FDM normal untuk membedakan frekuensi upstream (lebih sempit) dan downstream (lebih lebar). Menggunakan FDM untuk transmisi paralel dalam band upstream dan downstream Semakin tinggi frekuensi, semakin besar redaman. Dengan penggunaan echo cancellation, bandwidth downstream berada pada bagian yang menguntungkan dari spektrum. Rancangan echo cancellation lebih fleksibel terhadap perubahan kapasitas upstream.
Komunikasi Data 31

Perancangan ADSL

Komunikasi Data

32

Discrete Multitone

Implementasi strategi ketiga: dengan teknologi discrete multitone (DMT) yang menggunakan beberapa sinyal pembawa dengan frekuensi berbeda-beda, di mana pita transmisi yang tersedia (upstream atau downstream) dibagi menjadi sejumlah sub kanal dengan lebar 4 kHz. Tiap sub kanal dapat membawa laju data dari 0 hingga 60 kbps. Gambar menunjukkan redaman yang meningkat (SNR menurun) pada frekuensi tinggi.
Komunikasi Data 33

Pemancar DMT
Setelah inisialisasi, aliran bit yang akan ditransmisikan dibagi menjadi sejumlah sub stream (1 untuk tiap sub kanal) Rancangan ADSL/DMT saat ini terdiri dari 256 sub kanal downstream.

Komunikasi Data

34

xDSL
High data rate digital subscriber line Single line digital subscriber line Very high data rate digital subscriber line

Komunikasi Data

35

You might also like