You are on page 1of 3

Nama: Mira Tantri S Nim: 111301099 Motivasi

Saya akan menceritakan pengalaman saya tentang motivasi yang pernah terjadi pada kehidupan saya. Pada saat saya masuk kelas 1 SMP, saya bisa dibilang merupakan anak yang biasa-biasa saja. Saya tidak terlalu begitu aktif di kelas dan sangat malas jika disuruh untuk belajar. Dan pada saat pembagian rapor semester satu, saya mendapatkan peringkat yang tidak bagus sehingga orangtua saya marah pada saya. Setelah masuk sekolah kembali untuk memulai semester kedua, saya menjadi minder pada teman-teman saya yang mendapatkan peringkat bagus di kelas. Nah, mulai saat itulah saya pun bertekad memperbaiki nilai saya dan berusaha untuk mendapatkan nilai yang bagus. Saya pun mulai rajin untuk belajar di rumah dan pada saat musim ujian tiba saya pun belajar keras agar saya mendapatkan nilai yang bagus sehingga saya tidak mengecewakan orangtua saya lagi. Dan pada saat pembagian rapor semester kedua, ternyata saya masuk rangking sepuluh besar di kelas dan orangtua saya pun memuji saya karena saya berhasil masuk peringkat sepuluh besar di kelas. Dan untuk semester-semester selanjutnya pun saya berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai yang bagus. Pembahasan: Berdasarkan cerita saya itu, saya memiliki motif agar memperoleh keberhasilan dan kesuksesan dalam belajar. Dan karena motivasi saya waktu itu adalah untuk mencari nilai yang bagus dengan menampilkan performa belajar yang terbaik, maka motivasi yang saya gunakan untuk mencapai keberhasilan dalam belajar adalah performance-approach goals. Demikianlah cerita pengalaman saya tentang motivasi. Terima kasih.

Nama: Mira Tantri S Nim: 111301099

Emosi

Saya akan menceritakan pengalaman saya mengenai emosi yang pernah saya alami. Waktu itu pada tahun 2008 awal, tiba-tiba pada malam hari kami mendapat telefon dan kebetulan yang mengangkat telefon adalah ibu saya. Setelah mendapat telefon tersebut, ibu saya langsung menyuruh kami (saya, kakak saya dan adik saya) untuk berkumpul. Kami bertiga bingung mengapa tiba-tiba ibu kami menyuruh kami untuk berkumpul dan terlihat dari mimik muka ibu saya bahwa dia terlihat sangat sedih. Dan setelah kami semua berkumpul, ibu kami mulai membuka percakapan dengan agak tersendat, dan terlihat bahwa matanya mulai mengeluarkan air mata. Kemudian keluarlah sebuah kalimat dari mulut ibu saya bahwa nenek saya telah meninggal. Reaksi pertama saya ketika mendengar berita itu adalah langsung menangis dan kemudian raut muka saya pun berubah menjadi sedih. Pembahasan: Melihat dari cerita saya, reaksi yang dialami oleh saya dan ibu saya berbeda. Berdasarkan teori emosi, teori yang cocok untuk reaksi yang terjadi pada ibu saya adalah James-Lange Theory yang mengatakan bahwa emosi itu terjadi diawali dengan perubahan fisiologis (raut muka ibu saya berubah menjadi sedih/sendu baru menangis). Sedangkan teori yang cocok untuk saya adalah Cannon-Bard Theory yang mengatakan bahwa emosi itu duluan muncul baru diikuti dengan perubahan fisiologis (saya menangis dulu baru reaut muka saya berubah menjadi sedih). Demikian cerita saya mengenai emosi. Terima kasih.

You might also like