You are on page 1of 1

Tidak ada yang menghambat anda terhadap perkara yang anda putuskan hari ini kemudian anda tinjau

kembali karena terjadi kekeliruan (fahudta li rusydika), bahwa anda kembali kepada kebenaran. Kebenaran itu terdepan dan tidak dibatalkan oleh apapun. Kembali kepada kebenaran itu lebih baik daripada terus menerus dalam kebatilan.(Khalifah Umar bin Khatthab). .Corruption is a cancer that steals from the poor, eats away at governance and moral fiber, and destroy trust. (Robert B.Zoellick). Pendahuluan Republik ini didirikan dan diikrarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh para pendiri bangsa (Founding fathers) dengan sebuah niat suci dan tujuan yang baik yaitu hendak Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.# Proklamasi kemerdekaan sebagaimana telah dikumandangkan merupakan titik kulminasi perjuangan anak bangsa untuk menyatakan diri keluar dari penderitaan dan belenggu penjajahan. Oleh sebab itu kemerdekaan bangsa Indonesia yang diperoleh merupakan hasil perjuangan bukan semata-mata hadiah yang datang secara tiba-tiba. Sebuah spirit kebangsaan dan kenegarawanan yang sangat ideal untuk mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang merdeka dan berdaulat. Kemerdekaan secara filosofis-politis merupakan jembatan emas bagi bangsa Indonesia untuk melakukan pembangunan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki. Ruh perjuangan para pahlawan negeri ini turut senantiasa menjadi cermin dalam mengemban amanat kemerdekaan untuk mengisi bangsa ini dengan pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas. Akan tetapi nampaknya bangsa ini telah melupakan fakta sejarah yang begitu heroik. Semangat patriotisme untuk membebaskan bangsa ini dari belenggu penjajahan telah ternoda oleh penjajahan yang dilakukan oleh sekelompok elit di negeri ini. Bangsa Indonesia seakan mengalami degradasi moral sehingga para petinggi negeri ini justru menjajah bangsanya sendiri dengan perilaku korup. Mengutip pendapat dari Djamaludin Ancok yang menyatakan bahwa,Bangsa Indonesia pada saat ini seperti kain yang tercabik, tidak menampilkan sosok bangsa yang utuh. Dalam kondisi seperti sekarang ini bangsa Indonesia akan sulit keluar dari krisis multidimensional. Selanjutnya Djamaludin Ancok menyatakan Kita sebagai bangsa sudah kehilangan modal untuk melepaskan diri dari kemelut kehidupan yakni modal sosial. Modal sosial yang berguna sebagai perekat dan dapat mempersatukan seluruh warganya untuk mencapai tujuan bersama

You might also like