You are on page 1of 9

KERJA PARALEL GENERATOR

1.

Tujuan Percobaan Mengetahui kerja generator sinkron saat bekerja secara paralel.

2.

Dasar Teori Pengoperasian generator secara paralel dengan cara, pasokan listrik ke beban dimulai dengan menghidupkan satu generator, kemudian secara sedikit demi sedikit beban dimasukkan sampai dengan kemampuan generator tersebut, selanjutnya menghidupkan lagi generator berikutnya dan memparalelkan dengan generator pertama untuk memikul beban yang lebih besar lagi saat generator kedua diparalel dengan generator pertama yang sudah memikul beban, diharapkan terjadinya pembagian yang beban dari semula ditanggung generator pertama sehingga terjadinya kerjasama yang meringankan sebelum beban 1 selanjutnya dimasukkan. Besar pembagian beban yang ditanggung oleh masing-masing generator yang bekerja paralel akan bergantung jumlah masukan bahan bakar dan udara untuk pembakaran mesin diesel. Bila mesin penggerak utamanya distel atau bila mesin-mesin penggeraknya lain, maka bergantung dari jumlah (debit) air ke turbin air, jumlah (entalpi) uap/gas ke turbin uap/gas atau debit aliran udara ke mesin baling-baling, jumlah masukan bahan bakar (udara-air, gas) diatur oleh perolehan atau kutub-kutub yang digerakkan generator yang menerima sinyal dari perubahan frekuensi listrik yang stabil pada 50 Hz. Bila beban naik maka frekuensi turun sehingga generator harus memperbesar masukan ke mesin penggerak utama untuk menaikkan frekuensi sampai dengan frekuensi listrik kembali normal pada 50 Hz, bila tidak ada generator, maka mesin-mesin penggerak utama generator akan mengalami over speed bila beban turun mendadak atau mengalami overload bila beban listrik naik. Kerja Paralel Generator Ada beberapa cara untuk memparalelkan generator. a. Lampu cahaya berputar dan watt meter. Pilih lampu dengan tegangan kerja 2 kali tegangan fasa netral generator atau gunakan 2 lampu yang dihubungkan seri. Dalam saklar 5 terbuka

operasikan generator, kemudian dilihat urutan lampu (nyala) urutan lampu akan berubah menurut urutan L1-L2-L3-L1-L2-L3 b. Voltmeter, frekuensi meter dan syncronscope. Ketetapan sudut fasa dapat dilihat dari segi syncronscope. Bila jarum penunjuk berputar berlawanan arah jarum jam, berarti frekuensi generator lebih rendah dan bila searah jarum jam berarti frekuensi generator lebih tinggi. Pada saat jarum jam telah menunjukkan kedudukan vertikal, berarti beda fasa generator dan jala-jala telah nol, atau selisih fasa telah nol.

Gambar 11.1 Rangkaian Paralel generator

Paralel Otomatis Paralel generator secara otomatis biasanya menggunakan alat yang secara otomatis memonitor beda fasa, tegangan, dan frekuensi. Apabila semua kondisi telah mencapai alat memberi sinyal bekerja saklar untuk paralel dapat dimasukkan.

Gambar 11.2 Syncronscope

3.

Alat dan Bahan a. Mesin sinkron 3 fasa b. Generator DC c. Voltmeter d. Amperemeter e. Modul kerja paralel generator f. Tachometer

g. Jumper

4.

Rangkaian Percobaan Rangkaian Generator Sinkron

Gambar 11.3 Rangkaian Generator sinkron

Kerja Paralel Generator

Gambar 11.5 Kerja paralel generator

5. Langkah Percobaan Membuat rangkaian pada console M DEM KM MP running seperti terlihat pada gambar dan menghubungkan ke paralel synchronizing console. Semua saklar dalam keadaan terbuka, memutar keempat kontrol vomler pada posisi tengah. Menset semua saklar instrumentasi pada posisi yang benar. Pada paralel consol M DEM KM MP, putar DC, MACH field RHEOSTAT pada posisi tahanan minimum. Star motor DC pada running console M REM COM _ MP dengan memasukkan (ON) saklar utama (main switch), supply DC dan starter DC. Gunakan field rheostat untuk mendapatkan putaran keja (1500 rpm), pengaturan kecepatan dapat dilakukan pula dengan speed vomier pada

synchronsconizing console. Memasukkan saklar medan (field switch) Circuit I pada sistem panel. Synchronizing console menaikkan arus eksitasi secara bertahap hingga tegangan kerja terminal generator 220 V. Memasukkan saklar circuit breaker, circuit I menambah saat beban resistif dengan nilai tertentu pada running generator menggunakan Vtuner control untuk mempertahankan tegangan kerja pada frekuensi kerja. Mencatat tegangan arus A, B, C dengan faktor dan frekuensi untuk running generator pada panel synchronize console. Mengulangi langkah 7-8 untuk incoming pada circuit II. Pada saat running, alternative dan incoming alternative hendak diparalel dapat digunakan dalam 2 instalasi paralel yaitu dengan menggunakan synchronizing dan phasing lamp. Bila menggunakan phasing lamp kedua saklar synchronscope pada posisi off dan saklar phasing lamp pada phasing lamp. Menggunakan phasing lamp pada posisi date antar tegangan dan frekuensi kedua alternator yang sudah rendah diparalel. Bila phasing lamp menyala sama secara langsung bersamaan berarti posisi hubungan fasa sudah benar. Bila phasing lamp menyala secara bergantian, maka stop mesin dan tukar dengan output side. Menaikkan tegangan dan frekuensi pada incoming sama seperti running alternative, menggunakan speed Vemier untuk mengatur denang, padam lampu lebih lama.

Pada saat phasing lamp padam, masukkan saklar paralel alternative paralel synchronizing console. Memasukkan beban secara bertahap dan mencatat tegangan dan arus line setiap phase A, B, C, daya aktif, faktor daya, dan frekuensi kedua alternative untuk setiap kenaikan beban. Menurunkan beban secara bertahap dan buka saklar paralel, kurangi arus masukan eksitasi secara bertahap menaikkan penggerak mula (motor DC) dengan menekan tombol stop. Mematikan saklar utama (main switch). Percobaan selanjutnya dapat dilakukan dengan kombinasi beban reaktif dan induktif atau resistif kapasitif.

6.

Data Percobaan Tabel 11.1 Data percobaan kerja paralel generator f (Hz) Vll (V) 50,8 146

7.

Analisa dan Pembahasan Dalam suatu tegangan paralel dua generator terdapat 5 syarat yang harus dipenuhi yaitu: a. Mempunyai tegangan kerja yang sama b. Tegangan kerja, tegangan efektif yang sama, dimaksudkan tegangan (rms) pada generator atau dari generator 2, dan seterusnya harus sama besar. Tegangan ada 2 macam, yaitu tegangan maksimum dan tegangan efektif.

Vrms = Syarat Paralel : VRms1 = VRms2

= Dimana, VRms1 = tegangan efektif generator 1

VRms1 = tegangan efektif generator 2 Vmaks1 = tegangan maks generator 1 Vmaks1 = tegangan maks generator 2 Tegangan yang terukur pada alat ukur adalah tegangan efektif, jika 2 generator atau lebih atau diparalelkan, maka tegangan yang terukur pada alat ukur masingmasing generator harus sama. c. Polantas dari generator harus sama Maksudnya adalah kutub-kutub (polaritas) dua generator yang akan diparalelkan harus berada pada arah yang sama, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 11.6 Dua generator polaritas sama d. Tegangan generator yang diparalelkan harus sama Maksud dari tegangan generator harus sama berarti tegagnan dari fasa ke fasa generator yang diparalelkan harus sama, demikian juga tegangan fasa ke netral adanya 2 atau lebih generator yang akan diparalelkan harus sama, sehingga: VLL1 = VLL2 VLN1 = VLN2 Dimana VLL1 = tegangan fasa-fasa generator 1 VLL2 = tegangan fasa-fasa generator 2 VLN1 = tegangan fasa-netral generator 1 VLN2 = tegangan fasa-netral generator 2 Cara mengatur generator dinaikkan atau menurunkan dengan menyetel eksitasi pada generator.

Frekuensi geneator yang diparalelkan sama Misalkan suatu generator memiliki f = 50 Hz, generator ini dapat diparalelkan generator lain yang memiliki frekuensi sama. Perhitungan kecepatan sudut dengan frekuensi: CV = 2f , dimana: f = frekuensi (Hz)

F= = 3,14

w= kecepatan sudut (rmd/s)

e. Urutan fasa harus sama Maksudnya adalah generator yang diparalelkan harus sehubungan satu sama lain sesuai fasornya, misalnya fasa R, generator 1, harus dihubung ke fasa R generator 2, dan seterusnya. Cara mengetahui fasa generator adalah dengan menghubungkan generator output dengan motor. Bila sefasa maka putaran dari motor akan sama dengan generator bila tidak sefasa putaran motor akan berlawanan arah dengan putaran generator.

Paralel generator dilakukan dengan tujuan: a. Mendapatkan daya lebih besar. b. Untuk efisiensi (menghemat biaya pemakaian operasional dan menghemat biaya pembelian) c. Untuk memudahkan peraturan kapasitas generator. d. Untuk menjamin kontinuitas daya listrik. e. Untuk memparalel generator diperlukan beberapa syarat yang harus dipenuhi:

Jika frekuensi tidak sama. Berdasarkan rumus f = ((p*n) / 120) maka terdapat hubungan kesebandingan antara f dan n. Jika frekuensi tidak sma atau f1 > f2, maka seolah-olah generator putaran (G1) akan menarik generator kedua (G2). Dan, G2 diperlukan sebagai motor oleh G1.

Jika tegangan tidak sama

Gambar 11.7 Diagram Paralel Generator

Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa G1 dengan tegangan output E1 / phasa dan tegangan G2 adalah E2 / phasa dan R beban. Bus bar = 0. Dengan hukum Kurchaff bahwa E = 0. Loup I : E1 E2 I1 R busbar = 0 E1 E2 I1 0 = 0 Harga G1 paralel G2 maka E1 = E2 sehingga r = 1 Er2 I, R busbar 0 I1 = )0 / R busbar) = 0 / 0 = 0 Dan arus I1 akan memikul ke G2. Untuk mengetahui dan mengurusi karakteristik ini terlebih dahulu dan setiap generator.

Generator adalah salah satu alternatif sumber daya listrik yang banyak digunakan dan sangat penting. Umumnya generator-generator digunakan oleh industri-industri sebagai komponen utama pembangkit listrik. Untuk itu sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan beban yang besar. Operasi pusat-pusat tenaga listrik pada dasarnya merupakan perluasan kerja paralel generator dengan tambahan resistansi dan reaktasi saluran-saluran interkoneksi. Generator-generator yang bekerja paralel sering mengalami gangguan. Pada saat generator-generator yang bekerja secara paralel ini mengalami gangguan maka sebagian beban harus dilepas atau diputus untuk menjaga stabilitas sistem kelistrikan pada stasiun kelistrikan sehingga dapat menjaga kelangsungan operasi listrik untuk menjaga beban di samping itu. Hal ini juga untuk menaikkan sistem ke nilai yang diinginkan atau disebut metode load shedding. Pelepasan beban dilakukan oleh rele

frekuensi, rele frekueni dari sistem akan memutus secara bertahap bagian-bagian beban sehingga selanjutnya dapat mencegah frekuensi turun lebih jauh.

8. Kesimpulan Kerja paralel generator digunakan untuk menjaga kontinuitas pelayanan tenaga listrik terdapat generator yang harus diperhatikan operasinya. Syarat-syarat utama kerja generatornya paralel adalah: Tegangan kerja harus sama Urusan fasa harus sama Frekuensi sama Sudut fasa harus sama Tegangan efektif harus sama Kedua generator menyuplai beban ketika lampu synchronscope menyala, dimana artinya tegangan dan frekuensi dari kedua generator telah sama. Untuk menjaga putaran generator, maka dilakukan pengubahan besar arus eksitasi pada generator.

You might also like