You are on page 1of 21

ANALISA DATA By ny D I DATA DS : DO: BBLR = 2030 gram UK = 34 mgg Usia = 1 hari Umur kehamilan ibu : 34 minggu Ruang

Ruang ber-AC Suhu badan = 36,7 C DS : DO : Terpasang OGT dari tanggal 23-112011 Riwayat muntah 2x tanggal 23-112011 Intake makan 15 cc dengan disendokin Residu 17cc/24jam DS : DO : Rawat pisah dengan ibu (bayi diruang NICU, ibu di ruang rawat post partum, riwayat persalinan per abdominal) Minum susu dengan susu formula dengan disendok DS: DO : Terpasang infuse di ekstremitas atas dekstra dari tanggal 23 nov 2011 MASALAH Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh PENYEBAB Usia ekstrem Berat badan ekstrem

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Ketidakmampuan untuk mencerna makanan

Ketidakefektifan pemberian ASI

Diskontinuitas pemberian ASI Prematuritas

Resiko infeksi

Imunitas yang didapat yang tidak adequate Prosedur invasive

dengan infuse dekstrose 10 % 10 tpm mikro dengan infuse pump Usia 1 hari Berat badan 2030 gram ANALISA DATA

By Ny D II DATA DS : DO: BBLR = 2260 gram UK = 34 mgg Usia = 1 hari Umur kehamilan ibu : 34 minggu Ruang ber-AC Suhu badan = ________ C Terpasang heater dengan III strip DS : DO : Rawat pisah dengan ibu (bayi diruang NICU, ibu di ruang rawat post partum, riwayat persalinan per abdominal) Minum susu formula dengan disendok DS: DO : Terpasang infuse di ekstremitas bawah dekstra dari tanggal 23 nov 2011 dengan infuse dekstrose 10 % 10 tpm mikro dengan infuse pump Usia 1 hari Berat badan 2260 gram MASALAH Hipotermi PENYEBAB Usia ekstrem Berat badan ekstrem

Ketidakefektifan pemberian ASI

Diskontinuitas pemberian ASI Prematuritas

Resiko infeksi

Imunitas yang didapat yang tidak adequate Prosedur invasive

CATATAN PERKEMBANGAN Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh DX. KEPERAWATAN Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh TANGGAl 24 November 2011 08.00 Mengobservasi keadaan umum pasien Mengkaji tanda-tanda hipothermi 08.05 Mengukur suhu tubuh Memandikan bayi Memakaikan baju, topi bayi dan selimut 08.14 Memonitor asupan nutrisi 10.00 Mengobservasi tanda-tanda hipotermi 12.00 Memonitor asupan nutrisi 10.05 Akral hangat, Aktifitas/gerak aktif, Tangisan kuat, Warna kulit merata, Bibir dan kuku merah muda, bayi mau minum saat disendoki = 10 sendok 12.10 Suhu badan = 36,6 C Bayi mau menyusu, habis 12 sendok A : Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi -observasi tanda-tanda hipothermi - ukur suhu secara berkala IMPLEMENTASI S: O: Suhu badan = 36,6 C Akral hangat, Aktifitas/gerak aktif, Tangisan kuat, Warna kulit merata, Bibir dan kuku merah muda, bayi mau minum EVALUASI

- beri intake yang adekuat TANGGAL 25 Nov 2011 08.00 Mengobservasi keadaan umum pasien Mengkaji tanda-tanda hipothermi 08.05 Mengukur suhu tubuh Memandikan bayi Memakaikan baju, topi bayi dan selimut dengan segera 08.14 Memonitor asupan nutrisi 10.00 Mengobservasi tanda-tanda hipotermi 12.00 Evaluasi diit pasien S: O: Suhu badan = 36,9 C Akral hangat, Aktifitas/gerak aktif, Tangisan kuat, Warna kulit merata, Bibir dan kuku merah muda, bayi mau minum 10.05 Akral hangat, Aktifitas/gerak aktif, Tangisan kuat, Warna kulit merata, Bibir dan kuku merah muda, bayi mau minum saat disendoki = 10 sendok 12.10 Bayi mau menyusu, habis asi keluar sedikit, tambah 5 sendok A : Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi -observasi tanda-tanda hipothermi - ukur suhu secara berkala - beri intake yang adekuat S: O: Suhu badan = 36,4 C

Tanggal 26 nov 2011

08.00 Mengobservasi keadaan umum pasien Mengkaji tanda-tanda hipothermi

08.05 Mengukur suhu tubuh Memandikan bayi Memakaikan baju, topi bayi dan selimut 08.14 Memonitor asupan nutrisi bayi 10.00 Mengobservasi tanda-tanda hipotermi 12.00 Evaluasi diit siang

Akral hangat, Aktifitas/gerak aktif, Tangisan kuat, Warna kulit merata, Bibir dan kuku merah muda, bayi mau minum 10.05 Akral hangat, Aktifitas/gerak aktif, Warna kulit merata, Bibir dan kuku merah muda, bayi mau minum saat disendoki = 10 sendok 12.10 Bayi mau menyusu, asi sedikit, tambah 7sendok A : Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi -observasi tanda-tanda hipothermi - ukur suhu secara berkala - beri intake yang adekuat

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh DX KEPERAWATAN Tanggal 24 nov 2011 Resiko ketidakseimbanga n nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 08.00 Mengobservasi keadaan pasien Menimbang berat badan bayi Memonitor jaringan penghubung yang pucat dan turgor kulit Memonitor peningkatan/penurunan berat badan IMPLEMENTASI S: O: Ku baik, BB: 2250 gram, berat bayi turun, Jaringan penghubung tidak pucat, turgor kulit baik, capillary refill < 2 detik EVALUASI

08.14 Memeriksa residu Menyuapi susu bayi dengan disendoki Menyendawakan pasien Mengamati adanya mual mutah 12.00 Memeriksa residu Memberikan susu dengan disendoki Menyendawakan pasien Memonitor mual mutah 13.00 Memonitor mual mutah pasien

Residu 10cc Disuapi habis 10 sendok Pasien dapat bersendawa 08.30 pasien tidak ada mutah 12.15 Residu 5cc susu habis 12 sendok, pasien dapat bersendawa mutah 5cc 13.00 pasien tidak ada mutah A: Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi sebagian P:lanjutkan intervensi monitoring mual mutah

jaga asupan nutrisi adequate Tanggal 25 nov 2011 08.00 Mengobservasi keadaan pasien Menimbang berat badan bayi Memonitor jaringan penghubung yang pucat dan turgor kulit Memonitor peningkatan/penurunan berat badan S: O: Ku baik, BB: 2250 gram, BB stasioner Jaringan penghubung tidak pucat, turgor kulit baik, capillary refill < 2 detik Residu 7cc

08.20 Memeriksa residu Memonitor bayi menyusu Menyendawakan pasien Mengamati adanya mual mutah 11.00 Memotivasi ibu menyusui Mengevaluasi asi yang masuk 12.10 Memeriksa residu Memberikan susu dengan disendoki Menyendawakan pasien Memonitor mual mutah 13.30 Memonitor mual mutah pasien Tanggal 26 nov 2011 08.00 Mengobservasi keadaan pasien Menimbang berat badan bayi Memonitor jaringan penghubung yang pucat dan turgor kulit Memonitor peningkatan/penurunan berat

Disuapi habis 10 sendok Pasien dapat bersendawa 11.40 pasien tidak ada mutah Ibu mengatakan asi yang keluar sedikit, belum lancer dan ketika di pencet areola mamae, asi yang keluar sedikit 12.15 Residu tidak ada susu habis 10 sendok, pasien dapat bersendawa 13.00 pasien tidak ada mutah A: Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi sebagian P:lanjutkan intervensi monitoring mual mutah

jaga asupan nutrisi adequate

S: O: Ku baik, BB: 2260 gram, BB naiik Jaringan penghubung tidak pucat, turgor kulit

badan 08.14 Memeriksa residu Menyuapi susu bayi dengan disendoki Menyendawakan pasien Mengamati adanya mual mutah 12.00 Memeriksa residu Member kesempatan ibu menyusui Menyendawakan pasien Memonitor mual mutah 13.00 Memonitor mual mutah pasie

baik, capillary refill < 2 detik Residu tidak ada Disuapi habis 10 sendok Pasien dapat bersendawa 08.30 pasien tidak ada mutah 12.15 Residu tidak ada Anak menyusu /asi, asi keluar sedikit, tambah 7 sendok 13.00 pasien tidak ada mual-mutah A: Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi sebagian P:lanjutkan intervensi monitoring mual mutah

jaga asupan nutrisi adequate

Dx: Resiko infeksi Dx KEPERAWATAN Tanggal 24 Nov 2011 Resiko infeksi 08.00 Cuci tangan sebelum ke pasien Mengobservasi keadaan pasien IMPLEMENTASI S: O: Cuci tangan dilakukan, pada area insersi dan tali pusat tidak terdapat tanda-tanda EVALUASI

Mengkaji tanda-tanda infeksi pada area insersi Memandikan pasien dan rawat tali pusat Membersihkan box pasien Mengganti linen pasien 08.15 Memonitor diit 10.00 Memberikan antibiotic 11.00 Membatasi pengunjung yang masuk ke ruang bayi 12.00 Memberikan susu dengan disendoki

infeksi : kemerahan, bengkak, panas, pus/dischard Area insersi dipencet, bayi tidak menangis Box bayi dibersihkan dan mengganti linen bayi Intake susu : 10 sendok Anti biotic diberikan Di ruang bayi hanya ibu menyusui yang bisa masuk 12.15 Intake susu 12 sendok A: resiko infeksi teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi -. Cuci tangan sebelum dan sesudah ke pasien - monitor intake nutrisi - monitor tanda-tanda infeksi

Tanggal 25 nov 2011

08.00 Cuci tangan sebelum ke pasien Mengobservasi keadaan pasien Mengkaji tanda-tanda infeksi pada area insersi

S: O: Cuci tangan dilakukan, pada area insersi dan tali pusat tidak terdapat tanda-tanda infeksi : kemerahan, bengkak, panas, pus/dischard

Memandikan pasien dan rawat tali pusat Membersihkan box pasien Mengganti linen pasien 08.15 Memonitor diit 10.00 Memberikan antibiotic .mg 10.30 Ibu bayi menggunakan baju khusus ketika masuk ruang bayi Anjurkan ibu bayi cuci tangan sebalum memegang bayi Memotivasi ibu menyusui 11.00 Membatasi pengunjung yang masuk ke ruang bayi 12.00 Memberikan susu dengan disendoki Tanggal 26 nov 2011 08.00 Cuci tangan sebelum ke pasien Mengobservasi keadaan pasien Mengkaji tanda-tanda infeksi pada area

Box bayi dibersihkan dan mengganti linen bayi Intake susu : 10 Sendok Anti biotic diberikan Di ruang bayi hanya ibu menyusui yang bias masuk Ibu bayi mengenakan baju khusus ketika masuk ke ruang bayi Ibu bayi mencuci tangan dehulu sebelum masuk 12.15 Intake susu 5 sendok dan asi A: resiko infeksi teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi -. Cuci tangan sebelum dan sesudah ke pasien - monitor intake nutrisi - monitor tanda-tanda infeksi

S: O: Cuci tangan dilakukan, pada area insersi dan tali pusat tidak terdapat tanda-tanda infeksi : kemerahan, bengkak, panas,

insersi Memandikan pasien dan rawat tali pusat Membersihkan box pasien Mengganti linen pasien 08.15 Memberikan susu dengan disendoki 10.00 Memberikan antibiotic .mg 10.30 Ibu bayi memakai baju khusus ruang nicu Anjurkan ibu bayi cuci tangan sebalum memegang bayi Memotivasi ibu menyusui 11.00 Membatasi pengunjung yang masuk ke ruang bayi 12.00 Memberikan susu dengan disendoki dx. ketidakefektifan pemberian asi DX. KEPERAWATAN Ketidakefektifan pemberian asi 08.00 IMPLEMENTASI

pus/dischard Box bayi dibersihkan dan mengganti linen bayi Intake susu : 10 Sendok Anti biotic diberikan Di ruang bayi hanya ibu menyusui yang bias masuk Ibu bayi mengenakan baju khusus ketika masuk ke ruang bayi Ibu bayi mencuci tangan dehulu 12.15 Intake susu 7 sendok dan asi A: resiko infeksi teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi -. Cuci tangan sebelum dan sesudah ke pasien - monitor intake nutrisi - monitor tanda-tanda infeksi

EVALUASI S:-

Mengidentifikasi ketidakmampuan ibu memberikan asi 08.15 Memberikan susu formula kepada bayi Member susu formula dengan disendoki Tanggal 08.00 Mengidentifikasi ketidakmampuan ibu memberikan asi secara optimal 10.35 Memotivasi ibu memberikan asi Mengobservasi cara ibu menyusui Mengajarkan tekhnik menyusui yang benar 11.00 Mengobservasi dan mengkaji banyaknya asi yang keluar 08.00 Mengidentifikasi ketidakmampuan ibu memberikan asi secara optimal 10.35 Memotivasi ibu memberikan asi Evaluasi cara menyusui yang benar Mengajarkan dan role paly pijat oksitosin

O: Ibu pasien dirawat di ruang post partum Tidak ada kiriman asi dari keluarga Bayi di beri susu formula dengan disendoki A : ketidakefektifan pemberian asi teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi - monitor keluarnya asi motivasi ibu untuk menyusui

S: ibu mengatakanpaham dan akan mempraktekkan dirumah pijat oksitosin Ibu mengatakan asi masih sedikit Pasien mengatakan akan makan yang banyak agar terpenuhi asi untuk bayi kembarnya

untuk memperlancar asi Motivasi diit adequat 11.00 Mengobservasi dan mengkaji banyaknya asi yang keluar Memotivasi ibu untuk dating ke PICU pada saat jam minum

Ibu mengatakan akan praktek dirumah O: Ibu mendengarkan dan memperhatikan ketika ada role play dan arahan tentang pijat oksitosin A: ketidakerfektifan pemberian asi teratasi sebagian P : lamjutkan intervensi

CATATAN PERKEMBANGAN Bayi 1 Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh DX. KEPERAWATAN Hipothermi Tanggal 24 November 2011 08.00 Mengobservasi keadaan umum pasien Mengkaji tanda-tanda hipothermi 08.05 Memonitor heater Mengukur suhu tubuh Memandikan bayi Memakaikan baju, topi bayi dan selimut 08.14 Memonitor asupan nutrisi 10.00 Mengobservasi tanda-tanda hipotermi 12.00 Memonitor asupan nutrisi IMPLEMENTASI S: O: Suhu badan = 36,4 C Akral hangat, Aktifitas/gerak aktif, Tangisan kuat, Warna kulit merata, Bibir dan kuku merah muda, bayi mau minum Heater 3 strip 10.05 Akral hangat, Aktifitas/gerak aktif, Tangisan tidak kuat, Warna kulit merata, Bibir dan kuku merah muda, bayi mau minum saat disendoki = 15 sendok 12.10 Suhu badan = 36,7 C Bayi mau menyusu, habis 10 sendok A : Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi -observasi tanda-tanda hipothermi - ukur suhu secara berkala - beri intake yang adekuat EVALUASI

tanggal 25 Nov 2011

08.00 Mengobservasi keadaan umum pasien Mengkaji tanda-tanda hipothermi 08.05 Mengukur suhu tubuh Memandikan bayi Memakaikan baju, topi bayi dan selimut dengan segera 08.14 Memonitor asupan nutrisi 10.00 Mengobservasi tanda-tanda hipotermi 12.00 Evaluasi diit pasien

S: O: Suhu badan = 36,9 C Akral hangat, Aktifitas/gerak aktif, Tangisan kuat, Warna kulit merata, Bibir dan kuku merah muda, bayi mau minum 10.05 Akral hangat, Aktifitas/gerak aktif, Tangisan kuat, Warna kulit merata, Bibir dan kuku merah muda, bayi mau minum saat disendoki = 10 sendok 12.10 Bayi mau menyusu, asi keluar sedikit, tambah sendok 7sendok A : Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi -observasi tanda-tanda hipothermi - ukur suhu secara berkala - beri intake yang adekuat S: O: Suhu badan = 36,4 C Akral hangat, Aktifitas/gerak aktif, Tangisan

Tanggal 26 nov 2011

08.00 Mengobservasi keadaan umum pasien Mengkaji tanda-tanda hipothermi

08.05 Mengukur suhu tubuh Memandikan bayi Memakaikan baju, topi bayi dan selimut 08.14 Memonitor asupan nutrisi bayi 10.00 Mengobservasi tanda-tanda hipotermi 12.00 Evaluasi diit siang

kuat, Warna kulit merata, Bibir dan kuku merah muda, bayi mau minum 10.05 Akral hangat, Aktifitas/gerak aktif, Warna kulit merata, Bibir dan kuku merah muda, bayi mau minum saat disendoki = 15 sendok 12.10 Bayi mau menyusu, asi sedikit, tambah 10 sendok A : Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi -observasi tanda-tanda hipothermi - ukur suhu secara berkala - beri intake yang adekuat

Dx: Resiko infeksi Dx KEPERAWATAN Tanggal 24 Nov 2011 Resiko infeksi 08.00 Cuci tangan sebelum ke pasien Mengobservasi keadaan pasien Mengkaji tanda-tanda infeksi pada area insersi Memandikan pasien dan rawat tali pusat IMPLEMENTASI S: O: Cuci tangan dilakukan, pada area insersi dan tali pusat tidak terdapat tanda-tanda infeksi : kemerahan, bengkak, panas, pus/dischard Area insersi dipencet, bayi tidak menangis EVALUASI

Membersihkan box pasien Mengganti linen pasien 08.15 Memonitor diit 10.00 Memberikan antibiotic 11.00 Membatasi pengunjung yang masuk ke ruang bayi 12.00 Memberikan susu dengan disendoki

Box bayi dibersihkan dan mengganti linen bayi Intake susu : 15 sendok Anti biotic diberikan Di ruang bayi hanya ibu menyusui yang bisa masuk 12.15 Intake susu 10 sendok A: resiko infeksi teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi -. Cuci tangan sebelum dan sesudah ke pasien - monitor intake nutrisi - monitor tanda-tanda infeksi

Tanggal 25 nov 2011

08.00 Cuci tangan sebelum ke pasien Mengobservasi keadaan pasien Mengkaji tanda-tanda infeksi pada area insersi Memandikan pasien dan rawat tali pusat Membersihkan box pasien

S: O: Cuci tangan dilakukan, pada area insersi dan tali pusat tidak terdapat tanda-tanda infeksi : kemerahan, bengkak, panas, pus/dischard Box bayi dibersihkan dan mengganti linen bayi

Mengganti linen pasien 08.15 Memonitor diit 10.00 Memberikan antibiotic .mg 10.30 Ibu bayi menggunakan baju khusus ketika masuk ruang bayi Anjurkan ibu bayi cuci tangan sebalum memegang bayi Memotivasi ibu menyusui 11.00 Membatasi pengunjung yang masuk ke ruang bayi 12.00 Memberikan susu dengan disendoki Tanggal 26 nov 2011 08.00 Cuci tangan sebelum ke pasien Mengobservasi keadaan pasien Mengkaji tanda-tanda infeksi pada area insersi

Intake susu : 13 Sendok Anti biotic diberikan Di ruang bayi hanya ibu menyusui yang bias masuk Ibu bayi mengenakan baju khusus ketika masuk ke ruang bayi Ibu bayi mencuci tangan dehulu sebelum masuk 12.15 Intake susu 7 sendok dan asi A: resiko infeksi teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi -. Cuci tangan sebelum dan sesudah ke pasien - monitor intake nutrisi - monitor tanda-tanda infeksi

S: O: Cuci tangan dilakukan, pada area insersi dan tali pusat tidak terdapat tanda-tanda infeksi : kemerahan, bengkak, panas, pus/dischard Box bayi dibersihkan dan mengganti linen

Memandikan pasien dan rawat tali pusat Membersihkan box pasien Mengganti linen pasien 08.15 Memberikan susu dengan disendoki 10.00 Memberikan antibiotic .mg 10.30 Ibu bayi memakai baju khusus ruang nicu Anjurkan ibu bayi cuci tangan sebalum memegang bayi Memotivasi ibu menyusui 11.00 Membatasi pengunjung yang masuk ke ruang bayi 12.00 Memberikan susu dengan disendoki dx. ketidakefektifan pemberian asi DX. KEPERAWATAN Ketidakefektifan pemberian asi 08.00 Mengidentifikasi ketidakmampuan ibu memberikan asi IMPLEMENTASI

bayi Intake susu : 15 Sendok Anti biotic diberikan Di ruang bayi hanya ibu menyusui yang bias masuk Ibu bayi mengenakan baju khusus ketika masuk ke ruang bayi Ibu bayi mencuci tangan dehulu 12.15 Intake susu 10 sendok dan asi A: resiko infeksi teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi -. Cuci tangan sebelum dan sesudah ke pasien - monitor intake nutrisi - monitor tanda-tanda infeksi

EVALUASI S:O:

Tanggal 24 nov 2011

08.15 Memberikan susu formula kepada bayi Member susu formula dengan disendoki

Ibu pasien dirawat di ruang post partum Tidak ada kiriman asi dari keluarga Bayi di beri susu formula dengan disendoki A : ketidakefektifan pemberian asi teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi - monitor keluarnya asi motivasi ibu untuk menyusui

Tanggal

08.00 Mengidentifikasi ketidakmampuan ibu memberikan asi secara optimal 10.35 Memotivasi ibu memberikan asi Mengobservasi cara ibu menyusui Mengajarkan tekhnik menyusui yang benar 11.00 Mengobservasi dan mengkaji banyaknya asi yang keluar 08.00 Mengidentifikasi ketidakmampuan ibu memberikan asi secara optimal 10.35 Memotivasi ibu memberikan asi Evaluasi cara menyusui yang benar Mengajarkan dan role paly pijat oksitosin untuk memperlancar asi Motivasi diit adequat

S: ibu mengatakanpaham dan akan mempraktekkan dirumah pijat oksitosin Ibu mengatakan asi masih sedikit Pasien mengatakan akan makan yang banyak agar terpenuhi asi untuk bayi kembarnya Ibu mengatakan akan praktek dirumah O:

11.00 Mengobservasi dan mengkaji banyaknya asi yang keluar Memotivasi ibu untuk dating ke NICU pada saat jam minum

Ibu mendengarkan dan memperhatikan ketika ada role play dan arahan tentang pijat oksitosin A: ketidakerfektifan pemberian asi teratasi sebagian P : lamjutkan intervensi

You might also like