You are on page 1of 16

PERCOBAAN I MOTOR DC

1. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1.1 TUJUAN UMUM a. Mengetahui cara kerja mesin arus searah yang dioperasikan sebagai motor. b. Mengetahui sifat motor arus searah dalam keadaan beban nol maupun berbeban. c. Mengetahui besaran resistensi belitan motor DC

d. Mengetahui dan bisa mengoperasikan/menjalankan motor arus searah dengan aman dan benar e. Mengetahui dan bisa menganalisa/menjalankan urutan-urutan

pembebanan kerja mesin DC

1.2 TUJUAN KHUSUS a. Mencari harga resistensi belitan motor DC dengan menggunakan metoda OHM meter. b. Mengetahui dan bisa menganalisa pengaruh tahanan motor DC terhadap kerugian-kerugian motor dan terhadap efisiensi motor. c. Mencari karakteristik putaran vs arus penguatan, (n = f(Iex); T = 0; V = C). d. Mengetahui dan bisa menganalisa pengaruh putaran terhadap arus

penguatan yang diberikan. e. f. Mencari karakteristik beban, (n = f(I); n = f(T); V = C; Iex = C). Mengetahui dan bisa menganalisa pengaruh pembebanan terhadap putaran pada kondisi tegangan masukan maupun arus penguatan yang tetap. g. Mencari karakteristik efisiensi, ( = f(P);n= C; V = C).

2. TEORI DASAR
2.1 PENGUKURAN RESISTANSI BELITAN MOTOR DC Mesin DC bisa diopersikan sebagai motor maupun sebagai generator. Belitan motor terdiri dari : Belitan jangkar Belitan kutub bantu Belitan eksitasi / belitan medan.

Arus beban mengalir melalui dua belitan yang pertama, belitan ini mempunyai resistensi yang kecil. Karena dalam sistem pengukuran tahanan belitan jangkar ini ada beberapa metode pengukuran yang bisa dilakukan, maka sistem pengukuran tahanan belitan jangkar ini ada beberapa metode pengukuran yang bisa dilakukan, maka sistem pengukuran resistensi belitan arus penguatan dilakukan dengan menggunakan metode yang sama dengan pengukuran tahanan belitan jangkar. Untuk percobaan ini menggunakan metoda ohm meter.

2.2

PENGARUH ARUS PENGUATAN TERHADAP PUTARAN MOTOR DC Pengaruh muatan pada motor DC ini sangat besar terhadap putarannya. Apabila kita menjalankan motor DC tanpa beban maka arus yang kta butuhkan hanya kecil saja hanya beberapa persen dari arus nominalnya, hal ini akibat dari adanya tegangan induksi motor yang hampir sama besar dengan tegangan yang diberikannya. Oleh karena itu bisa kita asumsikan bahwa V (tegangan yang diberikan ke motor) sama dengan E (tegangan induksi motor). Dari asumsi diatas kita peroleh formulasi sebagai berikut : E = Kn ; Dimana ; E n=

E ; K

E = V I.R

= V = tegangan suplai motor (I = 0 pada beban nol) K = konstanta n = f(Iex) = Fluksi akibat arus penguatan = putaran motor

Kesimpulan awal didapat bahwa putaran motor berbanding terbalik dengan arus penguatannya. Bentuk karakteristik putaran vs arus penguatan. n

Iex

2.3

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP PUTARAN MOTOR DC Seperti yang telah diterangkan diatas bahwa pengaruh arus penguatan motor sangat berpengaruh terhadap putarannya, sementara tegangan induksi motor diasumsikan sama dengan tegangan suplainya. Pada motor-motor yang berbeban pengaruh-pengaruh beban sangat

berpengaruh terhadap kerugian-kerugian dalamnya, hal ini akan berpengaruh pula terhadap tegangan induksinya yang selanjutnya akan mempengaruhi putarannya. Besarnya putaran motor dalam hal ini : E = K n ; E = V (I.R) Sehingga putaran motor didapat : n=
V (I..R) K

Dimana : V = E k n I R

Tegangan suplai motor = Tegangan induksi = konstanta = Iex = Fluksi akibat arus pengaturan = Putaran motor = Arus jangkar = Tahanan Jangkar

Bentuk karakteristik beban motor DC : n

Ia

2.4

PENGUKURAN EFISIENSI MOTOR DC Selama motor DC beroperasi, terjadi kerugian/kehilangan daya. Besaran rugi-rugi daya dalam berbagai variasi kondisi beban sangat diperlukan untuk menghitung kurva efisiensi mesin. Rugi-rugi motor dijelaskan dibawah ini :

a. Rugi-rugi mekanik Rugi-rugi mekanik menggambarkan rugi-rugi daya dalam bagian yang berputar yaitu karena gesekan di bantalan dan ventilasi. Daya ini hanya tergantung pada putaran dan tidak tergantung pada dari kondisi beban (beban nol maupun beban penuh harganya sama). b. Rugi-rugi besi Rangkaian magnetik motor DC yang diakibatjkan arus penguatan pada bagian yang tetap (stator) yang berinteraksi dengan putaran rotor akan menimbulkan kerugian. Kerugian ini diakibatkan oleh histerisis magnet dan arus Eddy. Kehilangan daya ini menunjukkan rugi-rugi besi motor DC yang erat hubungannya dengan harga fluks yang dibangkitkan kutub dan kecepatannya. c. Rugi-rugi Tahanan Belitan Jangkar Rugi-rugi ini harus dihitung berdasarkan perkalian antara besarnya arus yang melewati belitan jangkar dan besarnya resistensi jangkarnya. Yaitu : P = I2 x R [watt] Dimana : R = Tahanan jangkar : I = Arus jangkar Untuk mencari karakteristik efisiensi, motor dibebani sesuai dengan

kondisi beban yang dibutuhkan dan pengukuran daya dilakukan pada sisi yang dibangkitkan maupun yang diserapi efisiensi merupakan

perbandingan antara keduanya. Dengan mengetahui kedua daya tersebut efisiensi dapat dituliskan sbb : =
Pout Pin

Pin = V.I (V = tegangan motor; I = arus motor) Bentuk karakteristik Efisiensi motor DC :

DATA SPESIFIKASI MOTOR DC Daya nominal Tegangan nominal Kecepatan Nominal Arus nominal Arus eksistensi Tegangan nominal Isolasi

P : 5 kW : 400 V : 3000 rpm : 14,2 A : 0,56 A : 400 V : kelas F

3. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Pengukuran Tahanan Belitan a. Mengukur tahanan belitan jangkar dan belitan medan motor DC dengan menggunakan ohmmeter. b. Mencatat hasil pengukurannya dalam tabel dan data yang telah disediakan.

3.2 Mencari karakteristik Putaran vs Arus penguatan a. Menggambar rangkaian percobaan untuk mencari karakteristik putaran vs arus penguatan. b. Membuat urutan kerjanya (hati-hatilah dalam menjalankan motor DC, perhatikan urutan kerja yang sudah saudara buat dan jangan menjalankan mesin tanpa ada arus penguatnya). Motor diputar dengan menggunakan tahanan awal/tahanan asut atau dengan menggunakan regulator untuk mengurangi arus start yang besar. Maximum putaran yang bisa dicapai 3000 rpm dan minimum 2000 rpm. c. d. Melakukan percobaan apabila sudah disetujui oleh pembimbing. Mencatat hail pengukurannya dalam tabel data yang telah disediakan.

3.3 Mencari Karakteristik Pengaruh Pembebanan terhadap putaran motor DC. a. Menggambar rangkaian percobaan untuk karakteristik pengaruh pembebanan terhadap putaran. b. Membuat urutan kerjanya dan lakukan percobaannya.

(Memutar motor sebelum motor dibebani pada putaran nominalnya yaitu 3000 rpm kemudian mencatat semua alat ukur pada kondisi ini.Membebani motor dengan generator DC (dalam hal ini akan dibantu oleh pembimbing).Mencatat setiap kondisi pembebanan sehingga mencapai kondisi nominalnya. c. Mencatat hasil percobaan ke dalam tabel data yang telah tersedia. 3.4 Pengukuran efisiensi motor DC. a. Menggambar rangkaian percobaan untuk mencari besarnya efisiensi motor DC. b. Membuat urutan kerjanya dan melakukan percobaannya. (Sebelum motor dibebani motor diputar pada putaran nominalnya yaitu 3000 rpm catatlah semua alat ukur pada kondisi ini. Membebani motor dengan generator DC (dalam hal ini akan dibantu oleh pembimbing), Mencatat setiap kondisi pembebanan sehingga mencapai kondisi nominalnya dengan mempertahankan putaran nominalnya dengan mengatur arus penguatannya. Kemudian mencatat daya yang masuk ke motor yang dikeluarkan generator. c. Mencatat data hasil pengukuran kedalam tabel data yang telah disediakan. Efisiensi yang akan dihitung adalah efisiensi total antara motor dan generator.

4. RANGKAIAN PERCOBAAN

Sumber PLN 1 fasa atau 3 fasa

Regulator dan

M n

Penye- arah
A V A V

R + Sumber DC

R + Sumber DC

5. HASIL PENGAMATAN :
Tabel 1.Pengukuran Resistensi Belitan No Tahanan Jangkar (Ra()) 3,9 Tahanan Belitan Medan (Ra()) 529

Tabel 2.Karakteristik putaran (n) vs Arus penguatan (Iex) tanpa beban n I No. 1 2 3 4 5 6 = putaran; Iex = arus penguatan; V = tegangan motor = arus jangkar; Pi = daya input motor n (rpm) 1060 1090 1120 1175 1290 1470 Iexm (A) 0,4 0,35 0,3 0,25 0,2 0,15 Vm (Volt) 219 192 165 135 109 75 Im (A) 1,7 1,7 1,7 1,7 2,1 2,5 Pim = Vm.Im (Watt)

Tabel 3.Karakteristik Pengaruh Pembebanan terhadap Putaran Motor DC n = putaran; Iex = arus penguatan; V = tegangan motor I = arus jangkar; Pi = daya input motor VL = tegangan beban, IL = arus beban, PL = daya beban.

Motor DC No 1 2 3 4 5 6 7 Vexm [V] 162 162 162 162 162 162 162 Iexm [A] 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 Vm [V] 147 138 132 126 120 117 114 Im [A] 0,99 1,6 2,2 2,7 3,2 3,7 4,1 n [rpm] 1545 1410 1325 1270 1215 1170 1130 Vexg [V] 117 117 117 117 117 117 117

Generator DC Iexg [A] 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 Vg [V] 135 123 114 105 99 96 90 Ig [A] 0 1 1,7 2,3 2,9 3,4 3,9 R [Ohm] ~ 130 70 50 35 30 25

Tabel 4.Pengukuran Efisiensi Motor DC n = putaran; Iex = arus penguatan; V = tegangan motor I = arus jangkar; Pi = daya input motor VL = tegangan beban, IL = arus beban, PL = daya beban.

Motor DC Vexm [V] 162 162 162 162 162 162 162 Iexm [A] 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 Vm [V] 141 141 144 147 147 147 147 Im [A] 0,8 1,7 2,5 3,1 3,9 4,6 5,3 n [rpm] 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 Vexg [V] 117 117 117 117 117 117 117

Generator DC Iexg [Amp] 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 Vg [V] 132 129 123 123 120 120 117 Ig [A] 0 1 2 2,7 3,5 4,4 5,3 R [Ohm] ~ 130 70 50 35 30 25

No 1 2 3 4 5 6 7

6. ANALISA DATA HASIL PENGAMATAN


Sebagai contoh untuk menganalisa hasil percobaan pada Tabel 4. Dengan menggunakan data ke-3,dapat dihitung besar Pm,Prugi-rugi,dan . Dik: Vm = 171 V Im = 0,9 A Dit: a). Pm = Pin? b). Prugi-rugi.....? c). ..............? Peny: a. Pm = Pin = Vm x Im = 171 x 0,9 = 153,9 Watt b.P rugi-rugi = Im 2 x Ra = 0,92 x 5,2 = 4,212 Watt c. = ( =( =0% + Prugi-rugi) x 100 % ) x 100 % PL = Pout = 0 Watt Ra = 5,2

Tabel 5. Hasil Analisa Data Pengamatan


Motor DC No. Vm (V) 1 2 3 4 5 6 Im (A) n (rpm) VL (V) IL (A) PL (W) Pm (W) Generator DC Perhitungan

Prugi-rugi (W)

(%)

GRAFIK HASIL PENGAMATAN


Grafik 1. Karakteristik putaran (n) terhadap Arus penguatan (Iex) tanpa beban
3000 2500 2000 n (rpm) 1500 1000 500 0 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 Iex (Amp)

Grafik 2. Pengaruh Pembebanan terhadap Putaran Motor DC


2100 2050 2000 n (rpm) 1950 1900 1850 1800 1750 0 0.8 1.2 IL (Amp) 1.5 1.7 1.8

Grafik 3. Pengukuran Efisiensi Motor DC


450 400 350 300 (%) 250 200 150 100 50 0 0 41.68 44.07 47.12 47.84 49.57 P (Watt)

7. KESIMPULAN
Dari Hasil Pengamatan dan Percobaan yang telah dilakukan,maka dapat kita simpulkan bahwa : 1. Besar tahanan belitan jangkar (Ra) motor DC yaitu 5,2 ohm dan besar tahanan belitan medan motor DC yaitu 520 ohm.

2. Berdasarkan hasil analisa data pengamatan pada tabel 5 no.4 dimana


besar efesiensi () pada motor DC yaitu = 0 %.

3. Dilihat dari karakteristik putaran (n) dengan arus penguatan (Iex) tanpa
beban,dapat kita lihat bahwa semakin besar arus penguatan (Iex) tanpa beban,semakin kecil putaran (n) yang dihasilkan.

4. Dilihat dari karakteristik pengaruh pembebanan terhadap putaran Motor


DC dengan arus penguatan (Iex) konstan/tetap,dimana semakin besar pembebanan yang diberikan,maka semakin kecil putaran yang dihasilkan.

5. Besar efesiensi () bergantung pada besar Im, Vm, IL, VL, Pin = Pm,
Pout = PL,dan Prugi-rugi pada suatu motor DC.

You might also like