You are on page 1of 10

RANCANG BANGUN MINIATUR CRANE OTOMATIS BERBASIS PLC OMRON CPM 1A

Ares Cahyadi Bekerja di PT. Astra Daihatsu Motor

Syufrijal, ST., MT. Dosen Universitas Negeri Jakarta, Dosen Pembimbing 1

Masus Subekti, S.Pd., MT. Dosen Universitas Negeri Jakarta, Dosen Pembimbing 2

Andri Pratama Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

ABSTRACT PLC-based automated miniature crane. Using object detection sensor in the form of LDR in the process of lifting and moving material handling. Limit switch sensor to shift left and right DC motors that move automacally when the tip touches the sensor useful in regulationg the time delay in the appointment and removal of material handling. PLC OMRON as a controller and CPM 1A ladder diagram programming using CX-Programmer. Kata Kunci : Sensor, Solenoid Valve, dan Programmable Logic Controller (PLC)

1.

PENDAHULUAN Penggunaan crane sebagai salah

dilepas

olehnya.

Mungkin

pada

crane

bertonnase kecil hal ini tidak terlalu menjadi masalahkarena pengoperasiannya biasanya berada tombol langsung

satu bagian dari material handling tidak dipungkiri lagi manfaatnya. Ada banyak jenis-jenis maupun crane, yang mulai dari yang fix

dibawah hoist. Tetapi jika untuk yang bertonnase dan ruang lingkup kerja yang besar, hal serupa tidak mungkin diterapkan mengingat harus tetap mengutamakan

dapat

berpindah-pindah.

Kapasitasnya pun juga bervariasi, mulai dari yang beberapa ton hingga puluhan ton. Namun hingga saat ini, sebagian besar penggunaan crane masih manual, artinya crane hanya akan bekerja jika tombol ditekan oleh seorang operator dan akan berhenti ketika tombol tersebut

keselamatan kerja. Sistem otomatisasi industri dapat diartikan mekanisme sebagai kerja sistem dikendalikan dengan oleh

peralatan elektronik (elektronic hardware)

Rancang Bangun Miniatur Crane Otomatis Berbasis PLC OMRON CPM 1A (Ares Cahyadi)

berdasarkan urutan-urutan perintah dalam bentuk program lunak yang disimpan di dalam unit memori controller elektronik. Salah satu sistem yang banyak digunakan adalah Programmable Logic Controller (PLC). Alasannya karena PLC mudah dipelajari dan pada dasarnya sama seperti sistem kendali konvensional yang menggunakan penggunaan sederhana relay, program sehingga namun logika mudah dengan yang untuk

PLC

mempunyai

fungsi-fungsi

internal seperti timer, counter, dan shift register, yang menggantikan rangkaian

secara fisik dengan fungsi yang sama sehingga pengendali tersebut bekerja

dengan baik dan mempunyai ukuran yang relatif lebih kecil dari sistem pengendali sebelumnya. Otomatisasi sudah menjadi suatu hal Dengan yang tidak terelakkan lagi. pekerjaan dapat

otomatisasi,

dilakukan dengan lebih efisien dengan hasil produksi yang lebih baik. Sistem otomatisasi juga semakin berkembang sejak pertama kali dikenalkannya modul modul relai untuk pengontrolan industri, sampai penggunaan integrated circuit untuk sistem yang

digunakan. PLC mempunyai kelebihankelebihan dibandingan dengan sistem

kendali konvensional : 1. Konsumsi daya lebih rendah

dibanding sistem kontrol proses berbasis relay. 2. Fungsi kontrol diagnostik dengan pada PLC sistem dapat dengan

sederhana. Sedangkan untuk pengontrolan sistem yang komplek, dibutuhkan suatu alat pengontrol yang lebih fleksibel dan

mendeteksi kesalahan lebih mudah dan cepat.

terintegrasi dengan baik. Programmable Logic Controller

3. Bila ada perubahan pada urutan operasional, proses, atau aplikasi dapat dilakukan dengan mudah. 4. Tidak membutuhkan suku cadang yang banyak. 5. Instrumen input atau output yang cukup banyak dan fungsi

adalah bagian dari sistem kendali fleksibel dan terintegrasi. Penggunaan PLC

biasanya digunakan pada proses kendali produksi yang membutuhkan ketepatan tinggi dengan
1

proses

yang

dikerjakan

berulang-ulang . (Suhendar : 2005 : 26) Pada dasarnya PLC terbagi

operasional proses yang cukup komplek terdapat dalam PLC.

menjadi 2 bagian : CPU : berfungsi untuk memproses inputinput melalui program kontrol yang

2. 2.1. 2.1.1.

BAHASAN Programable Logic Controller Pengertian PLC Merupakan suatu berdasarkan sistem pada

telah

dimasukkan

sebelumnya output

kemudian

mengopesikan

berdasarkan program yang telah dimasukkan. I / O : input adalah peralatan yang

pengendali

yang

pemrograman dan pelaksanaan instruksiinstruksi logika sederhana.

mensupply signal / data ke PLC agar masukan dapat di proses oleh CPU; output adalah peralatan yang

Pevote, Vol.12, No.12, April 2012 : 90-100

menunggu signal / data dari PLC untuk melakukan fungsi kontrolnya. Selain itu, agar PLC dapat melakukan kerjanya maka diperlukan program yang sesuai untuk memproses input yang ada sehingga dapat mengerjakan output. Program dimasukkan PLC yang harus Diagram,

bervariasi, masukan dan keluaran dari PLC dapat berupa arus, tegangan DC dan tegangan AC. PLC menggantikan digunakan relay-relay dan untuk papan

elektronik yang programnya tidak dapat diubah. Dalam suatu industri yang

berupa

Ladder

kompleks, dibutuhkan banyak sekali relayrelay dan papan elektronik yang

dimana Ladder Diagram mirip dengan Wiring Electric hanya saja ada sedikit perbedaan pada simbol namun fungsinya sama. Pada memasukkan harus PLC program terdahulu PLC Console untuk

menghasilkan suatu fungsi logika dan urutan kerja tertentu. Dengan PLC, kita tidak perlu merubah hardware yang

menunjukkan fungsi logika dan urutan kerja. Kita cukup mengganti fungsi logika dan urutan kerja itu didalam program yang kita simpan dalam PLC. Sebenarnya prinsip kerja PLC pada umumnya sama dengan prinsip dari relay yaitu berupa saklar on-off, tetapi PLC dipandang lebih menguntungkan daripada relay yang umum . (Agfianto : 2004 : 7)
3

pengguna dimana

menggunakan

Ladder Diagram tadi diubah ke bahasa Mnemonic sekarang dilakukan mengubah bahasa terlebih dahulu. PLC tanpa Namun dapat harus menjadi dengan yang

pemrograman melalui Ladder Mnemonic software PC

Diagram tetapi

menggunakan

tertentu

dikeluarkan oleh masing-masing produsen PLC. Dan seiring dengan perkembangan jaman, software untuk mensupport PLC juga mengalami perkembangan. Setelah adanya software untuk melakukan

2.1.2.

Prinsip Kerja PLC PLC menerima sinyal masukan dari

peralatan (sensor).

diskret

(on-off) Modul

atau

analog

masukan

mengidentifikasikan serta mengubah sinyal tersebut ke dalam bantuk tegangan yang sesuai dan mengirimnya ke CPU. Sinyal masukan tersebut diolah kemudian dikirim ke modul keluaran berdasarkan program yang telah disimpan di CPU. Bentuk sinyal keluaran diubah menjadi tegangan yang sesuai dan dipakai untuk menjalankan peralatan keluaran (akuator) .
4

pemrograman ladder, kini juga telah ada software untuk melakukan input hanya dari PC serta mengetahui output mana yang bekerja hanya melalui PC .(Ibid : 27) Khusus untuk pemrograman PLC melalui komputer, suatu kita peralatan terkadang khusus.
2

memerlukan

Komputer dapat juga digunakan sebagai PLC, hanya saja komputer tidak dapat langsung, memerlukan interface I/O

(Iwan

Setiawan : 2006 : 6) Secara umum, semua PLC bekerja berdasarkan urutan sebagai berikut : Scan masukan Operasi program

tambahan agar dapat berfungsi sebagai PLC. I/O dari PLC dirancang khusus untuk menerima masukan dan keluaran yang

Rancang Bangun Miniatur Crane Otomatis Berbasis PLC OMRON CPM 1A (Ares Cahyadi)

Update keluaran

Untuk terdapat digunakan

keperluan tipe

penyimpanan memori yaitu yang :

Semakin baik prosesor, maka respons PLC terhadap sistem yang dikendalikannya

beberapa oleh

PLC,

semakin baik pula. 2.1.3. Sistem Aliran Daya Sistem aliran daya merupakan Read Only Memory (ROM) : memori

yang dirancang hanya untuk membaca saja sehingga informasi yang disimpan pada memori tidak dapat diganti. Random Access Memory (RAM) :

prinsip yang digunakan pada pemrograman PLC, seperti arus yang mengalir pada rangkaian listrik. Garis vertikal pada posisi kiri adalah rel daya yang diasumsikan sebagai sumber daya untuk mengaktifkan fungsi-fungsi program yang terdapat di dalam

memori yang dirancang sehingga informasi dapat ditulis atau dibaca oleh memori. RAM akan kehilangan isinya bila tidak mendapat suplai energi, dengan kata lain RAM akan kosong bila catu daya dihapus. Programmable Read Only Memory : sejenis ROM yang dapat

yang

dibuat.

Fungsi-fungsi

tersebut secara langsung berhubungan dengan rel daya, kemudian dieksekusi setiap satu scan operasi.

(PROM)

diprogram. Tipe memori ini pada umumnya digunakan sebagai back up penyimpanan

2.1.4.

Memori Penyimpanan data di lokasi-lokasi

permanen dari memori RAM. Sekali memori ini diberi program, maka memori isinya tidak dapat diubah lagi. - Electical Eraseable Programmable Read Only Memory : memori yang dapat diprogram dengan menggunakan terminal pemrograman PLC. Apabila ingin

memori

oleh

suatu

proses

disebut

penulisan. Sedangkan pengambilan data dari memori disebut pembacaan. Jumlah total binary digit atau bit yang dapat disimpan dalam memori disebut sebagai kapasitas memori. Sistem memori di dalam PLC

memprogram EEPROM, maka isi dari memori harus dihapus dulu semunya

dibagi-bagi, yaitu untuk program executive dan untuk program aplikasi kendali. Karena kebutuhan tempat dan pemakaian dari kedua program berbeda, maka keduanya tidak disimpan dengan cara yang sama. Program aplikasi harus ditempatkan pada medium sementara, penyimpanan karena yang bersifat tersebut

sebelum kita isi informasi yang baru.

2.1.5.

Timer Pada sebagian besar aplikasi

kontrol, terdapat peralatan untuk beberapa aspek kontrol timing (pewaktuan). PLC mempunyai fasilitas pewaktuan untuk

program

program yang dapat digunakan. Fungsi timing adalah sebagai time delay yaitu penundaan waktu eksekusi. Selain itu timer juga mempunyai fungsi yang sama seperti relai yang menentukan waktu elektronis maupun mekanis. Pada

memerlukan perubahan pada saat yang diperlukan. Sedangkan program executive memerlukan memori yang mempunyai sifat menyimpan yang tetap/permanen dan

isinya tidak dapat diubah.

Pevote, Vol.12, No.12, April 2012 : 90-100

umumnya ada tiga macam timer, yaitu timer tunda-on, timer tunda-off, dan timer on yang bersifat menahan. Adapun keuntungan yang utama dari fungsi timer pada PLC adalah waktu yang dibutuhkan dapat diprogram sesuai dengan hasilnya keinginan sama programmer dengan dan yang

a. Load LD : start pada normally open input b. Load Not LD NOT : start pada normally close input c. AND : menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk normally open secara seri d. AND NOT : menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk normally close secara seri

baiknya

diinginkan.

2.1.6.

Counter (Pencacah) Perintah pencacah dalam

e. OR : menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk normally open secara paralel f. OR NOT : menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk normally close secara paralel

pemrograman PLC yang memungkinkan perhitungan kejadian dan pengontrolan

kejadian yang lain didasarkan pencacahan yang diakumulasikan. Pencacah yang

dapat diprogram dapat menghitung naik, menghitung turun, atau dikombinasikan naik dan turun. Perintah untuk menaikkan nilai real counter adalah increment dan perintah untuk menurunkan nilai real 2.2. Power Supply PLC tidak akan beroperasi apabila tidak ada supply daya listrik. Power supply merubah tegangan input menjadi tegangan listrik yang dibutuhkan oleh PLC. Dengan kata lain, sebuah supply daya listrik

counter adalah decrement. Penggunaan counter pada PLC, formatnya penggunaan hampir timer sama pada PLC, seperti namun

mengkonversikan supply daya PLN (220 V) pada daya yang dibutuhkan CPU atau modul input/output.

counter memerlukan reset untuk mengnolkan penghitungan. Counter dapat

diartikan sebuah input yang dilengkapi pulsa count, dimana penggunaannya pada PLC yaitu dengan memisahkan pulsa count tersebut.

2.3.

Transistor Adalah sebuah komponen aktif

tang dibuat dari suatu bahan semikonduktor silikon dan germanium yang biasanya digunakan debagai penguat dan switch

2.1.7.

Instruksi Dasar PLC Pembuatan program pada PLC

atau saklar elektronik. Transistor dibagi menjadi dua jenis yang dibedakan untuk

terdiri dari fungsi-fungsi logika dasar yang sangat sederhana. Instruksi-instruksi dasar yang digunakan untuk pada PLC bahasa OMRON adalah

berdasarkan pemberian

polaritas

mengaktifkannya, yaitu transistor NPN dan PNP. Transistor mempunyai tiga buah terminal penyulut, yaitu basis, sebagai terminal pengemisi

pemrograman menggunakan sebagai berikut :

CX-Programmer

emitor

sebagai

elektron ke dalam basis dan kolektor

Rancang Bangun Miniatur Crane Otomatis Berbasis PLC OMRON CPM 1A (Ares Cahyadi)

sebagai

pengumpul

atau

penangkap

arus searah yang terletak di luar motor. 2. Motor DC dengan penguat sendiri, bila arus untuk lilitan kutub magnet berasal dari motor itu sendiri. Pada sebuah motor DC, konduktor dibentuk menjadi sebuah loop sehingga ada dua bagian konduktor yang berada didalam medan magnet pada saat yang sama. Pada saat konduktor di tempatkan pada rotor, gaya dorong yang timbul akan

elektron dari basis. 1. Transistor NPN : Kolektor mendapat tegangan lebih positif dari emitor Basis mendapat tegangan lebih positif dari emitor Kolektormendapat tegangan lebih positif dari basis 2. Transistor PNP : Kolektor mendapat tegangan lebih negatif dari emitor Basis mendapat tegangan lebih negatif dari emitor Kolektor mendapat tegangan lebih negatif dari basis. Transistor yang digunakan adalah Transistor NPN dengan konfigurasi 2.5.

menyebabkan rotor berputar searah jarum jam.

Relay Adalah sebuah sakelar

elektromagnetis jauh. Relai

yang dikemudikan dari terdiri dari relai

elektromagnet

Common Emitor yaitu kaki emitornya ke Ground sehingga apabila Transistor NPN ini aktif, Koil dari relay akan mendapatkan Ground sehingga Relay akan aktif.

kumparan dan inti

besi. Kontak

dipasangkan pada batang besi bersegi yang disebut jangkar. Jika elektromagnet diberi energi oleh jangkar arus yang melalui ke inti

kumparan, 2.4. Motor DC Motor DC adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, yaitu dalam bentuk tenaga gerak putar atau rotasi. Konstruksi motor arus searah sama dengan generator arus

ditarik

elektromagnet sehingga menutup kontak relai. Jika energi diputuskan kontak dibuka oleh pegas. Relay bekerja pada tegangan

searah (DC). Jika kumparan dialiri arus listrik, maka besi lunak akan menjadi magnet, dan kemudian magnet akan

searah, oleh karena itu motor arus searah dapat pula berfungsi sebagai generator arus searah atau sebaliknya. Berdasarkan sumber
5

menarik armatur-armatur dengan dua pelat tipis yang terhubung antara kontak-kontak.

arus

Tegangan kerja dan karakteristik dari setiap relay berbeda-beda. Relay yang banyak dipasaran bekerja dengan

kemagnetan untuk kutub magnet maka motor listrik dibedakan menjadi 2 tipe (Peni Handayani : 2008 : 127), yaitu: 1. Motor DC dengan penguat

jangkauan tegangan 6 volt hingga 24 volt. Relay dapat bekerja dengan memberikan arus DC pada kumparan relay tersebut sehingga saklar-saklar yang terdapat pada relay bekerja.

terpisah, bila arus untuk lilitan kutub magnet berasal dari sumber

Pevote, Vol.12, No.12, April 2012 : 90-100

hingga beberapa puluh ohm saja (Ibid : 2.6. IC L293D IC L293D digunakan sebagai 2.8. Resistor Resistor pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun 112).

penggerak menggantikan fungsi dari relay, dapat digunakan pada arah bidirectional, outputnya dapat digunakan untuk motor DC, motor Stepper, solenoid, dan cocok digunakan pada beban yang membutuhkan arus dan tegangan yang tinggi. Maksimum arusnya 600mA, dan tegangan 4,5 V 36 V. IC L293D terdiri dari 16 pin dan hadir dalam 2 versi, yaitu L293D dan L293, huruh D menunjukkan untuk adanya dioda yang induksi

beberapa bahan seperti tembaga, perak, dan emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk

membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan

berfungsi

mengurangi

tegangan, jadi motor yang digunakan jadi lebih aman dan awet. Apabila masukan pada IC L293D high maka keluarannya pun akan high, apabila masukan low maka outputnya low, dengan syarat input enable harus diberi logika high. IC L293D terdiri dari 4 masukan dan 4 keluaran, dimana keluarannya dapat digunakan untuk dua buah motor yang bekerja dua arah.

umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut ohm. Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada dasarnya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai

mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode

tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan EIA (Electronic Industries

2.7.

LDR (Light Dependent Resistor) Adalah salah satu jenis resistor

Association). Resistansi dibaca dari warna

yang nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima. LDR dibuat dari Cadmium Sulfida yang peka terhadap cahaya (Ibid : 54). Cahaya memiliki dua sifat yang berbeda yaitu sebagai dan
6

gelang yang paling depan ke arah gelang yang toleransi berwarna cokelat, merah, emas, atau perak. Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan resistor besar dengan toleransinya. 5%, 10% Biasanya atau 20%

gelombang

elektromagnetik

foton/partikel energi (dualisme cahaya). LDR mempunyai niali hambatan yang sangat besar ketika tak ada cahaya yang meneranginya (gelap) yakni mencapai 1 M ohm. Sebaliknya jiak terkena cahaya nilai hambatan LDR akan turun drastis

memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% memilik 4 gelang (tidak termasuk gelang toleransi).

2.9.

Solenoid

Rancang Bangun Miniatur Crane Otomatis Berbasis PLC OMRON CPM 1A (Ares Cahyadi)

Solenoid adalah perangkat elemen yang mengubah sinyal elektrik ke sinyal gerak. Solenoid terdiri dari suatu gulungan dan tuas. Gulungan mempunyai beberapa rating tegangan atau arus dalam bentuk arus AC maupun DC. Spesifikasi solenoid meliputi rating elektrik dan tuas didorong atau ditarik bila diberi tegangan tertentu. Solenoid umumnya digunakan untuk 2.11. Pengertian Crane Otomatis Crane pengangkat otomatis dan adalah alat

pemindah

material

handling yang dijalankan tanpa bantuan operator/manusia. Konsep peneliti

merancang dan membangun miniatur crane berbasis PLC melihat crane masih manual, artinya ia hanya akan bekerja jika tombol ditekan oleh seorang operator dan akan berhenti ketika tombol tersebut dilepas olehnya. Sistem otomatisasi industri dapat diartikan mekanisme sebagai kerja sistem dikendalikan dengan oleh

mengaplikasikan kerja yang memakai gaya yang besar secara cepat. Secara umum prinsip kerja dari solenoid adalah sebuah koil konduktor yang dialiri arus listrik yang menghasilkan induksi magnetik ini menghasilkan gaya gerak magnet, kumparan dengan GGM tertentu dapat menghasilkan jumlah fluksi yang lebih besar jika inti besi dimasukkan kedalam kumparan, hal ini dikarenakan permeabilitas besi jauh lebih besar dari udara. Besi lunak adalah bahan yang bisa digunakan untuk inti dari sebuah

peralatan elektronik berdasarkan urutanurutan perintah dalam bentuk program perangkat lunak yang disimpan di dalam unit memori controller elektronik.

3. 3.1.

Metodologi Penelitian Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk

elektromagnet yang tinggi.

karena

permeabilitasnya

membuat rancang bangun miniatur crane otomatis berbasis PLC OMRON CPM 1A.

2.10.

Sensor Limit Switch Sensor Limit Switch adalah pilot 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di

yang mendeteksi adanya objek dengan kontak fisik. Sensor ini mempunyai sistem pegas pada ujung sensoryang berfungsi sebagai indikator kontak NO dan NC sensor. Prinsip kerja dari alat ini

Laboratorium PLC Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2011 sampai bulan Januari 2012.

mendeteksi adanaya benda bila benda menyentuh menyentuh sensor ujung sensor. Saat benda ujung sensor yang maka ujung

3.3.

Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah

menekan

mengakibatkan

kontak sensor akan aktif dan bila benda tidak lagi menyentuh ujung sensor, maka sistem pegas mengembalikan ke posisi semula.

metode eksperimen laboratorium

untuk

membuat rancangan alat dan program. Dalam pembuatan program terbagi dua antara program yang akan di download ke

Pevote, Vol.12, No.12, April 2012 : 90-100

PC dengan menggunakan software CXProgrammer.

dengan kontak fisik yaitu jika menyentuh ujung sensor, selain itu berguna dalam mengatur

3.4.

Deskripsi Alat Crane otomatis berbasis PLC dan

waktu

delay

dalam

pengangkatan dan pemindahan material handling. 3. Miniatur Crane otomatis

digunakan

sebagai

pengangkat

pemindah material yang bekerja dengan prinsip kerja tali, crane digunakan untuk angkat muatan secara vertikal dan gerak kearah horisontal bergerak secara bersama dan menurunkan muatan ke tempat yang dituju.

berbasis PLC menggunakkan aktuasi penggerak sebagai handling. 4. Miniatur Crane otomatis cylinder solenoid penjepit dengan valve material

4.

Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah

berbasis PLC dapat beroperasi secara otomatis sesuai dengan program yang telah dibuat pada PLC. Crane PLC otomatis dapat sistem Saran Dari penelitian rancang bangun miniatur crane otomatis berbasis PLC yang dilakukan ada beberapa saran yang hendak dipertimbangkan yaitu : 1. Dalam penggunaan PLC, perlu Crane PLC otomatis dapat diperhatikan program untuk yang blok blok aktif dan

dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Miniatur berbasis

mensimulasikan

pemindahan material handling secara otomatis sebagai salah satu aplikasi dari PLC sebagai kendali. 2. Miniatur berbasis

sedang

mengangkat dan memindahkan benda berbentuk box yang

mengetahui

menganalisa, sehingga dapat dengan mudah diadakan

berukuran 10 cm x 7 cm x 14 cm dan berat 250 gr, karena terdapat benda LED sensor pendeteksi dengan pemancar

perbaikan atau penambahan pada sistem tersebut. 2. Sensor sebagai yang digunakan jarak

dipasangkan sebagai

pendeteksi

cahaya, sehingga LDR akan menerima pantulan cahaya dari benda. Selain menggunakkan sensor pendeteksi benda,

seharusnya sensor ultrasonik agar sama sekali tidak

terpengaruh cahaya. 3. Untuk penyempurnaan alat,

crane otomatis berbasis PLC juga terdapat limit switch yang dapat mendeteksi adanya objek

perlu diadakan penyempurnaan mekanik, dan penggunaan

sensor pendeteksi jarak yang

Rancang Bangun Miniatur Crane Otomatis Berbasis PLC OMRON CPM 1A (Ares Cahyadi)

lebih baik dari yang sudah digunakan dalam penelitian ini.

Daftar Rujukan Eko Putra, Agfianto. 2004. PLC:Konsep, Pemrograman dan Aplikasi.

Yogyakarta: Gava Media. Handayani, Peni, dkk. 2008. Teknik

Pemeliharaan

dan

Perbaikan

Sistem Elektronika Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan. Handayani, Peni, dkk. 2008. Pemeliharaan dan Teknik Perbaikan

Sistem Elektronika Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan. S, Wasito. 1981. Elektronika Dalam

Industri. Jakarta: Karya Utama. Setiawan, Iwan. 2006. Programmable Logic Controller (PLC) dan Teknik Kontrol.

Perancangan

Sistem

Yogyakarta: ANDI. Suhendar. 2005. Programmable (PLC). Logic

Controller Graha Ilmu. Sumardjati, Prih,

Yogyakarta:

dkk.

2008.

Teknik

Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan.

Pevote, Vol.12, No.12, April 2012 : 90-100

You might also like