Professional Documents
Culture Documents
2012
Lubrikasi : Pelumasan untuk mengurangi friksi pada material yang saling kontak. Berbagai istilah tersebut di atas merupakan dasar-dasar ilmu dalam tribologi, yaitu suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fenomena material yang mengalami kontak dengan material lainnya. Adanya kontak antar material ini kadang bersifat merugikan karena dapat menyebabkan terjadinya kerusakan di permukaan material dan dapat berakibat failure (kegagalan). Jenis-jenis keausan yang paling sering terjadi antara lain: Keausan abrasif (material keras merusak material lunak ketika mengalami kontak) Keausan adhesif (pelekatan antara dua material yang kontak karena gaya adesif) Keausan erosi (pergerakan fluida gas atau liquid yang merusak permukaan material) Material tahan aus merupakan salah satu jenis material yang dikembangkan agar memiliki ketahanan terhadap kondisi operasi yang dapat mengakibatkan terjadinya keausan. Aplikasi apapun memerlukan material yang tahan terhadap aus karena setiap aplikasi pasti memiliki kontak antara material satu dengan yang lainnya. Sifat utama yang harus dimiliki oleh material tahan aus adalah kekerasan yang tinggi.
Abrasive Wear
Adhesive Wear
Erosive Wear
3. Sifat-Sifat Penting Material Tahan Aus Sifat-sifat penting yang harus dimiliki oleh material tahan aus adalah sebagai berikut: Kekerasan (Hardness) dan kekerasan panas (Hot Hardness) Material tahan aus diharuskan memiliki kekerasan yang tinggi untuk mencegah terjadinya kerusakan pada material tersebut saat terjadi kontak dengan material lain. Secara logika juga dapat dipahami bahwa material yang keras akan lebih tahan terhadap gesekan jika dibandingkan dengan material yang lunak. Selain kekerasan secara umum, material tahan aus juga harus memiliki sifat hot hardness yang tinggi. Sifat ini artinya material tahan aus tetap dapat mempertahankan kekerasannya walaupun pada suhu tinggi sekalipun. Hal ini dikarenakan ketika kontak antara material terjadi, akan timbul friksi atau gesekan yang disertai dengan pelepasan panas sehingga suhu permukaan kontak pun dapat meningkat drastis. Ketangguhan (Toughness) Material tahan aus harus memiliki ketangguhan yang baik agar material tersebut tidak mengalami premature failure (pecah / fracture) saat digunakan. Ketangguhan merupakan kombinasi antara sifat kekuatan dan keuletan dari suatu material. Material yang tangguh tentunya tidak akan cepat mengalami failure ketika mengalami pembebanan atau kontak dengan material lain.
4. Proses Design dan Kriteria Pemilihan Material Untuk melakukan desain material tahan aus, kita harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti kondisi operasi dan sifat yang dibutuhkan sebelum menentukan material apa yang akan kita gunakan. Pada material tahan aus, terdapat beberapa jenis pembebanan yang dialami pada saat material tersebut digunakan. Jenis-jenis pembebanan tersebut diantaranya:
High Stress Abrasion
No 1
pembebanan impact
mengalami
work- steel
hardening 2 Low stress dengan i. Kekerasan tinggi, tidak Hardened dan atau terlalu mementingkan heat-treated metals,
pembebanan sliding
quarry
penggantian material iii. Ketahanan aus maksimum 3 Gouging wear Ketangguhan tinggi Tungsten carbide Biasanya logam,
contohnya besi dan baja, hardfacing 4 Lingkungan korosif dan Ketahanan korosi basah Stainless ceramics, plastics 5 Low stress, kontak dengan Koefisien friksi yang rendah partikel halus, low Polyurethane, PTFE, logam dengan metals, rubbers,
permukaan halus cracking, Chromium-containing shocks, alloys of iron and steel, ceramics (ease of Material apapun yang dapat dibaut dan tidak mengalami curing
tahan suhu tinggi 7 Minimum periods of shut- Mudah down of plant diganti
replacement)
non-uniform Salah satu atau kombinasi Hardfacing surface and sifat-sifat di atas metal
weld
Pertambangan (Mining)
Indusri semen
Alat-alat berat
Industri otomotif
Berdasarkan kriteria di atas, material untuk cutting tools diharuskan memiliki kekerasan yang tinggi dengan laju aus yang rendah. Untuk mengetahui material mana yang memenuhi katergori tersebut, kita bisa melihat ke material property chart yang membandingkan laju aus dan kekerasan seperti gambar di bawah ini. Berdasarkan chart tersebut, material keramik merupakan material yang paling cocok digunakan untuk cutting tools. Material Property Chart untuk Cutting Tools:
Jika dibandingkan dengan traditional high speed steel dan hard alloys, ceramic sebagai cutting tool memiliki beberapa kelebihan, seperti: Kekerasan yang tinggi; Red hardness (hot hardness) yang lebih tinggi; Stabilitas kimia yang lebih baik; Lebih murah dibandingkan diamond; Stabilitas termal yang lebih baik; Ketahanan impak yang baik; Berdasarkan sejarahnya, material pertama yang digunakan sebagai cutting tools adalah tungsten carbide (WC) yang dalam perkembangannya dicoba untuk ditingkatkan kekuatannya dengan cara pelapisan dengan hard coating seperti PVD atau CVD. Selain dengan cara itu, penambahan unsur Co juga digunakan untuk meningkatkan kekuatan mekanis cutting tools berbasis WC. Namun, pada masa sekarang material keramik lebih mendominasi sebagai material cutting tools karena para peneliti terus mencoba mengembangkan material yang pada dasarnya merupakan material keras ini dengan meningkatkan ketangguhannya yang selama ini dianggap sebagai kekurangan atau kelemahan dari material keramik. Saat ini salah satu jenis material keramik yang paling banyak digunakan dan dikembangkan sebagai material cutting tools adalah material alumina (Al2O3). Alumina dikembangkan sebagai salah satu material advanced ceramic dengan penambahan penguat-penguat tertentu seperti SiC, zirkonia (ZrO2) dan titanium carbide (TiC) untuk meningkatkan ketangguhan dari material keramik ini.
Flank Wear
Crater Wear
Notch Wear
10
Berdasarkan kurva di atas dapat terlihat bahwa material alumina (Al2O3) memiliki nilai energi bebas (G) yang cukup rendah jika dibandingkan material keramik lainnya. Dengan nilai energi bebas yang rendah artinya material alumina sudah berada dalam fasa yang cukup stabil sehingga apalbila ada panas yang mengaktivasi difusi, material ini tetap berada pada fasanya sendiri (tidak mencari fasa lain dengan energi bebas lebih rendah dibanding alumina). Ini berarti material alumina memiliki stabilitas kimia yang cukup baik.
11
Kurva Cutting Speed vs Tool Life Berdasarkan kurva di samping dapat terlihat bahwa material keramik memiliki umur pakai yang lebih lama pada kecepatan yang sama atau bahkan lebih tinggi. Ini berarti material keramik memiliki endurance yang tinggi sehingga cocok digunakan sebagai cutting tools jika dibandingkan dengan material lain seperti high-speed steel, cast alloy dan karbida.
12
13