You are on page 1of 23

Cara Memanfaatkan Air Sebagai Sumber Pembangkit Listrik

Kadek Fendy SutrisnaPembangkit

listrik tenaga panas

Rotor turbin uap modern, digunakan di dalam pembangkit listrik. Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pembangkit listrik tenaga panas Di dalam pembangkit listrik tenaga panas, daya mekanik dihasilkan oleh mesin panas yang mengubah energi panas, seringkali dari pembakaran bahan bakar, menjadi energi putar. Sebagian besar pembangkit listrik panas menghasilkan uap, dan oleh karenanya ia sering juga disebut pembangkit listrik tenaga uap. Tidak semua energi panas dapat dialihbentukkan menjadi energi listrik, menurut hukum kedua termodinamika. Sehingga, selalu terdapat panas terbuang ke lingkungan. Jika buangan panas ini dimanfaatkan, untuk proses industri atau pemanasan distrik, maka pembangkit listrik biasa disebut sebagai pembangkit listrik kogenerasi atau pembangkit listrik kombinasi. Di negara-negara di mana pemanasan distrik menjadi hal biasa, terdapat pembangkit panas yang disebut pembangkit didih panas saja. Suatu jenis pembangkit listrik yang penting di Timur Tengah menggunakan produk sampingan panas untuk desalinasi air laut menjadi air minum.

Pengelompokan

Kogenerasi di Warsawa, Polandia.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi di Islandia.

Pembangkit listrik tenaga batubara di Tampa, Amerika Serikat. Pembangkit listrik tenaga panas dikelompokkan menurut jenis bahan bakar dan jenis penggerak primer yang dibangun. Bahan bakar

Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)[4] menggunakan panas sebuah reaktor nuklir untuk menggerakkan generator turbin uap. Kira-kira 20% pembangkitan listrik di Amerika Serikat dihasilkan oleh PLTN. Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil juga dapat menggunakan generator turbin uap di dalam kasus pembangkit berbahan bakar gas alam yaitu turbin gas. Pembangkit listrik tenaga batubara (PLTB) menghasilkan listrik dengan membakar batubara untuk menguapkan air, dan memiliki dampak samping buangan karbon dioksida yang cukup besar, yang dilepaskan dari pembakaran batubara dan berperan bagi pemanasan global. Kira-kira 50% pembangkitan listrik di Amerika Serikat dihasilkan dari PLTB. Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) menggunakan uap yang disarikan dari bebatuan yang panas dari bawah tanah. Energi terbarukan atau Pembangkit listrik tenaga biomassa dapat dibahanbakari oleh ampas tebu, sampah kota, metana dari peternakan, atau bentuk biomassa lainnya. Di dalam industri peleburan baja, gas buang tanur tinggi berbea rendah, kendati kepadatan-energi-rendah, bahan bakar. Panas buangan dari proses industri kadang-kadang cukup ekonomis untuk digunakan sebagai sumber pembangkit, biasanya di dalam turbin dan pendidih uap.

Pembangkit listrik tenaga surya menggunakan cahaya matahari untuk mendidihkan air, yang kemudian uapnya menggerakkan turbin.

Penggerak primer

Pembangkit turbin uap menggunakan tekanan dinamis yang dihasilkan oleh desakan uap untuk menggerakkan lengan kipas. Hampir semua pembangkit listrik non-hidro yang besar menggunakan sistem ini. Kira-kira 80% semua energi listrik yang dibuat di dunia menggunakan turbin uap. Pembangkit turbin gas menggunakan tekanan dinamis dari gas yang mengalir (udara dan hasil pembakaran) untuk menggerakkan turbin secara langsung. Pembangkit turbin bakar gas alam (juga minyak bumi) dapat segera memulai gerakan dan biasa digunakan untuk memasok energi "puncak" selama masa padat penggunaan, kendati berbea lebih mahal daripada pembangkit biasa. Biasanya berupa satuan-satuan yang cukup kecil, dan kadang-kadang tak berawak, dioperasikan dari kejauhan. Jenis ini dirintis oleh Britania Raya, Princetown[5].

Energy: Sumber Pembangkit Listrik


Posted February 17, 2008 by greenboxhouse in Enviro.. Tagged: energy resoureces electricity. Leave a Comment Krisis energi dunia merupakan masalah bersama dan sudah tidak dapat dihindari lagi. Masyarakat dunia terutama di negara-negara maju sudah mulai mengambil langkahlangkah untuk mengurangi krisis tersebut. Mereka seakan berlomba-lomba untuk mencari alternatif energi pengganti dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat diperbarui dan ramah terhadap lingkungan. Penggunaan bahan-bahan tambang (yang tidak dapat diperbarui) untuk pembangkit listrik mulai ditinggalkan. Teknologi-teknologi hemat bahan bakar dengan mesin-mesin yang dapat bekerja maksimal terus diciptakan. Inilah gambaran umum global sekarang krisis energi terjadi dan kondisi lingkungan hidup dunia sudah mulai rusak. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa energi listrik yang kita pakai ini bersumber dari pembangkit yang masih menggunakan bahan-bahan tambang yang tidak dapat diperbarui. Selain merusak lingkungan akibat bahan galian dan sisa pembakaran yang dihasilkan, penggalian yang berlebihan untuk memenuhi permintaan energi listrik yang semakin bertambah menyebabkan berkurangnya cadangan bahan baku tersebut di alam. Sejarah mencatat bahwa revolusi industri pada perjalanan waktunya hingga abad 20 ini menjadi penyebab terjadinya krisis energi dan pemanasan global (global warming). Pemakaian energi yang berlebihan mulai dari industri hingga transportasi menyebabkan penggalian (eksploitasi) bahan-bahan tambang menjadi besar. Teknologi di bidang pertambangan pada gilirannya dipacu untuk mendukung kegiatan tersebut dan semua bermuara kepada kepentingan ekonomi.

Dewasa ini karena dipicu oleh krisis energi dunia dan kerusakan lingkungan (pemanasan global) maka pemakaian energi yang lebih irit dan pemanfaatan energi yang terbarukan (ramah lingkungan) sangat diperlukan. Pemanfaat energi tersebut antara lain sinar matahari denga sel surya (photovoltaic), angin (kipas/turbin raksasa), panas bumi, biodiesel dari buah jarak, mikrohidro dan masih banyak lainnya. Pemanfaatan energi tersebut antara lain sebagai pembangkit tenaga listrik (masih dalam skala kecil menengah) dan transportasi umum. Teknologipun sudah mengikuti walau sebagian besar masih bersifat percobaan dan masih berkembang. Selain teknologi yang hemat energi dikembangkan terus menerus, kampanye hemat energipun terus disuarakan tidak hanya di negara-negara maju saja tetapi juga di negara-negara berkembang. Sumber energi dapat kita bagi menjadi dua yaitu sumber energi yang dapat diperbarui atau terbarukan dan yang tidak dapat diperbarui. Sumber energi yang dapat diperbarui sering kita sebut sebagai energi ramah lingkungan dan bukan merupakan bahan tambang seperti matahari, air, udara, panas bumi, gelombang laut dan yang berasal dari hewani atau nabati. Sumber energi yang lain adalah sumber energi yang tidak dapat diperbarui yang merupakan bahan tambang seperti batu bara, gas alam dan minyak bumi serta termonuklir (Nuclear Fission/Fusion). Fisi nuklir menggunakan bahan tambang Uranium 235 yang memilki persediaan sangat sedikit dan sudah diaplikasikan sebagai pembangkit tenaga listrik sedangkan Fusi nuklir masih dalam taraf percobaan dan pengembangan, berbahan dasar hidrogen. Bahan-bahan tambang seperti batu bara, gas alam, minyak bumi dan fusi nuklir semakin lama semakin habis, dan hasil galiannya dapat merusak lingkungan. Bahan tambang ini seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara terjadi dari pengendapan makhluk hidup yang mati dan terkubur sejak jutaan tahun lalu dan berproses bersama bahan-bahan lain di dalam perut bumi, karena itu bahan tambang ini sering disebut juga dengan bahan bakar fosil (fossil fuel).

Magnet Menjadi Sumber Energi Alternatif dan Pembangkit Listrik (PLTM)

Kita telah mengetahui bersama dikelas SMP dan SMA kita belajar mengenai Energi yang dapat diperbaharui dan Energi yang tidak dapat diperbaharui. Energi yang dapat diperbaharui sesungguhnya adalah energi alam yang sejak dahulu sudah digunakan oleh nenek moyang kita, contohnya adalah energi angin, energi air, energi matahari, energi panas bumi. Sedangkan energi yang tidak dapat diperbaharui adalah minyak bumi, gas alam. Minyak bumi dan gas alam saat ini tengah mendominasi sumber energi dunia sehingga sampai-sampai kita ketergantungan dengan sumber energi ini. Harga bahan bakar minyak melambung tinggi semua bahan pokok melambung tinggi. Nampaknya kita telah terlalu ketergantungan dengan bahan bakar minyak (Energi tak dapat diperbaharui), ataukah mungkin memang ada konspirasi energi..? Magnet Sumber Energi Alternatif

Kenyataan ini membuat para ilmuan berfikir untuk mencari dan beralih ke sumber energi alternatif, sumber energi alam air,

angin, panas bumi, matahari telah dipergunakan oleh kita untuk membangun pembangkit listrik, nah baru-baru ini telah ditemukan sumber energi alternatif baru yaitu PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Magnet). Konsep PLTM tanpa bahan bakar ini sebenarnya telah berumur lebih dari 100 tahun dan disiplin ilmu ini adalah kawasan milik Begawan Listrik, Nikola Tesla. Wesley Gary (1874) adalah orang pertama yang memberikan ide bahwa magnit dapat menggerakkan motor, tetapi saat itu masih tidak praktis. Hans Coler (1925) mendapatkan listrik menggunakan motor magnetik ketika bekerja sebagai tentara Jerman pada Perang Dunia II. Keuntungan PLTM adalah: 1. Mendapatkan aliran listrik gratis terus menerus dan stabil; 2. Ramah lingkungan dan tidak menimbulkan emisi gas dan kimia; 3. Dapat dioperasikan pada kondisi sangat dingin atau sangat panas, baik di dalam maupun di luar ruangan; 4. Bentuknya kecil dan murah dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan dimanamana; 5. Hampir tidak memerlukan perawatan. Bagaimana Cara Kerjanya? Generator magnet menghasilkan listrik yang sama cara kerjanya dengan turbin listrik. sebuah Rotor besi dililit kawat tembaga, yang diputar dalam medan magnit menghasilkan aliran elektron ajeg dan terus menerus. Bedanya adalah semula menggunakan BB fosil untuk menggerakkan rotor, maka dalam hal ini medan magnet menggerakkan rotor. Seperti diketahui, magnet memiliki kutub Utara dan Selatan, magnet dengan kutub sama akan saling tolak-menolak, dan kutub berlawanan akan saling tarik-menarik. Dalam Pembangkit Tenaga Magnet, dorongan dan tarikan kutub magnet akan membuat rotor tetap bergerak hingga menghasilkan listrik bebas yang dapat disimpan dalam baterai. Gesekan udara dan friksi akan menurunkan putaran rotor, tetapi sekali laju rotasi turun di bawah titik tertentu, motor listrik akan masuk ke sistem sehingga laju rotor pulih kembali, karena ada bantuan energi yang tersimpan dalam baterai. Contoh magnetic motor Begitulah sedikit ulasan mengenai salah satu sumber energi alternatif alam, semoga dengan adanya ulasan ini dapat membangkitkan kesadaran kita bahwa sesungguhnya masih banyak energi alternatif yang dapat kita pergunakan di alam ini. Bagaimanapun juga kita harus menghentikan ketergantungan kita terhadap energi tak terbarukan (bahan bakar minyak), dan mulai mencari alternatif energi ramah lingkungan. Sumber : energibarudanterbarukan.blogspot.com (Thx to pak Dr. Fathurrahman atas

26 Februari 2012

Dukung Fendy Sutrisna untuk tetap berbagi dalam artikel ketenagalistrikan Indonesia dengan klik link LIKE, COMMENT & SHARE di halaman facebook ini -> Catatan Fendy Sutrisna Indonesia memiliki banyak sekali keindahan gunung-gunung dan laut yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pembangkit listrik ramah lingkungan yang seharusnya teknologinya bisa kita kuasai sebagai pembangkit listrik masa depan di Indonesia adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Indonesia memiliki banyak sekali potensi aliran energi air yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan sumber energi listrik baru. Biasanya sumber energi air ini terdapat di daerah pegunungan atau tempat tinggi lainnya. Cara paling mudah untuk mendapatkan energi listrik dari aliran air adalah dengan menggunakan baling-baling. Kecepatan aliran air dari tempat yang tinggi dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga bisa menggerakan baling-baling air tersebut untuk mengubah energi aliran menjadi energi gerak untuk menggerakan generator dan menghasilkan listrik. Pada artikel kali ini, akan coba dipaparkan tentang jenis-jenis pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang umum digunakan hingga saat ini. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi untuk mengembangkan segala potensi tenaga air yang ada di Indonesia. Selamat menikmati!

Gambar 1 Prinsip Kerja Turbin Air JENIS-JENIS PLTA a. PLTA jenis terusan aliran sungai (run-of-river) PLTA jenis ini memanfaatkan aliran sungai secara alami untuk menghasilkan energi listrik. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2, air di hilir sungai dimanfaatkan sedemikian rupa tanpa mengganggu aliran sungai ke hulu. Energi listrik yang dihasilkan sebanding dengan jumlah volume air perdetik yang mengalir. Sehingga saat sungai kering tidak ada air, generator tidak bisa menghasilkan energi listrik. Namun keuntungan dari PLTA tipe ini adalah biaya konstruksinya yang murah dan pembangunannya yang sederhana. PLTA tipe ini cocok dibangun pada sungai-sungai besar di Indonesia yang lokasinya masih terisolasi dan bertujuan untuk mendapatkan sumber energi listrik yang ramah lingkungan dengan segera.

Gambar 2 PLTA terusan aliran sungai (run-on-river) b. PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pond) PLTA jenis ini menggunakan bendungan yang melintang disungai, yang bertujuan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu sungai guna membangkitkan energi potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik. PLTA jenis ini memiliki efisiensi yang lebih baik daripada PLTA tipe terusan aliran sungai. Dengan menggunakan cara seperti ini, kita juga dapat mengatur aliran sungai per hari ataupun per minggu untuk membangkitkan listrik sesuai dengan kebutuhan beban. Karena bisa mengatur aliran sungai, PLTA jenis ini bisa digunakan sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan sumber energi pada saat beban puncak.

Gambar 3 PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pond) c. PLTA dengan menggunakan waduk (reservoir) PLTA tipe ini mirip dengan prinsip PLTA yang menggunakan kolam pengatur. Cuma disini dibuatkan sebuah waduk yang dapat menampung air dalam jumlah besar, sehingga kapasitas pembangkitan energi listrik PLTA juga menjadi lebih besar lagi. Waduk ini biasanya berbentuk hampir seperti danau buatan, atau dapat dibuat dari danau asli sebagai penampung air hujan sebagai cadangan untuk musim kemarau. PLTA jenis banyak terdapat di negara-negara yang memiliki curah hujan sedikit, hanya 2-3 bulan saja, atau negara 4 musim.

Sayangnya pembuatan PLTA yang menggunakan bendungan ini selain menghabiskan tanah dan modal yang besar. terkadang bisa menyebabkan perubahan atau kerusakan lingkungan yang fatal.

d.

Gambar 4 PLTA yang menggunakan bendungan PLTA jenis pompa generator (pomped storage)

PLTA jenis ini membutuhkan dua buah kolam pengatur. Saat kebutuhan listrik meningkat, air akan dialirkan dari kolam pengendali atas dan ditampung di kolam pengendali yang bawah. Energi potensial aliran air inilah yang dimanfaatkan menjadi energi listrik. Sedangkan saat beban minimal, listrik yang dihasilkan pembangkit listrik lain digunakan untuk memompa balik air ke kolam penampung diatas untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Di Indonesia pembangkit ini cocok dikembangkan karena pada saat malam hari, semua orang serempak menggunakan listrik sehingga beban melonjak secara seketika, sedangkan siang hari hanya sedikit orang yang menggunakan listrik. Pembangkit ini bertujuan untuk menyimpan energi listrik sisa yang dibangkitkan. Sisa listrik yang dibangkitkan oleh PLTU lainnya digunakan untuk memompa air dan digunakan saat beban puncak di malam hari.

Gambar 5 PLTA pompa generator (pomped storage) e. PLTA Hydroseries Konsep PLTA ini adalah dengan memanfaatkan aliran sungai yang panjang dan deras dari ketinggian tertentu. Dimana sepanjang aliran sungai terdapat lebih dari satu bendungan yang diseri pada ketinggian tertentu untuk menghasilkan energy listrik yang lebih optimal. Silahkan juga nikmati artikel tentang PLTA lainnya disini. Atau beberapa kumpulan artikel tentang pembangkit listrik energi terbarukan disini. Contoh artikel lainnya : 1. 2. 3. 4. 5. Edisi persebaran PLTA di Indonesia Pembangkit Listrik Masa Depan Indonesia Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut Cara Memanfaatkan Air Sebagai Sumber Pembangkit Listrik Sumber Energi Primer Indonesia Cara Memanfaatkan Air Sebagai Sumber Pembangkit Listrik Kadek Fendy Sutrisna 26 Februari 2012 Dukung Fendy Sutrisna untuk tetap berbagi dalam artikel ketenagalistrikan Indonesia dengan klik link LIKE, COMMENT & SHARE di halaman facebook ini -> Catatan Fendy Sutrisna

Indonesia memiliki banyak sekali keindahan gunung-gunung dan laut yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pembangkit listrik ramah lingkungan yang seharusnya teknologinya bisa kita kuasai sebagai pembangkit listrik masa depan di Indonesia adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Indonesia memiliki banyak sekali potensi aliran energi air yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan sumber energi listrik baru. Biasanya sumber energi air ini terdapat di daerah pegunungan atau tempat tinggi lainnya. Cara paling mudah untuk mendapatkan energi listrik dari aliran air adalah dengan menggunakan baling-baling. Kecepatan aliran air dari tempat yang tinggi dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga bisa menggerakan baling-baling air tersebut untuk mengubah energi aliran menjadi energi gerak untuk menggerakan generator dan menghasilkan listrik. Pada artikel kali ini, akan coba dipaparkan tentang jenis-jenis pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang umum digunakan hingga saat ini. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi untuk mengembangkan segala potensi tenaga air yang ada di Indonesia. Selamat menikmati!

Gambar 1 Prinsip Kerja Turbin Air JENIS-JENIS PLTA a. PLTA jenis terusan aliran sungai (run-of-river) PLTA jenis ini memanfaatkan aliran sungai secara alami untuk menghasilkan energi listrik. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2, air di hilir sungai dimanfaatkan sedemikian rupa tanpa mengganggu aliran sungai ke hulu. Energi listrik yang dihasilkan sebanding dengan jumlah volume air perdetik yang mengalir. Sehingga saat sungai kering tidak ada air, generator tidak bisa menghasilkan energi listrik. Namun keuntungan dari PLTA tipe ini adalah biaya konstruksinya yang murah dan pembangunannya yang sederhana. PLTA tipe ini cocok dibangun pada sungai-sungai besar di Indonesia yang lokasinya masih terisolasi dan bertujuan untuk mendapatkan sumber energi listrik yang ramah lingkungan dengan segera.

Gambar 2 PLTA terusan aliran sungai (run-on-river) b. PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pond) PLTA jenis ini menggunakan bendungan yang melintang disungai, yang bertujuan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu sungai guna membangkitkan energi potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik. PLTA jenis ini memiliki efisiensi yang lebih baik daripada PLTA tipe terusan aliran sungai. Dengan menggunakan cara seperti ini, kita juga dapat mengatur aliran sungai per hari ataupun per minggu untuk membangkitkan listrik sesuai dengan kebutuhan beban. Karena bisa mengatur aliran sungai, PLTA jenis ini bisa digunakan sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan sumber energi pada saat beban puncak.

Gambar 3 PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pond) c. PLTA dengan menggunakan waduk (reservoir) PLTA tipe ini mirip dengan prinsip PLTA yang menggunakan kolam pengatur. Cuma disini dibuatkan sebuah waduk yang dapat menampung air dalam jumlah besar, sehingga kapasitas pembangkitan energi listrik PLTA juga menjadi lebih besar lagi. Waduk ini biasanya berbentuk hampir seperti danau buatan, atau dapat dibuat dari danau asli sebagai penampung air hujan sebagai cadangan untuk musim kemarau. PLTA jenis banyak terdapat di negara-negara yang memiliki curah hujan sedikit, hanya 2-3 bulan saja, atau negara 4 musim.

Sayangnya pembuatan PLTA yang menggunakan bendungan ini selain menghabiskan tanah dan modal yang besar. terkadang bisa menyebabkan perubahan atau kerusakan lingkungan yang fatal.

d.

Gambar 4 PLTA yang menggunakan bendungan PLTA jenis pompa generator (pomped storage)

PLTA jenis ini membutuhkan dua buah kolam pengatur. Saat kebutuhan listrik meningkat, air akan dialirkan dari kolam pengendali atas dan ditampung di kolam pengendali yang bawah. Energi potensial aliran air inilah yang dimanfaatkan menjadi energi listrik. Sedangkan saat beban minimal, listrik yang dihasilkan pembangkit listrik lain digunakan untuk memompa balik air ke kolam penampung diatas untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Di Indonesia pembangkit ini cocok dikembangkan karena pada saat malam hari, semua orang serempak menggunakan listrik sehingga beban melonjak secara seketika, sedangkan siang hari hanya sedikit orang yang menggunakan listrik. Pembangkit ini bertujuan untuk menyimpan energi listrik sisa yang dibangkitkan. Sisa listrik yang dibangkitkan oleh PLTU lainnya digunakan untuk memompa air dan digunakan saat beban puncak di malam hari.

Gambar 5 PLTA pompa generator (pomped storage) e. PLTA Hydroseries Konsep PLTA ini adalah dengan memanfaatkan aliran sungai yang panjang dan deras dari ketinggian tertentu. Dimana sepanjang aliran sungai terdapat lebih dari satu bendungan yang diseri pada ketinggian tertentu untuk menghasilkan energy listrik yang lebih optimal. Silahkan juga nikmati artikel tentang PLTA lainnya disini. Atau beberapa kumpulan artikel tentang pembangkit listrik energi terbarukan disini. Contoh artikel lainnya : 1. 2. 3. 4. 5. Edisi persebaran PLTA di Indonesia Pembangkit Listrik Masa Depan Indonesia Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut Cara Memanfaatkan Air Sebagai Sumber Pembangkit Listrik Sumber Energi Primer Indonesia Cara Memanfaatkan Air Sebagai Sumber Pembangkit Listrik Kadek Fendy Sutrisna 26 Februari 2012 Dukung Fendy Sutrisna untuk tetap berbagi dalam artikel ketenagalistrikan Indonesia dengan klik link LIKE, COMMENT & SHARE di halaman facebook ini -> Catatan Fendy Sutrisna

Indonesia memiliki banyak sekali keindahan gunung-gunung dan laut yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pembangkit listrik ramah lingkungan yang seharusnya teknologinya bisa kita kuasai sebagai pembangkit listrik masa depan di Indonesia adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Indonesia memiliki banyak sekali potensi aliran energi air yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan sumber energi listrik baru. Biasanya sumber energi air ini terdapat di daerah pegunungan atau tempat tinggi lainnya. Cara paling mudah untuk mendapatkan energi listrik dari aliran air adalah dengan menggunakan baling-baling. Kecepatan aliran air dari tempat yang tinggi dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga bisa menggerakan baling-baling air tersebut untuk mengubah energi aliran menjadi energi gerak untuk menggerakan generator dan menghasilkan listrik. Pada artikel kali ini, akan coba dipaparkan tentang jenis-jenis pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang umum digunakan hingga saat ini. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi untuk mengembangkan segala potensi tenaga air yang ada di Indonesia. Selamat menikmati!

Gambar 1 Prinsip Kerja Turbin Air JENIS-JENIS PLTA a. PLTA jenis terusan aliran sungai (run-of-river) PLTA jenis ini memanfaatkan aliran sungai secara alami untuk menghasilkan energi listrik. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2, air di hilir sungai dimanfaatkan sedemikian rupa tanpa mengganggu aliran sungai ke hulu. Energi listrik yang dihasilkan sebanding dengan jumlah volume air perdetik yang mengalir. Sehingga saat sungai kering tidak ada air, generator tidak bisa menghasilkan energi listrik. Namun keuntungan dari PLTA tipe ini adalah biaya konstruksinya yang murah dan pembangunannya yang sederhana. PLTA tipe ini cocok dibangun pada sungai-sungai besar di Indonesia yang lokasinya masih terisolasi dan bertujuan untuk mendapatkan sumber energi listrik yang ramah lingkungan dengan segera.

Gambar 2 PLTA terusan aliran sungai (run-on-river) b. PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pond) PLTA jenis ini menggunakan bendungan yang melintang disungai, yang bertujuan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu sungai guna membangkitkan energi potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik. PLTA jenis ini memiliki efisiensi yang lebih baik daripada PLTA tipe terusan aliran sungai. Dengan menggunakan cara seperti ini, kita juga dapat mengatur aliran sungai per hari ataupun per minggu untuk membangkitkan listrik sesuai dengan kebutuhan beban. Karena bisa mengatur aliran sungai, PLTA jenis ini bisa digunakan sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan sumber energi pada saat beban puncak.

Gambar 3 PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pond) c. PLTA dengan menggunakan waduk (reservoir) PLTA tipe ini mirip dengan prinsip PLTA yang menggunakan kolam pengatur. Cuma disini dibuatkan sebuah waduk yang dapat menampung air dalam jumlah besar, sehingga kapasitas pembangkitan energi listrik PLTA juga menjadi lebih besar lagi. Waduk ini biasanya berbentuk hampir seperti danau buatan, atau dapat dibuat dari danau asli sebagai penampung air hujan sebagai cadangan untuk musim kemarau. PLTA jenis banyak terdapat di negara-negara yang memiliki curah hujan sedikit, hanya 2-3 bulan saja, atau negara 4 musim.

Sayangnya pembuatan PLTA yang menggunakan bendungan ini selain menghabiskan tanah dan modal yang besar. terkadang bisa menyebabkan perubahan atau kerusakan lingkungan yang fatal.

d.

Gambar 4 PLTA yang menggunakan bendungan PLTA jenis pompa generator (pomped storage)

PLTA jenis ini membutuhkan dua buah kolam pengatur. Saat kebutuhan listrik meningkat, air akan dialirkan dari kolam pengendali atas dan ditampung di kolam pengendali yang bawah. Energi potensial aliran air inilah yang dimanfaatkan menjadi energi listrik. Sedangkan saat beban minimal, listrik yang dihasilkan pembangkit listrik lain digunakan untuk memompa balik air ke kolam penampung diatas untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Di Indonesia pembangkit ini cocok dikembangkan karena pada saat malam hari, semua orang serempak menggunakan listrik sehingga beban melonjak secara seketika, sedangkan siang hari hanya sedikit orang yang menggunakan listrik. Pembangkit ini bertujuan untuk menyimpan energi listrik sisa yang dibangkitkan. Sisa listrik yang dibangkitkan oleh PLTU lainnya digunakan untuk memompa air dan digunakan saat beban puncak di malam hari.

Gambar 5 PLTA pompa generator (pomped storage) e. PLTA Hydroseries Konsep PLTA ini adalah dengan memanfaatkan aliran sungai yang panjang dan deras dari ketinggian tertentu. Dimana sepanjang aliran sungai terdapat lebih dari satu bendungan yang diseri pada ketinggian tertentu untuk menghasilkan energy listrik yang lebih optimal. Silahkan juga nikmati artikel tentang PLTA lainnya disini. Atau beberapa kumpulan artikel tentang pembangkit listrik energi terbarukan disini. Contoh artikel lainnya : 1. 2. 3. 4. 5. Edisi persebaran PLTA di Indonesia Pembangkit Listrik Masa Depan Indonesia Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut Cara Memanfaatkan Air Sebagai Sumber Pembangkit Listrik Sumber Energi Primer Indonesia

S I H

B S I

You might also like