You are on page 1of 17

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Energi adalah daya kerja atau tenaga, energi berasal dari bahasa Yunani yaitu energia yang merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Energi merupakan besaran yang kekal, artinya enegi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain. Bentuk energi bermacam macam yaitu energi potensial, energi kinetic, energi kimia, energi kalor, energi listrik, energi bunyi, energi bunyi, energi nuklir, energi radiasi. Energi dapat di ubah bentuknya dari satu bentuk energi menjadi energi lain yang dikenal dengan prinsip konversi energi. konversi energi adalah merubah suatu bentuk energi ke bentuk energi yang lain sesuai dengan yang dikehendaki. Pada dasarnya, pengkonversian energi adalah untuk memanfaatkan sumber energi yang tidak bisa dimanfaatkan secara langsung. Contoh bentuk energi tidak siap-guna dan tidak mudah-pakai ialah minyak bumi mentah, gas alam, sinar matahari, air laut, batubara tambang, dan masih banyak lagi. Pada saat ini, pengkonversian energi lebih dikonsentrasikan pada sumber energi terbarukan seperti angin, panas bumi, uap/gas, dan air. Sedangkan sumber energi tak terbarukan seperti minyak bumi dan batubara cenderung dimanfaatkan untuk konsumsi rumah tangga dan industri. Adapun contoh dari konversi energi adalah konvergi energi panas bumi. Energi panas bumi adalah energi yang dihasilkan oleh tekanan panas bumi. Energi ini dapat digunakan untuk menghasilkan listrik, sebagai salah satu bentuk dari energi terbaharui.

Karena keuntungan dari pengkonversian energi, maka semua bentuk energi tersebut dapat di konversi menjadi energi kimiawi, lalu energi kimiawi tersebut dapat dikonversi ulang menjadi energi listrik dengan pemanfaatan yang lebih luas. Prinsip pengkonversian energi kimiawi menjadi energi listrik yang di sebut sebagai media penimpanan energi. Media penyimpanan energi adalah suatu metode atau alat untuk menyimpan beberapa bentuk energi yang bisa diambil pada suatu waktu tertentu untuk berbagai kepentingan. Alat yang digunakan untuk menyimpan energi kadang-kadang disebut dengan akumulator. Semua bentuk energi yang termasuk ke dalam energi potensial (misal: energi kimia, energi listrik, dan sebagainya) atau energi termal dapat disimpan. Jam putar mekanis menyimpan energi potensial dalam tegangan mekanis. Baterai menyimpan energi kimia yang dapat diubah secara langsung menjadi energi listrik dengan menghubungkan kedua kutubnya dengan peralatan listrik Berdasarkan hal diatas, kami bermaksud membuat makalah yang berjudul Fuel Cell dan Baterai B. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah agar:
1. 2. 3.

Mahasiswa mampu mengenali media penyimpanan energi. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan fuel cell dan baterai. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip dari fuel cell dan baterai

C. Batasan Masalah

Dalam makalah ini hal hal yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1. Pengertian fuel cell dan baterai 2. Proses pengkonversian energi
3. Perbedaan mendasar fuel cell dan baterai.

BAB II PEMBAHASAN

A.

Fuel Cell 1. Pengertian Fuel Cell Sel bahan bakar (bahasa Inggris: fuel cell) adalah sebuah alat elektrokimia yang mirip dengan baterai, tetapi berbeda karena dia dirancang untuk dapat diisi terus reaktannya yang terkonsumsi; yaitu dia memproduksi listrik dari penyediaan bahan bakar hidrogen dan oksigen dari luar. Hal ini berbeda dengan energi internal dari baterai. Sebagai tambahan, elektroda dalam baterai beraksi dan berganti pada saat baterai diisi atau dibuang energinya, sedangkan elektroda sel bahan bakar adalah katalitik dan relatif stabil. Reaktan yang biasanya digunakan dalam sebuah sel bahan bakar adalah hidrogen di sisi anode dan oksigen di sisi kathoda (sebuah sel hidrogen). Biasanya, aliran reaktan mengalir masuk dan produk dari reaktan mengalir keluar. Sehingga operasi jangka panjang dapat terus menerus dilakukan selam aliran tersebut dapat dijaga kelangsungannya 2. Prinsip Kerja Fuel Cell

Cara kerja suatu unit fuel cell dapat diilustrasikan dengan jenis PEMFC (proton exchange membrane fuel cell). Jenis ini adalah jenis fuel cell yang menggunakan reaksi kimia paling sederhana. PEMFC memiliki empat elemen dasar seperti kebanyakan jenis fuel cell. Pertama, anoda sebagai kutub negatif fuel cell. Anoda merupakan elektroda yang akan mengalirkan elektron yang lepas dari molekul hidrogen sehingga elektron tersebut dapat digunakan di luar sirkuit. Pada materialnya terdapat saluran-saluran agar gas hidrogen dapat menyebar ke seluruh permukaan katalis. Kedua, katoda sebagai kutub elektroda positif fuel cell yang juga memiliki saluran yang akan menyebarkan oksigen ke seluruh permukaan katalis. Katoda juga berperan dalam mengalirkan elektron dari luar sirkuit ke dalam sirkuit sehingga elektron-elektron tersebut dapat bergabung dengan ion hidrogen dan oksigen untuk membentuk air. Ketiga, elektrolit. Yang digunakan dalam PEMFC adalah membran pertukaran proton (proton exchange membrane/PEM). Material ini berbentuk seperti plastik pembungkus yang hanya dapat mengalirkan ion bermuatan positif. Sedangkan elektron yang bermuatan negaif tidak akan melalui membran ini. Dengan kata lain, membran ini akan menahan elektron. Keempat, katalis yang digunakan untuk memfasilitasi reaksi oksigen dan hidrogen. Katalis umumnya terbuat dari lembaran kertas karbon yang diberi selapis tipis bubuk platina. Permukaan katalis selalu berpori dan kasar sehingga seluruh area permukaan platina dapat dicapai hidrogen dan oksigen. Lapisan platina katalis berbatasan langsung dengan membran penukar ion positif, PEM. Pada ilustrasi cara kerja PEMFC, diperlihatkan gas hidrogen yang memiliki tekanan tertentu memasuki fuel cell di kutub anoda. Gas hidrogen ini akan bereaksi dengan katalis dengan dorongan dari tekanan. Ketika molekul H2 4

kontak dengan platinum pada katalis, molekul akan terpisah menjadi dua ion H+ dan dua elektron (e-). Elektron akan mengalir melalui anoda, elektronelektron ini akan membuat jalur di luar sirkuit fuel cell dan melakukan kerja listrik, kemudian mengalir kembali ke kutub katoda pada fuel cell. Di sisi lain, pada kutub katoda fuel cell, gas oksigen (O2) didorong gaya tekan kemudian bereaksi dengan katalis membentuk dua atom oksigen. Setiap atom oksigen ini memiliki muatan negatif yang sangat besar. Muatan negatif ini akan menarik dua ion H+ keluar dari membran PEM, lalu ion-ion ini bergabung dengan satu atom oksigen dan elektron-elektron dari luar sirkuit untuk membentuk molekul air (H2O). Reaksi kimia yang terjadi pada fuel cell Anoda : 2H2 4H + 4eKatoda : 4e- + 4H + O2 2H2O Satu unit fuel cell ini menghasilkan energi kurang lebih 0,7 volt. Karena itu untuk memenuhi energi satu baterai handphone atau menggerakkan turbin gas dan mesin mobil, dibutuhkan berlapis-lapis unit fuel cell dikumpulkan menjadi satu unit besar yang disebut sebagai fuel cell stack

karateristik umum fuel cell kimiawi dan biologis 3. Kelebihan Fuel Cell

Konversi energi fuel cell biasanya lebih effisien daripada jenis pengubah energi lainnya. Efiensi konversi energi dapat dicapai hingga 60-80%. Keuntungan lain fuel cell adalah mampu menyuplai energi listrik dalam waktu yang cukup lama. Tidak seperti baterai yang hanya mampu mengandung material bahan bakar yang terbatas, fuel cell dapat secara kontinu diisi bahan bakar (hidrogen) dan oksigen dari sumber luar. Fuel cell merupakan sumber energi ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polutan dan sungguhsungguh dapat digunakan terus-menerus jika ada suplai hidogen yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui. Keuntungan fuel cell yaitu, efisiensi tinggi dapat mencapai 80%, tidak bising dan gas buang yang bersih bagi lingkungan. B. Baterai 1. Definisi Baterai Baterai adalah obyek kimia penyimpan arus listrik. Dalam sistem solar cell, energi listrik dalam baterai digunakan pada malam hari dan hari mendung. Karena intensitas sinar matahari bervariasi sepanjang hari, baterai memberikan energi yang konstan. Baterai tidak seratus persen efisien, beberapa energi hilang seperti panas dari reaksi kimia, selama charging dan discharging. Charging adalah saat energi listrik diberikan kepada baterai, discharging adalah pada saat energi listrik diambil dari baterai. Satu cycle adalah charging dan discharging. Dalam sistem solar cell, satu hari dapat merupakan contoh satu cycle baterai (sepanjang hari charging, malam digunakan/ discharging).

2. Jenis Jenis Baterai

Baterai tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran. Ada dua jenis baterai yaitu "disposable" dan rechargeable. Baterai rechargeable digunakan oleh sistem solar cell adalah aki/ baterai lead-acid. Baterai lead-acid Baterai lead acid dapat dikelompokkan menjadi Liquid Vented dan Sealed (VRLA - Valve Regulated Lead Acid) Liquid vented (aki dengan katup pengisian ulang cairan): adalah baterai mobil yang terbuat dari lempengan positif dan negatif dari paduan timah yang ditempatkan dalam larutan elektrolit dan air asam sulfuric. Baterai lead-acid yang terdiri dari 6 individu 2-sel volt. Baterai ini dirancang untuk memberikan arus listrik yang besar hanya beberapa saat, kemudian harus dicharging. (contoh pada saat starter mobil). Jadi baterai Liquid vented tidak cocok untuk sistem solar cell. Pada saat mendekati full charge, hidrogen dihasilkan dan menguap dari baterai, mengakibatkan air baterai jenis ini berkurang. Untuk maintenance, baterai jenis ini harus dimonitor. Baterai sealed lead-acid (VRLA). Tidak seperti baterai liquid vented, baterai ini tidak memiliki caps/ katup, tidak ada akses ke elektrolit dan total sealed. Dengan demikian baterai jenis ini tidak memerlukan maintenance. Baterai Deep Cycle, adalah baterai yang cocok untuk sitem solar cell, karena dapat discharge sejumlah arus listrik secara konstan dalam waktu yang lama. Umumnya baterai deep cycle dapat discharge sampai dengan 80% kapasitas baterai. Dengan perencanaan kapasitas dan maintenance yang baik, baterai jenis ini dapat bertahan selama kurang lebih 10 tahun. Dua jenis baterai sealed yang digunakan sistem panel surya adalah gelcell dan Absorbed Glass Mat (AGM). Baterai gelcell adalah elektrolit baterai digel dengan silika gel untuk mengubah cairan menjadi gel massa. 7 Baterai

AGM menggunakan mat gelas silik berserat untuk menunda elektrolit. Mat ini menyediakan kantong yang membantu dalam penggabungan gas-gas yang dihasilkan selama charging, dan membatasi jumlah dari gas hidrogen yang dihasilkan. Keuntungan utama dari baterai sealed yaitu memiliki spill-proof.(tidak tumpah). Baterai gelcell sangat rentan terhadap kerusakan dari overcharging khususnya pada cuaca panas dan jangka hidup menjadi lebih pendek daripada jenis baterai lainnya. Kebanyakan baterai sealed harus di charge pada tegangan rendah dan tingkat amper yang rendah untuk menghindari kelebihan gas dari kerusakan sel. Baterai lead-acid memerlukan PV controller untuk menghindari overcharging dan discharging. PV controller, bekerja dengan cara mengawasi tegangan baterai, yang meningkat sebagaimana baterai di charge dan jatuh sebagaimana baterai discharge. Pengontrol charge dibutuhkan karena overcharging menyebabkan kehilangan cairan elektrolit yang berlebihan, yang meningkatkan kebutuhan pemeliharaan dan mempersingkat masa hidup baterai. Semakin baterai secara teratur discharge, umurnya semakin pendek. Setiap jenis baterai mempunyai sedikit perbedaan tegangan charge (high voltage disconnect atao HVD). Tabel 6-1 menampilkan aturan tegangan untuk sealed dan baterai cairan lead-acid. BATERAI ALKALINE Baterai Alkaline, seperti baterai nickel-cadmium (logam putih nikel) dan nickel-ion, mempunyai lempengan positif dan negatif dalam elektrolit yang dibuat dari nikel dan logam putih atau nikel dan besi dan elektrolit adalah kalium hidroksida. Setiap sel mempunyai tegangan nominal 1.2 volt dan charge termination point adalah 1.65-1.8 volt. Baterai ini cukup mahal dan terdapat jendela tegangan masalah kompatibilitas dengan inverter tertentu dan 8

pengendali biaya. Keuntungannya adalah tidak terlalu dipengaruhi oleh suhu seperti jenis baterai yang lain. 3. Spesifikasi Baterai Baterai dinilai oleh kapasitas amp-hour (Ah) berdasarkan jumlah energi yang diperlukan untuk menjalankan muatan dan berapa hari yang diperlukan untuk menyimpan energi karena kondisi cuaca. Beberapa faktor dapat berdampak pada kapasitas baterai, termasuk peringkat, penilaian of discharge (pembebanan), kedalaman pembebanan, suhu, umur, dan karakteristik recharging. Kapasitas yang diminta juga dipengaruhi oleh ukuran muatan. Jika muatan berkurang, kapasitas juga berkurang 4. Tingkat Dan Kedalaman Discharge (Pembebanan)(Laju Dan Kedalaman Cairan) Rate (kecepatan) dimana baterai secara langsung discharge mempengaruhi kapasitas. Jika baterai discharge dengan cepat, kapasitas akan berkurang. Sebaliknya, baterai yang discharge dengan lambat akan memiliki kapasitas yang besar. Contohnya, baterai 6-volt akan memiliki kapasitas 180 Ah jika discharge 24 jam. Spesifikasi baterai biasanya adalah kapasitas baterai dalam hubungan dengan jumlah jam yang discharged. Tabel 6-2 menampilkan beberapa baterai dan kapasitasnya dalam beberapa kecepatan discharge. Depth of discharge (DOD) mengacu pada berapa banyak kapasitas yang akan ditarik dari baterai. Baterai Nicad dapat discharged secara total tanpa merusak baterai dan menahan tegangan. Saat NiCad sudah penuh discharged sebaliknya dapat daya tarik, berpotensi membahayakan muatan. 9

Sistem siklus shallow, discharge baterai hanya 10 sampai 20 persen, mempunyai dua keuntungan. Pertama, secara umum, baterai yang memiliki sistem siklus shallow akan memiliki umur panjang. Jika baterai hanya bersiklus sampai 10 persen DOD, akan berkurang sekitar 5 kali selama disiklus sampai 50 persen. Kedua, kebalikan kapasitas Ah didesain pada sistem untuk memperpanjang cuaca berawan, jika baterai bank besar dengan respect kepada kapasitas dari sumber charge, baterai tidak akan charge dengan cepat untuk mengembalikan pada full state of charge. Ini dapat dihasilkan pada sulfation dan mengurangi umur baterai. 5. Ketahanan Hidup Baterai Baterai kehilangan kapasitas dari waktu ke waktu dan dipertimbangkan berada pada akhir masa hidup saat 20 persen kapasitas aslinya hilang, meskipun masih tetap dapat digunakan. Kedalaman discharge juga mengacu pada persentase kecepatan kapasitas baterai amp-hour yang telah digunakan. Umur baterai (angka siklus harian) berlawanan dengan kedalaman discharge (persen dari kapasitas baterai) 6. Kondisi Lingkungan Baterai sangat sensitif dan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Tegangan tinggi charge pada titik penghentian diperlukan untuk mencharge suhu baterai yang menurun. Pengontrol dengan fitur kompensasi suhu dapat secara otomatis sesuai dengan tegangan charge berdasarkan suhu baterai. Figur 6-3 mengilustrasikan dampak dari suhu pada baterai tingkat tiga discharge.

10

Meskipun kapasitas baterai menurun pada suhu rendah, umur baterai meningkat. Begitu pula, suhu baterai yang bertambah, umur baterai semakin pendek. Saat sizing sistem, dapat mengimbangi efek dari suhu dengan menggunakan suhu pengganda baterai. Untuk menemukan kapasitas baterai yang sesuai, menggandakan kapasitas baterai yang diperlukan oleh suhu pengganda baterai pada tabel 6-3. Suhu dingin lebih mempengaruhi dari kapasitas baterai. Pada lingkungan yang dingin, elektrolit dapat menjadi beku. Suhu dimana baterai akan beku adalah fungsi dari state of charge. Saat cairan elektrolit baterai sudah terpenuhi discharged, elektrolit adalah air. Elektrolit pada baterai yang terisi penuh mempunyai konsentrasi asam sulfat yang tinggi, yang beku pada suhu rendah. Elektrolit pada baterai terdiri dari sekitar 25% asam sulfat dan 75% air. Tabel 64 menampilkan titik beku pada bermacam-macam states of charge. Untuk mempertahankan suhu tetap, baterai lead-acid dapat ditempatkan pada kotak baterai yang berisolasi (R20 extuded polystyrene). NiCad tidak mudah rentan pada kerusakan pembekuan. Baterai harus ditempatkan pada study enclosure (kotak baterai). Sejak baterai larutan elektrolit memproduksi hidrogen mudah meledak saat di charge, area dimana terletak baterai harus di vented dengan baik. Pertama, pemicuan dari peralatan listrik dapat menyalakan gas. Kedua, gas tersebut berkarat dan dapat menyerang sistem komponen yang lain. Tempat baterai digunakan untuk mengisi asam dalam kasus kebocoran baterai. 7. Meansuring Battery State of Charge

11

Voltmeter atau hydrometer dapat digunakan untuk mengukur baterai state of charge. Untuk mengecek tegangan, baterai harus didiamkan selama beberapa jam (tidak dihubungkan dari sumber charging dan muatan). Tabel 6-4 dapat digunakan untuk membandingkan tegangan baterai 12V ke state of charge. Untuk sistem 24V, digandakan dengan 2, dan untuk sistem 48V, digandakan dengan 4. Untuk baterai gelcell mengurangi 0.2 volt dari angka. 8. Keamanan Baterai Baterai adalah sistem PV yang sangat berbahaya jika tidak ditangani, dijaga atau dipelihara dengan benar. Bahan kimia yang berbahaya, berat, dan tegangan tinggi dan arus adalah potensi yang sangat berbahaya yang dapat mengakibatkan shock listrik, peledakan, kebakaran, atau kerusakan karatan pada diri kita dan properti. Peraturan keamanan untuk pemakaian yang tepat, instal, dan pemeliharaan dan penggantian sistem baterai panel surya: Aturan keamanan baterai secara umum - Gambar diagram batreri sebelum pengikatan (wiring) - Pindahkan berbagai macam perhiasan sebelum bekerja disekitar baterai - Gunakan perlatan yang memadai saat merakit sel - Desain area baterai untuk mendapat ventilasi/pertukaran udara yang sesuai - Gunakan pakaian yang sesuai (khususnya perlindungan mata) ketika bekerja pada baterai - Memiliki baking soda (pengembang kue) untuk menetralisir asam dan spill (tumpah) - Memiliki akses untuk air segar jika terkena siraman elektorlit pada kulit atau mata; jika terjadi siram dengan air lima sampai sepuluh menit, lalu hubungi dokter 12

- Jauhkan api dan sejenis dari baterai. Jangan merokok didekat baterai - Pengosongan listrik statis tubuh sebelum menyentuh terminal post - Jangan menghubungkan bank baterai dari berbagai sumber charging atau discharging sebelum bekerja pada baterai - Jangan angkat baterai di terminal post atau menekan sisi baterai. Angkat baterai dari atas atau gunakan alat pengangkat. - Jangan menggunakan logam yang keras pada peralatan non-insulated disekitar baterai untuk menghindari kemungkinan shock. Gunakan alat yang diikat untuk menghindari kecelakaan. - Cuci tangan dengan segera setelah memegang baterai - Letakkan baterai di tempat aman agar terhindar dari jangkauan anak kecil atau pun orang dewasa yang belum berpengalaman - Ikuti petunjuk manufakturer - Gunakan perasaan Yang dapat dilakukan pada baterai: - Jaga baterai dari living space (ruang hidup) - Perlengkapan keselamatan tetap dekat pada baterai - Gunakan pencegahan keamanan saat bekerja pada baterai - Gunakan jadwal pemeliharaan dan pengairan - Letakkan kotak baterai di luar ruangan - Panjang kabel harus tetap sama ukuran - Angka hubungan pararel harus minimum - Cek dan rekam gravitasi spesifik semua sel saat pertama kali menerima baterai - Menyamakan dalam keteraturan - Membersihkan korosi - Kabel untuk inverter dipindahkan dari atas kotak baterai (lubang diikat) - Menghubungkan baterai terakhir 13

- Menumpahkan penahan - Baterai tetap pada suhunya Yang tidak boleh dilakukan pada baterai: - Jangan mencampurkan jenis baterai yang berbeda - Jangan mencampurkan baterai lama dengan yang baru - Jangan mengairi baterai sebelum disamakan - Jangan mengecek amps bersilang dengan terminalnya.

BAB III PENUTUP

14

A. Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu: 1. Alat yang digunakan untuk menyimpan energi kadang-kadang disebut

dengan akumulator. Semua bentuk energi yang termasuk ke dalam energi potensial (misal: energi kimia, energi listrik, dan sebagainya) atau energi termal dapat disimpan. Jam putar mekanis menyimpan energi potensial dalam tegangan mekanis. Baterai menyimpan energi kimia yang dapat diubah secara langsung menjadi energi listrik dengan menghubungkan kedua kutubnya dengan peralatan listrik
2.

Perbedaan mendasar antara Fuel Cell dan Baterai adalah Baterai dapat menyimpan energi didalamnya dan akan habis jika terhubung ke beban. Sedangkan fuelcell adalah pengkonversi energi yang bahan bakar (hidrogen) dan oksidannya (oksigen) terus-menerus dialirkan kedalamnya, dengan kata lain fuelcell dapat menghasilkan energi listrik selama masih ada bahan bakar dan oksidan yang masih tersedia. Proses pengkonversian energi pada fuel cell memanfaatkan zat cair sedangkan pada baterai adalah zat padat.

3.

Prinsip kerja Fuel cell adalah bahan bakar

dialirkan anoda (elektroda

negative) dari fuelcell. Disisi lain, juga dialirkan ke katoda (elektroda positif) dari fuelcell. Akibatnya reaksi kimia akan terjadi pada elektroda fuelcell sehingga muatan mengalir melalui elektrolit dan arus akan mengalir ke beban yang terhubung ke fuelcell. Apabila hidrogen dan oksigen yang dipilih sebagai bahan bakar dan oksidan, maka limbahnya adalah air sehingga fuelcell sangat ramah lingkungan. Batere terdiri dari beberapa sel listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia. Sel batere tersebut elektroda 15

elektroda. Elektroda negatif disebut katoda, yang berfungsi sebagai pemberi elektron. Elektroda positif disebut anoda yang berfungsi sebagai penerima elektron. Antara anoda dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda). Sedangkan electron akan mengalir dari ktoda menuju anoda B. Saran Berdasarkan pembahasan diatas kami dapat memeberikan saran sebagai berikut: 1. Pengkonversian energi sangat penting dalam proses penyimpanan energi sehingga kami menyarakan kepada mahasiswa agar dapat mempelajari teknik penyimpanan energi dalam berbagai media agar dapat difungsikan dalam efisiensi energi utamanya energi listrik. 2. Kami menyarankan agar mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dari fuel cell dan baterai agar dapat memahami dengan jelas cara kerja suatu energi dikonversikan.

Daftar Pustaka
Moran, J. Michael.2004. Termodinamika Teknik II. Jakarta : Erlangga http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_bahan_bakar http://id.wikipedia.org/wiki/Penyimpanan_energi

16

http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2110373-macam-macam-energi/ http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2110370-pengertian-energi/ http://mahasiswanegarawan.wordpress.com/2007/08/18/sel-bahan-bakar-fuel-cellsebuah-energi-alternatif-berkelanjutan-dan-ramah-lingkungan/ http://berita-iptek.blogspot.com/2008/06/cara-kerja-fuel-cell.html http://solarcellspanel.com/index.php/baterai http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai http://beyoureself.blogspot.com/2008/09/energi-dan-konversi.html

17

You might also like