You are on page 1of 3

Nama Lengkap Tempat/Tgl Lahir NIM Prodi/Jurusan

: Andri Ishak Awalujan : Ciamis/ 31 Desember 1991 : 101611001 : D3-Teknik Pendingin dan Tata Udara Teknik Refrigerasi dan Tata Udara Politeknik Negeri Bandung

Hobi

: Menulis Melukis

No. Kontak Email

: 085323097722 : andriishak@yahoo.co.id

INDONESIAKU HARI INI Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) Negeriku negeri yang subur. Menanam tongkat maka daun pun muncul. Segala sesuatu berkembang dan terpupuk dengan baik disini. Para penduduk yang ramah dan rajin menjadikan tanah semakin gembur dan tanaman subur. Hari ini Indonesiaku bercerita. Letih tubuku terus dikeruk oleh penjajah, pemeliharaku (rakyat Indonesia) tak berdaya melihat mereka (para penguasa, pengusaha dan investor asing) bermandi emas dan berenang dalam keringat serta tangis darah pemilik tanah. Kini diatas punggungku kebodoan dan pembodohan merajalela, kemiskinan pun tak terelakan jua. Tangis negeriku mengingat darah para pahlawan yang menyuburkan tanah, kini siasia karena anak cucu mereka hanya menjadi buruh pengolah tanah. Negeriku negeri yang luar biasa, begitu elok panorama dari Sabang hingga Merauke dan seluruh pelosok nusantara. Tak hanya kehijauan zamrud khatulistiwa yang terlihat menakjubkan, namun tingkah jail para petinggi pun lebih mencengangkan. Korupsi, penindasan rakyat kecil, pendidikan terlupakan dan hanya ambisi para pemegang kekuasaan yang diperjuangkan. Kita tentu menyaksikan mencuatnya kasus korupsi wisma atlet, kasus proyek hambalang, bangunan sekolah runtuh, diskriminasi sosial dalam penegakan hukum, dan berbagai kasus lain yang membuat geram rakyat yang merasa dipermainkan dan menuntut kejelasan serta penuntasan kasus tersebut. Realita di Indonesiaku hari ini, para pemegang kuasa hanya pandai berorasi tanpa ada realisasi. Begitu banyak janji di umbar untuk mencari aspirasi dan akhirnya rakyatlah yang menjadi korban atas ambisi para pengincar posisi tertinggi di negeri ini. Sungguh ironi menyaksikan indonesiaku hari ini, saat rakyat menuntut keadilan dan janji dari para pemegang kekuasaan, mereka terus berkelit mencari pembenaran dan

menyembunyikan kebenaran atas apa yang mereka lakukan. Hingga realitanya rakyat kelaparan, pendidikan terkesampingkan dan tujuan suci para pendiri negeri terlupakan. Dahulu Bung Karno pernah berkata Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri. Ya. Perjuangan kita saat ini memang sangat sulit kawan, yang kita lawan adalah saudara yang terlalu keras kepala dan egois. Permikiran tak lagi satu visi, tindakan tak lagi satu tujuan. Sehingga rakyat bertanya; Indonesiaku hari ini, benarkah telah merdeka?? Saya kembali teringat dengan pesan dari bapak proklamator kita, Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka. (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) Bung karno telah berpesan kepada kita, namun tak banyak yang menanggapi serius wasiatnya ini. Hal ini terbukti bahwa mayoritas bangsa ini terutama kaum pemuda/i, mereka lebih menghargai nama asing (bukan Indonesia), mereka lebih banyak membeli produk asing dari pada produk dalam negeri, mereka lebih memilih bekerja di luar dari pada berinvestasi untuk memajukan negeri ini dan mereka banyak mendalami budaya luar dari pada melestarikan budaya warisan nenek moyang. Pantaslah banyak budaya, alat musik tradisional dan kesenian asli kita diakui oleh negara asing. Bayangkan apabila seluruh pejuang kemerdekaan melihat kenyataan ini ! Pastilah tangisan mereka akan membanjiri hingga seluruh pelosok negeri. Wasiatku kepadamu, Wahai penerus bangsa marilah membuka mata, bersatu untuk kesejateraan bangsa. Karena sejatinya negeri ini negeri yang subur, negeri ini negeri yang makmur dan cobaan yang bertubi-tubi kita hadapi akan menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan teruji. Kini saatnya kita mengepalkan tangan dan dengan lantang menyerukan: Indonesia raya, merdeka- merdeka, hiduplah Indonesia raya.

You might also like