You are on page 1of 5

Kuliah 9. Radiasi Benda Hitam 9.

1 Pendahuluan Pada akhir abad ke-19 perhatian para ahli Fisika antara lain tercurahkan pada pemancaran cahaya oleh suatu permukaan logam yang dipanaskan. Telah kita ketahui bagaimana cahaya berubah dari warna merah tua menjadi berpijar apabila suhu logam secara terus-menerus ditingkatkan sampai mencapai titik lebur. Terjadinya perubahan warna dapat diinterpretasikan sebagai pergeseran intensitas maksimum dari panjang gelombang tertentu ke panjang gelombang yang lebih pendek. Spektrum radiasi thermal inilah yang menarik minat para fisikawan pada akhir abad ke-19, terutama dikarenakan oleh teori-teori Fisika yang ada tidak dapat menerangkan bentuk lengkung radiasi thermal. Sebelum meningkat lebih jauh terlebih dahulu kita definisikan konsep radiasi thermal. Radiasi thermal adalah pancaran radiasi suatu benda yang disebabkan oleh suhunya. Distribusi intensitas radiasi sebagai fungsi frekuensi atau fungsi panjang gelombang disebut spektrum radiasi thermal. Dari pengukuran spektrum radiasi thermal permukaan suatu benda yang dipanaskan diketahui bahwa bentuk spektrumnya bergantung pada suhu, sifat permukaan dan jenis bahan yang dipergunakan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pancaran total yang meliputi semua panjang gelombang yang berharga maksimum dapat diperoleh jika permukaan benda dilapisi dengan arang karbon. Untuk keadaan seperti ini spektrum pancaran hanya bergantung pada suhu benda. Sebagai idealisasi didefinisikan benda hitam sempurna merupakan suatu benda yang dapat menyerap semua cahaya yang sampai di permukaannya. Menurut teori termodinamika benda hitam sempurna jika dipijarkan akan memberikan pancaran total yang maksimum bila dibandingkan dengan benda-benda lain yang sama suhunya. Andaikan benda logam berongga diberi suatu lubang dengan ukuran sangat kecil. Dinding dalam ronggo bersuhu T. Apabila seberkas cahaya berhasil masuk ke dalam rongga, maka berkas tersebut akan mengalami berkali-kali pemantulan pada permukaan dinding dalam rongga. Kebolehjadian cahaya dapat meninggalkan rongga
1
M. Yusuf, S.Si & Enos Taruh, M.Pd. Dr. (FISIKA MODERN)

tersebut adalah kecil. Hal ini berarti bahwa lubang tersebut dengan rongga bagian dalamnya dapat dipandang sebagai benda hitam sempurna. Jika lubang tersebut menjadi pemancar radiasi, maka pancarannya memiliki kualitas seperti benda hitam sempurna. Lubang akan menjadi pemancar apabila dinding dalam rongga dinaikkan suhunya. Jadi pancaran oleh lubang yang ada pada dinding merupakan pancaran benda hitam sempurna. 9.2 Hipotesa Planck Benda hitam yang temperaturnya T akan memancarkan energi dengan panjang gelombang antara 1 dan 1+dl dengan intensitas spesifik B1 (T) yang memenuhi persamaan : B (T ) = 2hc 2 5 1 e
hv kT

(9.1)

Intensitas spesifik sebagai fungsi frekuensi memenuhi persamaan : Bv (T ) = 2hc 3 c2 1 e


hv kT

(9.2)

dengan h adalah tetapan Planck, k tetapan Bolzman, dan c kecepatan cahaya. Panjang gelombang maksimum dapat ditentukan menghitung deferensial pertama fungsi intensitas spesifik terhadap panjang gelombang sama dengan nol. dB (T ) = 0 syarat maksimum d Hasil perhitungan diperoleh bahwa : 0,2898 T (9.3)

max =

(9.4)

dengan max dinyatakan dalam cm dan T dalam derajat Kelvin (K). 9.3 Hukum Wien

M. Yusuf, S.Si & Enos Taruh, M.Pd. Dr. (FISIKA MODERN)

Makin tinggi temperatur benda hitam maka akan semakin pendek panjang gelombang tempat pancaran maksimum itu terjadi. Grafik hubungan antara intensitas spesifik terhadap panjang gelombang. Energi total yang dipancarkan benda hitam adalah : B (T ) = B (T )d
0

(9.5)

B (T ) =

4 T

Persamaan (9.5) di atas dikenal sebagai persamaan Stefan-Boltzman. Besar tetapan Stefan-Boltzman adalah : 2k 4 5 = 5,67.10 5 erg.cm 2 K 4 s 1 3 2 15h c

Jumlah energi yang dipancarkan tiap cm2 permukaan benda hitam per detik ke semua arah dikenal sebagai fluks energi benda hitam. F = B (T ) F =

4 T

(9.6)

F = T 4 Energi yang dipancarkan seluruh permukaan benda hitam ke semua arah persatuan waktu dikenal sebagai luminositas. Untuk benda hitam yang berbentuk bola dengan jari-jari R dan memiliki temperatur efektif T maka luminositasnya adalah : L = 4R 2 F L = 4R 2T 4 Sebagian contoh luminositas matahari adalah 3,9.1023 kilo watt, nilai tersebut setara dengan energi yang dibangkitkan oleh semua pembangkit energi buatan manusia selama 3 juta tahun. 9.4 Teori Pancaran Benda Hitam (9.7)

M. Yusuf, S.Si & Enos Taruh, M.Pd. Dr. (FISIKA MODERN)

Energi yang diserap benda E akan menyebabkan suhu benda T akan mengalami kenaikan. Jika ini berlangsung terus menerus mka akan dicapai keadaan ketimbang thermal dengan suhu benda T = C = konstan. Pada keadaan ini jumlah energi yang diserap (Es) sama dengan jumlah energi yang dipancarkan benda hitam (Ep). 9.5 Pengertian Sudut Ruang dan Sudut Bidang Sudut ruang didefinisikan sebagai : S (radian) R

(9.8)

2..rad = 3600 Sudut bidang didefinisikan sebagai : A ( steradian) R2 AR 2 = 4 .steradian R2

(9.9)

Besar sudut ruang segala arah adalah :

9.6 Tinjauan Sudut Ruang Pada Koordinat Bola Elemen dA yang berbentuk persegi memiliki luas : dA = (r sin d ) (r d) dA = r2 sin d d dA r 2 sin dd d = 2 = = sin dd r r2 (9.10)

Bila berkas pancaran melewati permukaan dalam arah tegak lurus pada permukaan dalam sudut ruang d maka energi yang dipancarkan selama selang waktu dt adalah : dE = I.dA.d .dt dA = dA cos (9.12) (9.11) dengan I menyatakan intensitas spesifik.

M. Yusuf, S.Si & Enos Taruh, M.Pd. Dr. (FISIKA MODERN)

dapat dihitung bahwa jumlah energi yang melalui elemen dA dalam sudut ruang d selama selang waktu dt adalah : dE() = IdAd xlt = IdA cos d dt dalam sudut ruang d adalah : dE ( ) = I cos d dAdt
/ 2 2

(9.13)

Energi yang dipancarkan persatuan luas permukaan per detik, pada arah q,

(9.14)

Fluks pancaran radiasi benda hitam F : F=

I cosd
0 0

(9.15)

bila pancaran radiasi bersifat isotrop (bukan fungsi f() dan f( )): 1 f ( , ) maka fluks pancaran radiasi F dapat dinyatakan :
F = I .

(9.16)

Sumber: kuliah.ung.ac.id/courses/FISMOD/document/FI.M9.Doc?

M. Yusuf, S.Si & Enos Taruh, M.Pd. Dr. (FISIKA MODERN)

You might also like