You are on page 1of 9

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Ditinjau dari segi usianya, Ilmu Sosial Budaya sekarang ini memiliki sedikit perubahan dibandingkan yang terdahulu. Dengan adanya perkembangan modern, mata kuliah ini semakin diperlukan khususnya sebagai calon SKM. Ilmu sosial budaya mengajarkan tentang kehidupan manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Tentunya mengkaji hal ini lebih mendalam akan memberikan dampak positif agar dapat menempatkan diri sebagai individu dan makhluk sosial yang bermasyarakat. Dengan demikian dalam materi kuliah ini dapat kita ketahui, diantaranya manusia sebagai makhluk budaya, manusia sebagai makhluk yang kompleks, mengetahui dan mengenal manusia, serta berkomunikasi dengan manusia lain. Sebab berkembangnya Ilmu Sosial Budaya itu terletak pada tujuan apa yang dapat di pelajari ke masa depannya. Manusia sebagai makhluk individu merupakan perpaduan antara faktor fenotip dan genotip yang mempunyai ciri khas dan dapat kita sebut dengan kepribadian. Manusia sebagai makhluk sosial hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah dan rohaniah. Mempelajari makalah ini merupakan salah satu sarana dalam tata kehidupan untuk menghadapi perbedaan yang timbul antara manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Serta dapat mengetahui pengembangan yang terjadi di dalam kehidupan makhluk individu dan makhluk sosial. 1.2 Rumusan Masalah a. Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial? b. Apakah perbedaan antara manusia sebagai makhluk individu dan sosial?

c. Bagaimanakah pengembangan manusia sebagai makhluk individu dan

sosial? 1.3 Tujuan a. Menganalisis pengertian manusia sebagai makhluk individu dan sosial. b. Menganalisis perbedaan antara manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
c. Memahami pengembangan manusia sebagai makhluk individu dan sosial.

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial a. Manusia Sebagai Makhluk Individu Dalam Bahasa Inggris individu berasal dari kata in dan devided. Artinya in adalah salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas. Wilhelm Wundt (2000): individu merupakan suatu kesatuan yang berkegiatan secara keseluruhan. Contohnya: ketika sedang melakukan pengamatan seluruh fisik mental kita bekerja. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip yang mempunyai ciri khas dan dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap manusia mempunyai keunikan, kepribadian dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Secara psikologis, semua manusia memiliki hasrat utk memenuhi segala kebutuhannya, ini adalah sifat yang sangat manusiawi. b. Manusia Sebagai Makhluk Sosial Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia harus melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial adalah proses sosial yang dilakukan oleh manusia sejak lahir sampai dewasa.

2.2 Perbedaan Manusia Sebagai Individu dan Sosial No 1 Timbul Makhluk Individu dengan Makhluk Sosial

sendirinya. Ada dorongan dan kebutuhan berhubungan diri pribadi (interaksi) dengan untuk

Terdapat unsur jasmani dan rohani, untuk dan jiwa 2 Berorientasi pada kebebasan diri sendiri. antara

unsur fisik dan psikis, unsur raga dengan orang lain, menyatukan lingkungannya Memerlukan sesamanya bekerjasama dalam

hidupnya,

manusia memerlukan sesamanya 3 Memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri setiap individu 4 5 Tidak berbagi Diri sendiri yang akan memimpin kemana ia harus berlaku untuk berbagi. Menyatukan beberapa keunikan menuju suatu kecocokan dalam bersosial. Cenderung berbagi dan mengikuti masyarakat Berlaku aturan, nilai-nilai dan norma yang mengikat

Manusia dikenal sebagai makhluk sosial karena mereka tidak akan dapat bertahan hidup tanpa bantuan dari orang lain. Mereka selalu saling membutuhkan dengan sesamanya. Namun manusia memiliki sisi lain dimana mereka bisa menjadi sangat individual. Manusia sebagai makhluk individu adalah pada dasarnya terlahir sebagai individu yang memiliki kebebasan dalam menggerakkan apa yang ada pada dirinya. Walaupun begitu, mereka harus dapat menempatkan diri pada segala situasi serta aspek salam kehidupan mereka. Karena bila tidak, maka mereka tidak akan bisa menciptakan keselarasan dan keseimbangan antara diri mereka sendiri dengan lingkungan sekitar.

2.3 Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial a. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu Sebagai makhluk individu, manusia harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri di antara realita, self-respect, self-narcisme, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi self-realisation. Manusia yang biasa dikenal dengan Homo sapiens memiliki akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana. Dengan akal tersebut, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya seperti, karya, cipta, dan karsa. Dengan pengembangan potensi yang ada, manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri. b. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Oleh

karena itu, dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri. Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan". Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa di samping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani. 2.4 Contoh Kasus Kami mengambil contoh tentang perjalanan seorang ODHA. Contoh ini diambil sewaktu mengikuti Seminar yang diadakan Mapanza dengan Tema Tunas Dikala Senja pada hari Sabtu, 2 April 2011. Di sana didatangkanlah ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Dia menceritakan perjalanan hidupnya mulai mengenal narkoba sampai mendapatkan vonis positif HIV. Namanya Mas Yudha. Dia tinggal di daerah Jagalan Semut, Surabaya, wilayah miskin dan kumuh. Sejak kecil dia sudah terbiasa bersentuhan dengan hal yang negatif karena lingkungannya. Perlu diketahui bahwa daerah itu telah menjadi daftar hitam polisi dalam hal kriminalitas. Tak jarang di sana banyak orang mabuk-mabukan bahkan transaksi narkoba. Teman sepermainannya pun juga orang yang lebih dewasa darinya, sehingga dapat terpengaruh dengan mudah. Mas Yudha menjadi Bandar Narkoba diusianya yg masih muda. Dia melakukan transaksi narkoba. Dia tidak memikirkan masalah orang lain, karena yang penting dia dapat bertahan hidup dengan uang yang diperolehnya. Sampai akhirnya dia mendapat anugerah yang tak terlupa, berupa HIV positif.

a. Analisis sebagai makhluk individu

Mas Yudha sangat membutuhkan uang untuk hidup. Sehingga dia bekerja untuk mendapatkan uang. Namun cara mendapatkannya tidak halal, dengan berjualan narkoba. Dia tidak peduli dengan mereka yang menjadi korbannya. Dia tetap berjualan narkoba demi kepentingannya sebagai makhluk individu yang membutuhkan makan untuk tetap hidup. b. Analisa sebagai makhluk sosial Pengaruh lingkungan yang buruk menyebabkan dirinya terpengaruh kepada hal yang negatif seperti minuman keras, judi, bahkan narkoba. Sebagai makhluk sosial ia tentu harus beradaptasi dengan lingkungan sekitar agar bisa diterima lingkungannya. Teman sepermainannya yang notabene lebih dewasa membuatnya berperilaku seperti mereka agar diakui. Walaupun dia menderita HIV, namun dia juga manusia yang membutuhkan motivasi agar dapat melanjutkan hidupnya dan kembali ke jalan yang benar. Akhirnya dia menikah dengan orang yang mencintainya dan mendapatkan motivasi dari keluarga hingga akhirnya dia bisa kembali melakukan hal yang positif bahkan dapat membantu saudara-saudara yang terkena HIV karena dia bergabung denagn organisasi yang membantu orang dengan HIV dan Narkoba.

BAB 3

PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan yaitu:


a. Manusia disebut makhluk individu karena pada dasarnya awal terciptanya

manusia adalah sebagai makhluk yang memiliki ciri baik itu fisik ataupun karakter sifat serta kepribadian masing-masing. Dikatakan manusia sebagai makhluk sosial karena manusia sudah terikat pada norma sosial. Pada dasarnya manusia saling membutuhkan, seingga terwujudlah interaksi yang menimbulkan antar individu saling berbagi dan diakui keberadaannya sejak individu mengenal dan dikenal oleh masyarakat.
b. Perbedaan signifikan manusia sebagai makhluk individu dan sosial adalah

manusia sebagai makhluk individu dapat mengekspresikan dirinya sesuai apa yang dikehendaki dengan batasan hak asasi manusia yang dimilikinya. Manusia sebagai makhluk sosial merefleksikan perihal manusia yang membutuhkan keberadaan manusia lain untuk menunjang kebutuhan jasmani dan rohaninya.
c. Manusia sebagai individu adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

Dilengkapi dengan akal pikiran yang menunjang potensi manusia. Terdapat timbal balik antara pengembangan manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Karena, pengembangan potensi dari individu dapat melengkapi kebutuhan individu lain dan potensi individu berkembang jika mendapatkan penilaian dari orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.facebook.com/topic.php?uid=96043369361&topic=11453 tanggal 7 April 2011 pukul 18.00 WIB

diakses

http://apadefinisinya.blogspot.com/2009/01/manusia-sebagai-makhluk-individudan.html diakses tanggal 7 April 2011 pukul 18.24 WIB http://azenismail.wordpress.com/2010/05/14/manusia-sebagai-makhluk-individudan-makhluk-sosial/ diakses tanggal 7 April 2011 pukul 19.00 WIB http://id.shvoong.com/social-sciences/1991564-resionalitas-manusia-sebagaimakhluk-individu/ diakses tanggal 8 April 2011 pukul 15.22 WIB http://yogieadiputra.wordpress.com/2010/10/30/manusia-sebagai-makhlukindividu-dan-sosial/ diakses tanggal 8 April 2011 pukul 15.59 WIB

You might also like