You are on page 1of 29

Skenario

Asep seorang laki-laki berusia 32 tahun adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan yang ada di batam. Suatu hari Asep di ajak oleh teman-temannya untuk maraton di pagi hari. Setelah beberapa lama lari Asep merasa lelah dan nafasnya terengah-engah (sesak). Kerena dia merasa nafasnya sesak, maka dia berhenti untuk istirahat. Setelah beberapa menit, sekitar 5-10 menit barulah nafasnya tenang dan normal kembali. Bagaimana anda menjelaskan tentang kondisi asep?

Kata Kunci
1. 2. 3. 4. 5. Asep berusia 32 tahun Maraton di pagi hari Ia merasa lelah & nafasnya sesak Asep berhenti untuk istirahat Setelah 5-10 menit nafasnya tenang

Key Problem
Asep merasa sesak nafas pada saat lari maraton

Pertanyaan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Bagaimana anatomi sistem pernafasan? Bagaimana histologi sistem pernafasan? Bagaimana biokimia sistem pernafasan? Bagaimana kapasitas dan volume paru? Bagaimana mekanisme pernafasan? Apa fungsi saluran pernafasan? Bagaimana proses ekspirasi dan inspirasi? Faktor apa saja yang mempengaruhi pernafasan? Bagaimana pengaturan pernafasan?

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


a. Tujuan Umum: Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan sistem respirasi b. Tujuan Khusus:

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan:


1. Anatomi dari sistem pernafasan 2. Histologi dari sistem pernafasan 3. fungsi saluran pernafasan

4. biokimia dari sistem pernafasan


5. pengaturang pernafasan 6. faktor yang mempengaruhi pernafasan 7. mekanisme pernafasan

8. proses ekspirasi dan inspirasi


9. volume dan kapasitas paru

Histologi Biokimia

Respirasi
Anatomi

Fisiologi
Meknisme Proses ekpirasi dan inspirasi Fungsi saluran pernafasan

V.Respirasi Faktor yang mempengaruhi pernafasan

Kapasitas paru

Pengaturan pernafasan

Anatomi Saluran Pernapasan

MUKOSA OLFAKTORIUS
Teletak diatap rongga hidung, di kedua sisi septum hidung dan dipermukaan konka superior. Terdapat epitel olfaktorius dan epitel respiratorik.

LARING
Terdiri dari : Plikta vokalis palsu (superior). Plika vokalis sejati (inferior)

TRAKEA
Dinding trakea terdiri dari mukosa, submukosa, tulang rawan hialin, dan adventisia. Trakea dikelilingi dan dijaga tetap terbuka oleh cincin tulang rawan hialin bentuk C.

PARU
Gambar ini menunjukkan struktur utama dlm paru untuk hantaran udara dan pertukaran gas ( respirasi)

BRONKUS
Dilapisi oleh epitel bronkus bertingkat semu silindris

ALVEOLUS
Alveolus mengandung 2 jenis sel: Sel alveolus gepeng/pneumosit tipe I. Pneumosit tipe II.

Fungsi Saluran pernapasan manusia

Mekanisme Pertukaran Gas Oksigen (02)dan Karbondioksida (CO2)


Udara lingkungan dapat dihirup masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui dua cara, yakni pernapasan secara langsung dan pernapasan tak langsung. Pengambilan udara secara langsung dapat dilakukan oleh permukaan tubuh lewat proses difusi. Sementara udara yang dimasukan ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan dinamakan pernapasan tidak langsung. Oleh karena itu, berdasarkan proses terjadinya pernapasan, manusia mempunyai dua tahap mekanisme pertukaran gas. Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang dimaksud yakni mekanisme pernapasan eksternal dan internal.

Eksternal
Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut akan masuk ke dalam paru-paru. Udara masuk yang mengandung oksigen tersebut akan diikat darah lewat difusi. Pada saat yang sama, darah yang mengandung karbondioksida akan dilepaskan. Proses pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) antara udara dan darah dalam paru-paru dinamakan pernapasan eksternal. Saat sel darah merah (eritrosit) masuk ke dalam kapiler paru-paru, sebagian besar CO2 yang diangkut berbentuk ion bikarbonat (HCO- 3) . Proses difusi dapat terjadi pada paru-paru (alveolus), karena adaperbedaan tekanan parsial antara udara dan darah dalam alveolus. Tekanan parsial membuat konsentrasi oksigen dan karbondioksida pada darah dan udara berbeda. Tekanan parsial oksigen yang kita hirup akan lebih besar dibandingkan tekanan parsial oksigen pada alveolus paru-paru. Dengan kata lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih tinggi daripada konsentrasi oksigen pada darah. Oleh karena itu, oksigen dari udara akan berdifusi menuju darah pada alveolus paru-paru.

Internal
Berbeda dengan pernapasan eksternal, proses terjadinya pertukaran gas pada pernapasan internal berlangsung didalam jaringan tubuh. Proses pertukaran oksigen dalam darah dan karbondioksida tersebut berlangsung dalam respirasi seluler. Setelah oksihemoglobin (HbO2) dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan lepas, dan selanjutnya menuju cairan jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan digunakan dalam proses metabolisme sel. Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga melalui proses difusi.. Tekanan Parsial oksigen dalam cairan jaringan, lebih rendah dibandingkan oksigen yang berada dalam darah. Artinya konsentrasi oksigen dalam cairan jaringan lebih rendah. Oleh karena itu, oksigen dalam darah mengalir menuju cairanjaringan.

Pengaturan pernapasan
Pengaturan pernapasan terdiri dari beberapa kelompok neuron yang terletak bilateral di medula oblongata dan pons pada batang otak. Daerah ini di bagi menjadi tiga kelompok neuron utama.

Susunan pusat pernapasan

Sinyal inspirasi
Sinyal inspirasi merupakan sinyal yang landai keuntungan dari sinyal yang landai adalah bahwa sinyal ini menyebabkan peningkatan volume paru selama inspirasi, sehingga kita tidak terengah-engah. dua sifat inspirasi landai 1. Pengaturan kecepatan peningkatan sinyal landai, sehingga selama pernapasan yang sulit. Kenaikan yang landai ini meningkat dengan cepat, dan oleh karena paru dapat terisi dengan cepat. 2. Pengaturan titik batasan tempat sinyal landai ini tiba-tiba berakhir. ini adalah metode yang biasa dipakai untuk mengatur kecepatan pernapasan yaitu, semakin seingat waktu inspirasinya.

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pernafasan

Medula Oblongata Merupakan kontrol pusat pernapasan. Faktor Pons Untuk mengatur transisi dari inspirasi ke ekspirasi. Faktor Refleks Hering Reseptor yang mengatur tingkat peregangan paru-paru. Kendali Korteks Mengubah ritmik sebagai proteksi paru-paru Kendali Biokimia Penurunan tekanan parsial O2 dalam darah arteri (PO2) dapat merangsang ventilasi. Efek Ketinggian Tempat tinggi akan menyebabkan penurunan tekanan oksigen atsmofer. Faktor Lokal Kondisi paru-paru itu sendiri dan dinding dada yang mengelilingi paruparu

Lingkungan Latihan Emosi Status kesehatan

Faktor lain yang mempengaruhi pernafasan


Pengaturan pernafasan volunteer Pernapasan dpt diatur secara volunter/sadar dan seseorang dpt melakukan hiperventilasi dan hipoventilasi Efek Reseptor iritan pada jalan napas Epitel, trakea, bronkus, dan bronkiolus disuplai dengan ujung saraf sensori, disebut reseptor iritan pulmonal. Yang terangsang oleh berbagai peristiwa (batuk/bersin). Fungsi Reseptor J paru Reseptor Jterangsang khusus bila kapiler paru menjadi terisi penuh oleh darah / bila terjaadi edema paru pada kondisi seperti gagal jantung kongestif Efek dari Edema Otak Aktivitas pusat pernapasan dapat ditekan / bahkan diinaktifkan oleh edema otak akut yang timbul akibat gegar otak. Anestesia Penyebab paling sering dari depresi pernapasan adalah kelebihan dosis anestesi.

Mekanisme kerja
inflasi dan deflasi paru2 disebabkan oleh pergantian otot2 pernapasan dan diafragma, namun dlm setiap pernapasan paru2 memiliki jaringan yang elastik c enderung mengempiskan atau inflasi paru2. sdangkan tekanan interpleural menahan paru2 pda rongga thorak ketika melakukan deflasi sehingga paru2 dapat berkembang dengan baik, kedua hal ini memiliki sifat seperti pegas.

Inspirasi dan Ekspirasi


inspirasi merupakan proses aktif. kontraksi otot2 inspirasi akan meningkatkan volume intratorakal. tekanan intra pleura di bagian basis paru akan turun dari nilai normal sekitar -2,5 mmHg ( relatif terhadap tekanan atmosfer ) pada awal inspirasi menjadi -6 mmHg.jaringan paru semakin teregang, tekanan di dalam saluran udara menjadi sedikit lebih negatif. Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume intratorakal. pada awal ekspirasi masih terdapat kontraksi ringan otot inspirasi, ini berfungsi sbg peredam daya rekoil paru dan memperlambat ekspirasi.

Volume paru
Metode sederhana untuk mempelajari ventilasi paru adalah dengan mencatat volume udara yang masuk dan keluar dan keluar paru= spirometri Volume paru 1. Volume tidal. ( 500 ml ) 2. Volume cadangan inspirasi ( 3000 ml ) 3. Volume cadangan ekspirasi ( 1100 ml ) 4. Volume cadangan residu ( 1200 ml )

Kapasitas paru
Kombinasi menyatakan dua lebih volume. 1. IC =Vt + IRC (3500 ml) ket : IC =kapasitas inspirasi Vt = volume tidal IRV = volume cadangan inspirasi 2. FRC = ERV + RV (2300 ml) ket : FRC = kapasitas residu fungsional ERV = V cadangan ekspirasi RV = volume residu

3. VC = IRV + Vt + ERV (4600 ml) Ket : VC = kapasitas vital IRV = V cadangan inspirasi Vt = volume tidal ERV = V cadangan ekspirasi 4. TLC = VC + RV (5800 ml) Ket : TLC = kapasitas paru total VC = kapasitas vital

Terima Kasih

You might also like