You are on page 1of 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

EDI WIBOWO DENGAN GANGGUAN CIDERA KEPALA SEDANG RUANG MATAHARI/9B RSI PEKAJANGAN

Formatted: Right: 0.79"

PENGKAJIAN

Riwayat keperawatan Tanggal Masuk Jam Masuk No. Register Ruang/kamar Tanggal pengkajian Jam pengkajian Diagnosis medis : 18 November 2011 :15:45:14 WIB :174125 :Matahari/9B :21 November 2011 :10.30 WIB :Cidera kepala sedang (CKS/15)

A. Biodata 1. Biodata klien Nama : Tn. E Umur : 17 tahun Agama : Islam Status : Belum Menikah Pendidikan : SMP Pekerjaan : Konfeksi Alamat : DK. Doplong wonosari. Karang anyar 2 Biodata penanggung jawab Nama : Tn. SSapuan Umur : 27 tahun Agama : Islam Status : Menikah Pekerjaan :Wirasuasta Hub. Dengan klien : orang tuaAyah Klien

B. Pola Fungsional Gordon. 1. Riwayat keperawatan untuk pola persepsi kesehatan-penanganan kesehatan 1.1. Keluhan utama. DS : Kepala Berat (pusing) 1.2. Riwayat penyakit dahulu DS : pada bulan april 2011 klien mengalami sakit perut (maag). Selama sakit maag klien tidak pernah di periksakan ke puskesmas maupun rumah sakit, hanya di berika obat saja. Misalnya promag.Sakit Perut (maag) 1.3. Riwayat penyakit sekarang DS : satu minggu yang lalu klien baik-baik saja. Pada tanggal 18 november 2011 jam 15.15 klien mengalami kecelakan sepeda montor sampai tidak sadarkan diri dan klien di bawa ke rumah sakit sehingga klien di rawat Kecelakaan. DS : Kecelakaan. DO : 38,5C.6,5C 1.4. Riwayat kesehatan keluarga Keluarga Bapak Keluarga Ibu

Formatted: Tab stops: 4.55", Left + Not at 1.8" + 2.2"

__

Formatted: Normal, Indent: Left: 0" Formatted: Normal, Indent: Left: 0", Tab stops: 5.19", Left + Not at 0.84" + 1.8" + 2.2"

______________________ __ __ __ __ __ __ _ _ ___ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Keterangan:

= Laki-laki

= Perempuan

Formatted: Font: 11 pt

= Meninggal ---------- = Tinggal satu rumah = Pasien


Keterangan penyakit dalam keluarga pasien - Kakek dari ayah klien meninggal karena faktor usia. - Kakek dari ibu klien meninggal karena faktor usia. - Nenek dari ibu klien meninggal karena jatuh dari kamar mandi dan menyebabkan struk. Kakak klien meninggal pada umur 2 tahun karena badannya panas tinggi. 1.5 DS : dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit keturunan.
Formatted: Font: 12 pt

Formatted: Bulleted + Level: 1 + Aligned at 1" + Indent at: 1.25"

Formatted: Font: 12 pt Formatted: Indent: Left: 1.25", No bullets numbering

Formatted: List Paragraph, Indent: Left: 1.2

1.5 1.6 Riwayat kesehatan lingkungan

Formatted: Indent: Left: 0.5", First line: 0.

DS : Keadaan lingkungan cukup bersih, terdapat jendela,terdapat ventilasi, dan kamar mandi ( sumur, kamar mandi + wc) dan ada tempat sampah. 1.71.6 Riwayat pencegahan tindakan medis / gigigagar otak ringan DS : jika klien sakit gigi periksa ke dokter gigi/ puskesmas. Jika klien sakit memeriksakan diri ke puskesmas.Jika klien merasa pusing kepalanya, periksalah ke dokter syaraf atau ke RS. 1.81.7 Prosedur Bedah DS : Klien belum pernah oprasi apapun.lien dijahit pada bagian mulut, hidung, bagian kanan atas leher, dan kepala bagian belakang. 1.91.8 Riwayat penyakit masa anak-anak DS : Klien pada pada masa waktu masih anak-anak mengalami sakit perut ( maag) dan mriang pada umur 2 tahun.sering meriang dan sakit perut (maag). 1.101.9 Imunisasi

Formatted: Normal, Indent: Left: 0.5", First line: 0.5", No bullets or numbering, Tab stop Not at 0.84"

Formatted: Outline numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 6 + Alignment: Left + Aligned at: 0.84" + Indent at: 1.09"

Formatted: Outline numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 6 + Alignment: Left + Aligned at: 0.84" + Indent at: 1.09"

Formatted: Outline numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 6 + Alignment: Left + Aligned at: 0.84" + Indent at: 1.09"

Formatted: Outline numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 6 + Alignment: Left + Aligned at: 0.84" + Indent at: 1.09"

DS : Klien pada waktu anak-anak sampai sekarang belum pernah di imunisasi tidak pernah imunisasi sampai sekarang. (umur 0-17 tahun). 1.111.10 Alergi DS : Klien jika makan udang dan telur badan menjadi gatal dan keluar bercak -bercak merah diseluruh anggota tubuhnya. 1.121.11 Kebiasan yang menggangu kesehatan DS : Klien waktu masih sehat sering begadang bersama teman-temannya dan sering menghirup asap rokok walaupun klien tidak merokok.. 1.131.12 Riwayat Sosial DS : Klien di dalam masyarakat tidak pernah mengikuti kegiatan di kampungnya, di karenakan klien sibuk dengan pekerjaannya (berangkat pagi pulang hingga sore).

Formatted: Indent: Left: 0.75", Hanging: 0.33", Outline numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 6 + Alignment: Left + Aligned at: 0.84" + Indent at: 1.09"

Formatted: Indent: Left: 0.64", Outline numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2 3, + Start at: 6 + Alignment: Left + Aligned at: 0.84" + Indent at: 1.09"

Formatted: Indent: Left: 0.64", Outline numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2 3, + Start at: 6 + Alignment: Left + Aligned at: 0.84" + Indent at: 1.09"

1.141.13 DS :

Personal hygiene Sebelum sakit : 23x/hr : 2x/hr : jika kotor dan gata : jika panjang : 2x/hr Sesudah Sakit 2x/hr (menggunakan lap) belum pernah belum pernah belum pernah 1x/hr

Formatted: Indent: Left: 0.64", Outline numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2 3, + Start at: 6 + Alignment: Left + Aligned at: 0.84" + Indent at: 1.09"

Mandi Gosok gigi Cuci rambut Potong kuku Ganti pakaian

2.2 Riwayaat keperawatan untuk pola nutrisi- metabolik DS : Sebelum sakit Sesudah sakit : habis porPorsi habis si (nasi, oseng-oseng kangkung dan ikan pindang) elas sSususu : habis porsi1 piring habi s( nasi,sayur gori,tempe dan telur semur) Susu : habis porsi 1 piring habis( nasi goreng ) 1 gelas Susu Kudapan : gorengan Buah Minuman :+ +_ 8 gelas (air mineral dan teh hangat maupun es) +4 air mineral Susu 3.3 Riwayat keperawatan untuk pola eliminasi DS : Sebelum sakit. BAK Frekuensi : +:_+ 4-5x/hr Jumlah urin : Makan Pagi 1g Makan siang 1 gelas Makan malam

Formatted: Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0" + Indent at: 0.25"

Formatted: Indent: Left: 0.49", First line: 0.04", Tab stops: 0.59", Left + Not at 0.84" Formatted: Indent: Hanging: 0.26"

Formatted: Indent: Hanging: 0.26", Tab stops: 0.49", Left + Not at 0.84" Formatted: Indent: Hanging: 0.26" Formatted: Underline Formatted: No underline

Formatted: Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0" + Indent at: 0.25"

BAB Frekuensi Jumlah Feses

Formatted: Tab stops: 3.28", Left

: 1hr sekali :-

Formatted: Underline

Warna Bau

:: Khas urin

Warna Konsistensi

::-

Selama sakit BAK Frekuensi :+ _+ 3 - /4x/hr Jumlah urin : Warna :Bau : Khas urin Masalah : tidak ada

BAB Frekuensi Jumlah feses Warna Konsistensi Masalah

::::: tidak makan

Formatted: Underline

4.4 Riwayat keperawatan untuk pola aktifitas latihan DS : Klien dalam melakukan aktifitas sehari-hari seperti berpakaian, mandi, dan makan secara mandiri. Selama sakit klien dalam beraktifitas di bantu oleh keluarga seperti BAK dan mandi(dilap/diciti). DO : Tingkat fungsi aktifitas 2 (memerluhkan bantuan orang lain)

Formatted: Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0" + Indent at: 0.25"

5.5 Riwayat keperawatan untuk pola istirahat tidur DS : Sebelum sakit Tidur siang : Tidak pernah Tidur malam : +_+ 8 jam BAK.

Selama sakit Tidur siang :+ 1/2 jam Tidur malam : + _+ 4 jam Keluhan : terbangun karena ingin ketika

Formatted: Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0" + Indent at: 0.25" Formatted: Underline Formatted: Underline Formatted: Underline

DO :Lingkar gelap di bawah kelopak mata : ada. . 6.6 Riwayat keperawatan untuk pola kognitif perseptual DO : Pendengaran (baik), penglihatan (tidak baik), perabaan (tidak baik). (pola perseptual) DS : Klien sudah tau penyebab dan perawatan penyakitnya ( pola kognitif......) panas pada bagian tubuh, gatal bagian luka, pusing bagian kepala (pola.... kognitif..) 7.7 Riwayat keperawatan untuk pola konsep diri 7.1 Sikap terhadap diri : Baik 7.2 Dampak sakit terhadap diri : Tidak dapat melakukan aktifitas secara mandiri 7.3 Keinginan untuk mengubah diri :ada 7.4 Gugup/relaks :Relaks 7.5 Postur tubuh :Sedang 7.6 Kontak mata :Tidak ada 7.7 ekspersi wajah :Lemas 8.8 Riwayat keperawatan untuk pola peran/hubungan

Formatted: Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0" + Indent at: 0.25"

Formatted: Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0" + Indent at: 0.25"

Formatted: Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0" + Indent at: 0.25"

DS : Klien bekerja sebagai konfeksi(penjahit) (penjahit), hubungan klien dengan keluarga sangat baik, klien berperan sebagai anak . karena sakit dan dirawat di rumah sakit klien tidak dapat menjalankan perannya. 9.9 Riwayat keperawatan untuk seksualitas/reproduksi DS : klien belum menikah. Pasien bekerja 2 tahun yang lalu,dan klienadalah anak ke-5 dari 4 bersaudara. 10.10 Riwayat keperawatan untuk pola koping/ toleransi stress Stressor : penyakitnya Metode koping yang bisa digunakan : berdoa Sistem pendukung :Keluarga Efek penyakit terhadap tingkat stres: Ekspresi : lemes 11.11 Riwayat keperawatan untuk nilai/ kepercayaan 11.1 Agama : Islam 11.2 Kegiatan keagamaan :DS : selama sakit dan dirawat di RS, klienbelum pernah shalat

Formatted: Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0" + Indent at: 0.25"

Formatted: Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0" + Indent at: 0.25"

Formatted: Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0" + Indent at: 0.25"

PEMERIKSAAN FISIK Data Obyektif Parameter Umum Kesadaran Tekanan dara Suhu Nadi Rr BB sblm sakit BB stlh sakit TB PEMERIKSAAN FISIK Data Obyektif Kepala Inspeksi Palpasi Mata Inspeksi Test Penglihatan Hidung

: GCS E4 M6 V5 : -100/60 mmhg :36,5 C :860x/mnt :20x/mnt :60 kg : -55 kg :165 cm

:Rambut hitam,kotor,distribusi rambut merata :Rambuthitam, kotor, ada benjolan dan luka.-luka di kepala : Konjungtiva pucat, ada lingkar gelap di atas dan di bawah kelopak mata, sklera putih, alis distribusi tidak rata. : Penglihatan tidak normal DS: terasa pusing dan berat jika mata di buka

Inspeksi

: kotor dan ada jahitan di sebelah kiri.Lubang hidung dalam kotor ada sekret,lubang hidung sama besar dan bentunya simetris. : kotor dan ada luka (lesi) baik : pendengaran baik : mulut tidak bisa di buka, dikarenakan bibirnya ada jahitan.t klien ada luka dan jahitanya. : ada jahitan di leher sebelah kiri : terdapat lesi di leher sebelah kiri.Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe. : sama : simestris parubentuk funnel chest : suara nafas normal : getaran dinding dada kiri dan kanan sama.sama : suara perkusi paru normal (resonan)sama : tidak ada pembesaran jantung: suara jantung normal(tidak ada tambahan)sama : tidak ada pembesaran jantung(ictus cordis pada ics ke 5 kiri)sama :tidak ada pembesaran jantung. sama : perut datar, pusar tidak menonjol/ normal. : terdengar bising usus.: tidak kembungsama : tidak ada pembesaran hepar dan ginjal.sama : bersih tidak ada kelainan dan tidak terpasang kateter : Atas : tanag kiri bengkak, tangan kanan tidak terpasang infus. capilar: atas :i refill 2 dtk, pucat. DS : terpasang infus 3 hari. Bawah : tidak odem tangan kanan dan kiri bengkak, tangan kiri terpasang infus,pucat dan tangan kiri hangat. DS : terpasang infus sudah 3 hari Bawah : Hangat, ada luka di telapak kaki dan lutut. Derajat kekuatan otot hanya 50% (kekuatan tidak normal) : Banyak goresan/luka-luka bekas kecelakaan dan teraba hangat : teraba hangat.Comment [u1]:

Telingga Inspeksi Test pendengaran Mulut Inspeksi Leher Inspeksi Palpasi

Dada Inspeksi paru Auskultasi Palpasi Perkusi Inspeksi jantung Auskultasi Palpasi Perkusi Abdomen Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi Genetalia Inspeksi Ekstremitastas

Kulit Palpasi

Formatted: Font: Bold Formatted: Indent: Left: 0.5", Hanging: 0.19" Formatted: Indent: Left: 0.5", Hanging: 0.19", Tab stops: Not at 0.84" + 6.27" Formatted: Tab stops: 0.79", Left + Not at 0.84"

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang Lab : Hb 6.6 gr/100ml Terapi :-Cepriakson : 1x1

Cranium Lateral

*Kesan Nasal *Kesan Tanggal masuk lap

-Ranitigin : 2x1 -Pirasetam : 3x3 gram -Keterolak : 2x1 -Impus : 10%/30 tetes :-Tabula inberna, diploe,tabula externa normal -Tak tampak dis continuitas tulang -Tak ada kesuraman pada binus maxillaris,ekhmoid,dan Frontalis :Tak tampak Fraktur pada os cranium. :-Discontinuitas multipel Ds nasal :Soft tissue swelnng pada regio nasal :Fraktur os nasal :19-11-2011
Formatted: Font: Bold

Pengelompokan Data DATA SUBYEKTIF : Pada bulan april 2011 klien mengalami sakit perut (maag). Selama sakit maag klien tidak pernah di periksakan ke puskesmas maupun rumah sakit, hanya di berikan obat. Misalnya promag. DATA OBYEKTIK: -Kesadaran -Tekanan darah -Suhu -Nadi -Rr -BB sbl sakit -BB stlh sakit -TB

Formatted: Indent: Left: -0.96", Tab stops: 0.79", Left + Not at 0.84"

Formatted: Tab stops: 0.79", Left + Not at 0.84"

: GCS E4M6V5 ::38.5 C :80 x/mnt :20 x/mnt : 60 kg ::165 cm

Formatted: Font: 8 pt Formatted: Font: 8 pt Formatted: Font: 8 pt

Formatted: Centered, Tab stops: 0.79", Lef Not at 0.84"

ANALISA DATA

Tgl/jam 21 Nov 2011

DATA DS : Panas DO : Teraba panas, suhu 38,5 C, nadi 80/mnt

PENYEBAB Peningkatan metabolisme karena proses penyakit

MASALAH hipertermia

Formatted Table Formatted: Left, Space After: 0 pt, Line spacing: single

21 Nov 2011

DS : Nyeri DO : klien terlihat nyeri, mringis,dan klien klien tidak bebas bergerak DS : tangan kiri sakit akibat luka infus. DO : tempat pemasangan infus bengkak, infus terpasang selama 3 hari.

21 Nov 2011

Ada luka di hidung,pipi,bibir, Lutut dan punggung kaki atau cidera jaringan lunak. Prosedur invasiv: pemasangan infus.

Nyeri

Formatted: Left, Space After: 0 pt, Line spacing: single

Resiko infeksi

Formatted: Left, Space After: 0 pt, Line spacing: single

Formatted: Centered, Tab stops: 0.79", Lef Not at 0.84"

Formatted: Font: Bold

DAFTAR MASALAH / PRIORITAS.

Formatted: Normal, Left, Indent: Left: 0", First line: 0"

Formatted: Centered, Tab stops: 0.79", Lef Not at 0.84"

No. DIAGNOSA 1

DIAGNOSA KEPERAWATAN Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit Nyeri berhubungan dengan adanya luka di

Tgl DITEMUKAN 21 Nov 2011

Tgl TERATAS I

PARAF

Formatted Table

Formatted: Left, Space After: 0 pt, Line spacing: single

21 Nov 2011

Formatted: Left, Space After: 0 pt, Line spacing: single

hidung,pipi,bibir,lutut dan punggung kaki atau pada cidera jaringan lunak. Resiko infeksi berhubungan dengan proses. Infasiv : pemasangan infus.

21 Nov 2011

Formatted: Left, Space After: 0 pt, Line spacing: single

Formatted: Centered, Tab stops: 0.79", Lef Not at 0.84"

RENCANA KEPERAWATAN NAMA Lekosit: Tn. E Umur : 17 thn No. Reg :174125 Dx : CKS/15
Formatted: Font: Bold Formatted: Font: Bold Formatted: Tab stops: 0.79", Left + Not at 0.84"

Tgl/ No. Tujuan dan kriteria hasil Jam Diagnosa 21 Nov 1 Klien mengalami penurunan 2011 suhu badan setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 124 jam. Dengan kriteria : badan tidak panas, suhu 36,7 C, klien dapat beristirahat.

INTERVENSI 1.Pantau suhu lingkungan,batasi atau Tambahkan linen tempat tidur, sesuai indikasi. 2.Berikan kompres mandi hangat, hindari penggunaan alkohol

RASIONAL 1. Suhu ruangan atau jumlah selimut harus di ubah untuk mempertahankan suhu mendekati normal. 2. Dapat membantu mengurangi demam, dengan catatan :penggunaan air es/alkohol mungkin menyebabkan ke dinginan, peningkatan suhu secara aktual, selain itu. Alkohol dapat mengringkan kulit. 1. Meningkatkan aliran balik vena , menurunkan odema dan menurunkan nyeri. 2.Dapat meningkatkan ketidak nyamanan karena peningkatan produksi panas dalam gips yang kering.

Formatted: Font: Bold

Formatted: Indent: Left: -0.04", Space Afte 0 pt, Line spacing: single Formatted: Normal, Space After: 0 pt, Line spacing: single

Formatted: Font: Bold

21 Nov 2011

Klien merasa nyerinya berkurang setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 124 jam dengan kriteria hasil : klien mengungkapkan nyerinya berkurang , tidak meringis dan lebih nyaman.

1.Tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena.

Formatted: Normal, Space After: 0 pt, Line spacing: single

2.Hindari penggunaan sprei/ bantal plastik di bawah ekstremitas dalam gips.

Formatted: Font: Bold Formatted: Normal, Space After: 0 pt, Line spacing: single

3.Tinggikan penutup

Formatted: Font: Bold

tempat tidur ; pertahankan linen terbuka pada ibu jari klien.

3.Mempertahankan kehangatan tubuh tanpa ketidak nyamanan karena tekanan selimut pada bagian yang sakit. 4. Membantu untuk menghilangkan ansletar. Klien dapat merasakan kebutuhan untuk menghilangkan pengalaman kecelakaan. 5.Memungkinkan klien untuk siap secara mental untuk akivitas juga berpartisipasi dalam mengontrol tingkat ketidak nyamanan. 6. Peningkatan relaksi otot dan peningkatan partisipasi. 7. Mempertahankan kekuatan atau mobilitas otot yang sakit dan memudahkan resolusi inflamasi pada jaringan yang cidera. 8. meningkatkan sirkulasi umum, menurunkan area tekanan lokal dan kelelahan otot.
Formatted: Font: Bold

4. Dorong pasien untuk mendiskusikan masalah sehubungan dengan cidera.

Formatted: Font: Bold

5.Jelaskan prosedur sebelum di mulai.

6. Beri obat sebelum perawatan aktivitas.

7. Lakukan dan awasi latihan rentang gerak pasif atau aktif.

21 Nov 2011

Klien mengalami pengurangan pembengkakan pada tangannya setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 124 jam dengan kriteria

8. Berikan alternatif tindakan kenyamanan. Contoh: pijatan punggung, perubahan posisi. 1.inspeksi kulit untuk adanya iritasi atau robekan kotinuitas.

1. pen/ kawat tidak harus di masukkan melalui kulit yang terinfeksi,kemerahan atau abrasi ( dapat

Formatted: Normal, Space After: 0 pt, Line spacing: single

:klien mengatakan pembengkakan tangannya berkurang. 2.kaji sisi pen/kulit. Perhatikan keluhan peningkatan nyeri/rasa terbakar atau adanya edema,enema,drainase atau bau tidak enak.

menimbulkan infeksi tulang) 2.Dapat mengindikasikan timbulnya infeksi lokal/nekrosis jaringan yang dapat menimbulkan osteomelitis 3.Dapat mencegah kontaminasi silang dan ke mungkinan infeksi. 4. Meminimalkan kesempatan untuk kontaminasi.
Formatted: Font: Bold Formatted: Normal, Space After: 0 pt, Line spacing: single

3. Berikan perawatan pen/kawat steril sesuai protokol dan latihan mencuci tangan. 4. Instruksikan pasien untuk tidak menyebutkan sisi insensi. 5. Tutupi pada akhir gips peritoneal dengan plastik.

5. Gips yang lembab dapat menimbulkan pertumbuhan bakteri. 6.Tanda perkiraan Infeksi gas gangren.

6.Observasi luka untuk pembentukan bula ,krepitasi,paru,bahan warna kulit kecoklatan, bau dranase yang tidak enak atau asam. 7. Kasi tonus otot, refleks tendo dalam dan kemampuan untuk berbicara.

Formatted: Normal, Indent: Left: 0", Hangi 0.79", Space After: 0 pt, Line spacing: singl

7.Kekakuan otot, Spasme tonik otot Rahang dan distagia Menunjukan Terjadinya tetanur.

Formatted: Font: Bold Formatted: Font: Bold Formatted: Font: Bold

Formatted: Indent: Left: -0.37", Tab stops: 0.79", Left + Not at 0.84"

You might also like