You are on page 1of 3

By : Juanda BJ Selamat Menikmati cerita 4 skenario ini!

(hayatilah setiap sekenarionya, anda ak an memikirkan sesuatu) Skenario 1 Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi. Karena tidak mendapatk an tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong tersebut. Suasana cukup ramai mes kipun masih ada tempat bagi kita untuk menggoyang-goyangkan kaki. Kita tidak men yadari handphone kita terjatuh. Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langs ung mengembalikannya kepada kita. Pak, handphone bapak barusan jatuh nih, kata ora ng tersebut seraya memberikan handphone milik kita. Apa yang akan kita lakukan k epada orang tersebut? Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu beg itu saja. Skenario 2 Sekarang kita beralih kepada skenario kedua. Handphone kita terjatuh dan ada ora ng yang melihatnya dan memungutnya. Orang itu tahu handphone itu milik kita teta pi tidak langsung memberikannya kepada kita. Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari handphone kita hilang. Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembali kan handphone kita sambil berkata, Pak, handphone bapak barusan jatuh nih. Apa yang akan kita la kukan kepada orang tersebut? Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kep ada orang tersebut. Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripad a rasa terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang yang langsung memberikan handphone itu kepada kita). Setelah itu mungkin kita akan l angsung turun dari kereta. Skenario 3 Marilah kita beralih kepada skenario ketiga. Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita menyadari handphone kita tidak ada di kant ong kita saat kita sudah turun dari kereta. Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berhar ap ada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia mengembalikannya ke pada kita. Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak memberika nnya kepada kita) menjawab telepon kita. Halo, selamat siang, Pak. Saya pemilik h andphone yang ada pada bapak sekarang, kita mencoba bicara kepada orang yang sang at kita harapkan berbaik hati mengembalikan handphone itu kembali kepada kita. O rang yang menemukan handphone kita berkata, Oh, ini handphone bapak ya. Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut. Biar bapak ambil di sana nant i ya. Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun berik ut dan menemui orang baik tersebut. Orang itu pun memberikan handphone kita yang t elah hilang. Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut? Satu hal yang pasti , kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua bukan? Bukan tidak mungkin kali ini k ita akan memberikan hadiah kecil kepada orang yang menemukan handphone kita ters ebut. Skenario 4 Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat. Pada skenario ini, kita tidak s adar handphone kita terjatuh, kita turun dari kereta dan menyadari bahwa handpho ne kita telah hilang, kita mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat. S ampai akhirnya kita tiba di rumah. Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS : Bapak / Ibu yang budiman. Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ib

u sekarang. Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat menge mbalikan handphone itu kepada saya. Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. SM S pun dikirim dan tidak ada balasan. Kita sudah putus asa. Kita kembali menginga t betapa banyaknya data penting yang ada di dalam handphone kita. Ada begitu ban yak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya. Hingga akhirnya bebera pa hari kemudian, orang yang menemukan handphone kita menjawab SMS kita, dan men gajak ketemuan untuk mengembalikan handphone tersebut. Bagaimana kira-kira peras aan kita? Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang diber ikan oleh orang itu. Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handpho ne kita. Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut? Kita pasti akan mengu capkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan mungkin kita akan memberikan nya hadiah (yang kemungkinan besar lebih berharga dibandingkan hadiah yang mungk in kita berikan di skenario ketiga). Moral of the story Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas? Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, dan ada ora ng yang menemukannya. Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada kita. Kita berik an dia ucapan terima kasih. Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada kita sesaat sebelum kita turun da ri kereta. Kita berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar. Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada kita setelah kita turun dari ker eta. Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah. Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah itu baru mengembalikannya kepada kita. Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadi ah yang lebih besar. Ada sebuah hal yang aneh di sini. Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling baik? Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita, bukan? Dia adalah orang pada skenario pertama. Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antara empat o rang di atas. Manakah orang yang paling tidak baik? Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kita menunggu beb erapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kita tersebut selama itu. Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward paling besar. Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Kita memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus, tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan banyak, kita berikan leb ih sedikit. OK, kenapa bisa begitu? Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap skenario. Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum sadar hand phone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali. Pada skenario kedua, kita juga sudah mulai merasakan kehilangan karena saat itu

kita baru sadar, dan kita sudah membayangkan rasa kehilangan yang mungkin akan k ita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari kereta. Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama kita me ndapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone kita kembali.\ Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu. Kita mungkin berpik ir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang yang menemukan handphone kit a, asalkan handphone itu bisa kembali kepada kita. Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai handphone yang kita miliki. Kesimpulan Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri? Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah, kesempata n bekerja, atau suatu hal lain. Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggaman kita. Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa. Saat itulah, kita baru dapat mensyukuri segala sesuatu yang telah hilang tersebu t. Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat bersyukur? Sebaiknya tidak. Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu masih ada. Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah lenyap dari diri kita. Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh. Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh. Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan. Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar. By : Juanda BJ

You might also like