Professional Documents
Culture Documents
FISIKA
e e max sin wt
or
v vm ax sin wt
Persamaan e and v di atas sesuai dengan persamaan simpangan pada gerak harmonik sederhanan, yaitu x = A sin wt. Berdasarkan hal tersebut, maka tegangan bolak-balik mempunyai frekuensi dan periode seperti halnya dengan gerak harmonik sederhana. Dalam hal ini frekuensi dan periode tegangan bolak-balik berhubungan dengan pengulangan keadaan maksimum dan minimum dari nilai tegnagan. Besaran frekuesi dan periode tegangan bolak-balik ini dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
and
w f 2
Adaptif
Hal.: 2
v vm ax sin 2ft or
2 v vm ax sin t T
Jika tegangan bolak-balik dipasang pada suatu rangkaian, maka arus yang mengalir pada rangkaian juga merupakan arus bolak-balik yang berubah terhadap waktu menurut fungsi sinus, sehingga arus bolak-balik dapat dinyatakan dengan persamaan:
I I m ax sin wt
2 t T
vef
v max 2
0,707 v max
and
I ef
I max 2
0,707 I max
Keterangan: I = nilai efektif arus boalk-balik (A) Imax = arus maksimum (A) v = nilai efektif tegangan bolak-balik (volt) vmax = tegangan maksimum (volt)
Nilai efektif arus dan tegangan bolak-balik dapat diukur dengan menggunakan alat seperti amperemeter AC, galvanometer AC (untuk arus) dan volmeter AC (untuk tegangan).
Hal.: 4 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
110 V
Hal.: 5
Adaptif
Vm ax Vef
2 (110 volt )( 2 )
110 2 volt
Jadi, tegangan maksimumnya adalah 110 2 volt b.
Vef
Hal.: 6
Adaptif
V, I
180
360 540
720 wt
Karena rangkaian resistif dianggap tidak mempunyai induktansi dan kapasitas, maka rangkaian resistif tidak tidak dipengaruhi oleh perubahan medan magnet disekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, maka pada rangkaian resistif, arus dan tegangan bolak-balik mempunyai fase yang sama atau beda fasenya nol. Keadaan ini dapat digambarkan dengan grafik fungsi sudut fase dari arus dan tegangan seperti disamping.
Hal.: 7
Adaptif
Pada rangkaian induktif, arus listrikmempunyai fase yang berbeda dengan tegangan. Hal ini, tegangan V mendahului arus dengan beda fase sebesar /2 atau 90o. Keadaan ini dapat digambarkan dengan grafik fungsi sudut fase arus dengan tegangan seperti disamping.
v v m ax sin(wt ) 2
I I m ax sin wt
Hal.: 8 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
Keterangan: XL = reaktansi induktif (W) f = frekuensi (Hz) w = kecepatan sudut (rad/s) L = induktansi induktor (H)
Hal.: 9
Adaptif
Sesuai dengan persamaan I dan V di atas, maka pada rangkaian kapasitif, arus listrik mempunyai beda fase sebesar /2 dengan tegangan. Hal ini, arus I mendahului tegangan V dengan beda fase /2 atau 90o. Keadaan ini dapat digambarkan dengan grafik fungsi sudut fase dari arus dan tegangan seperti di samping.
I I m ax sin(wt ) 2 v vm ax sin wt
Hal.: 10 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
Hal.: 11
Adaptif
Jika gabungan seri antara resistor R dan induktor L dipasang pada sumber tegangan bolak-balik, maka tegangan induktor VL mendahului arus I dengan beda fase /2 atau 90o, sedangkan tegangan resistor VR mempunyai fase yang sama dengan arus I. Keadaan ini dapat digambarkan dengan diagram fasor seperti di samping.
VL
V I R XL
2
V I .Z
I
VR
Hal.: 12
XL R
Adaptif
VR I
Jika gabungan seri antara resistor R dengan kapasitor C dipasang pada sumber tegangan bolak-balik, maka tegangan kapasitor VC tertinggal oleh arus I dengan beda fase 90o, sedangkan tegangan resistor VR mempunyai fase yang sama dengan arus I. Keadaan ini dapat dapat digambarkan dengan diagram fasor seperti di samping.
V Vc
V I R2 X C
V I .Z
XC R
Hal.: 13
VL
L V
VC C
- VC
VL V
V I R2 ( X L X C )2
V I .Z
VR
VL- VC VC
XC R
I
Adaptif
Hal.: 14
RESONANSI
Rangkaian R-L-C seri berada pada keadaan resonansi jika harga reaktansi induktif XL sama dengan harga reaktansi kapasitif XC, sehingga pada keadaan ini XLXC = 0 atau rangkaian impedansi sama dengan hambatan (Z = R).
XL XC 1 2 f L 2 f C 1 fO 2 LC
Hal.: 15
Selain itu, pada keadaan resonansi berlaku I = V/R, hal ini karena Z = R. Keterangan: L = induksi induktor (H) C = kapasitas kapasitor (F) f = frekuensi (Hz)
Adaptif
P I ef R I ef VR
2
dimana
P = daya (watt)
Ief = nilai efektif arus bolak-balik (A) R = hambatan (W)
Hal.: 16
Adaptif
Jika hambatan R = 40 W, induktansi L = 8 H dan kapasitansi C = 8 mF dipasang pada sumber tegangan yang mempunyai tegangan efectif 110 volt dan laju sudut 375 rad/s, maka hitung: 1. arus efektif pada rangkaian? 2. daya pada rangkaian?
Hal.: 17
Adaptif
R = 40 W
Vef
I ef
Hal.: 18
Vef Z
Hal.: 19
Adaptif
LATIHAN
1. Sebuah kumparan mempunyai induktansi 0,04 H, tentukan: a. reaktansi induktifnya jika dihubungkan dengan tegangan AC yang mempunyai frekuensi anguler 10 rad/s? b. kuat arus maksimum jika tegangannya 20 volt? 2. Sebuah kapasitor mempunyai kapasitansi 12,5 mF disusun seri dengan hambatan 60 W kemudian dihubungkan dengan tegangan AC 120 volt. Jika frekuensi angulernya 1000 rad/s, hitunglah kuat
Hal.: 20
Adaptif
LATIHAN
3. Rangkaian R-L-C seri mempunyai R = 300 W, L = 0.6 H and C = 5 mF dihubungkan dengan sumber tegangan AC yang mempunyai frekuensi anguler 1000 rad/s. Hitunglah: a. impedansi rangkaian? b. induktansi diri jika terjadi resonansi? c. beda fase antara V dan I? 4. Lihatlah pada gambar rangkaian berikut ini! Hitunglah:
R=400W L=0.5 H C=5 mF
c. faktor daya?
Hal.: 21
Adaptif
Hal.: 22
Adaptif