You are on page 1of 2

Kerja:1.Inhibitor ACE menghambat konversiAng I menjadi Ang II.2.Inhibitor ACE ju ga menghambataktivitas Ang II di AT1 maupun AT2.3.

Selanjutnya inhibitor ACE akan menghambat degradasi bradikininsehingga kadar bradikinin ygterbentuk lokal di en dotel vaskular akan meningkat. ?Indikasi: pada pasiendengan CHF ygasimptomatik denganfraksi ejeksi <35%, bisa juga diguna kan pada pasien infark miokard. Kontraindikasi: Tidak diberikan padawanita hamil danmenyusui, pasien dgstenosis arteri ginjal bi lateral semua loop diuretik bekerja dalam 20 menit dan t1/2 kira-kira 1-1,5 jam. Semua l oop diureeetik diabsorpsi dengan cepat dari usus dan dapat Semua ACE inhibitor dieleminasi olehh ginjal (except: fosinopril-moeksipril), do sis obatt harus dikurangi pd pasien dgn Diuretik Kuat(furosemid,bumetanid,torsemid) Obat-obat ini menghambat sistem transpor pasangan Na,K, Cl di membran luminal b agian tebal ansa Henle ascenden. Diuretik ini dapat menurunkan reabsobsi NaCl da n juga mengurangi potensial positif lumennormal yang didapat dari daur ulang K D iuretik kuat dengan menghilangkan potensial positif lumen, menyebabkan peningkat anekskresi Mg dan Ca. Penggunaan yanglama dapat menyebabkan hipomagnesium,karena Ca scr aktif diabsorbsi di tubulusdistal konvultusFurosemid dapat meningkatkan aliran darahginjal dan menyebabkan pengurangankongesti paru dan menurunkan tekan anventrikel kiri pada gagal jantung kongestif Tiazid menghambat reabsorpsi NaCl ari bagianlumen sel epitel tubulus kontortus d istal.Tiazid meningkatkan reabsorpsi Ca2+ditubulus kontortus distal. Mekanismete rjadinya peningkatan tersebut masih belum diketahui, kemungkinan disebabkan penu runan sel Na selama penghambatanmasuknya Na oleh tiazid.Sel Na kemudian mungkin akan meningkatkan pertukaran Na dan Ca pada membran basolateral sehingga meningk atkanreabsorpsi Ca. Dengan menurunkan absorpsi Na di tubulus danduktus kolektivus. Absorpsi Na pada tempat inidipengaruhi oleh aldosteron. Pada setiap lajualdosteron meningkatkan K denganmeningkatnya aktivitas Na/ K/ ATPase danaktivitas saluran Na dan K.Absorp si Na di tubulus kolektivus mempengaruhi potensial elektrik negatif lumen, yangm eningkatkan sekresi K. antagonis aldosteronmemperngaruhi proses ini.Spironolakto n dapat mengikat mineralokortikoidsitoplasma dan mencegah translokasi reseptor k ompleks terhadap inti disel target. Obat inimenurunkan pembentukan metabolit akt if intraselular dengan penghambatan 5 ? -reduktase.Triamteren dan amilorid scr langsungmempengaruhi masuknya Na melalui sal ionselektif pd membran apikal tubulus kolektivus 1.Hipotensi postural2.Hiperkalemia3.Betuk keringmenetap 1.Pengaturan konsentrasi kalsium sitosol glikosida jantung scr reversible bersatu dengannatrium matrikulasi dari membran sel jantung,mengakibatkan satu penghambatan aktivasi pompa.Hal ini menimbulkan p eningkatan konsentrasi Naintrasel yang menyebabkan terjadinya transpor Ca kedala m sel melalui mekanisme pertukaran Ca-Na. Kadar Ca intrasel yang meningkat menye babkan peningkatankekuatan kontraksi sistolik. 2 .Peningkatan kontraktilitas otot jantung DisritmiahebatAnoreksia Nyeri kepalaKelelahanGangguan penglihatan bewarnadan hal o pada obyek gelap. digitalis meningkatkan kekuatan kontraksi jantungyang menyebabkan curah jantung menyerupai normal.Peningkatan kontraksi otot jantung menyebabkan penurunan vol d

istribusi aksi, jadi meningkatkanefisiensi kontraksi yang bersamaan akan menurun kanresistensi perifer dan juga reduksi kecepatan jantung.Tonus vagus juga ditingkatkan shg. Kecepatan otot jantung turun dan kebutuhan oksigen otot jantung berhenti. ? -adrenergik bekerja terutama denganmenghambat efek merugikan dari aktivasisimpat is pada pasien gagal jantung.Stimulasi ? -adrenergik memperbaikikemampuan jantung dengan efek inotropik spesifik dalam fa se dilatasi.Dobutamin menyebabkan peningkatan siklik AMP intrasel yang menyebabk an aktivasi protein kinase. Jika difosforilasi, masuknyaion Ca kedalam sel mioka rd menigkatsehingga meningkatkan pula kontraksinya. Retensi cairan danmemburuknyagejala-gejalamakaditingkatkandosis diuretik.Hipoten siBradikardiaRasa lelah DOSIS Dewasa dan anak berusia lebih dari 12 tahun : ? Angina pektoris : 3-4 kali sehari 20 mg, tingkatkan secara bertahap menjadi 3 -4 kali sehari 40 mg. Maksimal : 200-280 mg/hari. ? Aritmia jantung : 3-4 kali sehari 10-30 mg. ? Hipertensi : 3 kali sehari 20 mg, tingkatkan menjadi 3-4 kali sehari 40 mg se telah 3 hari. ? Migren (pencegahan) : 2-3 kali sehari 40 mg. ? Kardiomiopati obstruktif hipertrofik : 3-4 kali sehari 10-20 mg. Anak berusia kurang dari 12 tahun : dari dosis dewasa. Diberikan sebelum makan.

You might also like