You are on page 1of 13

TEMA PENDEKATAN PEMBELAJARAN MULTI TALENTA UNTUK ANAK USIA DINI

JUDUL PERLUNYA MENGASAH DAN MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK

D I S U S U N

OLEH :

NAMA : SUNDARI TK AISYIYAH KOBA

II. PENDAHULUAN

II.1 Latar belakang Sebagai anak manusia sesungguhnya Allah telah melengkapi seperangkat kemampuan yang telah tertanam pads diri manusia , seoerti kemampuan dalam bidsng seni dan bakat salah satunya dengan cara mengembangkan bakat dan kreatifitas anak . Usia taman kanak-kanak paling baik bagi guru taman kanak-kanak untuk mengetahui dan mencari apakah seoarang anak

mempunyai bakat dan kreatifitas yang tinggi . dengan diberikan landasan pendidikan umum dan seni seoarang anak dapat belajar berkreatifitas dan menemukan bakat mereka. Potensi itulah yang harus ditangkap oleh para guru dan orangtua untuk selanjutnya dikembangkan kearah yang positif

II.2 Dasar : 1. Undang undang Republik INDONESIA no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. 2. Peraturan pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan 3. Peraturan menteri Nasional Republik Indonesia No 58 Tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini. 4. Permen Diknas no 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan

III. Tujuan Agar guru dapat mengetahui bakat yang dimiliki anak dan guru dapat mengenali karakter setiap anak didiknya dengan baik,terutama di bidang seni dan kreatifitas lainnya. kemudian diharapkan agar guru dapat mengembangkan potensi dasar setiap anak dengan tepat sesuai kebutuhan dan kondisi setiap anak.

IV. PERUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH A. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut di depan , maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam karya tulis ini Adalah : _ Mengapa kreatifitas anak perlu dikembangkan ? B. Pemecahan Masalah Keadaan anak taman kanak-kanak yang berada pada pada tahun-tahun awal dalam pendidikan dan pengembangan sangat

membutuhkan perhatian dunia pendidikan termasuk kedalamnya pendidikan dan perkembangan moralnya, dan juga dalam

pendidikan seni dan keberbakatannya. Karena pada fase ini anak masih sangat labil,mudah terbawa arus ,dan mudah terpengaruh , oleh karena itu mereka sangat membutuhkan bimbingan,proses dan latihan yang terus menerus.

Pemahaman dan penanaman bakat dan seni ini juga sangat membantu anak dalam kemampuan bersosialisasinya. Peran keluarga dan sekolah merupakan lahan yang subur untuk mengembangkan potensi kreatif pada anak.

Agar guru dapat mengetahui bakat yang dimiliki anak dan guru dapat mengenali karakter setiap anak didiknya dengan baik,terutama di bidang seni dan kreatifitas lainnya. kemudian diharapkan agar guru dapat mengembangkan potensi dasar setiap anak dengan tepat sesuai kebutuhan dan kondisi setiap anak.

V. PEMBAHASAN 1.1. Pengertian kreatifitas anak yang betalenta : Secara tradisiona,anak bebakat atau bertalenta adalah individu dengan kecerdasan umum yang berfungsi sangat jauh di atas rata-rata anak sebayanya,atau dengan IQ di atas 130. Saat ini,definisi anak berbakat lebih ditekankan pada kemampuan atau prestasi individu yang kuarbiasa pada satu atau beberapa aspek ,seperti kecerdasan umum ,kemampuan pada bidang pelajaran khusus,kreatifitas,kepimpinan,bidang seni,ataupun

psikomotor. Anak berbakat memiliki kemampuan khusus untuk menguasai pelajaran atau keterampilan tertentu dengan cepat dan mudah sesuai aspek keberbakatanya.

Sebagian besar anak berbakat memiliki harga diri yang lebih tinggi,lebih terampil dalam kehidupan sosial, dam memiliki penyesuaian emosional yang di atas rata-rata kemampuan anak seusianya.

1.2. Anak dengan kebutuhan khusus Intelektual a. Keberbakatan kemampuan di luar rentang kemampuan anak sebayanya. Salah satu kelompok anak dengan kebutuhan khusus berdasarkan aspek kecerdasan adalah Keberbakatan (giftedness) dan retardasi mental (Anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang memiliki mentally retarded) Keberbakatan adalah istilah yang diberikan pada anak yang kemampuan kecerdasanya pada satu atau beberapa bidang berada sangat jauh di atas rata-rata anak sebayanya. Kriteria yang dapat digunakan untuk menggolongkan seorang anak berbakat atau tidak adalah potensi kecerdasan, yang di ukur menggunakan alat kecerdasan yang baku,seperti wechsler atau stabford-binet.Meskipun dalam aspek kecerdasannya sangat

baik, kadang-kadang anak berbakat mengalami masalah pada aspek yang lainya,terutama sosial . mereka sering kali tidak memiliki interaksi sosial yang baik dan dianggap berbeda karena terlalu pintar.

1.3. Retardasi Mental Retardasi mental mengacu pada keterlambatan dalam

perkembangan, terutama pada aspek akademik dan fungsi sosial. Diagnosis terhadap anak retardasi mental harus diberikan oleh profesional (dokter, psikolog, atau psikiater) . Seorang anak dianggap sebagai anak retardaasi mental apabila menunjukkan 2(dua) karakteristik dassar berikut : 1. Secara signifikan,kecerdasan umum (IQ) berada di bawah rata-rata anak seusianya , yaitu di bawah skor 65 atu 70. Tanda-tanda yang lain : menunjukkan keterlambatan dalam penguasaan keterampilan dasarpada tahap

perkembangan atau dalam mempelajari seuatu, hasil atau prestasi belajarnya buruk apabila dibandingkan dengan anak sebayanya pada hampir seluruh bidang akademis.

2. Tingkah laku adaptif yang buruk Tingkah laku adaptif yang buruk adalah perilaku yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari dan situasi sosial. Anak dengan retardasi mental menunjukkan keterbatasan untuk mengatur aktivitas harian sederhana dan bertingkah laku sesuai dalam situasi sosial. Tampilan perilaku mereka seperti tingkah laku anak yang seusianya lebih muda.

Secara khusus ,anak retardasi mental menunjukkan ketidakmampuan nya untuk memusatkan perhatian ,mengingat, menyadari apa yang mereka pikir dan pelajari; dan seringkali menunjukkan sikap putus asa ketika mempelajari hal baru. Dalam berinteraksi sering kali anak dengan retardasi mental merasa nyaman bermain dengan anak-anak yang usianya lebih muda.

Penyebaba keadaan retardasi mental pada anak biasanya akibat beberapa keadaan seperti berikut : 1. Kondisi genetik yang tidak normal,misalnya sindroma down atau karena keturunan 2. Keadaan kurang gizi yang dialami ibu ketika hamil . 3. Kekurangan oksigen ketika proses kelahiran yang sulit 4. Kondisi keluarga yang tidak menguntungkan ketika masa kanak-kanak,misalnya , tidak mendapatkan stimulasi atau keadaan ekonomi keluarga yang sangat miskin. Terdapat 3 kelompok anak retardasi mental,yaitu mampu didik, mampu latih, dan perlu bantuan. Anak mampu didik yaitu,anak yang dengan potensi kecerdasannya masih dapat dididik hingga menguasai pendidikan dasar(membaca,menulis,berhitung). Anak mampu latih yaitu,anak yang potensi kecerdasanya tidak memungkinkan untuk menguasai pendidikan dasar.namun dapat dilatih untuk mengerjakan pekerjaan tertentu sehingga dapat menjadi sumber penghasilan. Sementara itu anak perlu bantuan yaitu, anak yang dengan kondisi sudah tidak dapat lagi mengurus dirinya sendiri karena keadaan memang tidak memungkinkan. 8

1.4 Karakteristik Anak Berbakat

Karakteristik Keterampilan Berbahasa Lisan

1. 2. 3. 4.

Deskripsi Kosakata yang sangat beragam Isi pembicaraan sangat bervariasi Mampu menceritakan kembali secara kreatif Mampu mengemukakan lelucon dengan baik

Kemampuan Belajar

1. Mampu untuk mempelajari informasi baru dengan cepat 2. Mampu untuk menemukan hubungan antar ide ide yang berbeda 3. Memiliki daya ingat yang sangat baik 1. Mampu untuk menyelesaikan persoalan yang menantang 2. Fleksibilitas dalam menerapkan strategi penyelesaian masalah yang sudah dipelajari 3. Mampu untuk melakukan improvisasi terhadap benda atau material biasa 1. Menggunakan strategi belajar yang rumit 2. Berusaha untuk memahami sesuatu daripada hanya mengingat 3. Menggunakan pemahaman pemantauan yang efektif 1. Cenderung untuk banyak bertanya 2. Motivasi diri yang sangat kuat untuk menguasai persoalan yang menantang 1. Mampu untuk mengarahkan dan memotivasi orang lain 2. Memiliki sensitivitas terhadap perasaan dn bahasa tubuh orang lain 3. Mampu untuk menjadi penengah dalam suatu ketidaksepakatan dan membantu orang lain mencapai kompromi 9

Ketrampilan Menyelesaikan Masalah

Strategi kognitif dan metakognitif

Keingintahuan

Keterampilan kepimpinan dan sosial

Namun ada beberapa hal yang sering timbul dalam karakteristik anak Berbakat ini :

Masalah

emosi

dan

sosial,karena

mereka

beranggapan

dan

diberlakukan berbeda dengan anak sebayanya. Banyak anak berbakat yang mengalami kebosanan atau bahkan frustasi dengan kegiatan disekolahnya yang dirasakan terlalu mudah. Hal ini terjadi karena sekolah tidak memberikan tugas-tugas dan kegiatan yang menantang kemampuan keterampilan mereka dan tidak membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan anak yang unik. Anakanak berbakat sering kali merasa bahwa penjelasan guru terlalu lambat dan seringkali di ulang-ulang padahal mereka telah mengerti maksud dari penjelasan tersebut. Dampak dari kebosanan dan frustasi yang berlebihan,anak berbakat menjadi tidak tertarik dengan tugas-tugas disekolah

danmenyelesaikannya secara asal-asalan sehingga nilai yang dicapai tidak sesuai dengan kemampuan yang sebenarnya.

1.5. Penanganan anak berbakat Secara umum terdapat dua pendekatan utama dalam menangani pembelajaran anak berbakat, yaitu seabagai berikut:

10

1. Enrichment(pengayaan) adalah suatu usaha untuk memberikan pengetahuan atau keterampilan dalam tingkatan yng lebih luas. Melalui aktivitas yang diberikan oleh ahlinya. 2. Accelertion(Akselerasi) merupakan suatui cara yang seringkali direkomendasikan berbakat,terutama bagi pada anan-anak bidang yang memang umum, sangat dengan

kecerdasan

mempercepat proses pendidikan mereka.

Untuk membantu perkembangan anak berbakat, terdapat beberapa langkah yang dapat kita lakukan sebagai pengajar. 1. Sesuaikan tugas yang akan diberikan dengan kemampuan pada anak. 2. Bentuk kelompok bagi anak-anak yang memiliki kemampuankemampuan yang setara. 3. Beri kesempatan bagi anak untuk belajar secaramandiri 4. Bantu anak untuk menetapkan hasil akhir yang lebih tinggi di bandingkan teman-temanya.

VI. Kajian Pustaka - Pendidikan Pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidikan atau lingkungan yang disadari,teratur, terencana dan sistematis untuk membantu menyalurkan potensi peserta didik secara optimal. Melalui pendidikan kita menyampaikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik agar mereka mampu 11

menyerap, menilai, dan mengembangkan ilmu yang dipelajari secara mandiri. - Anak Taman Kanak-kanak Anak usia dini menurut undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, ialah anak sejak lahir sampai usia enam tahun. Sedangkan menurut National Association For The Education Of Young Children(NAEYC), membagi anak usia dini menjadi 0-3 tahun, 3-5 tahun dan 6-8 tahun. Feld dan Baur (dalam siskanda 2003) membagi anak usia dini menjadi :lahir sampai 1 tahun(bayi-infency)1-3 tahun (Fodder), 3-4 tahun(Pra-sekolah),5-6 tahun(kelas awal SD), dan 7-8 tahun(kelas lanjut SD. Salah satu upaya yang dapat dilakukan, diharapkan penanaman nilai seni kepada peserta didik.

- Bakat dan Minat Merupakan dua hal yang tak terpisahkan untuk mencapai kemampuan atau ketrampilan dalam bidang tertentu. Untuk mengenali bakat seseorang kadang bisa dilihat dari minatnya. Karena itu istilah bakat dalam kehidupan sehari-hari sering diartikan secara berbeda. Misalnya untuk menggambarkan kemampuan intelektual yang tinggi, kemampuan yang diturunkan dari orangtua, minat atau potensi yang menonjol. - Mengasah Merupakan mengasah pikiran atau mempertajam pikiran sehingga lebih cepat berpikir.

12

- Kreativitas Merupakan suaru proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru ( Hurlock 1978 ) Proses kreatif sebagai munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak, dan dari kejadian, orang-orang dan keadaan hidupnya dilain pihak ( Roger 1982 ) Kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri itu ialah untuk menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik. Kreativitas tercermin dalam kelancaran kelenturan ( fleksibilitas ) dan originalitas dalam berpikir (Utami munandar).

VII. Kesimpulan dan Saran Dengan melalui pendidikan seni ini,tentu sangat membantu anak dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya dan diharapkan juga anak-anak dapat mengarahkan potensi dengan bakat yang dimilkinya Dalam menyusun karya tulis ini dirasakan masih banyak

kekurangannya, maka dari itu saran dan kritik sangat diharapkan.

13

VIII. Penutup Demikianlah karya tulis ini dibuat , smoga dapat menjadi pegangan kita bersama dalam mewujudkan generasi mendatang menjadi anak yang berbakat dan cerdas dalam berbagai bidang, dengan karakter yang kuat. Ayo semangat ibu ibu guru..

14

You might also like