Professional Documents
Culture Documents
Dasar teori Geohidrologi adalah ilmu yang membahas masalah sumber air bawah tanah yang bertalian dengan cara terdapat, penyebaran, pengaliran, sifat kimia dan potensi sumber air bawa tanah dalam hubungannya dengan lingkungan geologi. Syarat syarat untuk menerapkan metode theis adalah : 1. Berupa akuifer tertekan 2. S dan T tak diabaikan serta gradient hidrologi konstan 3. Berupa aliran tidak langsung 4. Diameter sumur kecil Kondisi akuifer berdasarkan hasil perhitungan sebagai berikut : S = 0,00001 0,001 (Confined Aquifer) S = 0,001 0,05 (Leaky / Semi Confined Aquifer) S = 0,05 0,3 (Unconfined Aquifer) Rumus yang digunakan : W() 4T (t/r2)
Keterangan :
T = koefisien keterusan air (m2 / jam atau m2 / hari) S = daya simpan air / koefisien storage s = drawdown dalam meter t = Waktu sejak pemompaan (menit, jam atau hari) r = Jarak sumur uji dengan sumur pengamat Q = Debit pemompaan air I.2. Maksud Dan Tujuan Maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan praktikum geohidrologi pada semester genap tahun ajaran 2008 2009, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Tujuan dengan menggunakkan metode ini adalah untuk menentukkan harga koefisien keterusan air (T) dan daya simpan air (koefisien storage / S) dan digunakan untuk evaluasi potensi sumur. I.3. Alat Dan Bahan Alat : 1. Data hasil uji pemompaan di lapangan 2. Grafik Theis Type Kurve 3. Kertas Double Logaritma 4. Kalkulator dan alat tulis I.4. Cara Kerja
1. Memplotkan harga S dan T pada kalkir yang ditempelkan dengan double logaritma. Bila pengamatan S (00) pada sumur pengamatan diplotkan S dengan t/r2. Sebagai ordinat dan t (t/r2) pada absis. 2. Kalkir yang terdapat titik titik yang di bentuk oleh S dan T, ditempelkan pada kurva standar Theis dan di geser geser hingga absis dan ordinat sejajar, sehingga didapat grafik yang sesuai. 3. Memilih match poin sembarang dan hasil dilihat pada absis, t(t/r2) dan l/u, serta pada ordinat W(u) dan S. I.5. Data Analisis Pumping Test Q = 25 l/t Waktu (t) menit 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 14 16 18 r=5m Penurunan m.a.t s (m) 0 9,75 10,2 10,6 10,8 10,9 11,12 11,2 11,27 11,33 11,4 11,45 11,58 11,69 11,78 t/r2 0 0,04 0,08 0,12 0,16 0,2 0,24 0,28 0,32 0,36 0,4 0,48 0,56 0,64 0,72
20 25 30 35 40 50 55 60 70 80 90 100 120 135 150 165 180 200 220 240 270 300 360
11,84 11,90 12,02 12,15 12,22 12.34 12,42 12,52 12,6 12,68 12,79 12,91 13,15 13,25 13,31 13,38 13,44 13,48 13,52 13,58 13,64 13,67 13,69
0,8 1 1,2 1,4 1,6 2 2,4 2,8 3,2 3,6 4 4,8 5,4 6 6,6 7,2 8 8,8 9,6 10,8 12 14,4
Simpulkan kondisi akuifer berdasarkan hasil perhitungan : S = 0,00001 0,001 = confined akuifer / akuifer tertekan
S = 0,001 0,05 = leaky / semi confined S = 0,05 0,3 = unconfined / akuifer bebas
BAB II UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) METODE PAPADOPULUS II.1. Dasar Teori Geohidrologi adalah ilmu yang membahas masalah sumber air bawah tanah yang bertalian dengan cara terdapat, penyebaran, pengaliran, sifat kimia dan potensi sumber air bawah tanah dalam hubungannya dengan lingkungan geologi. Dasar teori yang berlaku untuk sumur diameter besar dengan asumsi sebagai berikut : 1. Akuifer tertekan, homogen dan menerus 2. Aliran tak langsung 3. Diameter sumur >> 4. Debit pemompaan (Q) konstan 5. Sumur menebus sumur akuifer Rumus yang di gunakan adalah : T= S =
S=
Keterangan : T = Koefisien keterusan air (m2 / jam atau m2 / hari) S = Daya simpan air / koefisien storage
s = Draw down dalam meter t = Waktu sejak pemompaan (menit, jam atau hari) r = Jarak sumur uji dengan sumur pengamat Q = Debit pemompaan air Kondisi akuifer berdasarkan hasil perhitungan, adalah sebagai berikut : S = 0,00001 0,001 (Confined aquifer) S = 0,001 0,05 (Leaky confined) S = 0,05 0,3 (Unconfined aquifer) II.2. Maksud Dan Tujuan Maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan praktikum geohidrologi pada semester genap tahun ajaran 2009 2010, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institute Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Tujuan menggunakan metode ini adalah untuk menentukkan keterusan air (T) dan menentukkan koefisien daya simpan air (S). II.3. Alat Dan Bahan Alat : 1. Data hasil uji pemompaan di lapangan 2. Grafik Theis Type Curve 3. Kertas double logaritma 4. Kalkulator dan alat tulis
II.4. Cara Kerja 1. Memplotkan harga S versus t/r2 pada kertas double logaritma, S sebagai ordinat dan t/r2 sebagai absis. 2. Hasil pengeplotan dibuat garis kurve, kemudian dihimpitkan dengan kurve standar papadopulus hingga sesuai (sumbu ordinat kedua kurva sejajar). 3. Menentukkan titik senbarang (match point) dalam segmen yang berhimpit. 4. Mendapatkan harga t/r2, S, 1/, W(). 5. Memasukkan kedalaman rumus : 6. T = S =
S=
II.5. Data Analisis Pumping Test Q = 25 l/t Waktu (t) menit 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 r=5m Penurunan m.a.t s (m) 0 9,75 10,2 10,6 10,8 10,9 11,12 11,2 11,27 11,33 11,4 t/r2 0 0,04 0,08 0,12 0,16 0,2 0,24 0,28 0,32 0,36 0,4
12 14 16 18 20 25 30 35 40 50 55 60 70 80 90 100 120 135 150 165 180 200 220 240 270 300 360
11,45 11,58 11,69 11,78 11,84 11,90 12,02 12,15 12,22 12.34 12,42 12,52 12,6 12,68 12,79 12,91 13,15 13,25 13,31 13,38 13,44 13,48 13,52 13,58 13,64 13,67 13,69
0,48 0,56 0,64 0,72 0,8 1 1,2 1,4 1,6 2 2,4 2,8 3,2 3,6 4 4,8 5,4 6 6,6 7,2 8 8,8 9,6 10,8 12 14,4
Kondisi akuifer berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya adalah : S = 0,00001 0,001 = confined akuifer / akuifer tertekan S = 0,001 0,05 = leaky / semi confined S = 0,05 0,3 = unconfined / akuifer bebas BAB III KESIMPULAN Tujuan uji pemompaan (pumping test) dengan menggunakan metode theis adalah untuk menentukkan harga koefisien keterusan air (T) dan daya simpan air (koefisien storage / S) dan digunakan untuk evaluasi potensi sumur. Hasil dari perhitungan di dapat : W() = 1 Q = 25 T= T= T= T = 0,1421747 m2/hari S= S= S= S = 0,0364 Kondisi akuifer semi confined / Leaky Tujuan uji pemompaan (pumping test) dengan menggunakan metode papadopulus, adalah untuk menentukkan koefisien air (T) dan menentukkan koefisien daya simpan air (S). hasil perhitungan di dapat : W() 1/ = 10 r=5m
W() = 1 1/ = 10
Kondisi akuifernya Leaky / semi confined Kondisi akuifer berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya adalah : S = 0,00001 0,001 = confined akuifer / akuifer tertekan S = 0,001 0,05 = leaky / semi confined S = 0,05 0,3 = unconfined / akuifer bebas
DAFTAR PUSTAKA Miftahussalam Purnama. D.I.; 1996; Petunjuk Praktikum Geohidrologi; Laoratorium Geologi dan Rekayasa Mineral, Institute Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta.