You are on page 1of 16

HUKUM ASURANSI

Presented Boy Roni Risnandi Rocky Fadilah Rianzani Benny Ardiansah Reza Nasharuddin Muhammad Maradona Dani Susanto

by 1201121110001 1201121110010 1201121110012 1201121110013 1201121110014 1201121110020

6/22/12

BAB I
PENDAHULUAN

6/22/12

A. Latar Belakang
Peningkatan Pertumbuhan Click to edit Master subtitle style Perekonomian Indonesia
Pertumbuhan perekonomian di Indonesia beberapa tahun ini mengalami kemajuan yang cukup pesat yang salah satunya ditandai oleh peningkatan usaha di bidang perniagaan, khususnya di bidang industri otomotif. Meningkatnya permintaan masyarakat akan kebutuhan kendaraan bermotor didukung oleh adanya kebijakan kredit yang menguntungkan. Seiring dengan makin tingginya animo masyarakat untuk membeli kendaraan bermotor secara kredit (mengangsur) maka muncul jasa asuransi 6/22/12 kendaraan bermotor. Lembaga asuransi atau

Resiko
Menurut Radiks Purba, risiko adalah: Kemungkinan kerugian yang akan dialami, yang diakibatkan oleh bahaya yang mungkin terjadi tapi tidak diketahui lebih dahulu apakah akan terjadi dan kapan akan terjadi.

6/22/12

KASUS
Bapak SH yang telah membeli mobil secara mengangsur di sebuah show room terkenal di Jakarta, kemudian mobil yang baru dibelinya tersebut hilang dicuri sewaktu diparkir di depan rumahnya. Mobil tersebut masih dalam status diasuransikan kepada perusahaan asuransi, namun ternyata pihak asuransi menolak untuk membayar klaim dari Bapak SH tersebut.

6/22/12

B. Identifikasi Masalah
Click to edit Master subtitle style

Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu identifikasi masalah: 1. Apakah dasar yang digunakan oleh pihak asuransi dalam menolak klaim asuransi tersebut menurut Peraturan Perundangan yang berlaku ? 2. Apakah pembeli dapat menuntut pihak perusahaan asuransi untuk membayar klaim apabila pembelian dilakukan secara mengangsur ?

6/22/12

BAB II
PERJANJIAN DAN ASURANSI

6/22/12

1.

Pengertian Asuransi Click to edit Master subtitle style Secara yuridis, pengertian asuransi atau pertanggungan menurut Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) adalah:
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan diderita karena suatu peristiwa yang tak tertentu.

6/22/12

2. Unsur dalam asuransi, yaitu: Merupakan suatu perjanjian b.Adanya premi c.Adanya kewajiban penanggung untuk memberikan penggantian kepada tertanggung d.Adanya suatu peristiwa yang belum terjadi (anzekes voorval)
a.

6/22/12

3. Tujuan dari asuransi untuk meringankan beban risiko yang dihadapi Master subtitle style oleh tertanggung dengan Click to edit memperoleh ganti rugi dari penanggung sedemikian rupa hingga: 1. Tertanggung terhindari dari kebangkrutan sehingga dia masih mampu berdiri seperti sebelum menderita kerugian 2. Mengembalikan tertanggung kepada posisinya semula seperti sebelum menderita kerugian

6/22/12

4. Prinsip - prinsip dalam asuransi 1. Prinsip Kepentingan Yang Dapat Diasuransikan (Principle of Insurable Interest) 2. Prinsip Itikad Terbaik (Utmost Good Faith) 3. Prinsip Sebab Akibat (Causalitiet Principle)

6/22/12

Click to edit Master subtitle style 5. Polis asuransi Polis asuransi merupakan dokumen hukum utama yang dibuat secara sah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam Pasal 1320 KUH Perdata dan Pasal 251 KUHD. Polis bukanlah suatu kontrak atau perjanjian asuransi, melainkan sebagai bukti adanya kontrak atau perjanjian itu

6/22/12

6. Berakhirnya Perjanjian Asuransi berakhirnya perjanjian asuransi dapat dikarenakan hal-hal berikut: Click to edit Master subtitle style
1.

2.

3. 4.

Bila asuransi telah selesai dengan tibanya waktu yang telah diperjanjikan. Bila terjadi pemusnahan keseluruhan atau terjadi kerugian yang mencapai jumlah yang dipertanggungkan. (dalam hal asuransi jiwa pertanggungan berakhir bila obyek pertanggungan meninggal dunia). Bila asuradur (penanggung) dibebaskan oleh verzekerdenya (tertanggung). Bila perjanjian gugur karena : a. obyek dari bahaya tidak lagi terancam bahaya (jika tidak ada kemungkinan lagi, bahwa tertanggung akan menderita kerugian terhadap mana telah diadakan asuransi). b. penambahan bahaya c. bila perjanjian asuransi diputuskan, sebab salah satu pihak melakukan wan prestasi.

6/22/12

BAB III
DASAR PENOLAKAN KLAIM ASURANSI

6/22/12

Dalam menangani kasus tersebut, menurut ketentuan pasal 263 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD):
Click to barang-barang yang dipertanggung kan, dijual atau "Apabilaedit Master subtitle style berpindah hak miliknya, maka pertanggungan berjalan terus guna keuntungan si pembeli atau si pemilik baru, biarpun pertanggungan itu tidak dioperkan, mengenai segala kerugian yang timbul sesudah barang tersebut mulai menjadi tanggungannya si pembeli atau si pemilik baru tadi; segala sesuatu itu kecuali apabila telah diperjanjikan hal yang sebaliknya antara si penanggung dan tertanggung yang semula. Apabila, pada waktu barang itu dijual atau dipindahkan hak miliknya, si pembeli atau si pemilik baru menolak untuk mengoper tanggungannya, sedangkan si tertanggung yang semula masih tetap berkepentingan terhadap barang yang dipertanggungkan, maka pertanggungan itu sementara tetap akan berjalan guna keuntungannya".

6/22/12

KESIMPULAN
Click to edit Master subtitle style

Dari pembahasan masalah tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan : 1. Pihak perusahaan asuransi dapat menolak untuk membayar klaim pihak pembeli kendaraan secara mengangsur dengan alasan berdasarkan pasal 263 KUHD.
1.

Pihak pembeli kendaraan secara mengangsur belum berhak untuk menuntut asuransi tersebut dengan alasan karena mobil itu belum berpindah kepemilikannya atas nama pihak pembeli kendaraan secara mengangsur.

6/22/12

You might also like