You are on page 1of 41

Dr. Fanny Septiani M.

Biomed

case

Seorang perempuan 20 th pilek sejak 1 hari yang lalu. Pilek disertai demam yang tidak terlalu tinggi. Wanita tersebut blm berkonsultasi ke dokter. Hanya membeli obat pilek yang dibelinya di apotik, multivitamin, serta beristirahat di rumah. Keesokan harinya wanita tsb segar kembali dan dpt bekerja spt biasa.

Pengertian
Imunologi imunitas Sistem imun Antigen antibodi

Sistem imun

Fungsi: 1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan. 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

Sasaran utama: bakteri patogen & virus

Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)

Components of Human Immune System

Sistem Imun

Sistem kekebalan nonspesifik humoral


Dapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh dari kerusakan yang diakibatkannya, namun tdk dpt mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Yang termasuk dlm sistem ini: 1. komplemen 2. interferon 3. CRP

Pertahanan humoral: komplemen


Diproduksi oleh hepatosit dan monosit Berperan sbg opsonin yang meningkatkan fagositosis, sebagai faktor kemotaksis dan menimbulkan destruksi/lisis bakteri dan parasit. Komplemen dpt diaktifkan dgn 2 cara Cara langsung oleh mikroba atau produknya (jalur alternatif dlm imunitas nonspesifik) Oleh antibodi (jalur klasik dlm imunitas spesifik)

Komplemen yg teraktivasi
1.

2.

3.

4.

Berikatan dg basofil & sel mast & menginduksi penglepasan histamin reaksi inflamasi Berperan sbg faktor kemotaksis yang meningkatkan fagositosis Berikatan dg permukaan bakteri & bekerja sbg opsonin (opsonisasi) fagositosis Menempel pd membran & membentuk struktur berbentuk tabung yg melubangi membran sel & menyebabkan lisis sel.

interferon

Glikoprotein

Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan interferon Interferon mengganggu replikasi virus (antivirus) Interferon juga memperlambat pembelahan & pertumbuhan sel tumor dgn meningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik (antikanker) Peran interferon yg lain: meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag & merangsang produksi antibodi

faal_imun/ikun/2006

11

C-reactive protein: Protein fase akut


Infeksimakrofag aktifsitokinmerangsang hati mensintesis CRP Meningkat pada infeksi akut Mengikat mikroorganismemengaktifkan komplemen jalur klasik

Sistem imun non spesifik (seluler)


Sel fagosit Sel NK Sel mast basofil

Sel dalam sistem imun

Sel natural killer (sel NK)


-

10 20 % limfosit perifer. Mampu membuat lisis sel tumor. Mengekspresikan CD16, CD56 pada permukaan . Bentuk > besar dibanding sel B dan T, mempunyai granula azurofilik dalam sitoplasma : large granula limphocyt.

Merusak sel yg terinfeksi virus & sel kanker dengan melisiskan membran sel pd paparan I Kerjanya = sel T sitotoksik, ttp lebih cepat, nonspesifik, & bekerja sebelum sel T sitotoksik mnjd lebih banyak & berfungsi

inflamasi
Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau perlukaan Tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons yg sama juga terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau trauma Pemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil, monosit, & makrofag

Tahap inflamasi
1.

2.

3.

4. 5. 6.

Masuknya bakteri ke dalam jaringan Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi meningkatkan aliran darah (RUBOR/kemerahan & CALOR/panas) Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap protein meningkat difusi protein & filtrasi air ke interstisial (TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri) Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke interstisial Penghancuran bakteri di jaringan fagositosis (respons sistemik: demam) Perbaikan jaringan

faal_imun/ikun/2006

19

Phagocytosis of Bacteria

Attachment Ingestion Fusion of phagosome and lysosome

Digestion

Release of digestion products from the cell

Inflammatory Response

Sistem kekebalan spesifik


Atau sistem kekebalan adaptif dapat menghancurkan patogen yang lolos dari sistem kekebalan non-spesifik. Mencakup: (1) kekebalan humoral produksi antibodi oleh limfosit B (sel plasma) (2) kekebalan selular produksi limfosit T yg teraktivasi Harus dapat membedakan sel asing yg harus dirusak dari sel-diri antigen (molekul besar, kompleks, & unik yg memicu respons imun spesifik jika masuk ke dalam tubuh)

Sistem kekebalan humoral


Sel B Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi (Ab). Ab disekresi ke darah atau limf lokasi sel plasma yg teraktivasi; semua Ab akan mencapai darah gamma globulin = imunoglobulin (Ig) Selain membentuk sel plasma, juga membentuk sel memori

imunoglobulin
Ada 5 kelas: 1. Ig M berperan sbg reseptor permukaan sel B & disekresi pd tahap awal respons sel plasma 2. Ig G Ig terbanyak di darah, diproduksi jika tubuh berespons thd antigen yg sama Ig M & IgG berperan jika tjd invasi bakteri & virus serta aktivasi komplemen 3. Ig E melindungi tubuh dr infeksi parasit & mrp mediator pd reaksi alergi; melepaskan histamin dari basofil & sel mast 4. Ig A ditemukan pd sekresi sistem perncernaan, pernapasan, & perkemihan (cth: pd airmata & ASI) 5. Ig D terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali antigen pd sel B

Fungsi antibodi

Reaksi antigen-antibodi

Sistem kekebalan seluler

Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus,bakteri intraseluler & pengaturan pd mekanisme kekebalan. Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaran Ada 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T penolong, & sel T penekan Major histocompatibility complex (MHC): kode human leucocyte-associated antigen (HLA) yg terikat pd permukaan membran sel; khas pd setiap individu Surveilens imun: kerjasama sel T sitotoksik, sel NK, makrofag, & interferon

Aktivasi sel T

Antigen Presenting Cells

Sel yang menangkap, mengolah dan menyajikan antigen agar dapat dikenali oleh limfosit T Sel yang mempunyai kemampuan seperti ini adalah sel dendritik. Selain itu, dalam batas tertentu adalah makrofag dan limfosit B

Long term immunity


Pada kontak pertama dg antigen mikroba, respons antibodi terjadi lambat dlm bbrp hari sampai terbentuk sel plasma & akan mencapai puncak dlm bbrp minggu (Respons primer); & akan membentuk sel memori Jika terjadi kontak dg antigen yg sama, krn adanya sel memori, respons yg terjadi mjd lebih cepat (Respons sekunder)

Respons sel B

Respons sel T

Definisi Sitokin

Hormon protein yang memperantarai fase efektor dari imunitas yang alamiah maupun spesifik dalam pertahanan terhadap organisme asing dan sel asing

Monokin : efektor sitokin yang berasal dari mononuklear fagosit


Limfokin : Sitokin yang diproduksi dari sel limfosit T dalam imunitas spesifik

Sifat-sifat Sitokin :
Diproduksi pada fase efektor dari imunitas alamiah dan spesifik yang berguna sebagai mediator/perantara, regulasi dan respon terhadap imflamasi Disekresi dengan cepat dan terjadi dengan sendiri Produksinya dapat berasal dari bermacammacam tipe sel Produksinya dibawah pengaruh bermacam-macam tipe sel

Sifat-sifat Sitokin
Kerjanya dipengaruhi bermacammacam sitokin lain Sintesanya sering dipengaruhi sitokin lain Aktivitas sitokin saling berpengaruh dengan sitokin lain Kerjanya sama seperti hormon peptida, dimana mampu bergabung dengan reseptor yang spesifik dari permukaan sel target

Fungsi Sitokin
Mediator dari imunitas alamiah Regulator pada aktivitas pertumbuhan dan differensiasi limfosit Aktivator dari sel imflamasi yang nonspesifik Stimulator dari pertumbuhan leukosit yang immatur dan stimulasi dari differensiasi sel

IMUNOPATOLOGI

Kegagalan dari sistem imun :


1. 2. 3.

Rx hipersensitivitas : respon imun berlebihan. Imunodefisiensi : respon imun berkurang Autoimun : hilangnya toleransi diri : rx sistem imun terhadap jar sendiri

Rx Hipersensitivitas
1. Tipe I
Rx hipersensitivitas tipe cepat. Ig yang berperan : Ig E.

2. Tipe 2 Rx. Sitotoksik 3. Tipe 3 : rx kompleks imun

4. Tipe 4: rx. Hipersensitivitas tipe lambat

IMUNODEFISIENSI
Respon imun berkurang / - tidak mampu melawan infeksi secara adekuat. Ada 2 bentuk :
1. Primer

- herediter

- gejala : 6 bulan 2 tahun


2. Sekunder

- perubahan Fs. Imunologik : inf, malnutrisi, penuaan,

imunosupresi, kemoterapi dll.

Autoimun disease
Reaksi sistem imun terhadap Ag jaringan sendiri.Kehilangan toleransi diri (self tolerance) menyebabkan sel-sel sistem imun mengenal Ag tubuh sendiri sebagai asing.

Your future depends on what you do today Selamat belajar..

You might also like