Professional Documents
Culture Documents
Biomed
case
Seorang perempuan 20 th pilek sejak 1 hari yang lalu. Pilek disertai demam yang tidak terlalu tinggi. Wanita tersebut blm berkonsultasi ke dokter. Hanya membeli obat pilek yang dibelinya di apotik, multivitamin, serta beristirahat di rumah. Keesokan harinya wanita tsb segar kembali dan dpt bekerja spt biasa.
Pengertian
Imunologi imunitas Sistem imun Antigen antibodi
Sistem imun
Fungsi: 1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan. 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)
Sistem Imun
Komplemen yg teraktivasi
1.
2.
3.
4.
Berikatan dg basofil & sel mast & menginduksi penglepasan histamin reaksi inflamasi Berperan sbg faktor kemotaksis yang meningkatkan fagositosis Berikatan dg permukaan bakteri & bekerja sbg opsonin (opsonisasi) fagositosis Menempel pd membran & membentuk struktur berbentuk tabung yg melubangi membran sel & menyebabkan lisis sel.
interferon
Glikoprotein
Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan interferon Interferon mengganggu replikasi virus (antivirus) Interferon juga memperlambat pembelahan & pertumbuhan sel tumor dgn meningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik (antikanker) Peran interferon yg lain: meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag & merangsang produksi antibodi
faal_imun/ikun/2006
11
10 20 % limfosit perifer. Mampu membuat lisis sel tumor. Mengekspresikan CD16, CD56 pada permukaan . Bentuk > besar dibanding sel B dan T, mempunyai granula azurofilik dalam sitoplasma : large granula limphocyt.
Merusak sel yg terinfeksi virus & sel kanker dengan melisiskan membran sel pd paparan I Kerjanya = sel T sitotoksik, ttp lebih cepat, nonspesifik, & bekerja sebelum sel T sitotoksik mnjd lebih banyak & berfungsi
inflamasi
Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau perlukaan Tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons yg sama juga terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau trauma Pemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil, monosit, & makrofag
Tahap inflamasi
1.
2.
3.
4. 5. 6.
Masuknya bakteri ke dalam jaringan Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi meningkatkan aliran darah (RUBOR/kemerahan & CALOR/panas) Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap protein meningkat difusi protein & filtrasi air ke interstisial (TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri) Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke interstisial Penghancuran bakteri di jaringan fagositosis (respons sistemik: demam) Perbaikan jaringan
faal_imun/ikun/2006
19
Phagocytosis of Bacteria
Digestion
Inflammatory Response
imunoglobulin
Ada 5 kelas: 1. Ig M berperan sbg reseptor permukaan sel B & disekresi pd tahap awal respons sel plasma 2. Ig G Ig terbanyak di darah, diproduksi jika tubuh berespons thd antigen yg sama Ig M & IgG berperan jika tjd invasi bakteri & virus serta aktivasi komplemen 3. Ig E melindungi tubuh dr infeksi parasit & mrp mediator pd reaksi alergi; melepaskan histamin dari basofil & sel mast 4. Ig A ditemukan pd sekresi sistem perncernaan, pernapasan, & perkemihan (cth: pd airmata & ASI) 5. Ig D terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali antigen pd sel B
Fungsi antibodi
Reaksi antigen-antibodi
Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus,bakteri intraseluler & pengaturan pd mekanisme kekebalan. Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaran Ada 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T penolong, & sel T penekan Major histocompatibility complex (MHC): kode human leucocyte-associated antigen (HLA) yg terikat pd permukaan membran sel; khas pd setiap individu Surveilens imun: kerjasama sel T sitotoksik, sel NK, makrofag, & interferon
Aktivasi sel T
Sel yang menangkap, mengolah dan menyajikan antigen agar dapat dikenali oleh limfosit T Sel yang mempunyai kemampuan seperti ini adalah sel dendritik. Selain itu, dalam batas tertentu adalah makrofag dan limfosit B
Respons sel B
Respons sel T
Definisi Sitokin
Hormon protein yang memperantarai fase efektor dari imunitas yang alamiah maupun spesifik dalam pertahanan terhadap organisme asing dan sel asing
Sifat-sifat Sitokin :
Diproduksi pada fase efektor dari imunitas alamiah dan spesifik yang berguna sebagai mediator/perantara, regulasi dan respon terhadap imflamasi Disekresi dengan cepat dan terjadi dengan sendiri Produksinya dapat berasal dari bermacammacam tipe sel Produksinya dibawah pengaruh bermacam-macam tipe sel
Sifat-sifat Sitokin
Kerjanya dipengaruhi bermacammacam sitokin lain Sintesanya sering dipengaruhi sitokin lain Aktivitas sitokin saling berpengaruh dengan sitokin lain Kerjanya sama seperti hormon peptida, dimana mampu bergabung dengan reseptor yang spesifik dari permukaan sel target
Fungsi Sitokin
Mediator dari imunitas alamiah Regulator pada aktivitas pertumbuhan dan differensiasi limfosit Aktivator dari sel imflamasi yang nonspesifik Stimulator dari pertumbuhan leukosit yang immatur dan stimulasi dari differensiasi sel
IMUNOPATOLOGI
Rx hipersensitivitas : respon imun berlebihan. Imunodefisiensi : respon imun berkurang Autoimun : hilangnya toleransi diri : rx sistem imun terhadap jar sendiri
Rx Hipersensitivitas
1. Tipe I
Rx hipersensitivitas tipe cepat. Ig yang berperan : Ig E.
IMUNODEFISIENSI
Respon imun berkurang / - tidak mampu melawan infeksi secara adekuat. Ada 2 bentuk :
1. Primer
- herediter
Autoimun disease
Reaksi sistem imun terhadap Ag jaringan sendiri.Kehilangan toleransi diri (self tolerance) menyebabkan sel-sel sistem imun mengenal Ag tubuh sendiri sebagai asing.