You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK MIDI LANSIA DENGAN RIWAYAT PENYAKIT ASMA DAN HIPERTENSI PENGKAJIAN KELUARGA I.

DATA UMUM
1. Nama KK : Bapak Midi 2. Alamat

: Dusun Watu Gajah, Rt 03/VI, Desa Wringin Putih. : Petani

3. Pekerjaan KK

4. Pendidikan KK : SD 5. Komposisi Keluarga : Komposisi keluarga NO NAMA 1. Bpk. Midi 2. Ny. Baty : L/P HUB.DG.KK UMUR PDDK L KK 72 Th SD P Istri 65 Th SD IMUNISASI --KB ---

GENOGRAM X X

Keterangan:

: Laki-laki meninggal X : Perempuan meninggal : Laki-laki (Bpk Midi) : Laki-laki : Perempuan : Tinggal serumah 6. Tipe keluarga Bapak Midi adalah keluarga inti (nuklear family), semua anaknya sudah berkeluarga dan hidup memisah, sekarang mereka tinggal bersebelahan dengan anak ragilnya yang sudah berkeluarga yaitu bpk Rohadi. 7. Suku bangsa : Jawa 8. Agama : Islam, bapak Midi percaya bahwa kesehatan dan penyakit yang diderita selama ini merupakan cobaan di hari tua dari Allah SWT , dan akan berusaha agar penyakitnya bisa sembuh. 9. Aktifitas rekereasi Aktifitas rekreasi didalam rumah selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama istri dan anak-anaknya sambil menonton TV, Aktifitas rekreasi diluar rumah jarang dilakukan, biasanya hanya mengikuti kegiatan tahlilan rutin. I. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA Pada saat ini keluarga Bapak Midi sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), karena anak memisahkan dari keluarga ,inti dan sudah berkeluaga.Dari ketiga tugas perembangan keluarga menurut Duvalla and Miller, pada keluarga Bapak Miidi semua tugas perkembangan tersebut telah terpenuhi yaitu:

1). Tahap perkembangan keluarga saat ini

a. memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar b. mempertahankan keintiman pasangan c. membantu orang tua suami / istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua d. membantu anak untuk mandiri di masyarakat e. penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga. 2). Riwayat keluarga inti Bapak Midi mempunyai riwayat penyakit yang serius, selama ini penyakit yang diderita adalah riwayat hipertensi kronis yang dirasakan sejak 1 tahun yang lalu (TD 170/110) dan juga menderita asma bromkiale yang sudah menahun, dan asmanya kambuh saat malam hari. 3) Riwayat keluarga sebelumnya : Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa bpk Midi memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi), dan bpk Midi juga menderita asma yang sudah lama. II. PENGKAJIAN LINGKUNGAN 1. Karakteristik rumah: Luas rumah kira kira 3 x 4 meter persegi. Tipe rumah adalah permanen dengan dinding rumah dari kayu, jumlah ruangan adalah 2 buah, di ruang tamu tdk terdapat jendela yang dapat dibuka setiap hari.. 2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW: Keluarga Bapak Midi thidup dilingkungan tempat tinggal yang tidak padat penghuni dan Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal keluarga Bapak Midi adalah penduduk asli yang merupakan pekerja pabrik dan petani. 3. Mobilitas geografis keluarga: Keluarga Bapak Midi sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak tahun 1982 sampai sekarang, berdasarkan keterangan dulu daerah sekitar lingkungan tempat tinggal masih jarang ditempati penduduk. 4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: Selama ini Bapak Midi tidak aktif dalam kegiatan formal maupun informal seperti mengikuti kegiatan di kelurahan ssebagai pengurus LKMD, hanya

kadang masih mau mengikuti kegiatan pengajian dilingkungan dusun watu gajah saja. 5). Sistem pendukung keluarga: Keluarga Bapak Midi berjumlah 8 orang, bila mana ada anggota keluarga yang sakit semua saling memperhatikan dan membantu untuk penyembuhan. Fasilitas penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga masih kurang, seperti tidak ada dana khusus untuk anggaran pemeliharaan kesehatan, keluarga jarang menabung, tidak tersedia obat P3K dalam rumah. Keluarga adalah beragama islam, selama ini bila ada anggota keluarga yang sakit beliau, hanya berdoa dan berusaha agar penyakitnya bisa sembuh. III. Struktur keluarga 1. Pola komunikasi keluarga: Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu permasalahan. 2. Struktur kekuatan keluarga: Didalam aktivitas seharihari keluarga saaling perhatian dan merasakan bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama dalam keluarga 3. Struktur peran: Bapak Midi berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas memberi nafkah keluarga, dan Ibu bati bertugas sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi suami, karena mereka sudah lansia maka kebutuhan sehari-harinya di bantu anaknya yang tinggal bersebelahan rumah. 4. Nilai atau norma keluarga: Keluarga Bapak Midi mempercayakan perawatan kesehatannya kepada tenaga kesehatan, akan tetapi selama ini bila sakit hanya membeli obat di toko dan mengkomsumsi obat tradisional. 5. Fungsi keluarga: a. Fungsi afektif:

Keluarga Bapak Midi memahami keadaan penyakit yang diderita. Ibu Baty dan anak laki-lakinya Bpk Rohadi juga membantu membelikan obat asma ke warung. b. Fungsi sosialisasi: Bapak Midi mengajarkan kepada anggota keluarganya untuk hidup mandiri, c. Fungsi perawatan kesehatan: Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit hipertensi dan asma hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak masalah kesehatan akibat penyakit hipertensi dan asma. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas karena keluarga tidak mengetahui secara luas tentang masalah yang terjadi pada penyakit hipertensi dan asma. d. Fungsi ekonomi: Keluarga Bapak Midi menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap hari. Jika ada sisa keuangan , maka disimpan untuk keadaan yang mendadak bagi keluarga. Mereka kebutuhanya juga di bantu sebagian oleh anak-anaknya. 6. Stres dan koping keluarga a. Stresor jangka pendek dan panjang: Stressor jangka panjang yang dirasakan oleh keluarga Bapak Midi adalah penyakit hipertensi yang diderita sejak 1 tahun lalu dan juga penyakit asma yang sering kambuh.. b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor: Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh Bapak Midi karena sakit yang dideritanya sudah menahun dan keluarga yakin bahwa penyakitnya akan sembuh. c. Strategi koping yang digunakan: Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya keluarga Bapak Midi mendiskusikannya terlebih dahulu sebelum mengambil suatu keputusan. Bapak Midi memberikan pengertian kepada anggota keluarganya tentang masalah yang dihadapi.

d. -

Keluhan saat ini

Bpk Midi mengatakan sesak datang malam hari Bpk Midi Mengatakan ada riaknya saat sesak Bpk Midi mengatakan saat sesak nafas ada bunyi mengi/ Wheezing. Bpk Midi mengeluh kepalanya pusing tiap hari. Bpk Midi mengeluh tengkuknya terasa kaku-kaku. 7. Pemeriksaan fisik . Bpk Midi : a. Pemeriksaan fisik umum: Keadaan umum bapak Midi : Nampak keletihan, rambut beruban, kebersihan diri kurang b. Tanda-tanda vital : Tekanan darah Respirasi Suhu Nadi 1). : 170/110 mmHg : 28 x/mnt : 36,6 0C : 88 x/mnt Kepala dan leher terdapat adanya benjolan, bentuk kepala normo chepalik. Leher :Tampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan tengkuk terasa kaku Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, Hidung : Tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epitaksis) Mulut : Bibir kering dan tidak terlihat tanda tanda sianosis. Dada : Pal : Tidak teraba ictus Cordis Per: Batas jantung tidak ada pelebaran Aus: Bunyi S1 dan S2 ada Paru: I : Simetris saat dada mengembang Pal : Taktil Fremitus teraba Jantung: I : Tidak tampak ictus cordis

c. Pemeriksaan fisik khusus:

Per : Sonor SLP Aus: Vesikiuler paru kanan-kiri Wheezing dan Ronchi tidak terdengar 2). Abdomen : Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik. 3). Ektrimitas Pada ektrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak terjadi kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan persendian , mampu emngangkat dan melipat persendian secara sempurna. Pemeriksaan fisik umum: Keadaan umum bapak Midi :rambut beruban, kebersihan cukup Tanda-tanda vital : Tekanan darah Respirasi Suhu Nadi d. Pemeriksaan fisik khusus: 4). Kepala dan leher terdapat adanya benjolan, bentuk kepala normo chepalik. Leher : tengkuk terasa kaku Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis. Hidung : Tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epitaksis) Mulut : Bibir lembab tdk ada candidiasis : 190/120 mmHg : 24x/mnt : 36,7 0C : 84 x/mnt diri Ny. Baty

5).

. Dada : Jantung: I : Tidak tampak ictus cordis

Pal : Tidak teraba ictus Cordis Per: Batas jantung tidak ada pelebaran Aus: Bunyi S1 dan S2 ada, Mur-mur dan gallop tidak terdengar. Paru: I : Simetris saat dada mengembang Pal : Taktil Fremitus teraba Per : Sonor SLP Aus: Vesikiuler paru kanan-kiri Wheezing dan Ronchi tidak terdengar 6). Abdomen : Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik. 7). Ektrimitas : Pada ektrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak terjadi kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan persendian, mampu emngangkat dan melipat persendian secara sempurna 8. Harapan keluarga Bapak Midi menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin melakukan kegiatan pengobatan / peyuluhan terhadap warga kuhususnya di rumahnya.

II.

ANALISA DATA

NO

DATA

MASALAH

MASALAH

1.

Data subyektif: Bapak Midi jarang berobat Bapak Midi mengatakan kepuskesmas. sesak nafas kambuh jika malam datang Bpk Midi mengatakan saat sesak nafas ada bunyi mengi/ Wheezing. Istri Bpk Midi mengatakan jika asma kambuh segera di berikan obat asma yang beli dari warung Data obyektif. RR: 28X/mnt Sekret ada Merokok Aktif

KESEHATAN ASMA

KEPEAWATAN Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit asma pada bpk Midi di dusun watu gajah.

2.

Data Subyektif: Bapak Midi mengatakan sejak tahun 2005 mengalami tekanan darah tinggi. Bapak sering Midi pusing, kaku mengatakan

HIPERTENSI

Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipertensi

setelah bangun tidur. Merasa didaerah tengkuk

Bpk

Midi

menanyakan bahwa penyakitnya disebabkan oleh apa ? Data obyektif: Berdasarkan TD Nadi Pernafasan Suhu hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didaptkan : :170/110 mmHg. : 88 X/menit. : 28x/menit. : 36 x/menit.

III.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit asma berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit asma. 2. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi

IV.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit asma berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit asma No 1. a. Kriteria Sifat masalah: Tidak/kurang sehat Skala 3 Bobot 1 Skoring 3/3x1=1 Pembenaran - Ketidak tahuan keluarga tentang masalah penyakit asma merupakan bahaya terhadap kondisi klien. b. Kemungkinan masalah diubah: Hanya sebagian dapat 1 2 1/2x2= 1 a. Kondisi klien pada usia lansia. b. Lama penyakit sudah 6 tahun c. Berdasarkan prognosa masalah asma hanya sebagian kecil bisa sembuh, dan hanya bisa dilakukan tindakan pencegahan. c. Potensial masalah dicegah: tinggi untuk 2 1 2/3x1=2/3 a .Penyakit asma menmungkinkan untuk dicegah dengan menghindari faktor resiko. b .keluarga mau diajak kerjasama (kooperatif) Bila tidak segera

2 d. Menonjolnya masalah: Masalah berat, harus segera ditangani

2/2x1=1

ditanganni maka akan terjadi komplikasi lebih lanjut..

Total

2. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi No 1. Kriteria Sifat masalah: Ancaman kesehatan Skala 2 Bobot 1 Skoring Pembenaran hipertensi, bila

2/3x1=2/3 - penyakit

dalam melakukan tindakan pengobatan yang salah akan memperberat hipertensi penyakit mau

b.

Kemungkinan masalah diubah: mudah dapat

2/2x2= 2

a. Respon

keluarga

menerima masukan berupa pendidikan kesehatan - setelah dilakukan tindakan penyuluhan keluarga mau menggunakan kesehatan tinfasilitas

c. Potensial cukup

masalah

2/3x1=2/3 - Penyakit hipertensi dapat dilakukan pencegahan tindakan dengan

untuk dicegah:

menghindari faktor resiko.

Menonjolnya

0/2x1=0

- Bila tidak segera ditanganni

masalah: Masalah dirasakan tidak

maka komplikasi

akan lebih

terjadi lanjut,

seperti stroke, kekumpuhan.

Total

3 1/3

Berdasarkan rumusan prioritas di atas, maka dapat diketahui prioritas permasalahan pada Keluarga Bapak Midi adalah sebagai berikut: a. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit asma berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit asma b. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan danpenatalaksanaan penyakit hipetensi berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi Berdasarkan prioritas diagnosa keperawatan pada Kelurga Bapak Midi, dapat dibuat perencanaan sebagai berikut :

masih berkumpul dalam sat rumah

You might also like