You are on page 1of 10

Pilihlah jawaban yang anda anggap benar dan berilah tanda X Soal 1.

Di dalam pengorganisasian praktik asuhan kebidanan, bidan memiliki tugas mandiri, tugas kolaborasi dan mengorganisasikan tindakan rujukan. Yang termasuk tugas mandiri adalah... a. menerapkan manajement kebidanan pada askeb pelayanan pada anak dan wanita pranikah b. memberikan askeb pada klien selama kehamilan normal c. memberikan askeb kepada klien pada masa persalinan d. memberikan askeb pada bayi baru lahir melibatkan klien 2. Pasien ny.A dalam hasil pemeriksaan ditemukan resiko tinggi yaitu preeklamsi berat. Sebagai bidan anda melaksanakan .... a. tugas mandiri b. tugas kolaborasi c. tugas ketergantungan atau merujuk d. betul semua 3. memberikan asuha kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan a. tugas mandiri bagi bidan dengan melibatkan klien b. tugas kolaborasi dengan klien dan keluarga c. tugas rujukan d. semua salah 4. produk pelayanan kebidanan yang ditawarkan dalam propesi bidan adalah a. jasa pelayanan kesehatan b. jasa pelayanan kesehatan kususnya bagi prempuan-prempuan dan anaknya (bayi yang baru lahir) c. pelayanan keluarga berencana d. betul semua 5. desain jasa pelayan BPS yang akan ditawarkan perlu ditentukan untuk menentukan fokus pada persiapan a. persiapan sumber daya, meletakkan konsumen secara tepat, memudahkan perkembangan jasa b. persiapan tempat c. persiapan peralatan

d. persiapan kepribadian bidan 6. pelayan kebidanan sangat erat hubungannya dngan wewenang propesi bidan (kepmenkes RI) No.900/SK/VII/2002), mencakup a. pelayanan kebidanan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan masyarakat b. pelayanan ibu bersalain dan nifas c. pelayanan balita dan praremaja d. pelayanan premonopouse dan monopouse 7. menurut Schinke dan Orlando (1991) mengemukakan bahwa inovasi itu selalu menghasilkan perubahan 5 tahap a. mobilisasi, adopsi, implementasi, anjangsana, menerima perubahan b. pemeliharaan, evolusi, propaganda, iklan, anjangsana c. mobilisasi, adopsi, implementasi, pemeliharaan dan evolusi d. salah semua 8. pemasaran sosial dan publikasi kesehatan, komunikasi kesehatan dapat dilalui berbagai kegiatan a. kampanye, propaganda, iklan, anjangsana, dan lain-lain b. menerima perubahan, berrfikir lebih maju c. memutuskan prilaku tertentu d. menerima pesan dari pembentukan prilaku 9. pemasaran sosial dan advokasi media. Advokasi media meliputi: a. kesepahaman dan kerja sama dengan media b. kerja sama c. pengabdosian d. kesepahaman dan kerja sama dengan media untuk membangkitkan perhatian publik terhadap isu atau prilaku yang akan diabdosikan 10. pemasaran sosial berfungsi mempengaruhi a. prilaku audiens dan advokasi media bermanfaat mengirim informasi secara berulang b. merubah prilaku pribadi dan kelompok c. membiasakan hidup sehat d. mengadopsi prilaku orang lain

11. pemasaran sosial memiliki konsep pemasaran yaitu a. kebutuhan, keingina dan permintaan b. produk dan transaksi c. pertukan dan pasar d. betul semua

12. penerapan teknik pemasaran niaga untuk mencapai tujuan sosial yang bermanfaat (HIV dan AIDS prevention project (HAPP), 1999) adalah a. pengertian pemasaran b. pengertian pemasaran sosial c. konsep pemasaran d. proses pemasaran

13. teknik pemasaran sosial kualifikasi prosuk sebagai berikut a. ide baru, kreatif, kemampuan, dampak sosial, karakter etis. b. Produk, transaksi, pertukaran dan pasar c. Kebutuhan, keinginan, prmintaan d. Kreatif dan kemampuan

14. memberikan pelayan bermutu yang dibutuhkan masyarakat, memberikan pelayanan sesuai pelayanan standar praktik, keterampilan yang mantap (dalam memberikan pelayanan kepada klien adalah merupakan a. tujuan pemasaran b. proses pemasaran c. tujuan pemasaran sosial d. salah semua

15. tujuan pemasaran sosial adalah a. menurunkan sensitivitas klien pada tarif b. rekomendasi gratis dari mulut ke mulut, menghemat biaya pemasaran c. penurun biaya melayani klien yang sudah mengenal baik sistim pelayanan dan peningkatan

pendapatan d. benar semua

16. strategi pemasaran dari sudut pandang penjual a. tempat yang stategis, produk yang bermutu b. harga yang kompetitif, kenyamanan c. komunikasi, biya pembeli d. harga yang kompetitif, promosi yang gencar, produk yang bermutu dan tempat yang strategis

17. dari sudut pandang pembeli, stategi pemasaran adalah a. kebutuhan dan keinginan pelanggan b. biaya pembeli, kenyamanan c. komunikasi d. benar semua

18. pemasaran pelayanan kebidanan, konsep pelayanan modren terdiri dari 3 tingkat,yaitu a. mengetahuai keinginan calon pembeli, melakukan kegiatan pemasaran terpadu, memperoleh laba dan konsumen puas b. kenyamanan, biaya pembeli dan komunikasi c. produk yang bermutu, haraga yang kompeitif dan promosi yang gencar d. mempromosikan jasa, menetapkan tarif dan membina hubungan

19. macam-macam proses perubahan. Perubahan ditinjau dari sifatnya menurut Samson 1971 perubahan spontan adalah a. perubahan sebagai respon secara alami b. perubahan tidak diprediksi selamanya c. perubahan direncanakan d. jawaban A dan B benar

20. faktor yang mempengaruhi perubahan, faktor pendukung a. melibatkan tokoh yang berpengaruh

b. komunikasi terbuka antara target dan inovator c. perubahan dilakukan pada hal kecil terlebih dahulu d. betul semua

21. penambahan, penggantian, pembangunan kembali, menghilangkan pola prilaku lama dan memperkuat pola prilaku baru adalah merupakan a. tingkat perubahan b. dampak perubahan c. bentuk perubahan d. strategi perubahan

22. dampak perubahan dapat terjadi pada a. individu, organisasi, geopolitik b. prilaku, penampilan c. penambahan d. penggantian

23. suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, hubungan antara manusia dan moral bidan sesuai kebutuhan pekerjaan/ pelayanan dan standar yang telah ditentukan oleh konsil melalui pendidikan formal dan non-formal adalah a. pengertian pendidikan berkelanjutan b. konsep kebidanan c. pola pengembangan d. karir fungsional

24. pola pngembangan karir bidan meliputi a. karir bidan b. karir fungsional dan karir struktural c. karir funsional d. karir struktural

25. peran dan fungsi bidan a. sebagai pelaksana dan pengelola b. sebagai pengelola dan pendidik c. sebagai peneliti d. benar semua

PENGGERAKAN PERAN SERTA MASYARAKAT 2.1 Pengertian peran serta masyarakat Peran serta masyarakat adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotongroyong dan swadaya masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri mereka sendiri mengenal, memecahkan masalah, dan kebutuhan yang dirasakan masyarakat,baik dalam bidang kesehatan maupun dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan agar mampu memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat. Bidan bersama sector yang bersangkutan menggerakan peran serta masyarakat dalam bentuk : Pengorganisasian masyarakat Adalah proses pembentukan organisasi di masyarakat dan dapat mengidentifikasi kebutuhan prioritas dari kebutuhan tersebut, serta mengembangkan keyakinan dan berusaha memenuhi atas sumber sumber yang ada di masyarakat. Macam-macam organisasi masyarakat : - Kader - Karang taruna - Kelompok pengajian PSM dalam bidang kesehatan diarahkan melalui 3 kegiatan : 1. Kepemimpinan intervensi kepemimpinan yang berwawasan kesuma, bagi semua pemimpin formal maupun non formal,dari tingkat teratas sampai terbawah. 2. Pengorganisasian intervensi community development di bidang kesehatan pada tiap kelompok masyarakat sehingga muncul upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.

3. Pendanaan mengembangkan sumber dana masyarakat, wujudnya berupa dana sehat atau JPKM. Tujuan akhir yang hendak dicapai dalam peningkatan PSM di bidang kesehatan setiap pemimpin kelompok masyarakat mempunyai wawasan kesuma ditandai adanya UKMB yang memadai di lingkungannya.

2.2 Tujuan 1. Tujuan umum meningkatkan jumlah dan mutu upaya masyarakat dibidang kesehata. 2. Tujuan khusus - Meningkatkan kemampuan tokoh masyarakat dalam merintis dan menggerakan usaha kesehatan di masyarakatnya. - Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. - Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam menggali, menghimpun dan mengelola dana/sarana masyarakatuntuk upaya kesehatan. 2.3 Tingkatan Mengembangkan dan membina partisipasi masyarakat bukan pekerjaan mudah. Partisipasi masyarakat memerlukan kemampuan, kesempatan, dan motivasi. Berbagai tingkatan partisipasi / peranserta masyarakat antara lain : 1) Peranserta karena perintah / karena terpaksa. 2) Peranserta karena imbalan. Adanya peranserta karena imbalan tertentu yang diberikan baik dalam bentuk imbalan materi atau imbalan kedudukan. 3) Peranserta karena identifikasi atau rasa ingin memiliki 4) Peranserta karena kesadaran. Peranserta atas dasar kesadaran tanpa adanya paksaan atau harapan dapat imbalan 5) Peranserta karena tuntutan akan hak dan tanggung jawab Sasaran - Individu yang berpengaruh/ tokoh masyarakat - Keluarga/ puluhan keluarga - Organisasi masyarakat - Masyarakat umum

Pembinaan peran serta masyarakat pendataan sasaran pencatatan kelahiran kematian ibu dan bayi penggerakan sasaran agar mau menerima pelayanan KIA pengaturan transfortasi setempat yang siap pakai untuk rujukan kedaruratan pengaturan bantuan biaya bagi masyarakat yang tidak mampu pengorganisasian donor darah berjalan pelaksanaan pertemuan rutin GSI dalam promosi suami, bidan dan desa siaga Pembinaan dukun bayi Memberitahukan ibu hamil untuk bersalin pada tenaga kesehatan Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan, nifas serta rujukannya Pengenalan dini tetanus neonatorum dan BBL serta rujukannya Penyuluhan gizi dan KB Pencatatan kelahiran dan kematiaan ibu / bayi Tujuan Pembinaan dan Kemitraan Dukun Bayi dan Bidan Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia utamanya mempercepat penurunan AKI dan AKB. Manfaat Pembinaan dan Kemitraan Dukun Bayi a. Meningkatkan mutu ketrampilan dukun bayi dalam memberikan pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Meningkatkan ke~asama antara dukun bayi dan bidan. c. Meningkatkan cakupan persalinan dengan petugas kesehatan. Program pembinaan dukun bayi meliputi : a. Fase I : Pendaftaran dukun 1) Semua dukun yang berpraktek didaftar dan diberikan tanda terdaftar. 2) Dilakukan assesment mengenai pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka dalam penanganan kehamilan dan persalinan. b. Fase II : Pelatihan 1) Dilakukan pelatihan sesuai dengan hasil assesment. 2) Diberikan sertifikat. 3) Dilakukan penataan kembali tugas dan wewenang dukun dalam pelayanan kesehatan ibu. 4) Yang tidak dapat sertifikat tidak diperkenankan praktek.

c. Fase III : Pelatihan oleh tenaga terlatih 1) Persalinan hanya boleh ditolong oleh tenaga terlatih. 2) Pendidikan bidan desa diprioritaskan pada anak/keluarga dukun. Pembinaan kader Kader adalah tenaga yang berasal dari masyarakat, dipilih oleh masyarakat dan bekerjasama dengan masyarakat serta suka rela. Adapun hal-hal yang perlu disampaikan dalam pembinaan kader adalah : Pemberitahuan ibu hamil untuk bersalin ditenaga kesehatan ( promosi bidan siaga) Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta rujukannya Penyuluhan gzi dan keluarga berencana Pencatatan kelahiran dan kematian bayi atau ibu Promosi tabulin, donor darah berjalan,ambulan desa,suami siaga,satgas gerakan sayang ibu.

2.4 Bentuk PSM Polindes Suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah serta kelengkapan dari PKMD di kelola oleh bidan dibawah pengawasan dokter PKM setempat yang dipergunakan untuk memberi pelayanan KIA-KB sesuai dengan kewenangan bidan yaitu kasus dan norma dan resiko sedang POD Merupakan bukti operasional PKMD dalam melaksanakan unsur:

Penyediaan obat-obat sederhana dan penaggulangan penyakit ringan setempat DUKM Merupakan perhimpunan dana guna menjamin terselenggaranya pemelihraan kesehatan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif Tabulin Merupakan tabungan untuk membantu bumil dan keluarganya pada saat menghadapi persalinan Dasolin Adalah untuk masyarakat yang pasangan usia subur juga ibu yang mempunyai balita dianjurkan menabung yeng kegunaan untuk membantu ibu tersebut saat hamil lagi

POSKESTREN Merupakan peran pondok pesantren dalam pembangunan kesehatan di wujudkan dengan munculnya UKBM dilingkungan pindok pesantren diantaranya adalah posyandu asuhan tokoh agama, dana sehat pondok pesantren, santri husada. 2.5 Pengembangan wahana / forum PSM berperan dalam kegiatan : Posyandu Polindes Kelompok KIA Dasa wisma Tabungan ibu bersalin Donor darah berjalan Ambulan desa Peran petugas Sebagai pembimbing yang member jalan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan oleh masyarakat tersendiri dengan cara yang efektif Sebagai enabler yaitu untuk memunculkan dan mengarahkan kesehatan yang ada dalam masyarakat untuk diperbaiki.petugas berfungsi sebagai salesman yang menawarkan jalan keluar Sebagai ahli Memberikan keterangan dalam bidang yang dikuasai,beberapa fakta-fakta rekomendasi tentang apa yang harus dipilih.

http://enyretnaambarwati.blogspot.com/search/label/Kumpulan%20Soal

You might also like