You are on page 1of 10

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.

S G2P0A1 PARTURIENT ATERM KALA II DENGAN EKLAMSI, FETAL DISTRESS, DAN IUGR JANIN TUNGGAL HIDUP INTRAUTERINE Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas presentasi kasus PKK III Disusun oleh :

Viga Dwi Fatra Fitria Nuraini S Dewi Kurniawati Nisa Rahayu N Lela Sri Andriani Ane Yunia Kustanti Tuti Lutfia

130103090002 13010390008 130103090016 130103090021 1301030900 130103090057 130103090039

Nanda Arifiani Arifin 130103090053 Novi Halimi Vina Suhermawati Rida Nurlatifah Aziza Fauziah 130103090068 130103090084 130103097060 130103097088

Angkatan V

PROGRAM D3 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2012

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat meyelesaikan studi kasus yang berjudul Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. S G2P0A1 parturient aterm kala II dengan eklamsi, fetal distress, dan iugr janin tunggal hidup intrauterine ini dengan tepat waktu. Studi kasus ini disusun sebagai upaya untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktik Kebidanan Klinik III di program D3 kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Dalam penyusunan studi kasus ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Direktur RSUD Kabupaten Subang berserta jajarannya. 2. dr. H.Budi Subiantoro, M.MK selaku kepala Diklat. 3. dr. Philiansyah,Sp.OG selaku konsultan dalam penyusunan studi kasus ini. 4. Nining, SST selaku kepala ruangan PONEK RSUD kelas B Kabupaten Subang yang telah memnerikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan studi kasus ini. 5. Yusi Yuliati, SST selaku Clinical Instruktur ruang PONEK RSUD Kelas B Kabupaten Subang yang telah membimbing kami di lapangan dalam penyusunan studi kasus ini. 6. Yuyu Sri R,SST selaku Clinical Instuktur ruang Flamboyan RSUD Kelas B Kabupaten Subang yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan studi kasus ini. 7. Hj. Eti.Am.Keb selaku Clinical Instruktur ruang Poliklinik Kebidanan RSUD Kelas B Kabupaten Subang yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalma penyusunan studi kasus ini. 8. Ani Maryani, S.Kep,Ners selaku Clinical Instuktur ruang Cempaka RSUD Kelas B Kabupaten Subang yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan studi kasus ini. 9. Hartinah,SST selaku preceptoring/pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan studi kasus ini.

10. Serta seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama menyelesaikan studi kasus ini. Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penyusunan mendapatkan imbalan dari Allah SWT dan penyusunan berharap semoga studi kasus ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Penyusunan menyadari bahwa penyusunan studi kasus komprehensif ini masih kurang sempurna adanya, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang .................................................................................................................... 1.2 TujuanUmumdanKhusus .................................................................................................... 1.3 MetodePenulisan ................................................................................................................ BAB II TINAJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ BAB III DOKUMENTASI KEBIDANAN............................................................................... BAB 1V PEMBAHASAN .......................................................................................................... BAB V PENUTUP...................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. LAMPIRAN................................................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah terbesar bagi negara negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 20- 50% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan.

Faktor predisposisi preeklampsia/eklampsia antara lain adalah paritas, umur ibu hamil kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun, diabetes melitus, hipertensi kronik, riwayat keluarga dengan preeklampsia, dan penyakit vaskuler ginjal. Catatan statistik seluruh dunia menunjukkan dari insidensi 5%-8% preeklampsia dari semua kehamilan, terdapat 12% lebih diantaranya dikarenakan oleh primigravida. Menurut data The New England Journal of Medicinepada kehamilan pertama risiko terjadi preeklampsia sebanyak 3,9%, kehamilan kedua 1,7%, dan kehamilan ketiga 1,8% (1) Angka kejadian preeklampsia berat ditemukan pada kelompok paritas 0 sebanyak (5,8%) dan pada kelompok paritas lebih dari atau sama dengan 5 sebanyak (4,5%). Menurut Offord pengaruh paritas sangat besar karena (20%) nullipara pernah menderita hipertensi atau eklampsia dibanding multipara yang hanya (7%). Preeklampsia lebih tinggi terjadi pada primigravida dibandingkan dengan multipara. Resiko preeklampsia/eklampsia pada primigravida dapat terjadi 6 sampai 8 kali dibanding multipara. Sindrom preeklampsia ringan dengan hipertensi, edema dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan. Sehingga tanpa disadari preeklampsia ringan akan berlanjut menjadi preeklampsia berat, bahkan eklampsia pada ibu hamil. (2) Pre-eklampsia dan gangguan hipertensi lainnya selama kehamilan menyebabkan 76.000 kematian ibu dan bayi 500.000 setiap tahun. Pada saat diobati pre-eklampsia dapat menyebabkan hal yang serius, fatal, bahkan komplikasi, bagi ibu dan bayi. Kondisi ini memberikan kontribusi yang siginifikan terhadap morbiditas neonatal dan penyebab kedua kematian ibu dan pada penelitian Brosnihan pre-eklampsia memengaruhi tujuh sampai

sepuluh persen dari seluruh kehamilan di Amerika Serikat. Sementara di negara-negara berkembang seperti Indonesia, kematian ibu yang disebabkan oleh eklampsia dan preeklampsia mencapai 12% dari semua kematian ibu.(3)

Jadi, dapat dikatakan Pre-eklampsia dan Eklampsia merupakan penyebab utama kedua kematian ibu yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti etiologinya.(4) Diperkirakan pre-eklampsia terjadi 5% kehamilan, lebihsering ditemukan pada kehamilan pertama. Juga pada wanita yang sebelumnya menderita tekanan darah tinggi ataumenderita penyakit pembuluh darah. Setiap tahunnya 50.000 ibu meninggal dunia karena eklampsia dan preeklampsia. (5) Insiden eklampsia dan pre eklampsia berat (PEB) berkisar 1:1000 sampai 1:1700. Karena itu kejadian kejang ini harus dihindarkan. Maka apabila pre eklampsia tidak diobati secara tepat bisa berakibat fatal, yaitu kematian bayi yang dikandung, bahkantermasuk ibunya sendiri.(6) Berdasarkan data WHO pada tahun 2005, bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih dari 500.000 orang, sementara itu insiden eklampsia menurut WHO adalah 0,5 %. Dengan demikian dalam setiap tahunnya terdapat sekitar 700.000 penderita eklampsia dan 43.000 wanita yang mengalami kematian akibat penyakit ini. Angka kejadian pre-eklampsia di beberapa Negara di dunia bervariasi antara 4 9 % dari seluruh kehamilan. (7) Indonesia merupakan negara yang mempunyai AKI tertinggi di ASEAN. Tahun 2010, AKI menjadi 228/100.000 dan ditargetkan pada tahun 2015 turun menjadi 104/100.000 kelahiran. Jika dibandingkan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) di Negara Asia lainnya, AKI di Indonesia adalah 7,5 kali lebih besar dari AKI di Malaysia dan 10 kali lebih tinggi dari AKI Singapura. Berdasarkan distribusi presentase penyebab kematian ibu melahirkan diketahui bahwa penyebab kematian ibu yaitu sebesar 28% perdarahan, 24% eklampsia, 11% Infeksi, 5% abortus, 5% persalinan lama, 3% emboli obat, 8% komplikasi masa puerperium, 11 % lain lain. Tujuan dari pembangunan Nasional diantaranya menurunkan angka kematian ibu hingga tiga perempat dalam kurun waktu 1990 2015. Keadaan saat ini angka kematian ibu terus menurun dari tahun 1991 sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup , namun perlu upaya dan kerja keras untuk mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) sebesar 104 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 mendatang. (8) Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat, pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu Provinsi Jawa Barat mencapai 321 / 100.000 kelahiran hidup. Faktor penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan sebanyak 40 60 %, pre-eklampsia dan eklampsia 20 30 %. Dengan demikian perdarahan merupakan faktor terbesar penyebab kematian ibu,

sedangkan pre-eklampsia merupakan penyumbang terbesar kematian ibu kedua setelah perdarahan.(9) Berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang kematian ibu tahun 2009 sebanyak 10 dari 27.727 persalinan. Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, preeklampsi berat, dan komplikasi lain. Sedangkan kematian bayi sebanyak 180 kasusdari 27.727, asfiksia, infeksi, aspirasi, diare, danpenyebab lain yang tidakdiketahui. (10) Berdasarkan data di RSUD Subang kasus kejadian ibu yang eklamsi pada tahun 2009 sebanyak 0 kasus, 2010 sebanyak 13 kasus, dengan cara persalinan SC sebanyak 8 kasus dan spontan 5 kasus. Pada tahun 2011 sebanyak 23 kasus, dengan cara persalinan SC sebanyak 6 kasus, vacum 1 kasus, spontan 5 kasus,dan di rujuk ke RSHS sebanyak 9 kasus dan yang meninggal sebanyak 1 kasus. Pada tahun 2012 periode bulan Januari April sebanyak 12 kasus. Angka kejadian eklampsi yang ditemukan di RSUD Subang pada tahun 2012

ditemukan pada kelompok ibu dengan usia <20 tahun sebanyak 5 kasus dan ibu dengan usia >35tahun sebanyak 1 kasus, sementara itu berdasarkan paritas sebanyak 12 kasus terjadi pada ibu dengan primipara dan 1 kasus terjadi pada multipara, sedangkan berdasarkan usia gestasi angka kejadian eklamsi 11 kasus terjadi pada kehamilan aterm dan 2 kasus pada usia gestasi pre-term. Untuk jenis persalinanya sebanyak 4 kasus lahir secara SC dan 3 kasus lahir secara Ekstraksi Vacum dan 2 kasus dapat lahir secara normal, 4 kasus di rujuk ke RSHS. Penanganan masalah ini tidaklah mudah, karena faktor yang melatar belakangi kematian ibu dan bayi baru lahir sangat kompleks. Penyakit kematian ibu terbanyak (90%) disebabkan oleh komplikasi obstetri; yaitu, perdarahan, infeksi dan eklamsi. Di Indonesia, pre eklamsi dan eklamsi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan kematian perinatal yang tinggi. Dengan masalah eklamsia yang serius dan dapat mengancam kehidupan ibu dan anak yang akan dilahirkan maka penyusun berminat untuk mengangkat masalah kasus asuhan kebidanan pada Ny. S Dengan Diagnosa G2P0A1Parturient AtermKala II dengan Eklamsi, Fetal Distress, Dan IUGR Janin Tunggal Hidup Intrauterindi ruangan PONEK RSUD Subang.

1.2 Tujuan a. Tujuan umum Dapat mengetahui dan memberikan asuhan kebidanan pada kasuseklamsi di RSUDSubang.

b. Tujuan khusus Dapat mengetahui dan mengatasi pada masalah kasus eklamsi di RSUD Subang. Dapat memberikan asushan kebidanan pada masalah eklamsi di RSUDSubang. Dapat berkolaborasi dengan dr. SpOG dalam menangani kasus eklamsi di RSUD Subang. 1.3 Metode penulisan Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metoda studi kepustakaan dan metode penulisan studi jurnal terjemahan melalui internet untuk dijadikan referensi dan melengkapi materi. 1.4 Manfaat Presentasi kasus 1.4.1 Bagi Penyusun Agar mahasiswa mendapat pengalaman yang nyata dan terampil dalam menerapkan ilmu dan keterampilan praktik untuk melakukan pengkajian kasus patologi sebagai aplikasi dari mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (patologi)

1.4.2 Bagi RSUD Subang Sebagai bahan untuk mengevaluasi mahasiswa dalam melakukan pengkajian terhadap suatu kasus.

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan Asuhan kebidanan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan pada suatu kasus sebagai bentuk aplikasi terhadap mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Patologi).

DAFTAR PUSTAKA

1. (Rozikhan, 2006). 2. (Prawirohardjo, 2006). 3. (WHO, 2009). 4. (Neville, 2001). 5. (Depkes RI, 2005). 6. (Tampubolon, 2007). 7. (http://.Depkes.go.id). 8. ( Bappenas, 2010). 9. (Dinkes Pem.Prov Jabar, 2010). 10. (Dinas kesehatan Kabupaten Subang, 2009).

You might also like