You are on page 1of 4

FERMENTASI ENZIM AMILASE

Tujuan 1. Mengetahui proses fermentasi enzim amilase 2. Mengetahui metode analisis crude enzim

Dasar Teori

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan. Enzim amilase merupakan enzim yang mengkatalisis reaksi hidrolisis pati menjadi gula-gula sederhana. Amilase merupakan enzim yang mengkatalisis hidrolisis ikatan alfa-1,4glukosidik berfungsi memecah pati secara acak dari tengah atau bagian dalam molekul, karenanya disebut endoamilase(Winarno, 1986). Bakteri yang dapat memproduksi enzim amilase antara lain : Bacillus subtillis, Bacillus amyloliquefaciens, Bacillus licheniformis dan Bacillus cereus. Jenis kapang antara lain Aspergillus niger, Aspergillus oryzae dan Penicillium sp. Enzim yang berasal dari bakteri pada umumnya bersifat lebih stabil terhadap kalor daripada enzim yang diekstraksi dari jamur. Amilase yang berasal dari bakteri biasanya stabil pada pH 5,5-8 dengan aktivitas optimum pada pH 4,8-6,5, akan tetapi pH optimum dapat berbeda-beda tergantung dari sumber penghasil. Didalam fermentasi aerob untuk memproduksi metabolit sekunder (enzim) pertumbuhan mikroba ditentukan oleh adanya aerasi , agitasi, pH, temperatur dan komposisi media (Trismilah dan Sumaryanto, 2006).

Alat dan Bahan Alat: Erlenmeyer Botol fermentasi Pipet volum Kapas

Gelas beaker Bunsen

Bahan (mikroba): Rhizopus oryzae Aspegilus oryzae Aspergilus niger Bacillus subtilis Bacillus megaterium

Cara Kerja I 1. Untuk kapang: memasukkan 5 ml aquades steril ke dalam agar miring biakan murni kapang, memutarnya dengan kedua tangan agar spora jamur larut 2. Untuk bakteri: mengambil 1 ose biakan murni bakteri dan memasukkannya ke dalam 10 ml aquades steril kemudian divortex 3. Pada setiap botol berisi 100 ml media + amilum 0,5 gram + larutan spora jamur 5 ml, diinkubasi 1 minggu, dengan dishaker 4. Pada setiap botol berisi 100 ml media + amilum 0,5 gram + 10 ml suspensi bakteri, diinkubasi 1 minggu, dengan dishaker 5. Membut duplo

Cara Kerja II

1. Pada setiap cawan petri berisi 100 ml media + amilum 0,5 gram + spora jamur 2. Pada setiap cawan petri berisi 100 ml media + amilum 0,5 gram + bakteri 3. Diinkubasi selama satu minggu

Metode analisis enzim 1. Untuk kapang, hasil fermentasi disaring untuk memisahkan mikroba dan suspensinya (berisi crude enzim) 2. Untuk bakteri, hasil fermentasi disentrifugasi untuk memisahkan mikroba dan suspensinya (berisi crude enzim) 3. Supernatan I diambil 10 ml + NaSO4 sampai keruh (protein terlarut)

4. Disenfugasi kembali selama 20 menit 5. Supernatan II + Iodium 30 tetes, dilihat warna yang terbentuk 6. Supernatan I dimasukkan ke dalam sumuran media 1 tetes, didiamkan selama 15 menit kemuudian meneteskan iodium, diukur holo yang terbentuk di sekitar sumuran 7. Mikroba yang tumbuh di cawan petri diuapkan di atas iodium, kemudian dilihat warna yang terbentuk

Hasil Pengamatan

1. Metode penguapan

No Mikroba 1 2 3 4 5 Rhizopus oryzae Aspergilus oryzae Aspergilus niger Bacillus subtilis Bacillus megaterium

Amilum yang tersisa Sedikit amilum yang tersisa Amilum habis Amilum habis Amilum masih tersisa banyak Amilum masih tersisa banyak

2. Metode sumuran

No

Mikroba I

Diameter II 0,5 0,15 0,19 0,39 0,96 III 0,32 0,2 0,62 0,55 -

Rata-rata

1 2 3 4 5

Rhizopus oryzae Aspegilus oryzae Aspergilus niger Bacillus subtilis Bacillus megaterium

0,68 0,2 0,4 0,55 0,96

0,5 0,58 0,4 0,49 0,96

3. Metode penambahan iodium No 1 Mikroba Kontrol Volume larutan 8 ml 3 ml Warna Biru muda Biru muda

Bacillus subtilis

8 ml 3 ml

Ungu Ungu

Pembahasan Pada praktikum kali ini kami mengamati hasil fermentasi enzim amilase yang dihasilkan dari mikroba penghasil amilase yaitu: Rhizopus oryzae, Aspegilus oryzae, Aspergilus niger, Bacillus subtilis, Bacillus megaterium. Dari hasil yang didapat pada analisis crude enzim amilase dengan metode penguapan iodium menunjukkan aktivitas kapang dalam mendegradasi amilum sangat cepat sedangkan pada bakteri aktivitas pendegradasiannya kurang. Hal dapat

Daftar Pustaka Winarno, F. G. 1986. Enzim pangan. P.T. Gramedia, Jakarta Trismilah dan Sumaryanto. 2006. Kinetika pertumbuhan beberapa mikroba penghasil amilase menggunakan molase sebagai sumber karbon. Universitas Pancasila

You might also like