You are on page 1of 5

KAJIAN TEORI Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+)

dan anion hidroksida (OH-) melalui suatu proses kimia. Hidrolisis juga dapat didefinisikan sebagai terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam atau basa. Etil asetat merupakan senyawa organik dengan rumus CH3COOC2H5. Senyawa etil asetat merupakan ester dari etanol dan asam asetat. Senyawa ini berwujud cairan tidak berwarna, memiliki aroma khas. Biasanya etil asetat diproduksi dalam skala besar sebagai pelarut. Etil asetat merupakan pelarut polar yang volatil (mudah menguap), tidak beracun,dan tidak higroskopis. Senyawa ini merupakan penerima ikatan hydrogen yang lemah, dan bukan suatu donor ikatan hidrogen karena tidak adanya proton yang bersifat asam (yaitu hidrogen yang terikat pada atom elektronegatif). Etil asetat dapat melarutkan air hingga 3% dan larut dalam air hingga kelarutan 8% pada suhu kamar. Kelarutan etil asetat meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Namun demikian, senyawa ini tidak stabil dalam air yang mengandung basa atau asam. Etil asetat dapat dihidrolisis pada keadaan asam atau basa menghasilkan asam asetat dan etanol. Katalis asam seperti asam sulfat dapat menghambat hidrolisis karena berlangsungnya reaksi kebalikan dari hidrolisis yaitu reaksi esterifikasi. Untuk memperoleh rasio hasil yang tinggi, biasanya digunakan asam kuat dengan proporsi stoikiometri, misalnya natrium hidroksida. Reaksi ini menghasilkan etanol dan natrium asetat yang tidak dapat bereaksi lagi dengan etanol. Reaksi yang terjadi pada percobaan ini: CH3COOC2H5 + H2O C2H5OH + CH3COOH CH3COOH + NaOH C2H5OH + CH3COONa

Penentuan Orde Reaksi Penentuan orde reaksi dalam suatu reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan metode integral. Metode integral sendiri dapat diterapkan dengan dua cara, yaitu: 1. Metode integral non grafik Untuk dapat menggunakan metode ini maka kita perlu mengubah persamaan diferensial lau reaksi menjadi persamaan integral. Selanjutnya akan didapat rumus umum untuk tiap orde sebagai berikut:

1 1 kt 2 2 2 ) 2 ( x a a

Untuk penentuan orde reaksi dapat dengan menghitung nilai k. Apabila nilaik k sama atau sangat kecil selisihnya maka reaksi tersebut memiliki orde dari rumus yang digunakan untuk menghitung nilai k. 2. Metode integral grafik Untuk dapat menggunakan metode ini perlu diperhatikan data yang akan diplotkan pada grafik. a. Orde 1

ln (a-x)

y = kx + b

b. Orde 2

1/(a-x)

y = kx + b

t c. Orde 3

1/(a-x)2

y = kx + b

t Untuk dapat menentukan orde dapat kita analisis dari nilai regresi (R2) pada setiap persamaan garis linier yang didapat. Orde reaksi ditentukan dari nilai R2 yang paling mendekati 1.

ALAT DAN BAHAN a. ALAT Erlenmeyer 125 mL Stopwatch Gelas ukur 25 mL Gelas kimia 250 mL Buret dan statif

b. BAHAN Asam asetat 2 M Etil asetat HCl 2 M

NaOH 0,2 M Es batu Indikator PP Aquades

ALUR KERJA Asam asetat 2 M + 50 mL aquades Asam asetat 2 M + 50 mL aquades

JAWABAN PERTANYAAN Soal : Jika dilihat dari hasil percobaan apa yang membedakan antara percobaan 4A dan percobaan 4B? Berikan penjelasan dan kaitkan dengan kajian pustaka anda! Jawab : Yang membedakan antara hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah dan asam kuat adalah volume NaOH yang dibutuhkan dalam suasana asam lemah

lebih sedikit dari pada volume NaOH yang dibutuhkan dalam susana asam kuat. Hal ini dikarenakan dalam suasana asam kuat, H+ yang dikeluarkan lebih banyak dari pada H+ dalam suasana asam lemah sehingga untuk menetralkannnya dibutuhkan volume NaOH yang lebih banyak dalam suasana asam kuat. DAFTAR PUSTAKA Anonim A. 2011. Etil Asetat. (online) http://Wikipedia.org. diakses pada tanggal 21 April 2012. Anonim B. 2011. Laporan Etil Asetat. (online) http://scribd.com. diakses pada tanggal 21 April 2012. Endah, Soepi dan Suyono. 1990. Kinetika Kimia. Surabaya: University Press IKIP Surabaya. Suyono dan Bertha Yonata. 2011. Panduan Praktikum Kimia Fisika III. Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya.

You might also like