You are on page 1of 5

Studi Pembuatan dan Karakteristik Sifat Mekanik Plastik Biodegradable Berbahan Dasar Ubi Jelarut (Marantha Arundinacea L) oleh

: wartiwan 115100209111001, Pembimbing : (1).Ir. Musthofa Lutfi,MP. (2). Dr. Eng Masruroh,SSi.,Msi.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini telah dikembangkan plastik biodegradable, artinya plastik ini dapat duraikan kembali mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Secara umum film plastik biodegradable diartikan sebagai film yang dapat didaur ulang dan dapat dihancurkan secara alami. Griffin (1994), plastik biodegradable adalah suatu bahan dalam kondisi tertentu, waktu tertentu mengalami perubahan dalam struktur kimianya, yang mempengaruhi sifat-sifat yang dimilikinya oleh pengaruh mikroorganisme (bakteri, jamur, algae). Salah satu komoditi yang dapat diproduksi untuk membuat plastik biodegradabel adalah jenis tanaman umbi-umbian, contoh ubi garut atau ubi jelarut, ubi jalar, sagu dan lainnya. Ubi jelarut mempunyai beberapa keunggulan dibanding dengan bahan yang lainnya. Keunggulan ubi jelarut diantaranya adalah kandungan amilosa pada ubi jelarut mencapai 40%. Amilosa adalah bahan utama dari pati yang dijadikan bahan dasar dari pembuatan plastik biodegradable. Selain itu, ubi jelarut belum banyak digunakan atau diolah seperti halnya ubi jalar, sagu dan singkong. Dari jumlah produksi ubi jelarut di Indonesia dan komposisi kimia yang dikandung pati ubi jelarut memungkinkan dipilihnya ubi jelarut sebagai alternative bahan baku untuk memproduksi bahan plastik. 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sbb: 1. Bagaimana membuat dan mensintesis plastik dari bahan ubi jelarut 2. Bagaimana pengaruh konsentrasi gliserol terhadap karakteristik bioplastik yang dihasilkan 3. Bagaimana karakteristik sifat mekanik dari bioplastik berbahan ubi jelarut 1.3 Tujuan Penelitian 1. Membuat dan mensintesis pati ubi jelarut sebagai bahan dasar pembuatan plastik biodegradable. 2. Menyelidiki atau meneliti pengaruh persentase gliserol terhadap karakteristik plastik biodegradable yang dihasilkan 3. Menyelidiki sifat mekanik, kimia, dan struktur dari plastik biodegradable yang dibuat. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi bahan alternatif ubi jelarut sebagai bahan dasar pembuatan plastik biodegradable. Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan nilai ekonomi dari ubi jelarut dapat meningkat karena adanya pemanfaatan yang lebih beragam. 1.5 Batasan Masalah Penelitian mencakup kajian tentang pengunaan ubi jelarut sebagai bahan dasar pembuatan plastik biodegradable. Perbandingan komposisi antara tepung jelarut (10 g, 20 g) dengan gliserol (7 ml, 9 ml, 12 ml) dalam pembuatan plastik biodegradable. 1.6 Hipotesis Kandungan amilosa yang tinggi pada ubi jelarut dimungkinkan dapat menghasilkan plastik biodegradable yang mempunyai karakteristik yang sama dengan plastik sintesis. 1.1

Studi Pembuatan dan Karakteristik Sifat Mekanik Plastik Biodegradable Berbahan Dasar Ubi Jelarut (Marantha Arundinacea L) oleh : wartiwan 115100209111001, Pembimbing : (1).Ir. Musthofa Lutfi,MP. (2). Dr. Eng Masruroh,SSi.,Msi.

II. TINJAUAN PUSTAKA Plastik Biodegradable Plastik biodegradable adalah plastik yang dapat digunakan layaknya plastik konvensional, namun akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme menjadi hasil akhir air dan gas karbondioksida setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan (Pranamuda, 2001). Plastik biodegradable merupakan suatu bahan dalam kondisi dan waktu tertentu mengalami perubahan dalam struktur kimianya oleh pengaruh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan alga. Plastik biodegradable dapat pula diartikan sebagai suatu material polimer yang berubah menjadi senyawa dengan berat molekul rendah dimana paling sedikit satu atau beberapa tahap degradasinya melalui metabolisme organisme secara alami (Latief, 2001). 2.2 Standarisasi Plastik Biodegradable Sifat mekanik polimer ditentukan oleh proses polimerisasi, ikatan molekul, kristalinitas, kerapatan, keadaan polimer dan adanya ikatan silang antar molekul (Latief 2001).Sifat mekanik plastik diantaranya tensile strength (kuat tarik), puncture strength (kuat tusuk), elongation (perpanjangan), elongation of break(perpanjangan putus) dan elastic atau young modulus (elastisitas). Parameter- parameter tersebut dapat menunjukkan indikasi integrasi plastik pada kondisi stress (tekanan) yang terjadi selama proses pembentukan plastik. Selain sifat mekanik, faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan plastik adalah kemampuan degradasi. Kemampuan biodegradasi diartikan sebagai laju kehilangan berat (Rohaeti et al. 2002). Berikut adalah standar bioplastik menurut ASTM (American Standard Testing and Material). Tabel 1. Sifat Berbagai Macam Biopolyster 2.1
PLA Dow-Cargill (NatureWorks) PHBV Monsanto (Biopol D400G) HV=7 mol% 1.25 153 5 51 900 15 PCL Solway (CAPA 680) PEA Bayer (BAK 1095) PBSA Showa (Bionolle 3000) PBAT Eastman (eastar bio 14766) 1.21 110-115 -30 20-35 52 >500

Density. Melting point, in C (DSC) Glass transition, in C (DSC) Cristallinity (in %) Modulus, in MPa (NFT 51-035) Elongation at break, in % (NFT 51-035) Tensile stress at break or max., in MPa (NFT 51035) Biodegradation* Mineralization in % Water permeability

1.25 152 58 0-1 2050 9

1.11 65 -61 67 190 >500

1.07 112 -29 33 262 420

1.23 114 -45 41 249 >500

14

17

19

100 172

100 21

100 177

100 680

90 330

100 550

Studi Pembuatan dan Karakteristik Sifat Mekanik Plastik Biodegradable Berbahan Dasar Ubi Jelarut (Marantha Arundinacea L) oleh : wartiwan 115100209111001, Pembimbing : (1).Ir. Musthofa Lutfi,MP. (2). Dr. Eng Masruroh,SSi.,Msi.
WVTR at 25 C (g/m2/day) Surface tension** (g)in mN/m. gd (Dispersive component) gp (Polar component)

50 37 13

51 41 11

59 37 22

56 43 14

53 43 11

Sumber: Averous.(2009) 2.3 Ubi Jelarut Jelarut (Marantha arundinacea L) merupakan tanaman tropik yang membutuhkan curah hujan 50-300mm/tahun dengan kelembapan 50-85%. Tanaman tumbuh baik pada tanah bertekstur gembur (lempung berpasir) dan subur dengan pH 5-6,5 (Taryono, 1999). Garut dapat berproduksi baik bila ditanam di dataran rendah, pada ketinggian 60-90 m dpl, namun tanaman tetap dapat tumbuh normal sampai ketinggian 900 m dpl (Sudiarto dan Effendi, 1998). Tanaman jelarut dapat diperbanyak dengan menggunakan rimpang umbi. Bagian rimpang umbi yang digunakan sebagai bibit umumnya mempunyai 2-3 mata tunas. Ubi jelarut memiliki kandungan amilosa yang cukup tinggi yaitu sekitar 8 40 % tergantung umur tanam. Amilosa memiliki kecenderungan membentuk film yang kuat dibanding amilopektin. Kandungan protein jelarut terbilang rendah yaitu sebesar 1,0 2,2% sehingga proses penyebaran pati pun tidak akan terhambat.

Gambar 4. Struktur Kimia Amilosa Tabel 2. Sifat fisiokimia ubi garut. Parameter Ternaungi < 30% Kadar Air Pati Garut (%) 13,20 Kadar Amilosa (%) 27,70 Kadar Pati Ubi Garut (%) 20,30 Sumber: Djafar, et.al.(2010) Tabel 3. Sifat fisiokimia ubi garut berdasarkan umur panen Umur panen (bulan) Sifat Fisiokimia 6 8 10 Rendemen (%) 14,81 14,46 16,37 Kadar Air (%) 13,52 9,56 14,85 Kadar Amilosa (%) 8,25 21,26 40,92 Sumber : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta 2.4 Bahan Pemlastis Bahan pemlastis adalah bahan organik dengan berat molekul rendah yang ditambahkan utuk memperlemah kekakuan dari polimer, sekaligus meningkatkan fleksibilitas dan ekstensibilitas polimer (Julianti & Nurminah, 2006). Namun

Studi Pembuatan dan Karakteristik Sifat Mekanik Plastik Biodegradable Berbahan Dasar Ubi Jelarut (Marantha Arundinacea L) oleh : wartiwan 115100209111001, Pembimbing : (1).Ir. Musthofa Lutfi,MP. (2). Dr. Eng Masruroh,SSi.,Msi.

demikian, adanya bahan pemlastis dapat berpengaruh negatif terhadap sifat mekanis plastik yaitu memberikan sifat soft dan weak (Kalambur & Rizvi, 2006).. Gliserol merupakan senyawa alkohol polihidrat dengan tiga buah gugus hidroksil dalam satu molekul (alkohol trivalen). Rumus kimia gliserol adalah C3H8O3 dengan nilai densitas 1,23 g/cm3 dan titik didihnya 204 0C, berbentuk cair, tidak berbau, transparan, higroskopis, dan dapat larut dalam air dan alokohol. Selain sebagai plasticizer, gliserol juga berfungsi sebagai humektan, pengawet dan antimikroba. Penggunaan gliserol disimpan pada tempat yang kering, sejuk dan jauh dari sinar matahari (Utomo, 2012). III. METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan A . Alat utama yang digunakan dalam penelitian: a) Ekstruder simulator b ) Rheocord mixer (rheomix) 3000 HAAKE c ) Ekstruder dua ulir d) Hydraulic heat press. e) Universal Testing Machine (UTM) f) Loyang kaca untuk pencetakan plastik B. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini: a) Tepung dari ubi jelarut ((Marantha arundinacea L) b) Gliserol 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Jurusan Keteknikan Pertanian (untuk pembuatan plastik) dan Laboratorium Fisika Material FMIPA (untuk uji mekanik), Universitas Brawijaya Malang. Waktu pelaksanaan penelitian adalah dari bulan Juni 2012 sampai dengan bulan Agustus 2012. 3.3 Tahapan Penelitian dan Parameter Pengamatan 1. Persiapan bahan Pembuatan tepung jelarut Tahap pertama dilakukan pengkondisian awal tepung jelarut. Ubi jelarut dibersihkan (dicuci) kemudian dikupas dan diparut. Setelah diparut kemudian dijemur/dikeringkan. Selanjutnya tepung jelarut diayak dengan saringan 200 mesh untuk memisahkan antara serat kasar dan tepung halus. Saringan 200 mesh digunakan supaya pencampuran tepung dengan bahan pemelastis bisa lebih homogen. 2. Pembuatan plastik biodegradable a) pencampuran pertama dilakukan antara gliserol dengan akuades selama 5 menit. b) campuran akuades dan gliserol ditambahkan ke dalam tepung jelarut dan dilakukan pengadukan selama 45 menit hingga terhomogenisasi sempurna. c) Aging (pemeraman) dilakukan selama 2 minggu agar campuran akuades dan gliserol dapat terserap sempurna ke dalam tepung sehingga akan memberikan efek positif terhadap plastik biodegradable yang dihasilkan. d) campuran akan diproses dalam rheomix selama 8 menit pada suhu 90oC dan kecepatan rotor 100 rpm.

Studi Pembuatan dan Karakteristik Sifat Mekanik Plastik Biodegradable Berbahan Dasar Ubi Jelarut (Marantha Arundinacea L) oleh : wartiwan 115100209111001, Pembimbing : (1).Ir. Musthofa Lutfi,MP. (2). Dr. Eng Masruroh,SSi.,Msi.

e) Pencetakan kedalam loyang untuk mendapatkan lembaran plastik biodegradable. 3. Pengujian karakteristik plastik a. Kuat tarik (tensile strength) b. Elongasi (elongation) 3.4 Rancangan Percobaan Rancangan percobaan dalam pembuatan plastik dengan bahan baku campuran tepung jelarut dan gliserol sebagai berikut menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktor tunggal yaitu komposisi perbandingan tepung jelarut dan gliserol (), yang terdiri dari 3 taraf dan masing- masing dilakukan 3 ulangan. Tiga taraf tersebut yaitu: 1 = Tepung jelarut : Gliserol = 10 : 7 2 = Tepung jelarut : Gliserol = 20 : 7 3 = Tepung jelarut : Gliserol = 10 : 9 4 = Tepung jelarut : Gliserol = 20 : 9 5 = Tepung jelarut : Gliserol = 10 : 12 6 = Tepung jelarut : Gliserol = 20 : 12 Model umum rancangan percobaan sebagai berikut: Yij = + i + ij Yij = Nilai pengamatan pada perlakuan perbandingan tepung jelarut dan gliserol taraf ke-i dan ulangan ke-j = Rataan umum i = Pengaruh perlakuan pada taraf ke-i ij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j I = i1 = Tepung jelarut : Gliserol = 10 : 7 i2 = Tepung jelarut : Gliserol = 20 : 7 i3 = Tepung jelarut : Gliserol = 10 : 9 i4 = Tepung jelarut : Gliserol = 20 : 9 i5 = Tepung jelarut : Gliserol = 10 : 12 i6 = Tepung jelarut : Gliserol = 20 : 12 J = ulangan 1 3

You might also like