You are on page 1of 60

Oleh : Maria Komariah Basic Science in Nursing IV

1. Feel under controlled 2. Feel Accepts 3. To know what happens 4. Free from disability and discomfort 5. Have the plans satisfied 6. To know There is a help whether needed it

Apa itu tidur ? ? Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya (Guyton & Hall, 1997). Menurut Potter & Perry (2005), Tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan.

Konsentrasi
< tidur 2-3 hari berturut-turut, kita masih sedikit bisa berkonsentrasi, hari ke-4 jika masih < tidur Penurunan konsentrasi

Proses Belajar dan Mengingat


Saat kita tidur melakukan memory consolidation saat kita bangun otak akan lebih fresh dan siap dalam menerima dan mengingat sesuatu.

Rileksasi
tidur yang teratur organ tubuh, sel-sel rileksasi.

Mimpi
bisa memberikan sebuah ide atau inspirasi saat anda bangun nanti. Mimpi suasana yang lebih segar (karena bisa membuat kita melupakan sejenak atas masalahmasalah hidup yang kita hadapi) dan memberikan kita sebuah harapan baru.

TINGKAT PERKEM BBL BAYI 1- 3 TAHUN 3- 6 TAHUN AKIL BALIG DEWASA MUDA DEWASA TENGAH TUA ( >60 TH)

TIDUR NORMAL 14-18 JAM/ HARI 1412 14 11 12 11 JAM 7 8,5 JAM 7 8 JAM 7 8 JAM 6 JAM

Insomnia Narkolepsi Parasomnia ; Somnabulisme, enuresis Narkolepsi Apnea tidur

INSOMNIA

Ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik kualitas maupun kuantitas Jenis ( inisial, intermiten, terminal ) Penyebab gangguan fisik atau mental Menanggulangi : latihan rutin, hindari perangsangan di sore hari, relaksasi, berangkat tidur jika ngantuk

Narkolepsi
Narkolepsi, merupakan suatu keadaan tidur di mana seseorang sulit mempertahankan keadaan terjaga/bangun/sadar. Penderita akan sering mengantuk hingga dapat tertidur secara tiba-tiba.

Somnabolism
Somnabulisme atau disebut tidur berjalan.

Enuresa
Enuresa atau ngompol

Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut. Amandel yang membengkak dan Adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan mendengkur. Pangkal lidah yang menyumbat saluran nafas pada lansia. Otot-otot dibagian belakang mulut mengendur lalu bergetar bila di lewati udara pernafasan.

Night Terrors Night Terrors Adalah mimpi buruk, umumnya terjadi pada anak usia 6 tahun atau lebih, setelah tidur beberapa jam, anak tersebut langsung terjaga dan berteriak, pucat dan ketakutan.

Riwayat tidur Catatan tidur Pemeriksaan tidur Tinjauan pemeriksaan diagnostik

Pola tidur yang biasa Ritual sebelum tidur Penggunaan obat tidur atau obat-obatan lainnya Lingkungan tidur Perubahan terdini pada pola tidur

Jumlah jam tidur total per hari Aktivitas yang dilakukan 2-3 jam sebelum tidur (jenis, durasi, dan waktu) Ritual sebelum tidur Waktu (a) pergi tidur, (b) mencoba tidur, (c) tertidur, (d) terjaga dimalam hari dan durasinya, serta (e) bangun tidur di pagi hari Adanya masalah yang klien yakini dapat memengaruhi tidurnya Faktor + dan -

Penampilan Perilaku Tingkat energi

Lingkaran hitam di sekitar mata Konjungtiva kemerahan Kelopak mata bengkak Wajah nampak kurang bergairah (letih,lesu, lemah)

Iritabilitas Gelisah Tidak perhatian Bicara lambat Menguap Prestasi kerja menurun/kurang konsentrasi Pada bayi suka menangis dan rewel

Lemah Letargi Lelah akibat kekurangan energy Mengeluh pusing, mual Klien merasa lesu, mengantuk sepanjang hari Mengeluh susah tidur, kurang istirahat

Polisomnografi Alat ini dapat merekam EEG, EMG, EOG sekaligus

Gangguan Pola Tidur

1. Gangguan pola tidur yg b.d. Sering terjaga di malam hari Tidur berlebihan di siang hari Depresi Nyeri Aktivitas siang hari yg tdk adekuat Perubahan lingkungan Perubahan ritme sirkadian Takut

Individu akan melaporkan keseimbangan yg optimal antara istirahat dan aktivitas Indikator Menjelaskan faktor yg mencegah atau menghambat tidur Mengidentifikasi teknik untuk memudahkan tidur

Identifikasi faktor yg menyebabkan gangguan tidur (nyeri, takut, stress, ansietas, imobilitas, sering berkemih, lingkungan yg asing temperature, aktivitas yg tdk adekuat) Kurangi atau hilangkan distraksi lingkungan dan gangguan tidur
Bising
Tutup pintu kamar Cabut kabel telepon Nyalakan bunyi-bunyi yg lembut Pasang lampu tidur

Hindari prosedur yg tdk perlu selama periode tidur Batasi pengunjung selama periode istirahat yg optimal Apabila berkemih malam hari dapat mengganggu tidur, Minta klien untuk membatasi asupan cairan pd malam hari dan berkemih sebelum tidur

Tingkatkan aktivitas di siang hari sesuai indikasi Buat jadwal program aktivitas untuk siang hari bersama klien (jalan kaki, terapi fisik) Jangan tidur siang lebih dari 90 menit Anjurkan orang lain lain untuk berkomunikasi dg klien, rangsang ia untuk tetap terjaga

Kaji rutinitas tidur yg biasa dilakukan klien, keluarga atau orang tua, jam, ritual Anjurkan atau berikan perawatan pd petang hari (mis. Hygiene personal, linen dan baju tidur yg bersih) Gunakan alat bantu tidur (mis. Air hangat untuk mandi, bahan bacaan, pijatan di punggung, susu, musik yg lembut, dll) Pastikan klien tidur tnp ggn slm sdktnya 4 or 5 periode, @ 90 menit, setiap 24 jam Catat lamanya tidur tanpa gangguan untuk setiap shift

Pertahankan jadwal harian yg konsisten untuk bangun, tidur, dan istirahat Bangunlah di waktu yg biasa, bahkan jk tidur anda tdk nyenyak, hindari berada di tmpt tdr setelah terjaga Gunakan tmpt tidur hanya untuk aktivitas yg terkait dg tidur Apabila anda terjaga dan tidak dapat tidur kembali, beranjaklah dari tmpt tdr dan membacalah di ruangan lain slm 30 menit

Hindari makanan dan minuman yg mengandung kafein (coklat, the, kopi) saat siang dan petang hari Hindari minuman yg beralkohol Upayakan mengonsumsi kudapan yg kaya Ltriptofan (mis. Susu, kacang) menjelang tidur

Jelaskan pentingnya olah raga scr teratur (jalan kaki, lari, senam aerobic dan latihan fisik slm sedikitnya setengah jam tiga kali seminggu (jika tidak dikoordinasikan) untuk menurunkan stress dan memudahkan tidur Jelaskan bahwa obat-obat hipnotik tdk boleh digunakan untuk wkt yg lama krn berisiko menyebabkan toleransi dan mengganggu fungsi pada siang hari Jelaskan pd klien dan orang terdekat klien mengenai penyebab ggn tdr/rest berkut cara2 yg mkn dilakukan untuk menghindari atau meminimalkan penyebab tsb.

Tidur akan sulit dilakukan tanpa relaksasi. Lingkungan rumah sakit yg asing dpt menghambat relaksasi Agar merasa segar, individu biasanya hrs menyelesaikan keseluruhan siklus tidur (70-100 menit) sebanyak 4 atau 5 kali semalam (Cohen & Meritt, 1992, Thelan et al, 1998) Keefektifan obat-obatan sedatif dan hipnotik mulai berkurang stlh 1 mg penggunaan. Kondisi ini menuntut pemberian dosis yg tinggi dan berisiko menyebabkan ketergantungan

Ritual/kebiasaan tidur yg biasa dilakukan dpt meningkatkan relaksasi dan membantu tidur (Cohen&meritt, 1992) Susu hangat yg mengandung L-triptofan mrpk penginduksi tdr (hammer, 1991) Kafein dan nikotin adalan stimulan SSP yg dpt memperpanjang masa laten dan meningkatkan frekuensi terjaga di malam hari (Miller, 1999) Alkohol dpr menginduksi kantuk, ttpi menekan tdr REM dan meningkatkan frekuensi terjaga (Miller, 1999)

Tidur saat dini hari menghaslkan lebih byk tdr REM dibanding tdr pd siang hari. Tidur siang > 90 menit me- stimulus untuk siklus tidur yg lbh panjang, yg di dlmnya tdpt tdr REM (Thelan et al, 1998) Para peneliti menyebutkan, penghalang utama tidur pd klien yg menjalani perawatan kritis adalah aktivitas, kebisingan, nyeri, kondisi fisik, prosedur keperawatan, cahaya dan hipotermia

Kebisingan lingkungan yg tdk dpt dihilangkan atau dikurangi dpt ditutupi dg bunyi-bunyi yg lembut (mis. Kipas angin, music yg lembut, suara rekaman (hujan, ombak pantai) (Miller, 1999) Pola tidur yg tdk teratur dpt mengganggu irama sirkadian normal; kemungkinan menyebabkan sulit tidur

1. Masa Neonatus Dan bayi Beri sprai kering dan tebal untuk menutupi perlak. Hindarkan pemberian bantal yang terlalu banyak. Atur suhu ruangan menjadi 18o-21o C pada malam dan 15,5o-18o C pada siang. Berikan cahaya lampu yang lembut Yakinkan bayi merasa nyaman dan kering. Berikan aktivitas yang tenang sebelum menidurkan bayi.

2. Masa Anak Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara konsisten. Tempel jadwal tidur Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur. Dukung aktivitas pereda ketegangan seperti bercerita.

3. Masa Sebelum Sekolah Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara konsisten. Tempel jadwal tidur Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur. Dukung aktivitas pereda ketegangan seperti bercerita Sering perlihatkan ketergantungan selama menjelang tidur. Berikan rasa aman dan nyaman Nyalakan lampu agak terang

4. Masa Sekolah Mengingatkan waktu istirahat dan tidur karena umumnya banyak beraktivitas. 5. Masa remaja Usia ini sering memrlukan waktu sebelum tidur cukup lama untuk berias dan membersihkan diri 6.Masa Dewasa (Muda, Paruah Baya, dan Tua) a) Bantu melepaskan ketegangan sebelum tidur. Berikan hiburan. Kurangi rasa nyeri. Bersihkan tempat tidur.

b) Membuat lingkungan menjadi aman serta dekat dengan perawat. Berikan selimut sehingga tidak kedinginan. Anjurkan pasien latihan relaksasi. Berikan makan ringan atau susu hangnt sebelum tidur. Berikan obat sedaktif sesuai program terapi kolaboratif. Bantu pasien mendapatkan posisi tidur yang nyaman.

Pasien dapat tidur dalam jangka waktu 20-30 menit Pada waktu tidur tidak sering terbangun Jika terbangun akan mudah tidur kembali Meningkatnya waktu tidur sesuai yang diharapkan Klien mengingat kembali mimpi yang dialaminya Klien menyatakan perasaannya sesudah tidur Bebas dari kecemasan dan depresi Klien dapat bekerja dengan baik dan penuh konsentrasi Klien dan keluarga mampu menjelaskan faktor2 yang dapat meningkatkan tidur

Klien melaporkan perasaan nyaman setelah terbangun di pagi hari dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur Pola tidur normal untuk masa anak adalah 1112 jam /hari terpenuhi, masa sekolah 10 jam/hari terpenuhi, masa remaja 7-8 jam/hari terpenuhi.

You might also like