You are on page 1of 3

LAPORAN KASUS TENTANG HIV/AIDS

DATA SUBJEKTIF Seorang perempuan bernama Ny.F berusia 28 tahun bersama suaminya datang ke RB Haswen, mengaku hamil 7 bulan. Dengan HPHT 20-5-2011. Sejak 5 hari yang lalu mengatakan sering demam naik turun, sesak nafas, dan diare. Dan ibu mengatakan bahwa suaminya mengidap HIV (+) sejak 12 thn yang lalu, dan ibu melakukan pemeriksaan tes labotarium darah di RS. Hasil pemeriksaan tes labotarium pertama tgl 07-06-2011 didapatkan hasil bDNA dan CD4 950 sel/ml3 darah didapatkan hasil (-) HIV/AIDS, dan tes kedua dilakukan dengan jarak 2 bln (tanggal 07-08-2011) dengan hasil tes yang kedua bDNa dan CD4 850 sel/ml3 darah (-) HIV, dan ibu melakukan tes lagi yang ketiga kalinya (tanggal 08-102011) dengan hasil tes bDNA dan CD4 menurun yakni 200 sel/ml3 darah menunjukkan (+) HIV, dan pada tanggal 11-11-2011 ibu melakukan tes yang keempat untuk meyakinkan bahwa dirinya (+) HIV, dan hasil bDNA dan CD4 (+) HIV yakni dengan hasil 150 sel/ml3 darah.

DATA OBJEKTIF Keadaan umum ibu kurang baik, Tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 80 x/i, respirasi 18 x/i, suhu 38oC, berat badan 48kg, berat badan sebelum hamil 53kg, menurun karena kurang asupan makanan, lila 24cm, muka tidak oedem, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, gigi bersih, tiada ada karies, kelenjar tyroid dan lympe tidak ada pembesaran, keadaan payudara normal, jantung dan paru-paru normal, pemeriksaan abdomen inspeksi perut tampak memanjang, tidak ada luka bekas operasi, hyperpigmentasi linea nigra, palpasi TFU 24cm, FU Leopold I teraba lunak, tidak bulat, dan tidak melenting kemungkinan bokong janin, Leopold II teraba pada dinding perut ibu sebelah kanan teraba bagianbagian kecil kemungkinan ekstrimitas janin sedangkan pada dinding perut ibu sebelah kiri teraba keras, memapan, dan memanjang kemungkinan punggung janin, Leopold III pada perut bagian bawah ibu teraba bulat, keras, dan melenting kemungkinan kepala janin, kepala janin bisa digoyangkan, Leopold IV bagian bawah janin belum masuk PAP (convergen), Jadi tidak dilakukan. TBJ (2413)X155=1705gr, DJJ (+) frekuensi 132x/i, kuadran kiri atas 3 jari di atas pusat ibu, iramanya teratur, anogenitalia tidak ada pengeluaran air-air, tidak ada oedem, tidak ada benjolan, tidak ada varises, ekstrimitas tidak oedem, tidak ada varises,

tidak ada kelainan pada tungkai, refleks patella ki/ka (+/+). Pemeriksaan penunjang test Hb 10gr%, protein (-), dan glukosa (-).

ASSESMENT Ibu G1P0A0, hamil 28 minggu, janin hidup, intrauterin, tunggal, letak memanjang (presentasi kepala, puki), keadaan umum ibu kurang baik, sedangkan keadaan janin baik. Potensial masalah pada ibu HIV/AIDS (+) Potensial pada janin , janin dapat tertular HIV dan BBLR Tindakan segera kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan.

PLANNING 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum ibu kurang baik Tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 80 x/i, respirasi 18 x/i, suhu 38oC, sedangkan kondisi janin baik DJJ + frekuensi 132x/i dan iramanya teratur. 2. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan berserat tinggi untuk menambah berat badan seperti mengkonsumsi daging, telur, ayam ikan ,wortel, sayuran hijau dan buah-buahan berwarna yang kaya vitamin A yang tidak rendah serat untuk mencegah diare yang berkelanjutan. Dan menghindari makanan yang diawetkan seperti mie instan, makanan kaleng/sarden, dan makanan yang beragi (tape,brem). 3. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih 8 gelas/hari paling sedikit, terutama untuk ibu yang sedang demam, diare untuk meambah asupan cairan. 4. Menganjurkan ibu untuk melakukan olahraga ringan demi kesehatan sistem respirasi ibu, seperti jalan-jalan di pagi hari. 5. Menganjurkan ibu ketika berhubungan intim dengan pelindungan kondom untuk mencegah penularan HIV lebih lanjut.

6. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan: a. Sakit kepala yang hebat b. Penglihatan kabur c. Bengkak pada muka dan tangan d. Nyeri abdomen yang hebat e. Bayi kurang bergerak seperti biasanya f. Perdarahan pervaginam 7. Menganjurkan ibu untuk meminum obat atas instruksi/kolaborasi dengan dokter a. Obat antiretroviral (ARV) untuk mencegah bayi tertular HIV (+) dengan dosis 1X1 setelah makan b. Tablet Fe dengan dosis 1X1 di minum pada malam hari c. Obat paracetamol dengan dosis 3X1 setelah makan 8. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya kepada dokter spesial kandunga untuk mengetahui perkembangan janin dan kondisinya dengan melakukan USG. 9. Memberitahu ibu sebaiknya proses persalinannya dilakukan ke fasilitas yang lengkap seperti Rumah Sakit untuk mencegah hal yang tidak diinginkan karena ibu (+) HIV. 10. Mmberitahu ibu jadwal kunjungan ulang.

You might also like