You are on page 1of 15

Covelly Eco Home, Sydney Australia

by Kennedy Associates

OPTIMALISASI PEKARANGAN: PENATAAN LAHAN PERKOTAAN SKALA RUMAH TANGGA


HOTEL CIPAYUNG ASRI BOGOR, 8 NOPEMBER 2012

Prof. Dr. Ir. H. Hadi Susilo Arifin, M.S. http://www.hsarifin.staff.ipb.ac.id DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN - IPB
Hadi

Nurtured Landscapes: Urban Agriculture

Urban Agriculture

Center for Urban Agriculture, Seattle


Hadi Hadi

Urban Agriculture

Urban Agriculture

An arcology - a self sustainable building, capable of providing food, water, and energy to the inhabitants of the complex. Rooftop garden @ Changi Hospital, Singapore
Hadi http://www.inhabitat.com/2007/04/05/skyscraper-farming-farming-reaches-to-the-sky/

Hadi

Urban Agriculture

Urban Agriculture

http://www.treehugger.com/files/2008/04/vertical-diagonal-farm-in-new-york.php http://www.treehugger.com/files/2008/04/vertical-diagonal-farm-in-new-york.php Hadi

http://nysunworks.org/index.php
Hadi

DESKRIPSI

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Modul ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi para peserta tentang pemahaman dan pengetahuan praktis dalam optimalisasi pemanfaatan pekarangan di wilayah perkotaan.

Setelah selesai mengikuti training (pelatihan) peserta mampu memahami persamaan persepsi dan pengertian pekarangan, menjelaskan dasar pemanfaatan pekarangan yang optimal, serta pengelolaannya secara berkelanjutan.

HSArifin 2012 HSArifin 2012 HSArifin 2012 HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

PEMANFAATAN PEKARANGAN DI PERDESAAN, 2009 Click Download www.hsarifin.staff.ipb.ac.id

Buku Empat Seri TRIPLE BOTTOM LINE BENEFIT Terbit 2009

DEFINISI PEKARANGAN
POKOK BAHASAN I: DEFINISI DAN PENGERTIAN PEKARANGAN (BIO-FISIK DAN EKOLOGI PEKARANGAN UNTUK PENGEMBANGAN KOMODITI)

Lahan yang ada di sekitar rumah, Batas lahan dan batas pemilikannya jelas, Ditanami berbagai jenis tumbuhan dan tanaman, Tempat memelihara berbagai jenis ternak & ikan, Digunakan untuk kegiatan pertanian pasca panen, Tempat bermain bagi anak-anak, Sering dimanfaatkan untuk acara kekerabatan, Tempat melakukan daur ulang berbagai bahan

HSArifin 2012

HSArifin 2012

SEJARAH PEKARANGAN

DASAR PENGEMBANGAN

Dikenal di JaTeng sejak abad XII dan menyebar ke JaBar pertengahan abad XVIII Dicirikan dengan keragaman dan stabilitas yang tinggi, agro-ekosistem yang baik, dan strukturnya menyerupai miniatur hutan hujan tropis. Memiliki keragaman struktur yang kompleks, memiliki dimensi fungsi ekobiologis serta dimensi estetik taman rumah Indonesia.

Lahan: luas, ketinggian Tanah: kesuburan (fisik dan kimiawi) Air: ketersediaan/jumlah, kualitas Cahaya: lamanya, kualitas, terbuka/ternaungi Benih & Bibit: jenis, ketersediaan, kualitas Pemeliharaan: nutrisi, hama & penyakit Produksi: jumlah dan kualitas, subsisten, nilai ekonomi Pengemasan/Pascapanen: segar, packaging Pemasaran: informasi, harga, koperasi

FASILITAS DI PEKARANGAN

KERAGAMAN VERTIKAL

Lahan pertanaman Kandang ternak Kolam ikan Lumbung atau gudang Tempat menjemur hasil pertanian Tempat menjemur pakaian Halaman tempat bermain anak-anak Bangku

Sumur Kamar mandi Tiang bendera Tiang lampu Garasi Lubang sampah Jalan setapak Pagar Pintu Gerbang Dan lain-lain

> 10 m: Pohon tinggi 5-10 m: Pohon kecil/perdu besar 2-5 m: Perdu kecil, semak 1-2 m:semak,herba <1m:herba, rumput Sumber: Arifin 1998
HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

KERAGAMAN HORIZONTAL

UKURAN PEKARANGAN

Tanaman hias Keragamagan Keragamagan Tanaman buah Jenis Ternak di Jenis Ikan di Pekarangan Pekarangan Tanaman sayuran Tanaman bumbu Tanaman obat Tanaman penghasil pati Tanaman industri Tanaman lain: penghasil pakan, kayu bakar, bahan kerajinan tangan, peneduh

Pekarangan Sempit Pekarangan Sedang Pekarangan Luas

< 120 m2 120 400 m2 400 1000 m2

HSArifin 2012

Pekarangan Sangat Luas > 1000 m2

HSArifin 2012

Penyediaan Pangan Beragam, Bergizi, Berimbang dan AMAN

HSArifin 2012

Sumber: Arifin 1998

HSArifin 2012

MENATA ZONASI PEKARANGAN

DENAH TATA RUANG PEKARANGAN


Jalan Raya/Jalan Kampung/Gang
Gerbang Pintu Masuk HALAMAN DEPAN (BURUAN)

Halaman depan (buruan): lumbung, tanaman hias, pohon buah, tempat bermain anak, bangku taman, tempat menjemur hasil pertanian Halaman samping (pipir): tempat jemur pakaian, pohon penghasil kayu bakar, bedeng tanaman pangan, tanaman obat, kolam ikan, sumur dan kamar mandi Halaman belakang (kebon): bedeng tanaman sayuran, tanaman bumbu, kandang ternak, tanaman industri.

Bangunan rumah Halaman samping kiri (PIPIR) Halaman samping kanan (PIPIR)

HA:LAMAN BELAKANG (KEBON)

Sumber: Arifin 1998 & Arifin dkk 2009

(Sumber:Arifin 1998)

PEKARANGAN HIJAU - PRODUKTIF


Doc. HS Arifin
HSArifin 2012 HSArifin 2012 HSArifin 2012

Doc. HS Arifin

POKOK BAHASAN II: PEMAPARAN CONTOH PEMANFAATAN PEKARANGAN YANG BAIK (PRODUKSI PEKARANGAN UNTUK PEMENUHAN POLA PANGAN HARAPAN)

Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin

HSArifin 2012

Doc. HS Arifin

HSArifin 2012

HSArifin 2012

Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin

PENGEMBANGAN PEKARANGAN BAGI PERTANIAN PERKOTAAN

Doc. HS Arifin Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin Doc. HS Arifin


Doc. HS Arifin Doc. HS Arifin Doc. HS Arifin

Tanaman pangan & hortikultura: umbiumbian, kacang-kacangan, sayuran, buah, bumbu, obat Tanaman yang bernilai ekonomi tinggi: buah, sayuran, hias (bunga potong, tanaman pot, tanaman taman) Ternak: unggas hias, petelor, daging Ikan: hias, produksi daging, dll.

Sumber: Pusat Penganekaragaman Dan Konsumsi Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (2012)

TARGET POLA PANGAN HARAPAN (PPH) 2011 -2014


No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kelompok Pangan Padian-padian Umbi-Umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/Biji Berminyak Kacang Kacangan Gula Sayuran dan Buah Lain-Lain Total 2010 25,0 1,1 16,1 5,0 0,9 5,8 2,1 21,5 0,0 77,5 2011 25,0 1,3 16,8 5,0 0,8 5,6 2,0 20,8 0,0 77,3 2012 25,0 2,5 18,6 4,8 1,0 9,7 2,5 25,7 0,0 89,8 2013 25,0 2,5 19,7 4,9 1,0 9,7 2,5 26,3 0,0 91,6 2014 25,0 2,5 20,9 4,9 1,0 9,7 2,5 26,8 0,0 93,3 PPH Ideal 25,0 2,5 24,0 5,0 1,0 10,0 2,5 30,0 0,0 100,0 Makanan Beragam, Bergizi Berimbang dan AMAN dari Produk Pekarangan
HSArifin 2012 HSArifin 2012 HSArifin 2012

Sumber: Susenas 2011 dan Widya Karya Pangan dan Gizi VIII, 2004 *) = Realisasi PPH berdasarkan Susenas 2011

HSArifin 2012

ARTI PEKARANGAN DALAM EKONOMI RUMAH TANGGA DI DESA KALILORO, DI YOGYAKARTA (ANN STOLER, 1975)
Rumah Tangga No 1 2 3 4 5 6 7 OBYEK PENGAMATAN Luas Pekarangan (m2) Jumlah pohon buah-buahan Pohon buah-buahan/ha Jumlah pohon kelapa Pohon kelapa/ha Penghasilan/tahun (ribu rupiah) % penghasilan dari pekarangan
Sumber: Harjadi (1989)

EMPAT BELAS JENIS SAYURAN YANG DAPAT DITANAM UNTUK PEMANENAN BERBEDA TIAP HARINYA SELANG DUA MINGGU

Lapisan I Lapisan II Lapisan III 734 9,4 128,0 4,7 64,0 75,3 22,0 2.057,0 25,9 126,0 14,2 69,0 110,1 26,0 3721 39,1 105,0 16,7 45,0 137,7 22,0

HARI KE 1 2 3 4 5 6 7

MINGGU I singkong kangkung bayam katuk cangkudu sawi talas

MINGGU II kacang panjang melinjo ubi jalar mangkokan kecipir daun kelor kedondongan

Sumber: Harjadi (1989)

PRIORITAS JENIS TANAMAN DALAM PEKARANGAN


SEBAGAI SUMBER Vitamin A Vitamin C Protein NAMA TANAMAN *) mangga, pepaya, adpokat, daun-daun hijau: cangkudu, pepaya, lamtoro, singkong, talas, katuk kelor, melinjo, sawi,turi, kangkung, bayam, ubi jalar, kecipir, kacang panjang, mangkokan Jambu biji, sirsak, srikaya, cabai besar, pepaya kacang panjang, buncis, kara, gude (hiris), kecipir, petai, lamtoro daun-daunan : bayam, singkong, kangkung, melinjo pisang, adpokat, kelapa, ubi jalar, ganyong, garut, singkong, jagung, ubi jalar Lemak kelapa, adpokat jahe, kencur, kunyit, kumis kucing, laja, sirih, temulawak, Bumbu jamu dan lain-lain cengkeh, adpokat, durian, petai, kelapa, pepaya, pisang, Uang tunai tanaman hias, jambu bol, kelengkeng Kalori
*) yang dicetak miring adalah pohon-pohonan yang perlu diusahakan bibitnya Sumber: Harjadi (1989)

BUDIDAYA TANAMAN & ETIKA LINGKUNGAN


Budidaya dan produksi tanaman dapat dilakukan dengan media tanah (soil base culture) atau media buatan (soilless culture). Budidaya dengan bahan organik. Rekayasa pada pekarangan sempit (vertical garden/vertikultur, tabulampot)

KEAMANAN PRODUK PANGAN DARI PEKARANGAN

BUDIDAYA TANAMAN ORGANIK

VERTICULTURE/VERTICAL GARDEN

Sesedikit mungkin menggunakan bahan anorganik. Bahan-bahan sisa kegiatan pertanian berupa sekam, arang sekam, sabut kelapa, kulit kacang tanah, serbuk gergaji, sampah daun bambu, bahkan sampah rumah tangga dan lumpur endapan kolam ikan.

HSArifin 2012

HSArifin 2012 HSArifin 2012

HSArifin 2012

Memanfaatkan maksimal ruang dimensi tinggi (vertikal) indeks panen/luas lahan tinggi Bertanam dalam pot-pot gantung yang mengisi penuh ruang, yang tahan teduh di bawah dan yang lebih suka panas diletakkan di atas.

HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

TABULAMPOT

MODEL PEKARANGAN

Menanam tanaman buah/sayur di dalam pot./polibag Media tanam harus mampu menopang tanaman, dapat menyediakan hara, air dan aerasi yang baik.

HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

HSArifin 2012

DESAINER: Roni Wijaya (2010)

Sumber: Arifin & Dahlan, 2011

Sumber: Arifin & Dahlan, 2011

Sumber: Arifin & Dahlan, 2011

RENCANA PENANAMAN
Segmen Penanaman

Sumber: Arifin, Wijaya, Isrok & Hasibuan, 2011

KONSEP PENANAMAN

Sumber: Arifin, Wijaya, Isrok & Hasibuan, 2011

rencana penanaman dibagi menjadi lima segmen/bagian sesuai dengan fungsi dan peruntukan ruang. Pemilihan jenis tanaman disesuaikan dengan fungsi ruang. Masing-masing segmen memiliki peruntukan dan pemilihan jenis tanaman yang berbeda

Sumber: Arifin, Wijaya, Isrok & Hasibuan, 2011

TELAGA DESA DI KIIC

Agroenviro Education Park


- Program CSR KIIC

- Dibangun 2007 - Luas 3 ha Area Pinggir Danau : Farmer Vegetable Luas 5800 m

Sumber Paruna & Arifin (2012)

KANDANG KAMBING DAN KOLAM IKAN PRODUKSI

Area Pinggir DanauTelaga Desa


Sumber Paruna & Arifin (2012)

PEKARANGAN SEMPIT

Danau Lahan Kosong 3

Bedengan Sayur Bedengan Sayur Lahan Kosong 1 Lahan Kosong 4

Lahan Kosong 2 Hutan Akasia Sawah

Indikator Pek. Kecil

H Bb O 2 2

I Bh P 3 1 1

L Sumber Paruna & Arifin (2012)

3 Bed

PEKARANGAN SEDANG

PEKARANGAN BESAR

Indikator Pek. Sedang

H Bb O 5 2

I 1

Bh 3

P 2

L 1 Sumber Paruna & Arifin (2012)

Indikator Pek. Besar

H Bb O 10 5 2

S 1 + Bed

I 5

Bh 2

P 1

L 2 Sumber Paruna & Arifin (2012)

6 2 + Bed

PEKARANGAN SANGAT BESAR

Pekarangan Belakang

Tanaman Buah, Sayur, Obat, Bumbu, Industri, Tanaman Lain Tanaman Obat, Sayur, Bumbu, Obat, Buah, Pati, Hias, Tempat Jemuran Tanaman Hias, Tempat Jemur Hasil Pertanian, Bersosialisasi, Bermain Anak

Pekarangan Samping

Pekarangan Depan

Indikator Pek. Sangat Besar

H Bb O 17 8 4

S 4 + Bed

I 4

Bh 7

P 3

L 3 Sumber Paruna & Arifin, 2012 Sumber Paruna & Arifin (2012)

PEKARANGAN ECO-CITY
towards to
CO2, food security, biodiversity, landscape beauty

Sumber Peta Dasar: Google Earth, 2010

TAPAK MODEL PEKARANGAN


PKc: pekarangan PSe: pekarangan PBs: pekarangan PSb: pekarangan

PEKARANGAN EKOLOGIS
ecology-economy-culture ( - ) Pilar eco-city ( - ) Kriteria kawasan eco-city ( + ) Pekarangan ekologis

ECO-CITY
efisiensi, konservasi, restorasi kualitas lingkungan
Sumber: Sentul City, 2010

kecil sedang besar sangat besar

TUJUAN
Membuat model pekarangan ekologis di kawasan Eco-City Sentul

INDIKATOR EKOLOGIS:
Ragam Ukuran Pekarangan, Ukuran Minimum Kritis Pekarangan, Zonasi Pekarangan, Stratifikasi Tanaman, dan Keragaman Fungsi Jenis Tanaman

Sumber Hartono & Arifin (2012)

Sumber Hartono & Arifin (2012)

HASIL INVENTARISASI
Sampling pekarangan berdasarkan ukuran:
PBe

EKSISTING HARDSCAPE PADA PEKARANGAN

PSb

PSb

kecil120m2)

Paving-block

Bangunan serbaguna PBe PSe

120m2 <sedang 400m2

Kandang hewan

PSb

Pengukuran+Sketsa tapak pekarangan saat survey lapang Kolam renang Bangku taman Gazebo

400m2<besar1000m2)

sangat besar> 1000m2) Sumber Hartono & Arifin (2012)


Ecologically Pekarangan Design in Eco-City

Ecologically Pekarangan Design in Eco-City

Sumber Hartono & Arifin (2012)

MODEL PEKARANGAN EKOLOGIS KECIL-ILUSTRASI

Tabel Tanaman (Strata dan fungsi)


Tabel. Kelengkapan strata dan fungsi tanaman Pekarangan Kecil
Jenis Lengkuas Alpina galanga Jeruk nipis Citrus aurantifolia Kelapa Cocus nucifera Lantana Lantana camara Mangga Mangifera indica Singkong Manihot esculanta Kemangi Ocimum canum Kumis kucing Orthosipon aristatus Strata III II V I IV I I I Fungsi utama obat buah industri hias buah pati sayur obat Fungsi lainnya hias obat buah hias hias hias

0 1 2m

Ecological Pekarangan Model at Eco-City Sentul

Sumber Hartono & Arifin (2012)

Sumber Hartono & Arifin (2012)

MODEL PEKARANGAN EKOLOGIS SEDANG-ILUSTRASI

Tabel Tanaman (Strata dan fungsi)


Tabel. Kelengkapan strata dan fungsi tanaman Pekarangan Sedang
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jenis Kenanga Cananga odorata Cabai Capsicum annuum Sereh Cymbopogon nardus Ubi jalar Ipomoea batatas Kangkung darat Ipomoea reptans Kencur Kaempferia galanga Singkong Manihot esculanta Pare Momordica charantia Mengkudu Morinda citrifolia Pisang Musa paradisiaca Rambutan Nephelium lappaceum Suji Pleomele angustifolia Katuk Sauropus androgynus Strata IV II I I I I II III III IV V III Fungsi utama hias bumbu bumbu pati sayur bumbu pati sayur obat buah buah industri Fungsi lainnya hias hias hias hias hias hias

0 1.5 3 m

Ecological Pekarangan Model at Eco-City Sentul

Sumber Hartono & Arifin (2012)

13

II

sayur

obat

Sumber Hartono & Arifin (2012)

MODEL PEKARANGAN EKOLOGIS BESAR - ILUSTRASI

Tabel Tanaman (Strata dan fungsi)


Tabel. Kelengkapan strata dan fungsi tanaman Pekarangan Besar
No. 1 2 3 4 5 6 Jenis Sawo Achras zapota Sri rejeki Aglaonema sp. Daun bawang Allium fistulosum Lengkuas Alpina galanga Nanas Ananas comosus Jeruk nipis Citrus aurantifolia Jeruk purut Citrus hystrix Cocus nucifera Kelapa Strat a V I I III I II III Fungsi utama obat hias bumbu bumbu buah buah bumbu industr i Fungsi lainnya hias hias obat No. 9 10 11 12 13 14 15 16 Jenis Ubi jalar Ipomoea batatas Lantana Lantana camara Mangga Mangifera indica Singkong Manihot esculanta Pisang Musa paradisiaca Kemangi Ocimum canum Kumis kucing I obat sayur hias Orthosipon aristatus III Labu siam Sechium edule I sayur hias IV buah II pati hias IV buah I hias Strata I Fungsi utama pati Fungsi lainnya hias

0 23m

buah

Ecological Pekarangan Model at Eco-City Sentul

Sumber Hartono & Arifin (2012)

Sumber Hartono & Arifin (2012)

MODEL PEKARANGAN EKOLOGIS SANGAT BESAR


keterangan: 1. Alamanda, 2. Kapulaga, 3. Belimbing wuluh, 4. Kesumba, 5. Bambu, 6. Kenanga, 7. Pepaya, 8. Jeruk purut, 9. Sereh, 10. Kelapa, 11. Jambu air, 12. Beringin karet, 13. Biola cantik, 14. Melinjo, 15. Ubi jalar, 16. Singkong, 17. Pare, 18. Mengkudu, 19. Pisang, 20. Mahkota dewa, 21. Jambu biji, 22. Ki hujan, 23. Katuk, 24. Labu siam, 25. Mahoni

ILUSTRASI PEKARANGAN EKOLOGIS SANGAT BESAR

Ecological Pekarangan Model at Eco-City Sentul

Sumber Hartono & Arifin (2012)

Sumber Hartono & Arifin (2012)

Tabel Tanaman (Strata dan fungsi)


Tabel. Kelengkapan strata dan fungsi tanaman Pekarangan Sangat Besar
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jenis Alamanda Allamanda cathartica Kapulaga Amomum compactum Belimbing wuluh Averrhoa bilimbi Kesumba Bixa arborea Bambu Bambusa sp. Kenanga Cananga odorata Pepaya Carica papaya Jeruk purut Citrus hystrix Sereh Cymbopogon nardus Kelapa Cocus nucifera Jambu air Eugenia aquea Burm. Beringin karet Ficus elastica Biola cantik Ficus lyrata Strata II IV V III IV IV IV IV I V IV V V Fungsi utama hias bumbu buah hias industri hias buah bumbu bumbu industri buah hias hias Fungsi lainnya bumbu sayur sayur No. Jenis Strata

ALTERNATIF PEMANFAATAN PEKARANGAN

14 15 16 17 18 19 20

buah

21
hias buah -

22 23 24 25

Melinjo Gnetum gnemon Ubi jalar Ipomoea batatas Singkong Manihot esculanta Pare Momordica charantia Mengkudu Morinda citrifolia Pisang Musa paradisiaca Mahkota dewa Phaleria macrocarpa Jambu biji Psidium guajava Ki hujan Samanea saman Katuk Sauropus androgynus Labu siam Sechium edule Mahoni Swietenia macrophylla

V I II III III IV III IV V II III V

Fungsi utama sayur

Fungsi lainnya -

pati pati sayur obat buah obat buah hias sayur sayur industri

hias obat -

Ecologically Pekarangan Design in Eco-City ILUSTRASI VERTIKULTUR-KANDANG

Sumber Hartono & Arifin (2012)

ALTERNATIF PEMANFAATAN PEKARANGAN

ALTERNATIF PEMANFAATAN PEKARANGAN

Ecologically Pekarangan Design in Eco-City ILUSTRASI TADAH HUJAN

Ecologically Pekarangan Design in Eco-City

Sumber Hartono & Arifin (2012)

ILUSTRASI GAZEBO

Sumber Hartono & Arifin (2012)

ALTERNATIF PEMANFAATAN PEKARANGAN

POKOK BAHASAN III: PENGELOLAAN PEKARANGAN UNTUK KEBERLANJUTAN PROSES PRODUKSI

Ecologically Pekarangan Design in Eco-City

ILUSTRASI ECO-CARPORT

Sumber Hartono & Arifin (2012)

Pemilihan jenis komoditas yang sesuai dengan keterbatasan ketersediaan air: Tegakan pohon produktif, ternak, tanaman pangan dalam polibag. LOCAL WISDOM: Ngaruh, Ngarat, Ngaji Doc. HS Arifin Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin Doc. HS Arifin Doc. HS Arifin Doc. HS Arifin Doc. HS Arifin

KEBUN BIBIT

Keberlanjutan pekarangan salah satunya dipengaruhi oleh ketersediaan bibit dan benih secara berkelanjutan. Keberadaan kebun bibit desa merupakan persyaratan dalam pengembangan dan optimalisasi pekarangan.

Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin

Sumber Foto: University Farm IPB)

Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin

FUNGSI KEBUN BIBIT


Tempat perbanyakan tanaman secara vegetative dan generative Memasok kebutuhan bibit bagi keluarga pemilik pekarangan Member jaminan ketersediaan sejumlah bibit setiap waktu Memberi jaminan kualitas bibit yang baik, bebas hama dan penyakit

Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin

Sumber Foto: Arifin 2005)

Hadi Susilo Arifin

Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin 74

LOKASI DAN BENTUK PEMBIBITAN

Kebun bibit desa sebaiknyya terletak di lahan milik desa, atau kelompok tani Luas lahannya cukup dan memiliki sumber air sepanjang waktu Kebun bibit bisa di lahan terbuka dalam bedengan atau pun bibit dalam pot, poli bag khususnya untuk bibit tanaman buah Kebun bibit bisa tertutup, dengan bangunan rumah plastic, rumah jarring atau rumah bilah bamboo terutama diperuntukan bagi jenis bibit tanaman yang rentan terhadap gangguan lingkungan (angin, hujan, panas) juga gangguan hama dan penyakit.

Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin

PERSYARATAN PEMBIBITAN

TUJUAN PENYULUHAN PEKARANGAN

Lahannya subur, jika tidak subur maka menggunakan tanah tambahan/pembibitan dilakukan dalam wadah. Drainase tanah baik, tidak menggenang Tersedia atau dekat dengan sumber air, baik air tanah (sumur)/air permukaan (sungai kecil, kolam, situ, dll). Lokasi terbuka, matahari leluasa menyinari. Pembibitan kadang-kadang memerlukan naungan. Tersedia media: tanah, pasir, peatmoss, sekam dan sekam bakar, kompos, pupuk kandang. Tersedia peralatan: cangkul, garpu, kored, sekop, pot berbagai ukuran, polibag berbagai ukuran, gunting pangkas, gunting stek, pisau okulasi, bak plastik untuk perkecambahan, selang air, embrat, ember dll.

Menghasilkan SDM pelaku pembangunan pertanian yang kompeten sehingga mampu mengembangkan usaha pertanian yang tangguh, bertani lebih baik (better farming), Berusaha tani lebih menguntungkan (better bussines), hidup lebih sejahtera (better living) dan lingkungan lebih sehat.

Doc. HS Arifin ; P. Arafat

TUJUAN PENDAMPINGAN BAGI PEMILIK PEKARANGAN

PROGRAM KERJA PROPINSI PAPUA BARAT UNTUK PENURUNAN EMISI GRK Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Desa, dll

Membantu masyaralkat menganalisis situasiyang sedang mereka hadapi/melakukan perkiraan ke depan Membantu masyarakat menemukan masalah Membantu masyarakat memperoleh pengetahuan/informasi guna memecahkan masalah Membantu masyarakat mengambil keputusan Membantu masyarakat menghitung besarnya risiko atas keputusan yang diambilnya.

HS Arifin 2012

HS Arifin 2012

ROMI kebun campuran in AMBAN, Manokwari (HS Arifin, 2012)

HS Arifin 2012

HS Arifin 2012

Forest

Bapak Alex Bebaris Pekarangan in Sairo Village, Manokwari (HS Arifin, 2012

HS Arifin 2012

HS Arifin 2012

Landscape/Ecosystem/Environmental Services in Manokwari (HS Arifin, 2012

HS Arifin 2012

HS Arifin 2012

Forest

HS Arifin 2012

SIMPULAN

Optimalisasi pekarangan dilakukan dengan memanfaatkan ukuran pekarangan, ragam jenis tanaman, kombinasi tanaman semusim dan tahunan, ternak dan ikan. Untuk meningkatkan PPH, pekarangan berpotensi untuk pengembangan produksi buah dan sayur, biji-bijian dan pangan hewani. Pada tingkat kawasan diperlukan adanya , koperasi dan pendampingan untuk Keberlanjutan produksi pekarangan.

PEMBERITAHUAN: Dimohon mencantumkan alamat LINK Blog ini jika ingin memanfaatkan info yang ada dalamnya.

Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin

Doc. HS Arifin

TERIMAKASIH
Ponsel: 081111-7720; 08131730-4859 E-mail/FB/Skype: dedhsa@yahoo.com Web-Blog: http://www.hsarifin.staff.ipb.ac.id

You might also like