You are on page 1of 10

DASAR - DASAR MOTOR INDUKSI 3 PHASA | PRINSIP KERJA MOTOR 3 FASA

Teori Dasar Motor Induksi Tiga Fasa. Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. Motor induksi merupakan motor yang paling banyak kita jumpai dalam industri. Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar dan terletak pada bagian luar. Dibuat dari besi bundar berlaminasi dan mempunyai alur alur sebagai tempat meletakkan kumparan. Rotor sangkar adalah bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya bagian dalam. Terbuat dari besi laminasi yang mempunayi slot dengan batang alumunium / tembaga yang dihubungkan singkat pada ujungnya. Rotor kumparan ( wound rotor ), Kumparan dihubungkan bintang dibagian dalam dan ujung yang lain dihubungkan dengan slipring ke tahanan luar. Kumparan dapat dikembangkan menjadi pengaturan kecepatan putaran motor. Pada kerja normal slipring hubung singkat secara otomatis, sehingga rotor bekerja seperti rotor sangkar. Keuntungan motor tiga phasa : Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar. Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi. Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil. Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan.

Kerugian Penggunaan Motor Induksi Kecepatan tidak mudah dikontrol Power faktor rendah pada beban ringan Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal

Prinsip kerja Motor 3 Phasa 1. Bila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada kumparan stator, maka pada kumparan stator akan timbul medan putar dengan kecepatan, ns = 120f/P , ns = kecepatan sinkron, f = frekuensi sumber, p = jumlah kutup

2. Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi rotor, akibatnya pada
kumparan rotor akan timbul tegangan induksi ( ggl ) sebesa E2s = 44,4fn . Keterangan : E = tegangan induksi ggl, f = frekkuensi, N = banyak lilitan, Q = fluks 3. Karena kumparan rotor merupakan kumparan rangkaian tertutup, maka tegangan induksi akan menghasilkan arus ( I ). 4. Adanya arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya ( F ) pada rotor. 5. Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya F pada rotor cukup besar untuk memikul torsi beban, maka rotor akan berputar searah dengan arah medan putar stator. 6. Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada, maka diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan putar rotor (nr). 7. Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan slip ( S ) yang dinyatakan dengan Persamaan S = ns-nr/ns (100%) 8. Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada rotor, dengan demikian tidak ada torsi yang dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabila ns > nr. 9. Dilihat dari cara kerjanya motor tiga phasa disebut juga dengan motor tak serempak atau asinkron.

cara kerja motor 3 fasa


Motor 3 phasa akan bekerja/ berputar apabila sudah dihubungkan dalam hubungan tertentu. Mendapat tegangan (jala-jala/ power/ sumber) sesuai dengan kapasitas motornya. 1. Motor 3 fasa bekerja dengan 2 hubungan yaitu : a. Motor bekerja Bintang/ Star Berarti motor harus dihubungkan bintang baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol.

Gambar 1. Hubungan Bintang/ Star (Y) b. Motor bekerja segitiga /Delta () Berarti motor harus dihubungkan segitiga baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol. Kecuali mesin-mesin yang berkapasitas tinggi diatas 10 HP, maka motor tersebut wajib bekerja segitiga () dan harus melalui rangkaian kontrol star delta baik secara mekanik, manual, PLC.

Gambar 2. Hubungan Delta () Dimana bekerja awal (start) motor tersebut bekerja bintang hanya sementara, selang berapa waktu barulah motor bekerja segitiga dan motor boleh dibebani. Cara menghubungkan motor dalam hubungan bintang (Y) : 1. Cukup mengkopelkan/ menghubungkan salah satu dari ujung-ujung kumparan phasa menjadi satu. 2. Sedangkan yang tidak dihubungkan menjadi satu dihubungkan kesumber tegangan. Cara menghubungkan motor dalam hubungan segitiga () : 1. Ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa III 2. Ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa I 3. Ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa II. Mengapa motor harus dihubungkan dengan Star Delta??? 1. Beban dengan inersia yang tinggi/ besar akan menyebabkan waktu starting motor menjadi lama untuk mencapai kecepatan nominalnya. 2. Selama periode starting tersebut, maka pada stator dan rotor akan mengalir arus yang besar sehungga bisa terjadi pemanasan berlebih (overheating) pada motor 3. Lebih buruk lagi menyebabkan gangguan pada sistem jala-jala sumber listriknys sehingga akan menurunkan tegangannya. hal ini akan mengganggu beban listrik lainnya. 4. Untuk menghindari hal tersebut, suatu motor induksi seringkali di start dengan level tegangan yang lebih rendah dari tegangan nominalnya. 5. Pengurangan tegangan starting tersebut akan membatasi dayas yang diberikan ke motor, namun demikian disis lain pengurangan tegangan ini akan berdampak memperpanjang waktu/ periode starting (waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan nominalnya). 2. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor Induksi 3 Fasa Rangkaian sederhana dengan menggunakan kontaktor magnet yaitu mengontrol sebuah motor listrik. Pengontrolan oleh kontaktor magnet menggunakan 2 rangkaian yaitu rangkaian kontrol dan rangkaian utama. Peralatan kontrol yang digunakan dalam pengoperasianya yaitu, MCB 3 fasa, TOR (Thermal Overload Relay), sakelar tekan ON/ OFF dan kontaktor. Rangkaian kontrol merupakan rangkaian yang mengendalikan/ mengoperasikan rangkaian utama,

sedangkan rangkaian utama merupakan aliran hubungan ke beban (motor 3 fasa). Rangkaian utama menggunakan kontak utama (1-3-5 dan 2-4-6) dari kontaktor magnet untuk menghubungkan/ memutuskan jaringan dengan motor listrik. Karena arus yang mengalir pada rangkaian utama relaitf lebih besar daripada rangkaian kontrol, maka pada rangkaian utama dilengkapi dengan TOR (Thermal Overload Relay) atau pengaman beban lebih dari hubung singkat ataupun beban yang lebih. Pada rangkaian kontrol, arus yang mengalir relatif kecil. Rangkaian kontrol dilengkapi dengan sakelar tekan NO untuk tombol NP dan NC untuk tombol OFF. Karena menggunak open.an tombol (sakelar) tekan, maka pada tombol ON dibuat pengunci (sakelar bantu) dari kontak bantu kontaktor yang normally open. Gambar 3. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor Induksi 3 Fasa 2. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor Induksi 3 Fasa Hubungan Bintang Segitiga Rangkaian daya hubungan bintangsegitiga menggunakan tiga buah kontaktor Q1, Q2, dan Q3 Gambar 4. Fuse F1 berfungsi mengamankan jika terjadi hubungsingkat pada rangkaian motor. Saat motor terhubung bintang kontaktor Q1 dan Q2 posisi ON dan kontaktor Q3 OFF. Beberapa saat kemudian timer yang disetting waktu 60 detik energized, akan meng-OFF-kan Q1, sementara Q2 dan Q3 posisi ON, dan motor terhubung segitiga. Pengaman beban lebih F3 (thermal overload relay) dipasangkan seri dengan kontaktor, jika terjadi beban lebih disisi beban, relay bimetal akan bekerja dan rangkaian kontrol berikut kontaktor akan OFF. Tidak setiap motor induksi bias dihubungkan bintang-segitiga, yang harus diperhatikan adalah tegangan name plate motor harus mampu diberikan tegangan sebesar tegangan jala-jala (Gambar 4), khususnya pada saat motor terhubung segitiga. Jika ketentuan ini tidak dipenuhi, akibatnya belitan stator bisa terbakar karena tegangan tidak sesuai. Rangkaian kontrol bintang-segitiga (Gambar 4), dipasangkan fuse F2 untuk pengaman hubung singkat pada rangkaian kontrol. Hubungan Bintang Tombol S2 di-ON-kan terjadi loop tertutup pada rangkaian koil Q1 dan menjadi energized bersamaan dengan koil Q2. Kontaktor Q1 dan Q2 energized motor terhubung bintang. Koil timer K1 akan energized, selama setting waktu berjalan motor terhubung bintang. Hubungan Segitiga Saat Q1 dan Q2 masih posisi ON dan timer K1 masih energized, sampai setting waktu berjalan motor terhubung bintang. Ketika setting waktu timer habis, kontak Normally Close K1 dengan akan OFF menyebabkan koil kontaktor Q1 OFF, bersamaan dengan itu Q3 pada posisi ON. Posisi akhir kontaktor Q2 dan Q3 posisi ON dan motor dalam hubungan segitiga. Untuk mematikan rangkaian cukup dengan meng-OFF-kan tombol tekan S1 rangkaian kontrol akan terputus dan seluruh kontaktor dalam posisi OFF dan motor akan berhenti bekerja. Kelengkapan berupa lampu-lampu indikator dapat dipasangkan, baik indikator saat rangkaian kondisi ON, maupun saat saat rangkaian kondisi OFF, caranya dengan menambahkan kontak bantu normally open yang diparalel dengan koil kontaktor dan sebuah lampu indicator.

Jenis motor induksi


Ada dua jenis motor induksi yang berbeda pada rotornya, yaitu:
#

Rotor sangkar (squirrel cage rotor)

Konstruksinya rotornya sangat sederhana yaitu merupakan besi pejal dengan konduktor rotor sebagai rangka, sehingga biaya produksi yang rendah membuat motor jenis ini banyak digunakan

Rotor belitan (wound rotor) Rotornya memiliki belitan tiga fasa dengan jumlah kutub yang sama dengan stator. Belitan rotor ini juga diberikan tambahan Resistansi luar yang terhubung melalui slip-ring. Tahanan ini berfungsi untuk membatasi arus start dan juga untuk memberikan torsi maksimum saat start, dengan cara membuat nilai R2=X2.

Macam - Macam Motor Listrik

Motor listrik adalah sebuah alat yang emngubah energi listrik menjadi energi kinetik atau biasa juga disebut dengan energi gerak. Motor listrik ini banyak diaplikasikan pada kipas angin, kulkas, hair dryer, dll. Ada beberapa jenis motor listrik yang banyak digunakan oleh masyarakat. Macam macam motor listrik tersebut diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal. Diantaranya berdasarkan fase tegangan sumber tenaga, hubungan putaran dengan frekuensi, serta berdasarkan cara penerimaan tegangan.

MACAM - MACAM MOTOR LISTRIK

MOTOR LISTRIK AC

* BERDASARKAN PENERIMAAN TEGANGAN

- Motor listrik dengan penerimaan tegangan secara langsung Pada jenis motor listrik ini, tegangan listrik yang digunakan langsung disambungkan ke kumparan.

- Motor Induksi Pada motor listrik induksi ini, perolehan tegangan listrik untuk menggerakkan motor dengan cara induksi, sehingga motor menerima tegangan dari sumber tegangan secara tidak langsung

* BERDASARKAN FASE TEGANGAN

- Motor 1 fase Tegangan yang digunakan oleh motor 1 fase ini adalah tegangan 1 fase. Motor listrik 1 fase ini sendiri dibedakan lagi menjadi motor kapasitor, motor kutub bayangan, motor repulsi, dan motor seri

- Motor 3 fase Motor listrik jenis ini menggunakan tegangan 3 fase untuk memperoleh tenaga mekanik. Motor 3 fase ini bisa dibedakan lagi menjadi: motor lilit, motor rotor sangkar tupai, dan motor kolektor

MOTOR LISTRIK DC

* BERDASARKAN SUMBER ARUS PENGUAT MAGNET - Motor DC penguat terpisah Arus penguat magnetnya berasal dari sumber arus yang terletak di luar konstruksi motor

- Motor DC penguat sendiri Arus penguat magnetnya berasal dari sumber arus DC yang terletak di dalam motor itu sendiri

* BERDASARKAN HUBUNGAN LILITAN PENGUAT DAN LILITAN JANGKAR

- Motor DC shunt - Motor DC Seri - Motor DC KOmpon, yang bisa dibedakan lagi menjadi motor kompon panjang dan motor kompon pendek

Motor induksi terdiri atas dua bagian utama yaitu rotor dan stator. Ada dua jenis rotor yaitu rotor sangkar dan rotor belitan. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Stator merupakan bagian yang diam dari motor induksi tiga fasa, pada bagian stator terdapat beberapa slot yang merupakan tempat kawat (konduktor) dari tiga kumparan tiga fasa yang disebut kumparan stator, yang masing-masing kumparan mendapatkan suplai arus tiga fasa, maka pada kumparan tersebut segera timbul medan putar. Dengan adanya medan magnet putar pada kumparan stator akan mengakibatkan rotor berputar, hal ini terjadi karena adanya induksi magnet dengan kecepatan putar rotor sinkron dan kecepatan putar stator. Konstruksi stator terdiri dari : 1. Rumah stator yang terdiri dari besi tuang 2. Inti stator yang terbuat dari besi lunak atau baja silikon 3. Terdapat slot untuk menempatkan kawat belitan 4. Belian stator yang terbuat dari tembaga

Gambar Konstruksi stator

Gambar Bentuk belitan stator Ada dua macam jenis Rotor pada motor induksi yaitu rotor sangkar dan rotor belitan. Rotor sangkar (squirrel cage rotor); kawat rotor terdiri dari batang-batang tembaga yang berat, aluminium atau alloy yang dimasukkan ke dalam inti rotor. Masing-masing ujung kawat dihubungkan singkat dengan end-ring. Motor induksi dengan rotor belitan mempunyai rotor dengan belitan kumparan tiga fasa sama seperti kumparan stator. Kumparan stator dan rotor juga mempunyai jumlah kutub yang sama. Penambahan tahanan luar sampai harga tertentu, dapat membuat kopel mula mencapai harga kopel maksimmnya. Kopel mula yang besar memang diperlukan pada saat start. Motor induksi jenis ini memungkinkan penambahan (pengaturan) tahanan luar. Tahanan luar yang dapat diatur ini dihubungkan ke rotor melalui cincin. Selain untuk menghasilkan kopel mula yang besar, tahanan luar dapat diperlukan untuk membatasi arus mula yang besar pada saat start. Disamping itu dengan mengubah ubah tahanan luar, kecepatan motor dapat diatur.

Gambar Rotor belitan

Gambar Rotor sangkar bajing Pinsip kerja motor induksi tiga fasa Perputaran motor pada mesin arus bolak balik ditimbulkan oleh adanya medan putar (fluks yang berputar) yang dihasilkan dalam kumparan statornya. Medan putar ini terjadi apabila kumparan stator dihubungkan dalam fasa banyak umumnya fasa 3. hubungan dapat berupa hubungan bintang atau delta.

Ada beberapa prinsip kerja motor induksi: 1. Apabila sumber tegangan 3 fasa dipasang pada kumparan medan (stator), timbullah medan putar dengan kecepatan ................rpm dengan fs = frekuensi stator (Stator line frequency) atau frekuensi jala-jala dan p = jumlah kutub pada motor. 2. Medan stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. 3. Akibatnya pda kumparan jangkar (rotor) timbul tegangan induksi (ggl). 4. Karena kumparan jangkar merupakan kumparan tertutup, ggl (E) akan menghasilkan arus (I). 5. Adanya arus (I) didalam medan magnet menimbulkan gaya (F) pada rotor. 6. Bila kopel mula yng dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor besar akan memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator. 7. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa tegangan induksi timbul karena terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar tegangan terinduksi diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan stator dengan kecepatan berputar rotor (nr). 8. Perbedaan kecepatan antara dan disebut slip (S) dinyatakan dengan: 9. Bila = , tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada kumparan jangkar rotor, dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Kopel motor akan ditimbulkan apabila lebih kecil dari . 10. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau asinkron.

You might also like