You are on page 1of 2

Antikoagulan Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah denganjalanmenghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa fakto pembekuan

darah. Antikoagulan dapat dibagi menjadi 3 kelompok : 1. Heparin 2. Antikoagulan oral, terdiri dari derivat 4-hidroksikumarin misalnya : dikumoral, warfarin, dan derivat-derivat indah -,3- dion misalnya : anisindion; 3. Antikoagulan yang bekerja dengan mengikat ion kalsium, salah satu faktor pembekuan darah.

Herparin Heparin endogen merupakan suatu mukopoli sakarida yang mengandung sulfat.

Farmakodinamik Mekanisme kerja. Efek antikoagulan heparin timbul karena ikatannya dengan ATIII. AT-III berfungsi menghambat protease fakto pembekuan termasuk faktor Iia (trombin), Xa dan Ixa, dengan cara membentuk kompleks yang stabil dengan protease faktor pembekuan. Heparin yang terikat dengan AT-III mempercepat pembentukan kompleks tersebut sampai 1000 kali. Bila kompleks AT-III protease sudah terbentuk heparin dilepaskan untuk selanjutnya membentuk ikatan baru dengan antitrombin. Hanya sekitar 1/3 molekul heparin yang dapat terikat kuat dengan AT-III heparin berat molekul tinggi (5.000-30.000) memiliki afinitas kuat dengan antirombin dan menghambat dengan nyata pembekuan darah. Heparin berat molekul rendah efek antikoagulannya terutama melalui penghambatan faktor Xa oleh antitrombin, karena umumnya molekulnya tidak cukup panjang untuk mengkatalisis penghambatan trombin. Terhadap lemak darah, heparin bersifat lipotropik yaitu memperlancar transfer lemak darah ke dalam depot lemak. Aksi penjernih ini terjadi karena heparin membebaskan enzim-enzim yang menghidrolisis lemak, salah satu di antranya ialah lipase lipoprotein ke dalam sirkulasi serta menstabilkan aktivitasnya. Efek lipotropik ini dapat dihambat oleh protamin.

Efek lain. Heparin dilaporkan menekan kecepatan sekresi aldosteron, meningkatkan kadar tiroksin bebas dalam plasma, menghambat aktivator

fibrinolitik, menghambat penyembuhan luka, menekan imunitas selular, menekan reaksi hospes terhadap graft dan mempercepat penyembuhan luka bakar.

Farmakokinetik Heparin tidakdiabsorpsi secara oral, karena itu diberikan secara SK atau IV, pemberian secara SK biovailabilitasnya bervariasi, mula kerjanya lambat 1-2 jam tetapi masa kerjanya lebih lama. Heparin berat molekul rendah diabsorpsi lebih teratur. Suntikan IM dapat menyebabkan terjadinya hemtom yang besar pada tempat suntikan dan obsorpsinya tidak teratur serta tidak dapat diramalkan. Efek antikoagula segera timbul pada pemberian suntukan bolus IV dengan dosis terapi, dan terjadi kira-kira 20-30 menit setelah suntikan SK. Heparin cepat tergantung dari dosis yang digunakan, suntikan IV 100, 400 atau 800 unit/BB memperlihatkan masa paruh masing-masing 1, 2 dan 5 jam. Masa paruh mungkin memendek pada pasien emboli paru danmemanjang pada pasien sirosis hepatis atau penyakit gagal ginjal berat.

You might also like