You are on page 1of 8

ASUHAN KEBIDANAN TEORI Pada ibu P.....

inpartu kala IV Dengan Atonia uteri

Tempat Tanggal/waktu Pengkaji

: : :

I.

PENGKAJIAN A. Data Subjektif 1. Biodata Umur : mengetahui resiko kehamilan terlalu muda dengan usia <16 th

atau terlalu tua dengan usia >35 th) 2. Keluhan utama Ibu melahirkan anaknya dengan spontan, plasenta lahir lengkap, uterus lembek dengan ada perdarahan banyak yang keluar dari jalan lahir. 3. Riwayat kesehatan sekarang Ibu dengan penyakit DM Ibu dengan KU lemah, anemi Ibu dengan kelainan uterus: mioma uteri

4. Riwayat kesehatan dahulu Ibu memiliki riwayat anemia Riwayat memiliki penyakit DM Memiliki riwayat ada kelainan uterus: mioma uteri

5. Riwayat kesehatan keluarga Riwayat hamil kembar, polihidramnion, makrosomia Mempunyai riwayat penyakit DM

6. Riwayat pernikahan Usia awal menikah : Sebagai pendukung penentuan faktor resiko pada ibu, ibu yang menikah dan hamil pada usia muda <16 th dan diusia tua >35th meningkatkan resiko terjadinya atonia uteri.

Pernikahan ke/istri ke : Status pernikahan Lama pernikahan 7. Riwayat obstetri : :

Resiko terjadinya atonia uteri pada ibu dengan riwayat hamil terlalu sering/grandemulti >4 anak dengan jarak <2th, riwayat partus lama, ada trauma persalinan, Ibu memiliki riwayat hamil kembar, abortus berulang, hamil dengan polihidramnion /makrosomia serta ada riwayat atonia uteri pada persalinan sebelumnya

8. Riwayat kehamilan sekarang Ibu dengan hamil kembar, hamil dengan polihidramnion /makrosomia Hamil dengan hiperemisis KEK

9. Riwayat KB 10. Riwayat persalinan Jenis persalinan Penolong Waktu / tanggal JK Usia kehamilan Kala I : spontan : bidan : / WIB : : : Lama : Primigravida lebih dari 13 jam Multigravida lebih dari 7 jam Kala II : Lama : Primigravida lebih dari 1jam setelah dipimpin meneran Multigravida lebih dari jam setelah dipimpin meneran Kala III Kala IV : plasenta lahir lengkap jam.tanggal. : uterus tidak berkontraksi

11. Pola kehidupan sehari-hari Aktifitas berat

Nutrisi

: mengetahui status gizi ibu (kekurangan gizi waktu hamil

merupakan salah satu penyebab terjadinya atonia uteri KEK) Kebiasaan mengonsumsi obat-obatan terlarang, alcohol, jamu dan merokok.

12. Riwayat Psikososial Ibu merasa cemas, khawatir, dan takut terhadap masalah yang sedang terjadi pada ibu.

B. Data Objektif 1. Pemeriksaan umum Keadaan umum Kesadaran TTV Dijumpai pada kasus atonia uteri hingga terjadi shock hipovolemik TD N RR S : systole < 90 mmHg, diastole <60 mmHg hingga tidak terdeteksi : takikardi, lemah (>110x/menit) : nafas cepat >30x/menit : biasanya mengalami penurunan suhu <36 C : normal-lemah-shock : composmentis-koma

BB : dijumpai keadaan bervariasi dari normal sesuai umur kehamilan sampai menurun KEK Lila : dijumpai keadaan bervariasi dari normal sampai Kurang Energi kalori (KEK) < 23.5 cm

Pemeriksaan fisik a. Wajah b. Mata c. Dada d. Abdomen e. Genetalia : normalanemis/shock hipovolemik : konjungtiva merahmuda anemis/ pucat : nafas normal cepat > 30x/menittanda shock : uterus lembek, kontraksi (-), kandung kemih kosong : terlihat perdarahan pervaginan merah segar >500cc dan

terus menerus keluar dan tidak ada robekan/ luka pada jalan lahir. f. Ekstremitas : teraba dingin pada ujung-ujung ekstrimitas atas an bawah Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Hb > 10 gr/dl Pemeriksaan Gol. Darah dan Rhesus 2-4 unit darah harus dipersipkan untuk kemungkinan transfuse darah dan luasnya perdarahan menentukan perlunya penggantian darah

Darah : Hb menurun, periksa golongan darah, lakukan cross-match test. Karena pada solusio plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah hipofibrinogenemia, maka diperiksakan pula COT (Clot Observation test) tiap l jam, tes kualitatif fibrinogen (fiberindex), dan tes kuantitatif fibrinogen (kadar normalnya 150 mg%)

Factor koagulasi untuk mengetahui berapa lama proses pembekuan darah ibu

II.

INTERPRETASI DATA DASAR Dx Ds Do : ibu P.... inpartu kala IV dengan atonia uteri : Ibu mengatakan hamil anak ke dengan usia kehamilan 9 bulan Ibu telah melahirkan anaknya dan ari-ari dan merasa lemas dan keluar darah banyak dari kemaluan Perut ibu terasa dari keras manjadi lembek : Keadaan umum: lemah, pucat TTV Dijumpai pada kasus atonia uteri hingga terjadi shock hipovolemik TD N RR S : systole < 90 mmHg, diastole <60 mmHg hingga tidak terdeteksi : brakikardi, lemah (110x/menit) : nafas cepat >30x/menit : biasanya mengalami penurunan suhu <36 C

Pemeriksaan fisik Wajah Mata Dada : normalanemis/shock hipovolemik : konjungtiva merahmuda anemis/ pucat : nafas normal cepat > 30x/menittanda shock

Abdomen Genetalia

: uterus lembek, kontraksi (-), kandung kemih kosong : terlihat perdarahan pervaginan merah segar >500cc dan

terus menerus keluar dan tidak ada robekan/ luka pada jalan lahir. Ekstremitas bawah Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan Hb >10gr/dl Pemeriksaan Gol. Darah dan Rhesus 2-4 unit darah harus dipersipkan untuk kemungkinan transfuse darah dan luasnya perdarahan menentukan perlunya penggantian darah Darah : Hb menurun, periksa golongan darah, lakukan crossmatch test. Karena pada solusio plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah hipofibrinogenemia, maka diperiksakan pula COT (Clot Observation test) tiap l jam, tes kualitatif fibrinogen (fiberindex), dan tes kuantitatif fibrinogen (kadar normalnya 150 mg%). Factor koagulasi untuk mengetahui berapa lama proses pembekuan darah ibu : teraba dingin pada ujung-ujung ekstrimitas atas an

III.

IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL Ibu potensial terjadi : Anemia Shock

IV.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Pasang infuse RL Berikan O2 sesuai kebutuhan dengan keluarga pendonor Lakukan KBI-KBE

Injeksi methergin o,2 mg IM Oksitosin drip KAA-Kondom cateter Sediakan pendonor dan berkolaborasi Kolaborasi dengan spesialis kandungan Persiapan rujukann dan lakukan rujukan ke RS

V.

INTERVENSI 1. Jelaskan pada ibu kondisinya saat ini. R/ ibu lebih mengerti tentang keadaannya saat ini dan lebih kooperatif. 2. Pasang infus dan berikan cairan RL R/ memperbaiki kondisi umum menjadi lebih baik dan rehidrasi 3. Lakukan pemeriksaan Hb R/ deteksi dini penurunan Hb dalam darah 4. Berkikan drip oksitosin 20 UI dalam 500 cc RL R/ agar uterus berkontraksi dengan baik dan perdarahan berkurang 5. Berikan ergometrin 0.2 mg secara IM R/ mencegah terjadinya perdarahan 6. Lakukan kompresi bimanual dan lakukan condom cateter R/ mencegah terjadinya perdarahan bertambah banyak 7. Siapkan rujukan R/ untuk mendapatkan pertolongan segera dengan fasilitas yang lebih lengkap

VI.

IMPLEMENTASI Melaksanakan kegiatan sesuai dengan intervensi dan sesuai kebutuhan ibu

VII.

EVALUASI Di BPS Tanggal: jam:

S: ibu mengatakan lemas dan mengeluarkan darh dari kelamin banyak berwarna merah segar. O: k/u: lemah TTV Dijumpai pada kasus atonia uteri hingga terjadi shock hipovolemik TD N RR S : systole < 90 mmHg, diastole <60 mmHg hingga tidak terdeteksi : takikardi, lemah (110x/menit) : nafas cepat >30x/menit : biasanya mengalami penurunan suhu <36 C

Terlihat darah merah segar dari vaginam >500 cc Hb: < 10gr% A: ibu P.... inpartu kala IV dengan atonia uteri P: Lanjutkan KBI-KBE Injeksi methergin IM Drip oksitosin Lakukan rujukan pada pasien

Di VK rumah sakit Tanggal: jam:

S: ibu mengatakan semakin lemah, keringat dingin keluar, dan darah terus keluar dari alat kelaminnya, merasa haus dan ingin minum. O: pemeriksaan umum k/u: lemah TTV

Dijumpai pada kasus atonia uteri hingga terjadi shock hipovolemik TD N RR S : systole < 90 mmHg : lemah dan sulit teraba : nafas cepat >30x/menit : biasanya mengalami penurunan suhu <36 C

Terlihat darah merah segar dari vaginam >500 cc Hb: < 10gr% A: ibu P.... inpartu kala IV dengan atonia uteri P: Berikan antibiotic Berikan transfuse darah Persiapkan untuk melakukan histerektomi

You might also like