You are on page 1of 12

KEKUATAN PASIR CETAK

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG Dalam proses pengcoran logam pasir cetak, sangat perlu untuk mengetahui sifat-sifat fisis dan mekanis yang dimiliki oleh pasir cetak. Sifat fisis dan mekanis ini sangat mempengaruhi hasil coran. Baik atau tidaknya hasil coran sangat mempengaruhi sifat material cetakan. Pasir cetak yang baik memiliki permeabilitas yang baik dan juga kekuatan yang baik. Kekuatan pasir cetak sangat penting agar cetakan tidak rusak dan hasil coran yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang baik. Seiring terjadinya retakan atau patahan pada pasir cetak karena tidak memiliki kekuatan yang cukup. Itulah mengapa kekuatan pasir cetak tida boleh disepelekan dalam pembuatan cetakan dari pasir cetak.

Laboratorium Pengecoran Logam

Arby manan D21109258

KEKUATAN PASIR CETAK


BAB II TEORI DASAR

1. DEFINISI PASIR CETAK Pasir cetak adalah suatu pasir yang memiliki kemampuan bentuk untuk digunakan sebagai bahan pembuat cetakan dalam pengecoran logam sehingga memudahkan dalam pembuatan cetakan yang sesuai dengan bentuk yang kita inginkan dan memiliki permeabilitas dan temperature yang cocok.

2. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKUATAN PASIR CETAK Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan pasir cetak. a. Kadar Air Fungsi air adalah untuk mencairkan lempung sebagai pelarut butiranm pasir dengan meningkatnmya ikatan antar butir pasir maka kekuatanm pasir akan meningkat. Bila kadar air bertambah maka kekuatan pasir akan meningkat. Bila kadar air bertambah maka kekuatan akan terus meningkat sampai titik maksimum kemudian turun bila kadar air terus ditambahkan. b. Kadar Lempung Lempung sebagai zat pelekat butiran pasir jika temperaturnya tepat dan didukung oleh kandungan air yang tepat akan merekatkan butiran pasir yang satu dengan yang lain. Dan dengan adanya daya ikat dari lempunmg tadi maka butir pasir akan

Laboratorium Pengecoran Logam

Arby manan D21109258

KEKUATAN PASIR CETAK


saling berkatan sehingga kekuatan pasir meningkat. Sebaliknya jika lempung tidak dapat berfungsi dengan baik maka ikatan antar butir pasir melemah akibatnya kekuatannya menurun. c. Distribusi Pasir Cetak Pasir yang heterogen kekuatannya lebih baik daripada yang homogen. Bila butir pasir heterogen celah-celah diantara butir pasir diisi oleh butir pasir yang lain yang ukurannya lebih kecil atau lebih besar. Sehingga jarak antara butir pasir semakin rapat maka kekuatannya meningkat. d. Bentuk dan ukuran Butir Pasir Cetak Bentuk dan ukuran Butir Pasir Cetak adalah bulat, bersudut sebagian, dan kristal. Jenis butir pasir bulat baik sebagai pasir cetak karena memerlukan jumlah pengikat yang lebih sedikit untuk mendapatkan keuletan tertentu sedangkan pasir berbutir kristal kurang baik untuk pasir cetak sebab akan pecah menjadi butir yang kecil pada saat pencampuran selain itu juga membutuhkan pengikat dalam jumlah besar. Dimensi ukuran butir pasir yang kecil dengan demikian akan menghasilkan kekuatan yang lebih baik dari pada butir yang berukuran besar.

Laboratorium Pengecoran Logam

Arby manan D21109258

KEKUATAN PASIR CETAK


3. SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS Sifat fisis adalah sifat yang dapat dilihat dari suatu material seperti warna, ukuran dan bentuk. Sifat mekanis adalah sifat yang terkandungg dari material tersebut seperti kekuatan, ketangguhan, dan kekerasan.

Tabel perbandingan sifat fisis dan sifat mekanis


SIFAT FISIS Dapat di ketahui tanpa ada pengaruh SIFAT MEKANIS Dapat kita ketahui apabila ada pengaruh

dari luar. Sifat yang dimiliki oleh material itu

dari luar. Sifat yang terdapat pada material karena

secara langsung yang berkaitan dengan

terdapat pengaruh dari luar. Contoh sifat mekanis adalah kekuatan

struktur. Contoh sifat fisis adalah massa jenis,

tarik, tekan, geser dan kekerasan.

ketahanan korosi, pemuaian panas.

Laboratorium Pengecoran Logam

Arby manan D21109258

KEKUATAN PASIR CETAK


4. KEKUATAN TEKAN, KEKUATAN GESER, KEKUATAN RETAK a. Kekuatan tekan Uji kekuatan tekan dilakukan untuk mengetahui kemampuan pasir cetak untuk menahan tekanan yang dihasilkan logam cair yang terjadi pada cetakan dan inti. b. Kekuatan geser Uji kekuatan geser dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan pasir cetak untuk menahan kekuatan geser yang ditimbulkan logam cair. c. Kekuatan retak Pengujian kekuatan retak dilakukan untuk mrngetahui seberapa besar kemampuan pasir cetak untuk menahan retakan sebelum mengalami perpatahan yang mungkin saja di hadapi pada saat penuangan logam.

5. SYARAT PASIR CETAK Pasir cetak memerlukan sifat-sifat yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Mempunyai sifat mampu bentuk sehingga mudah dalam pembuatan cetakan dengan kekuatan yang cocok. cetakan yang dihasilkan harus kuat sehingga tidak rusak karena dipindah-pindah dan dapat menahan logam cair waktu dituang kedalam, karena itu kekuatannya pada temperature kamar dan kekuatan panasnya sangat diperlukan. 2. Permeabilitas yang cocok. Dikuatirkan bahwa hasil coran mempunyai cacat seperti rongga penyusutan gelembung gas atau kekerasan permukaan kecuali jika udara atau

Laboratorium Pengecoran Logam

Arby manan D21109258

KEKUATAN PASIR CETAK


gas terjadi dalam cetakan waktu penuangan disalurkan melalui rongga-rongga diantara butir-butir pasir keluar dari cetakan dengan kecepatan yang cocok. 3. Distribusi besar butir yang cocok, permukaan coran diperhalus kalau coran dibuat didalam cetakan yang berbutir halus. Tetapi kalau butir pasir terlalu halus gas dicegah keluar dan menyebabkan cacat, yaitu gelembung udara. Distribusi besar butir harus cocok mengingat dua syarat yang tersebut diatas. 4. Tahan terhadap temperature logam yang dituang. Besar butir dan pengikat harus mempunyai derajat tahan api tertentu terhadap temperature tinggi, kalau logam cair dengan temperature tinggi ini di tuang ke dalam cetakan. 5. Komposisi yang cocok, butir pasir bersentuhan dengan logam yang dituang mengalami peristiwa kimia dan fisika logam cair mempunyai temperature yang tinggi. Bahan-bahan yang tercampur yang mungkin menghasilkan gas atau lanit dalam logam tidak dikehendaki karena akan menyebabkan cacat pada benda kerja. 6. Mampu dipakai berulang kali, pasir harus dapat dipakai berulang-ulang supaya ekonomis. 7. Pasir harus murah.

Laboratorium Pengecoran Logam

Arby manan D21109258

KEKUATAN PASIR CETAK


6. KURVA TEGANGAN REGANGAN

U E P

Y B

Gambar kurva tegangan regangan Keterangan :

Titik

Proporsional,

yaitu

daerah

berlakunya

hukum

Hooke

dimana

teganganberbanding lurus dengan regangan. E : Titik Elastis, yaitu kondisi bahan sedemikian rupa sehingga apabila bebandihilangkan maka panjang specimen kembali kekeadaan semula. Y : Titik Yield, yaitu titik dimana mulai terjadi deformasi plastis, perpanjangandan pengecilan luas penampang. U : Titik Ultimate, merupakan tegangan maksimum yang dapat diterima material dan sering juga disebut tegangan tarik maksimum. Titik ini merupakan awal terjadinya necking.

Laboratorium Pengecoran Logam

Arby manan D21109258

KEKUATAN PASIR CETAK


B : Titik Break, titik dimana jika material masih dibebani sampai batas inimaka akan terjadi perpatahan. 7. DIAGRAM Fe Fe 3C

Diagram fasa Fe-Fe3C menampilkan hubungan antara temperatur dan kandungan karbon (%C) selama pemanasan lambat. Dari diagram fasa tersebut dapat diperoleh informasi-informasi penting yaitu antara lain(Harris and Marsall, 1980):

Laboratorium Pengecoran Logam

Arby manan D21109258

KEKUATAN PASIR CETAK


1. Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperatur yang berbeda dengan pendinginan lambat. 2. Temperatur pembekuan dan daerah-daerah pembekuan paduan Fe-C bila dilakukan pendinginan lambat. 3. Temperatur cair dari masing-masing paduan. 4. Batas kelarutan atau batas kesetimbangan dari unsur karbon pada fasa tertentu. 5. Reaksi-reaksi metalurgis yang terjadi, yaitu reaksi eutektik, peritektik dan eutektoid. Fasa yang terbentuk : Ferit ( Besi ) Merupakan larutan padat karbon dalam besi maksimum 0,025 % pada temperature C. Pada temperature kamar, kandungan karbonnya 0,008 kondisi

% . Sifat ferit adalah lunak ulet dan tahan korosi. Sementit Merupakan senyawa logam yang mempunyai senyawa logam yang mempunyai kekerasan tinggi dan terkeras di antara fase lainnya dan mengandung 6,67 %b kadar karbon, walaupun sangat keras tapi bersifat getas.

Laboratorium Pengecoran Logam

Arby manan D21109258

KEKUATAN PASIR CETAK


Austenit merupakan larutan padat intersisi antara karbon dan besi yang mempunyai sel satuan BCC yang stabil pada temperatur tapi ulet. Perlit Merupakan elektroid yang terdiri dari 2 fasa yaituferit dan sementit , kedua fasa ini terbentuk halus. Perlit hanya dapat terjadi di bawah C , sifatnya dengan sifat yang lunak

kuat dan tahan terhadap korosi serta kandungan karbonnya 0,83 %. Ladeburit Merupakan susunan elektrolit dengan kandungan karbonnya 4,3 % yaitu campuran perlit dan banyak. Besi Delta Merupakan jenis fasa yang berada antara temperature ( semantit, sifatnya halus dan getas karena sementit

sel satuan BCC (sel satuan Kubus) karbon yang larut sampai 0,01 %.

Sumber : Laporan lengkap metalurgi fisik. Arby Manan. 2011

Laboratorium Pengecoran Logam

Arby manan D21109258

KEKUATAN PASIR CETAK


8. DIAGRAM TEGANGAN REGANGAN BERBAGAI METERIAL Gambar diagram tegangan regangan berbagai material
Strain
Batas Elastik

Tegangan

P A
Kekuatan Tertinggi

Kekuatan patah sebenarnya

Titik mulur

Kekuatan Patah

Batas Proporsional

Dari tegangan regangan dapat dilihat/didapat percobaan tarik dengan pertambahan regangan secara konstan. Diagram tegangan-regangan mempunyai besaran : a. Batas Proporsional (p) Sampai batas ini berlaku hokum x E dimana tegangan dan regangan bertambah secara proporsional E = Modulus elastisitas ( N / mm2 )

Laboratorium Pengecoran Logam

Arby manan D21109258

KEKUATAN PASIR CETAK


b. Batas Elstisitas (E) Ialah tegangan maksimum yang dapat ditahan oleh benda kerja tanpa mengalami regnagan plastis yang berada diantara batas proporsional dan batas yielding (luluh) c. Batas Luluh/Yielding (y) Merupakan batas regangan plastis specimen pada percobaan tarik d. Tegangan Ultimate (u) Ialah tegangan maksimum yang berdasarkan gaya maksimum yang dibagi dengan luas penampang (A0) dalam kenyataanya, tegangan ini lebih besar karena penampang A0 telah mengecil menjadi A. e. Tegangan Patah ( Ialah perpanjangn AL setelah patah dibagi dengan panjang mula-mula, pada titik E tegangan telah menurun dan specimen akan patah.

Sumber : Laporan lengkap metalurgi fisik. Arby Manan. 2011

Laboratorium Pengecoran Logam

Arby manan D21109258

You might also like