You are on page 1of 42

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PENGKAJIAN
1. PENGUMPULAN DATA KELUARGA Pengkajian dilakukan pada tanggal 18 Mei 2007

a) Identitas Keluarga
1) Nama Tempat/Tanggal Lahir Pendidikan Pekerjaan Alamat Identitas Kepala Keluarga : Tn. Supriono : Blitar, 5 Juni 1969 : SD : Wiraswasta (pembuat yoyo) : Dsn. Jiwut Rt 03 Rw 07 Kel. Jiwut Kec. Nglegok

2) Komposisi Keluarga No Nama Tempat/ Tgl Gender Lahir ( L/P ) Blitar, 1 Tn. Supriono L
5-6-1969

Hub. dg KK KK Istri

Pendidikan SD SLTA

Pekerjaan wiraswasta IRT

Ny. Khusnul Khotimah An. Andhika Eka Saputra

Blitar, 25-12-1974

Blitar, 2-7-1999

anak

SD

3) Genogram

Tn. S An. A

Ny. K

Keterangan : : Perempuan : Laki laki : Meninggal : Serumah

4) Bentuk Keluarga Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (NUCLEAR FAMILY) yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. 5) Latar belakang budaya / etnis Keluarga Tn. S berasal dari suku Jawa yang bertempat tinggal di Desa Jiwut, semua anggota keluarga menggunakan bahasa Jawa dalam percakapan seharihari. Demikian juga kedua orang tua Tn. S dan Ny. K, berasal dari latar belakang kebudayaan yang sama yaitu suku Jawa.

6) Identifikasi Religius Semua anggota keluarga beragama Islam. Putranya mengaji setiap sore sehabis maghrib. Keluarga Tn. S jarang melakukan sholat berjamaah di rumahnya, karena putranya belum bisa sholat, tetapi sering ikut apabila orang tuanya melaksanakan sholat. 7) Status kelas sosial Tn. S bekerja sebagai pembuat yoyo dengan penghasilan perbulannya Rp 800.000,00. menurut Ny. K pendapatan suaminya sudah mencukupi kebutuhan sehari-hari terutama menyekolahkan putranya. Keluarga Tn. S termasuk keluarga sejahtera tahap III, karena keluarga ini sudah melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing yang dianut, makan dua kali atau lebih dalam sehari, memakai pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan. Bila anaknya sakit atau pasangan usia subur (PUS) ingin ber KB dibawa ke sarana/petugas kesehatan., anggota keluarga selalu melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama masing-masing yang dianut, makan daging/ikan/telur hampir setiap hari. Anggota keluarga sehat dalam tiga bulan terakhir dan dapat melaksanakan fungsinya, anak usia 5-17 tahun masih bersekolah. Memperoleh berita dari radio dan televisi. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi. 8) Aktivitas Rekreasi / waktu luang keluarga Bila ada waktu luang, keluarga Tn. S hanya bersantai di rumah sambil menonton televisi dan mengobrol bersama anaknya atau ke rumah mertuanya yang berjarak 150 m dari rumahnya.

b) Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga


1) Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga Tn. S merupakan keluarga tahap IV dimana usia anak tertua 6-12 tahun (usia anak sekolah).

2) Tugas perkembangan keluarga yang sesuai tahap perkembangan saat ini 1. Mensosialisasikan anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat. orang tua selalu menuruti apa yang diminta oleh anak, anak minta motor lalu oleh orang tua dibelikan dan dimotivasi lebih giat belajar karena sudah dibelikan motor. Setiap pulang sekolah anak bermain dengan temannya terkadang sampai tidak makan dan tidur siang. 2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan. Tn. S dan Ny. K selalu menjaga komunikasi agar hubungan rumah tangganya tetap terjaga dengan baik. Mereka meluangkan waktu untuk mengobrol, membahas tentang sesuatu saat anaknya sudah tidur, biasanya dilakukan pada malam hari. 3. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik keluarga. Tn. S dan Ny. K memakai lotion anti nyamuk saat meonton televisi pagi dan malam hari. Ny. K selalu menyajikan menu makan makanan yang sehat dan bergizi. 3) Riwayat Kesehatan keluarga hingga saat ini Riwayat kesehatan keluarga Tn.S tidak ada yang mengalami masalah kesehatan yang serius sampai sekarang. Hanya sesekali anggota keluarga terkena flu dan demam biasa yang biasanya diobati dengan obat pasaran atau bila penyakitnya tidak sembuh maka keluarga membawanya ke puskesmas terdekat. An. E pernah sakit gigi kemudian oleh orangtuanya disuwukne dan sampai sekarang tidak pernah kambuh lagi. 4) Riwayat kesehatan keluarga asal kedua orang tua Ibu Ny.K memiliki riwayat hipertensi. sedangkan dari pihak keluarga Tn.S tidak ada yang menderita penyakit menurun.

c) Data Lingkungan
1) Karakteristik Rumah Rumah keluarga Tn. S adalah rumah permanen dengan luas rumah 11X6 m 2, Konstruksi bangunan terbuat dari batu bata dan belum dilapisi semen untuk temboknya, lantai rumah terbuat dari tanah belum diplester, atap rumah terbuat dari genting. Rumah terdiri dari 6 ruangan, yaitu 4 kamar (2,5X2,5 m2), masingmasing kamar memiliki jendela. Terdapat 1 ruangan panjang yang disekat almari dijadikan sebagai ruang tamu dan ruang menonton tv. Ventilasi di ruangan ini cukup dengan adanya banyak jendela, akan tetapi jendelanya terbuat dari bambu yang sisusun rapi. Lalu ada lagi sebuah ruangan untuk tempat kerja Tn. S saat membuat yoyo dan ruangan paling belakang adalah dapur. Rumah ini belum memiliki sumur, KM/WC. Dalam melakukan ADL keluarga Tn. S dilakukan di rumah mertuanya yang berjarak 150 m dari rumahnya. Di depan rumah terdapat joglangan untyk tempat pembuangan sampah. Pengaturan rumah cukup rapi karena barang-barang yang dimiliki oleh keluarga belum terlalu banyak. Pencahayaan rumah terang, jelas digunakan untuk membaca.

Denah Rumah Gang desa


Kamar

R. Tamu
Kamar

Kamar

Lemari

Kamar

R. Keluarga

R. Kerja Dapur

2) Karakteristik lingkungan dan komunitasnya Lingkungan sekitar rumah Tn.S bersih, sampah dibuang di joglangan kemudian dibakar. Sekitar rumah Tn. S bukan merupakan lingkungan yang padat penduduknya. Jalan di depan rumah Tn. S belum diaspal. Keadaan perumahannya tertata dengan rapi, masyarakat di sekitarnya merupakan masyarakat petani. Rumah Tn. S merupakan hunian dari penduduk yang bersifat homogen (keturunan jawa) dan mayoritas beragama Islam. Keluarga Tn. S baru saja menempati rumah tersebut, sebelumnya keluarga Tn. S tinggal di rumah mertuanya yang berjarak 150 m dari rumahnya sekarang. Tidak pernah ada insiden kejahatan di lingkungan sekitar. Keadaan lingkungan di sekitarnya tertata rapi, yasinan dan pengajian adalah perkumpulan keagamaan di lingkungan tersebut.

3) Mobilitas geografis keluarga Setelah menikah keluarga Tn. S tinggal di rumah orang tua Ny. K, tetapi sejak 9 bulan yang lalu keluarga Tn. S menempati rumah baru. Jarak antara rumah dan tempat sekolah anak cukup jauh sehingga orang tua antar jemput anaknya dengan sepeda motor yang baru dibelinya. 4) Asosiasi dan transaksi keluarga dengan komunitas Di lingkungan sekitar ada kegiatan yasinan dan arisan, namun keluarga belum aktif mengikuti kegiatan tersebut. Keluarga Tn. S tidak pernah terlibat utang piutang dengan tetangga. Ny. K bukan merupakan anggota PKK. Anak Tn.S bebas bermain dengan anak tetangga dan setiap sore mengaji. 5) Sistem Pendukung / jaringan sosial keluarga Keluarga tidak mempunyai fasilitas yang menunjang kesehatan ( Askes/ jamsostek, asuransi). Bila ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke puskesmas terdekat Keluarga menyediakan balsem, minyak kayu putih, dan minyak gosok untuk persediaan obat.

d) Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga Komunikasi dalam keluarga Tn. S cukup baik dan terbuka, Tn dan Ny. S selalu mendiskusikan segala sesuatu yang berkaitan dengan rumah tangga mereka. Ada masalah ataupun tidak mereka selalu berkomunikasi, seperti berdiskusi tentang kelanjutan pembangunan rumah, tentang pendidikan anak mereka, pemesanan yoyo, dan lain sebagainya. Waktu untuk berdiskusi dan berkomunikasi antara orang tua dengan anak dilakukan saat menjelang tidur, saat ada waktu luang seperti di sore hari dan saat nonton televisi. Komunikasi dengan anakpun dijalin dengan baik, An. E selalu menceritakan secara terbuka dan rinci setiap kejadian yang dialaminya baik di sekolah, di tempat mengaji ataupun saat bermain dengan temannya. Tn. dan Ny. S selalu

mendengarkan cerita anaknya dengan penuh perhatian dan terkadang menyisipkan nasehat-nasehat kepada anaknya saat memberikan komentar. 2. Struktur kekuasaan keluarga Apabila dalam keluarga terdapat masalah dan memerlukan penyelesaian maka kepala keluargalah yang memutuskan melalui musyawarah yang dilakukan dengan istri, biasanya yang dimusyawarahkan adalah mengenai pendidikan anak dan keinginan untuk membeli sesuatu misalnya makanan atau jajan yang disukai anaknya dan Ny. K menerima setiap keputusan suaminya. 3. Struktur peran keluarga Tn. S sebagai suami, pencari nafkah, kepala keluarga, pembimbing istri dan anak, pengambil keputusan. Ny. K sebagai istri, mengurus rumah, ibu rumah tangga dengan berbagai perannya, mengasuh anak. An. E sebagai anak yang harus patuh dan menurut pada orang tua, pelajar yang harus rajin belajar sehingga di kelasnya ia mendapatkan peringkat, selain itu di saat bermain didalam rumah ia selalu melihat dan menemani ayahnya membuat yoyo, bila ada teman yang datang ke rumahnya dia pergi dan bermain diluar rumah dengan ijin terlebih dahulu kepada orang tuanya. Masing-masing anggota keluarga belajar untuk melakukan perannya dengan baik. 4. Nilai atau norma keluarga Keluarga Tn. S menerapkan norma-norma kesehatan seperti mandi 2 kali sehari, cuci tangan sebelum dan sesudah makan bila tangan kotor, sikat gigi sesudah makan dan sebelum tidur. Nilai keagamaan yang diterapkan adalah mengaji, sholat, berdoa setiap waktu. Nilai kesopanan yang diterapkan yaitu sopan, hormat dan patuh pada orang tua, bersalaman dengan tamu,

menggunakan bahasa Jawa halus pada orang yang lebih tua (kromo), pamit pada orang tuanya jika akan pergi kemanapun. Tn dan Ny. S menerapkan waktu belajar rutin yaitu setiap An. E pulang mengaji + pukul 19.00 sampai pukul 21.00

e) Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif Tn dan Ny S tidak pernah meninggalkan anak dalam waktu yang lama. anak cukup dekat dengan ayah dan ibunya, saat anaknya belajar orang tuanya selalu menemaninya dan mereka tidur dalam satu ranjang. Setiap akan berangkat tidur malam selalu minta dipijit kakinya. Apabila akan pergi kemanapun selalu berpamitan kepada ayah/ibunya. 2) Fungsi ekonomi Penghasilan keluarga rata-rata per bulan Rp 800.000, digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan sekolah anak. Tn dan Ny S masih bisa menabung. Sumber pendapatan utama adalah suami karena suami yang bekerja mencari nafkah, semua pendapatan diserahkan kepada istri, istri yang mengelola keuangan rumah tangga. Suami hanya minta uang untuk membeli rokok dan bensin. Keuangan keluarga tidak pernah minus dan tidak memiliki hutang. 3) Fungsi reproduktif Tn dan Ny S belum merencanakan untuk memiliki anak lagi, Ny. K memakai alat kontrasepsi KB suntik 3 bulan yang biasanya dilakukan di bidan. Menarche dialami ibu saat berusia 14 tahun. Hubungan suami istri dilakukan keluarga 1-2 kali seminggu.

4 ) Fungsi sosialisasi Interaksi di dalam keluarga Tn. S terjalin cukup baik meskipun teekadang timbul perselisihan kecil antar Tn. Dan Ny. S mereka selalu mencoba menyelesaikannya sendiri tanpa melibatkan orang lain. Keluarga Tn. S memiliki hubungan yang cukup baik dengan masyarakat sekitar. Akan tetapi belum mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan seperti yasinan dan arisan. Keluarga Tn. S tidak memiliki masalah dengan orang tua ataupun saudara. Tn. S selalu menasehati anaknya apabila anknya melakukan kesalahan. 5) Fungsi perawatan / pemeliharaan kesehatan a) Kemampuan mengenal masalah kesehatan keluarga rawan / resiko tinggi Sehat menurut persepsi Tn. S adalah suatu kondisi enak dimana beliau bisa bekerja dan melakukan aktivitas sehari-hari, sedangkan sakit adalah kondisi dimana beliau merasakan ketidaknyamanan di tubuh, sehingga tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik. Keluarga tidak mengalami sakit yang serius, yang biasa dialami adalh penyakit daerah tropis seperti batuk, pilek, penyakit tersebut dapat dicegah bila makan teratur, tidak minum es, dan istirahat cukup.. Selain itu karena ibu Ny. K menderita hipertensi, sehingga sedikit banyak keluarga juga mengetahui tentang penyakit tersebut. Tn dan Ny S mengatakan belum mengetahui tahap-tahap perkembangan anak usia sekolah sehingga tidak mengetahui bagaimana merangsang kemampuan anaknya. b) Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan keluarga rawan / resiko tinggi Keluarga mampu memutuskan mengenai tindakan keehatan dengan membawa ke pusat pelayanan kesehatan. Tn dan Ny. S berupaya agar tidak menderita penyakit-penyakit serius dengan menjaga kesehatan seperti mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, membatasi

konsumsi makanan berlemak, membatasi konsumsi es, memakai lotion anti nyamuk. c) tinggi Keluarga mampu merawat anggota keluarga sebatas kemampuan yang dimiliki seperti mengompres saat anak demam, membelikan obat, memijiti. Selalu mengingatkan anak untuk makan, tidur cukup, dilarang untuk jajan es dan coklat. Ny. K mengatakan dalam satu hari walau sulit makan putranya selalu makan 3-4 x/hr dengan komposisi nasi, sayur,dan lauk. Ny. K selalu menyediakan makanan yang bergizi di meja makan. d) Kemampuan keluarga rawan / resiko tinggi memelihara / memodifikasi lingkungan rumah yang sehat Keluarga memiliki tempat pembuangan sampah sendiri yang kemudian dibakar bila sampah sudah banyak, modifikasi lingkungan rumah belum terlalu banyak karena termasuk rumah baru. Di ruang kamar An. A terdapat satu buah meja yang digunakan untuk belajar, dimana setiap hari saat belajar dia selalu ditemani oleh ibunya. e) Kemampuan keluarga rawan / resiko tinggi menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan Dalam masalah kesehatan apapun keluarga mengaku lebih memilih pergi ke puskesmas dengan alasan terjangkau dan murah. Kemampuan merawat anggota keluarga rawan / resiko

f) Stres dan Koping


1) panjang a) Stresor jangka pendek - anak yang terkadang tidak mau makan dan tidur siang bila terlanjur bermain dengan temannya. - menyelesaikan pembuatan rumah - membuat sumur, kamar mandi dan WC Stresor jangka pendek dan jangka

2)

Kemampuan keluarga dalam berespon terhadap stresor

Keluarga menganggap bahwa semuanya membutuhkan suatu proses sehingga mereka menjalani apa adanya terlebih dahulu. 3) Strategi koping yang digunakan

Telaten mengingatkan anak untuk tidur dan makan siang, menyiapkan makanan yang bergizi dan menarik untuk anaknya, menabung sedikit demi sedikit. 4) Strategi adaptasi disfungsional Suami : Kalau marah hanya berdiam diri dikamar Istri : Kalau marah menangis, diam.

g) Pemeriksaan Kesehatan Masing-masing Anggota Keluarga


Ny. K : TD N TB BB Tn.S : TD N TB BB An. A : TD N TB BB : 120/70 mmhg : 74 x/ menit : 154cm : 50 kg : 120/80 mmhg : 82 x/menit : 168 cm : 61 kg : --/-- mmHg : 86 x/menit : 131 cm : 26 kg

h) Harapan Keluarga Anaknya tumbuh menjadi anak yang baik, berprestasi, sholeh, pintar Keluarga ingin rumahnya cepat jadi Ingin mempunyai sumur, KM/WC sendiri dan berbakti pada orang tua.

ANALISA DATA
No 1 Data Subyektif : Penyebab Ketidakmampuan Masalah Gangguan kesehatan sulit makan) terpaparnyainformasi (anak

An. A yang terkadang keluarga mengatasi pemeliharaan

tidak mau makan dan tidur masalah siang bila terlanjur bermain dengan temannya, walau sulit makan An. A selalu makan 3-4 x/hr dengan komposisi nasi, sayur,dan lauk Keluarga Tn. S mengatakan tidak mengetahui tentang cara mengatasi anak yang sulit makan Ny. K mengatakan mau cara-cara untuk yang mengatasi melakukan diajarkan

anaknya yang sulit makan Ny. K ingin kebutuhan gizi anaknya tercukupi dan nafsu makan anaknya normal. Obyektif : Ny. S bertanya tentang cara mengatasi makan anak yang sulit

Subyektif : tidak sekolah. Tn. S mengatakan telah waktu belajar menyediakan Obyektif : Di ruang kamar An. A untuk belajar, terdapat satu buah meja yang digunakan dimana setiap hari saat belajar dia selalu ditemani oleh ayah dan ibunya Tn dan Ny S bertanya tentang tahap perkembangan anak usia sekolah. Tn dan Ny. S mengatakan mengetahui anak tahap usia

Kurangnya informasi tentang tahap perkembangan anak usia sekolah

Kurangnya Pengetahuan keluarga tentang tahap perkembangan anak usia sekolah

perkembangan

untuk anaknya secara rutin

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pemeliharaan kesehatan (anak sulit makan) b/d Ketidakmampuan keluarga mengatasi masalah 2. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang tahap perkembangan anak usia sekolah b/d kurangnya informasi tentang tahap perkembangan anak usia sekolah .

TEHNIK SKOR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

1. Gangguan pemeliharaan kesehatan (anak sulit makan) b/d Ketidakmampuan keluarga mengatasi masalah Kriteria Sifat masalah ( bobot 1 ) 3 : Aktual 2 : Resiko 1 : Sejahtera Kemungkinan masalah dapat diubah ( bobot 2 ) 2 : Mudah 1 : Sebagian 0 : Tidak dapat 1 2 x2=1 3 3 x1=1 Skore Pembenaran Keluarga Tn. mengatakan

S tidak

mengetahui tentang cara mengatasi anak yang sulit makan Ny. K selalu menyediakan makanan yang bergizi dan menarik untuk anaknya, keluarga memiliki cukup dana untuk menyediakan makanan anaknya, mengatakan makanan bergizi Ny. mau untuk K untuk untuk

memasakkan/menyediakan bergizi anaknya Keluarga x1=1 mengatasi makan, Ny.

Potensi masalah untuk dicegah ( bobot 1 ) 3 : Tinggi 2 : Cukup 1 : Rendah

3 3

mengatakan anak K sulit selalu

kurang mengetahui cara

membujuk anaknya untuk

Menonjolkan masalah ( bobot 1 ) 2 : Berat, segera ditangani 1 : Tidak perlu segera ditangani 0 : Tidak dirasakan Total Skore : 4 2 2 X1=1

mau makan siang Ny. K mengatakan ingin nafsu normal makan anaknya

2. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang tahap perkembangan anak usia sekolah b/d kurangnya informasi tentang tahap perkembangan anak usia sekolah Kriteria Sifat masalah ( bobot 1 ) 3 : Aktual 2 : Resiko 1 : Sejahtera Kemungkinan masalah dapat diubah ( bobot 2 ) 2 : Mudah 1 : Sebagian 0 : Tidak dapat 1 2 x2=1 3 3 x1=1 Skore Pembenaran Keluarga mengatakan tidak tentang perkembangan mengetahui tahap anak

usia sekolah. Keluarga mengatakan mampu memberikan rangsangan anak,keluarga memiliki cukup dana untuk memberikan pada rangsangan anak,keluarga bersedia memberikan rangsangan pada anak pada untuk

Potensi masalah untuk dicegah ( bobot 1 )

3 3

Keluarga x1=1 mengetahui

tidak tahap

3 2 1

: Tinggi : Cukup : Rendah

perkembangan ingin keluarga

anak

usia sekolah, keluarga mengetahui, bertanya

Menonjolkan masalah ( bobot 1 ) 2 1 0 : Berat, segera ditangani : Tidak perlu segera ditangani : Tidak dirasakan Total Skore : 1 32 1 2 3 1 x1= 2

tentang hal tersebut Tn. S mengatakan ingin perkembangan anaknya normal, tetapi yang penting anaknya sehat.

PENETAPAN PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


Prioritas Diagnosa Keperawatan Skore

1.

Gangguan pemeliharaan kesehatan (anak sulit makan) b/d Ketidakmampuan keluarga mengatasi masalah

2.

Kurangnya pengetahuan keluarga tentang tahap perkembangan anak usia sekolah b/d kurangnya informasi tentang tahap perkembangan anak usia sekolah

3 1/2

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


No. Dx 1 Tujuan Standart hasil dilakukan Keluarga dapat : keperawatan 1. Menjelaskan 2 sebab anak susah makan susah makan 5 makan prinsip pada mampu prinsip pada kehidupan makan pemberian anak menggunakan pemberian anak sehari hari dalam Intervensi Keperawatan 1. Kontrak dengan keluiarga 2. Kaji pengetahuan keluarga mengenai hal hal yang berhubungan dengan kesulitan makan anak 3. Lakukan pembelajaran dengan keluarga dan membahas tentang cara mengatasi anak yang susah makan : a. b. c. Penyebab anak sulit makan Akibat bila anak tidak mau makan Prinsip atau pedoman dalam pemberian

Setelah tindakan

dalam satu kali kunjungan keluarga mampu

rumah (saat implementasi) 2. Menyebutkan 1 akibat anak memahami dan mampu 3. Menjelaskan mengambil tindakan yang tepat dalam mengatasi

masalah kesehatan (anak 4. Keluarga sulit makan)

dalam jangka waktu yang lama makan pada anak 4. Pantau tentang respon keluarga dan beri kesempatan untuk bertanya 5. Berikan penjelasan ulang bila ada yang belum dimengerti 6. Evaluasi secara singkat terhadap topik dan perubahan sikap 2 hari setelah pembelajaran

7. Berikan pujian terhadap kemampuan keluarga memahami materi yang diberikan 2 Setelah tindakan dilakukan Keluarga dapat : keperawatan 1. tumbuh kembang anak 2 faktor yang tumbuh 1. Kontrak dengan keluarga yang berhubungan tumbuh kembang anak pembelajaran dengan keluarga dan membahas tentang tumbuh kembang anak : a. Pengertian tumbuh kembang b. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak c. Ciri ciri tumbuh kembang d. Tanda tanda tumbuh kembang anak usia sekolah (6 12 tahun) e. Akibat atau bahaya dari gangguan tumbuh kembang anak 4. Pantau tentang respon keluarga dan beri kesempatan untuk bertanya dimengerti

menjelaskan pengertian 2. Kaji pengetahuan keluarga mengenai hal hal menyebutkan minimal 3. Lakukan mempengaruhi kembang anak

dalam satu kali kunjungan rumah (saat implementasi) 2. keluarga dapat segera stimulasi 3. memberikan

perkembangan anaknya

menyebutkan minimal 2 ciri tumbuh kembang anak

4.

menyebutkan minimal 5 tanda tumbuh kembang anak usia sekolah (6 12 tahun)

5.

menjelaskan akibat dari dengan kata katanya

gangguan tumbuh kembang 5. Berikan penjelasan ulang bila ada yang belum

sendiri

6. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang telah diberikan 7. Berikan pujian terhadap kemampuan keluarga memahami materi yang diberikan

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

No. Dx. Tanggal Jam (WIB) 1. 09 06 2007 11.00 11.20 16.30 17.15

1. 2. 3. 4. a. b. lama c. 5. 6. 7. 8.

Implementasi Mengadakan kontrak dengan keluiarga Datang ke rumah klien Mengkaji pengetahuan keluarga mengenai hal hal yang Melakukan pembelajaran dengan keluarga dan membahas tentang Penyebab anak sulit makan Akibat bila anak tidak mau makan dalam jangka waktu yang Prinsip atau pedoman dalam pemberian makan pada anak Memantau tentang respon keluarga dan beri kesempatan untuk Memberikan penjelasan ulang bila ada yang belum dimengerti Melakukan evaluasi secara singkat terhadap topik dan perubahan Memberikan pujian terhadap kemampuan keluarga memahami

berhubungan dengan kesulitan makan anak cara mengatasi anak yang susah makan :

bertanya

sikap 2 hari setelah pembelajaran materi yang diberikan 2. 09 06 - 2007 11.00 11.20 16.30 17.15

1. 2. 3. 4. a. b. c. d. e. 5. 6. 7. 8.

Mengadakan kontrak dengan keluarga Datang ke rumah klien Mengkaji pengetahuan keluarga mengenai hal hal yang Melakukan pembelajaran dengan keluarga dan membahas tentang Pengertian tumbuh kembang Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak Ciri ciri tumbuh kembang Tanda tanda tumbuh kembang anak usia sekolah (6 12 tahun) Akibat atau bahaya dari gangguan tumbuh kembang anak

berhubungan tumbuh kembang anak tumbuh kembang anak :

Memantau tentang respon keluarga dan beri kesempatan untuk bertanya Memberikan penjelasan ulang bila ada yang belum dimengerti Melakukan evaluasi secara singkat terhadap topik yang telah diberikan Memberikan pujian terhadap kemampuan keluarga memahami materi yang diberikan

EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN


Catatan perkembangan pada diagnosa keperawatan : Gangguan pemeliharaan kesehatan (anak sulit makan) b/d Ketidakmampuan keluarga mengatasi masalah Hari/tanggal Sabtu, 9 Juni 2007 O: 1. 2. A : Tujuan tercapai P : Intervensi dihentikan Keluarga tampak mengerti tentang materi yang diberikan. Klien dan keluarga mampu menjelaskan kembali materi yang diberikan Pukul 16.30-17.15 Evaluasi S: 1. Ny. K mengatakan mengerti tentang cara mengatasi anak sulit makan.

Catatan perkembangan pada diagnosa keperawatan : Kurangnya pengetahuan keluarga tentang tahap perkembangan anak usia sekolah b/d kurangnya informasi tentang tahap perkembangan anak usia sekolah

Hari/tanggal Sabtu, 9 Juni 2007

Pukul 16.30-17.15

Evaluasi S: 1. Keluarga mengatakan mengerti tahap perkembangan anak usia sekolah O: 1. A : Tujuan tercapai P : Intervensi dihentikan Keluarga tampak antusias dan serius mengikuti kegiatan belajar

Satuan Acara Penyuluhan TUMBUH KEMBANG ANAK USIA SEKOLAH (6-12TAHUN) 1. Identifikasi Masalah Kesehatan Kurangnya pengetahuan keluarga tentang tahapan dan tugas yang harus dilakukan dalam perkembangan anak usia sekolah (612) tahun. 2. 3. Prioritas Masalah Edukatif Kurangnya informasi keluarga tentang tahap perkembangan anak usia sekolah. Diagnosa Edukatif Kurangnya pengetahuan keluarga tentang tahap perkembangan anak usia sekolah b/d kurangnya informasi tentang tahap perkembangan anak usia sekolah 4. 5. Sasaran Keluarga Tn S Waktu Pelaksanaan Pendidikan kesehatan akan dilaksanakan pada : Hari Jam Tempat : Sabtu : 16.30 17.15 : Rumah Tn. S Tanggal : 9 juni 2007

6. 7. a.

Topik atau Pokok Bahasan Tumbuh kembang anak usia sekolah (6-12) t ahun Tujuan Pendidikan Kesehatan Tujuan Umum

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan 1 x 45 menit, diharapkan keluarga mampu memberikan stimulasi tumbuh kembang anak. b. Tujuan Khusus Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan 1 x 45 menit, keluarga Tn. S mampu : 1. Menjelaskan pengertian Tumbuh Kembang.. 2. Menyebutkan faktor faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang. 3. Menyebutkan ciri ciri tumbuh kembang. 4. Menyebutkan tanda tanda tumbuh kembang anak usia sekolah (6 12) tahun. 5. Menjelaskan bahaya gangguan tumbuh kembang anak. 8. a. b. c. d. e. 9. Materi Pembelajaran Pengertian Tumbuh Kembang.. Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang. Ciri ciri tumbuh kembang. Tanda tanda tumbuh kembang anak usia sekolah (6 12) tahun.. Bahaya gangguan tumbuh kembang anak. Metode belajar a. Ceramah b. Tanya jawab 10. 11. a. b. c. 1. 2. Media Leaflet berisi materi pembelajaran Strategi Belajar Mengadakan kontrak dengan sasaran (keluarga Tn. S) Menyiapkan lingkungan belajar yang kondusif Melaksanakan Health Education : Memulai acara Menyampaikan materi

3. 4. 5. 12.

Melakukan Tanya jawab Evaluasi Menutup Kegiatan Evaluasi Evaluasi belajar yang ditujukan kepada keluarga Tn. S akan dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran. Cara evaluasi akan dilaksanakan dengan pertanyaan lisan, antara lain :

1. 2. 3. 4.

Jelaskan pengertian Tumbuh Kembang! Sebutkan faktor faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang? Sebutkan ciri ciri tumbuh kembang? Sebutkan tanda tanda tumbuh kembang anak usia sekolah (6 12) tahun? 5. Jelaskan bahaya gangguan tumbuh kembang anak!

Materi Pembelajaran TUMBUH KEMBANG ANAK USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN) A. Pengertian Tumbuh Kembang Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ, yang bisa dikur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (meter, cm), dan umur individu. Perkembangan berkaitan dengan bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan misalnya: hormon endokrin, kecerdasan, emosi. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ / individu. Kedua proses ini berlangsung secara sinkron. B. Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang Faktor Bawaan baik yang normal ataupun yang abnormal. Jenis Kelalmin Suku Bangsa

1. FAKTOR GENETIK / KETURUNAN

2. FAKTOR LINGKUNGAN

Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak sebelum lahir, misalnya : a) Gizi ibu pada waktu hamil b) Mekanis c) Tosin/zat kimia d) Endokrin,radiasi,infeksi,stress Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak sesudah lahir a) Lingkungan Biologis b) Faktor Fisik c) Faktor Psikososial d) Faktor Keluarga dan adat istiadat

C.

Ciri ciri tumbuh kembang Tumbuh kembang adalah proses yang terus menerus. Ada masa terjadi percepatan atau perlambatan serta laju tumbuh Pola perkembangan anak sama pada semua anak tetapi kecepatannya Perkembangan berhubungan dengan pematangan sistem syaraf. Arah perkembangan anak adalah dari kepala ke kaki. Tanda tumbuh kembang anak usia sekolah (6 12) tahun Membutuhkan asupan gizi seimbang dalam memenuhi Pemenuhan akan belajar untuk mendapatkan ilmu dan kebutuhannya akan belajar dan bermain. pengetahuan dalam kehidupan sehingga nantinya bisa bermanfaat bagi kehidupan yang akan dilaluinya, sehingga orang tua berperan untuk memotivasi dengan cara menemani anak saat belajar Pemenuhan akan kebutuhan bermain sehingga secara tidak langsung akan membangun emosional dan ketrampilan bagi anak

kembang yang berlainan. berbeda antara satu anak dengan anak yang lain. D.

E.

Bahaya gangguan tumbuh kembang anak. Anak merasa rendah diri yang menimbulkan perasaan tidak bahagia Kegagalan proses perkembangan dalam kebutuhan belajar sehingga

anak menjadi malas belajar sehingga mengakibatkan kegagalan dalam meningkatkan prestasi Anak jarang bermain sehingga emosional tidak stabil Ketidaksetujuan sosial yang sering ditunjukkan dengan penolakan Pemenuhan gizi yang kurang mengakibatkan kegiatan dalam belajar Sulit dalam penguasaan tugas perkembangan baru dalam proses

sosial karena dianggap tidak matang dan kekanak kanakan dan bermain menjadi terganggu perkembangan.

Satuan Acara Penyuluhan MENGATASI ANAK SULIT MAKAN 1. Identifikasi Masalah Kesehatan

Dalam pengkajian data, Ny. K mengatakan bahwa anaknya mengalami kesulitan makan. Keluarga biasanya memberikan sayuran kepada anaknya namun jarang dihabiskan. Keluarga mengatakan belum mengetahui cara yang tepat untuk mengatasi masalah anaknya yang sulit makan.

2. 3.

Prioritas Masalah Edukatif Diagnosa Edukatif

Perubahan pemeliharaan kesehatan Kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara mengatasi anak sulit makan b/d kurang terpaparnya informasi.

4. Keluarga Tn S 5. Hari Jam : Sabtu

Sasaran Waktu Pelaksanaan

Pendidikan kesehatan akan dilaksanakan pada : Tanggal : 9 Juni 2007 : 11.00 11.20, 16.30-17.15

Tempat

Rumah

Tn.

6. 7. a.

Topik atau Pokok Bahasan Tujuan Pendidikan Kesehatan Tujuan Umum

Mengatasi anak sulit makan

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan 1x40 menit diharapkan keluarga mampu menerapkan cara dalam mengatasi anak sulit makan sesuai dengan syarat kesehatan

b.

Tujuan Khusus 1. Mengetahui anak sulit makan

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan 1 x 40 menit, keluarga Tn. S mampu :

2. Mengetahui akibat dari anak yang sulit makan dalam jangka waktu yang lama 3. Memahami prinsip pemberian makanan pada anak 8. a. b. c. 9. a. b. 10. Leaflet 11. a. b. c. Strategi Belajar Mengadakan kontrak dengan sasaran (keluarga Tn. S) Menyiapkan lingkungan belajar yang kondusif Melaksanakan Health Education : 1. Memulai acara 2. Menyampaikan materi 3. Melakukan Tanya jawab 4. Evaluasi 5. Menutup Kegiatan 12. Evaluasi Evaluasi belajar yang ditujukan kepada keluarga Tn. S akan dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran. Cara evaluasi akan dilaksanakan dengan pertanyaan lisan, antara lain : 1. Sebutkan 2 hal yang dapat menyebabkan anak sulit makan ! 2. Apakah akibatnya bila anak tidak mau makan dalam jangka waktu yang lama ? Sebutkan 2 saja ! 3. Sebutkan 5 saja prinsip pemberian makanan pada anak ! Ceramah Diskusi Media Materi Pembelajaran Alasan anak sulit makan Akibat bila anak sulit makan dalam jangka waktu yang lama Pedoman atau prinsip pemberian makanan pada anak Metode belajar

Materi Pembelajaran MENGATASI ANAK SULIT MAKAN

Mengapa Anak Sulit Makan 1. Karena selama masa prasekolah, kepribadian anak mulai terbentuk. Dengan demikian, dia merasa bebas dari pengaruh dan paksaan orang tua atau orang lain sehingga ia lebih banyak menolak makanan yang diberikan padanya. 2. 3. 4. 5. Indera pengecap anak sudah berfungsi optimal. Kegagalan mengenalkan makanan padat. Kreativitas yang meningkat sehingga keinginan untuk makan menurun. Anak sakit atau terpapar kuman. B. Apa yang Terjadi jika Anak Tidak Mau Makan

dalan Jangka Waktu yang Lama 1. Kwarshiorkor (Kekurangan Kalori). a. b. c. d. e. f. g. h. i. Bengkak pada kaki. Wajah sembab dan membulat. Cengeng, rewel, kadang apatis. Sulit makan. Pembesaran hati. Kadang anemis, diare, dan mudah terserang penyakit. Rambut kusam dan mudah dicabut. Kelainan kulit. Pandangan tampak sayu. 2. Marasmus (Kekurangan Protein) a. Anak kurus dan berat badan dibawah garis merah pada KMS. b. Wajah seperti orang tua. c. Cengeng dan rewel. d. Perut cekung, kulit keriput, jaringan lemah sangat sedikit. 3. Gabungan antara kwarshiorkor dan marasmus. 4. Gangguan pertumbuhan berat badan.

5. Gangguan kecerdasan anak. Pedoman atau Prinsip Pemberian Makanan pada Anak 1. Anak sehat akan merasa lapar. 2. Anak harus diberi kesempatan mengenali setiap makanan yang diberikan padanya. 3. Setiap penolakan terhadap makanan jangan selalu diartikan bahwa anak tidak suka. 4. Buat hati anak senang setiap kali dia makan. 5. Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanan. 6. Sediakan peralatan makan yang menyenangkan bagi anak. 7. Makanan yang hangat lebih diminati anak. 8. Anak harus dibiasakan makan 3 kali per hari sedikit tapi sering. 9. Penyajian makanan harus menarik. 10. Jangan memberikan makanan yang bergula terlalu berlebihan. 11. Jika anak tidak suka sayuran, beri kuahnya saja. 12. Berikan susu sebagai makanan tambahan.

CONTOH MENU SEHARI

Waktu Pagi

Menu Nasi tim atau bubur Telur dadar Tumis wortel

Selingan Siang

Susu Agar agar Nasi tim atau bubur Abon Sup sayur

Selingan Malam

Tempe Air putih atau jus buah Mie goring Telur Sawi Susu

DAFTAR PUSTAKA

Bailon Maglaya, 1997, Perawatan Kesehatan Keluarga Sebagai Suatu Proses, Jakarta : Depkes RI Barbara, E, 1998, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume I, Jakarta : EGC Brunner, Sudart, 2000, Buku Saku Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : EGC Friedman. 1995. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktek. Alih Bahasa : Debora, I.R.L. Asy, Y.Jakarta : EGC Hariyanto, T. Subekti, I. Wiyono J. 1998. Asuhan keperawatan Keluarga Konsep Dan Proses, Jakarta : Rantara Media Haster, 1996, Pedoman Perawat dan Pengobatan Berbagai Penyakit, Bandung : CV Pionir Jaya Lynda Juall Carpenito. 1998. Diagnosa Keperawatan : Aplikasi pada Praktek Klinik. Alih bahasa : Suharyati Samba dkk. Jakarta : EGC Prihardjo, R, 1994, Pengkajian Fisik keluarga, Jakarta : EGC Suprajitno, 2004,Asuhan Keperawatan keluarga Aplikasi DalamPraktek, Jakarta : EGC

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP IV

( Disusun untuk memenuhi tugas M.A. Keperawatan Keluarga )

DUSUN JIWUT RT 03 RW 07 DESA JIWUT KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR

INDERAWATI K
NIM. 0501300056

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BLITAR POLITEKNIK KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN MALANG 2007

You might also like