You are on page 1of 7

PENATALAKSANAAN KOLIK ABDOMEN DI BIDANG UROLOGI

Oleh : Dr. H. Zainal Abidin, Sp. U


A. Pendahuluan
Kolik abdomen merupakan salah satu keadaan darurat non trauma dimana seorang penderita oleh karena keadaan kesehatannya memerlukan pertolongan secepatnya untuk dapat dibebaskan atau diringankan penderitaannya atau mencegah memburuknya keadaan penderita. Kolik abdomen bisa disebabkan oleh kolik ureter atau kolik ginjal, kolik biliaris dan kolik intestinal Dibidang urologi dikenal beberapa keadaan darurat misalnya, karena trauma, gangguan pengeluaran urine oleh karena obstruksi traktus urinarius bagian atas atau bawah, nyeri pinggang, kolik ureter, infeksi dan urosepsis, torsio testis, phymosis dan para phymosis. Pada makalah ini akan dibahas keadaan darurat di bidang urologi yang berhubungan dengan kolik ginjal atau ureter.

1. Nyeri Pinggang
Nyeri pinggang atau sering juga disebut sakit pinggang dapat disebabkan oleh karena adanya kelainan pada ginjal biasanya bersifat nyeri tumpul ( dull pain ) yang dapat hilang timbul atau terus menerus didaerah costo vertebra sebelah lateral dari otot sacro spinalis dibawah iga XII. Rasa nyeri dapat menyebar ke sekitar daerah sub costal kearah umbilicus atau perut quadrant bawah. Rasa nyeri ini biasanya disebabkan oleh peregangan kapsul ginjal yang mendadak seperti pada pyelonefritis akuta dengan edema atau sumbatan mendadak ( kolik ureter ) yang menyebabkan hydronefrosis yang hebat Diagnosa banding oleh kerena keadaan ini adalah nyeri oleh karena radiculitis ( sering disebut nyeri Pseudorenal ). Keadaan ini biasanya oleh karena adanya perubahan- perubahan mekanik pada sendi kosta vertebra atau kosta tranversus yang dapat menyebabkan tekanan atau iritasi pada nervus costalis. Kelainan ini dapat juga ditemukan pada daerah cervical selain daerah thorakal tapi yang sering di daerah T
12 10-

Rasa nyeri dapat menyebar keperut bagian bawah.

2. Kolik
Yaitu nyeri yang tajam yang bersifat : datang tiba-tiba, hilang timbul dan biasanya disertai gejala-gejala gangguan saraf otonom seperti muntah, keringat dingin. Keadaan seperti ini dapat disebabkan oleh gangguan usus, saluran empedu dan ureter. Kolik ureter biasanya disebabkan oleh adanya sumbatan ureter misalnya oleh batu atau gumpalan darah. Pada keadaan seperti ini biasanya nyeri ditambah oleh karena adanya peregangan kapsul ginjal. Nyeri ini menyebar dari daerah kosto vertebral ke abdomen kwadrant bawah. sepanjang ureter, yang pada laki-laki dapat terasa sampai vesika, scrotum atau testis dan pada wanita menjalar sampai vulva. Nyeri ini disebabkan terjadinya peristaltik dan spasme otot polos dinding ureter sebagai usaha tubuh untuk membebaskan adanya benda asing atau membebaskan diri dari obstruksi. Dengan amnamnese yang dibuat secara baik akan dapat ditentukan letak gangguan pada ureter. Batu ureter pada ureter 1/3 atas dapat menyebabkan nyeri sampai ketestis oleh karena inervasi daerah testis sama dengan bagian ureter tersebut yaitu segmen T 11-12. Batu pada ureter bagian tengah apabila sebelah kanan dapat menyebabkan nyeri didaerah Mc. Burney, sedang sebelah kiri dapat menyerupai nyeri oleh karena divericulitis atau penyakit lain dari colon descenden atau sigmoid ( T 12 L 1 ) Batu pada ureter 1/3 distal atau dekat ke vesika dapat menyebabkan iritasi vesika urinaria, terasa seperti anyang-anyangan .

3. Kolik Ureter terbagi menjadi 2 kategori : akut & kronis


Nyeri atau kolik akut sebagian besar oleh karena turunnya batu yang dibentuk diginjal kedalam ureter ( 50 % ). Dan biasanya mengenai lebih banyak pria daripada wanita, berkisar usia 20 s/d 60 tahun. ( 1 )

a. Penyebab lain kolik ureter akut dibidang urologi disebabkan oleh :


1. Bekuan darah / tumor diureter

2. kelaian bawaan : seperti : sub Pelvic stenosis, arteri Aberans yang menyilang dan

menekan ureter proksimal, ginjal tapal kuda ( Horse Shoe Kidney ), Ptosis ginjal atau Ren Mobilis
3. Infeksi : Seperti Pyelonefritis akut

4. Torsio testis

b. Penyebab Kolik ureter acut yang bukan kasus urologi


1. Vaskuler : Risma Aorta 2. Medis ; Pneumonia. Mycordial Infark, Malarian black water fever 3. Gynecologi : kista ovarii. Kehamilan Ektopik Terganggu ( KET ) 4. Gastro Intestinal : Appendicitis, Penyakit yang disebabkan kelainan-kelainan diusus 5. Neurologi : HNP

c. Nyeri pinggang & kolik ureter kronik dibidang urologi disebabkan oleh :
1. Keganasan dibidang ginjal / ureter 2. Batu ginjal 3. Infeksi ginjal ( TBC, Sub Pelvic stenosis, Tumor Terstis Reverred pain, kelainan ureter : Refluk ureter, batu ureter ) d. Nyeri pinggang & kolik ureter kronik yang bukan kasus urologi 1. Gastro Intestinal : tumor & penyakit lever 2. Spinal : HNP, Penyakit degeneratif, metastase ke tulang belakang

B. Penatalaksanaan nyeri pinggang & kolik ureter dari segi urologi


Setelah mengetahui kemungkinan-kemungkinan penyebab terjadinya nyeri pinggang atau kolik ureter pada penderita dengan kelainan sakit pinggang ( low back Pain ) maka sudah seyogyanya selalu di ingat kemungkinan adanya kelainan urologi pada penderita-penderita dengan keluhan sakit pinggang. Untuk dapat menentukan penyebab sakit pinggang di bidang urologi harus dibuat ;
1. Anamese yang teliti yaitu :

1.1. Apakah sifat nyeri itu dull pain ( nyeri ginjal ) atau nyeri intens pada posisi tertentu dan menjalar ke kaki ( radiculitis ) atau nyeri itu bersifat kolik dengan tanda-tanda : gangguan saraf otonom seperti keringat dingin dan muntah-muntah 1.2. Apakah nyeri itu terus menerus, hilang timbul dan ada hubungannya dengan posisi tubuh ( Misalnya pada Ptosis Ginjal : Bila berdiri atau aktivitas sakit, bila baring hilang ) 1.3. Apakah timbulnya nyeri tiba-tiba atau sedikit demi sedikit. Pada batu ureter biasanya nyeri tiba-tiba, penderita gelisah tak bisa diam, mencari posisi tertentu supaya tidak sakit, sebaliknya pada kasus peritonitis misalnya Apendicitis, KET bila bergerak atau dipalpasi akan lebih sakit 1.4. Apakah disertai tanda-tanda infeksi systemik seperti panas, menggigil. 1.5. Apakah disertai dengan hematuri ( Makro ) misalnya pada batu atau tumor 1.6. Apakah disertai rasa nyeri waktu kencing 1.7. Atau adanya riwayat kencing keluar batu 2. Pemeriksaan fisik Dicoba meraba ginjal dengan bimanual untuk mengetahui pembesaran ginjal kemudian ketuk tinju ( Fist percussion ) akan memberikan rasa nyeri apabila ada hydronefrosis peregangan kapsul ginjal atau peradangan ginjal ; kadang-kadang ada nyeri tekan pada palpasi daerah Abdomen bagian bawah. Colok dubur pada laki-laki dapat memberikan informasi mengenai status prostate

3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan urine sangat penting dilakukan pada penderita nyeri pinggang : 3.1. Macro hematuri dapat memberikan gambaran kemungkinan ada batu radang atau tumor pada traktus urinarius 3.2. Terdapat erithrocyt pada redimen urine ( mikro hematuri ) juga memberikan gambaran kearah batu radang atau tumor 3.3. Terdapat leucocyturia dapat memberikan petunjuk adanya infeksi 3.4. Pemeriksaan bakteri pada urine dapat memberikan keterangan ada atau tidaknya infeksi

Apabila tidak ditemukan kelainan pada urine belum berarti tidak ada kelainan pada traktus urinarius. Oleh karena itu pada penderita nyeri pinggang meskipun pada urine tidak diketemukan kelainan maka pemeriksaan selanjutnya masih perlu dilakukan.

4. Pemeriksaan Radiologik
4.1. BNO IVP ( Jangan hanya BNO ) Sebaiknya pada penderita-penderita nyeri pinggang yang belum dapat ditentukan sebabnya harus dibuat pemeriksaan BNO-IVP, walaupun pada urine tidak diketemukan kelainan. BNO IVP dapat memberikan keterangan mengenai batu saluran kemih, adanya kelainan anatomik dan bawaan ginjal dan ureter, dapat mengetahui adanya obstruksi & lokalisasinya. 4.2. Pyelografi Retrograde Dikerjakan apabila dengan BNO IVP belum memberikan informasi yang jelas.

5. Ultrasonografi ( USG )
Hanya dapat memberikan keterangan adanya hydronefrosis, adanya batu ginjal baik yang Radiopaque maupun yang Radiolescent, sedang pada batu ureter masih sulit. Selain USG dapat memberikan gambaran adanya tumor padat atau kista.

6. CT Scan
Dapat mendeteksi adanya batu, hydronefrosis, tumor atau kista pada ginjal dan sumbatan pada vena renalis. Bila fasilitas CT Scan ada, memberikan informasi lebih kurang sama dengan BNO IVP ; hanya perlu dipertimbangkan factor biaya & diperlukan bila alergi kontras. Biasanya dengan membuat anamnese yang baik, pemeriksaan fisik yang teliti, memeriksa urine secara lengkap dan membuat BNO IVP sudah dapat ditentukan adanya kelainan urologik yang dapat menimbulkan nyeri ginjal atau kolik. Pemeriksaan Pyelografi retrograde, USG Dan CT Scan hanya dilakukan atas indikasi yang jelas ( tidak rutin ), kadang-kadang pemeriksaan USG sudah dikerjakan bila

anamnesa & pemeriksaan klinis meragukan ; karena sarana USG relatif mudah dan tidak invasif

C. Pengobatan nyeri / kolik


Pengobatan nyeri / kolik yang disebabkan kelainan urologi 1. Kolik terjadi mendadak ; maka sebelum penyebab kolik tersebut diperiksa sebaiknya diberikan obat untuk menghilangkan sakitnya. Pemberian analgetik yang kuat : Misalnya : - Asam Mefenamat ; NSAIDs ( Non Steroid Anti Inflamatory Desease ), baik diberikan oral, rectal, intra muscular, intra vena Bila kurang menolong, dipertimbangkan pemberian Phetidine atau Morphin. 2. Apabila rasa nyeri / kolik telah dapat diatasi secepatnya dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kelainan kelainan penyebab rasa nyeri / kolik tersebut. 3. Diusahakan untuk memberikan terapi kausal, bila penyebab sudah diketahui.

A.

Penata Laksanaan Batu Ureter

Penyebab yang paling sering kolik yang akut ialah turunnya batu yang dibentuk diginjal ke ureter, sakitnya spesifik tiba-tiba hilang timbul dan menjalar ke lipatan paha ( srotum atau labia ). Bila batu berada didistal ureter biasanya, diikuti rasa tidak nyaman di abdomen bagian bawah kiri atau kanan abdomen juga didaerah penis disertai rasa nyeri ( Disuria ) Pada pemeriksaan lebih lanjut dengan BNO IVP / USG / Scan 50 % tak terbukti disebabkan oleh batu ureter tapi oleh kasus urologi lain maupun kasus non urologi. Batu ureter sering terjadi pada laki-laki dibandingkan wanita dan biasa pada usia 20 60 tahun (1,2.) Lebih kurang 90% batu ureter akan keluar spontan bila diameternya kurang dari 4 mm dengan diberikan obat-obatan. ( 1,2,3) Bila ukurannya antara 4 6 mm dan dicoba terapi konservatif diobservasi beberapa minggu sampai dengan 2 bulan, bila tidak ada kemajuan berarti sebaiknya dilaksanakan tindakan pengangkatan batu.

B. Indikasi Pengangkatan Batu


1. Nyeri terus menerus tanpa bisa dikontrol dengan obat-obatan 2. Infeksi yang hilang timbul 3. gangguan fungsi ginjal yang mengancam, Misalnya : Batu pada satu ginjal ( one

solitary Kidney ), batu ureter bilateral.


4. Derajat obstruksi makin bertambah pada terapi medikamentosa. 5. faktor sosial, dimana penderita ingin cepat bebas batu oleh karena factor

pekerjaan, Misalnya : Pilot 6. Diameter batu yang besar C. Cara pengangkatan batu ada beberapa pilihan, misalnya :
1. ESWL : Extracorporal Shock Wave Lithotripsi ) 2. URS ( Ureteroscopy ) dan Lithotripsi ( Pneumatic lithoclast, Holmium Laser )

3. Operasi terbuka

You might also like