You are on page 1of 9

RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE TECHNOLOGY DALAM MENINGKATKAN SURVEILANS LAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS BERBASIS MASYARAKAT DI KAB.

BANDUNG
Aji Surooso, Santoso, S.Kom., M.T. Jurusan Teknik Informatika Politeknik Pos Indonesia surosoaji@yahoo.com, bupa_25@yahoo.com ABSTRAK Departemen Kesehatan telah menetapkan strategi untuk mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan yaitu dengan menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dalam pola hidup sehat, meningkatkan sistem surveilans, dan informasi kesehatan. Upaya yang dilakukan adalah optimalisasi Unit Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) seperti Pusat Kesehatan Masyarakat, Pos Pelayanan Terpadu dan Layanan Kesehatan Desa. Dalam menetapkan strategi tersebut, meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas sangatlah penting, begitu juga dengan penyampaian informasi mengenai puskesmas kepada masyarakat. Kemudian dengan memanfaatkan perkembangan teknologi telepon selular penulis membuat sebuah aplikasi puskesmas berbasis mobile yang dapat diimplementasikan dengan emulator telepon selular. Aplikasi puskesmas berbasis mobile ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman J2ME (Java 2 Micro Edition). Langkah-langkah pembuatannya meliputi perancangan flowchart program, perancangan desain, pembuatan aplikasi hingga tahap uji coba aplikasi dengan implementasi pada emulator telepon selular. Berdasarkan hasil uji coba, aplikasi ini mampu memudahkan pihak puskesmas dalam memberikan informasi kepada masyarakat secara mobile dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas itu sendiri. Kata kunci: Aplikasi J2ME, Puskesmas. ABSTRACT Department of Health has set a strategy to support the implementation of health development is to mobilize and empower communities in a healthy lifestyle, improve surveillance systems, and health information. Efforts is optimization of the Community Based Health Unit (UKBM) such as Community Health Centre, Postal Services and the Integrated Rural Health Services. In setting the strategy, improve the quality of care is essential health centers, as well as the delivery of information to the community health centers. Then by utilizing the development of mobile phone technology writer based health centers make a mobile application that can be implemented with a mobile phone emulator. Clinic-based mobile application is built using the programming language J2ME (Java 2 Micro Edition). These steps include making program flowchart design, design planning, making application to the test phase to the implementation of applications on the mobile phone emulator. Based on trial results, the application is able to facilitate the health centers in providing information to the mobile community and health centers can improve quality of care itself. Keyword : J2ME Application, Clinic-based 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga pelayanan. Ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah, sebaran, mutu dan kualifikasi, sistem pengembangan karir, dan kesejahteraan tenaga pelaksana pelayanan. Permasalahan yang muncul dalam tataran mikro operasional memunculkan persepsi rendahnya kualitas pelayanan, yang berawal dari kesenjangan antara aturan dan standar yang ada dengan pelaksanaan pelayanan yang tidak dapat menerapkannya. Pemahaman terhadap kedaaan nyata yang dihadapi di lapangan sangat penting untuk menelaah kembali landasan kebijakan, aturan, dan standar untuk meningkatkjan kualitas pelayanan. Dalam konteks pembangunan sumber daya manusia, sudah pada tempatnya bila melihat ketenagaan pelayanan dalam kerangka keterkaitan sistem kesehatan nasional, sistem pendidikan nasional dan sistem lainnya. Pengelolaan ketenagaan kesehatan harus dilakukan dengan mempertimbangkan kaitannya dengan sistem pendidikan dan ketenagakerjaan secara menyeluruh. Sangat mungkin bahwa ketenagaan kesehatan yang dilaporkan pada buku ini merupakan gambaran persoalan serupa dalam ketenagaan di bidang lain sehingga jawaban pemecahan persoalan harus diupayakan secara menyeluruh terutama melalui telaahan di bidang ketenagakerjaan dan pendidikan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, dr. Pupu Sari Rohayati, M.H.Kes. menuturkan bahwa dalam memberikan pelayanan kesehatan,

perbandingannya 1 orang perawat melayani 3.000 orang pasien. Desa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa ( KLB) , kejadian bencana, kecelakaan, dan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi setempat secara gotong royong. Pengembangan Desa Siaga mencakup upaya untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa, menyiap siagakan masyarakat menghadapi masalah-masalah kesehatan, memandirikan masyarakat dalam mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat. Untuk mengubah desa menjadi Desa Siaga akan lebih cepat bila di desa tersebut telah ada berbagai Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). Perlu dirancang suatu model Executive Information System (EIS) untuk membantu pejabat terkait mulai dari tingkat Desa hingga Kabupaten/Kota untuk melakukan kolaborasi perencanaan dan implementasi program kesehatan dengan mengoptimalkan peran dari para penggerak kesehatan masyarakat seperti Kader Kesehatan, Petugas Kesehatan, Pokja Posyandu, Tim Pengerak PKK, hingga Bidan. Untuk mempermudah akses informasi dan pengelolaan data sistem tersebut juga dikembangkan dengan menggunakan teknologi mobile dimana penetrasi penggunakan mobile devices di Indonesia yang sangat tinggi sehingga hampir 70% keluarga khususnya di Pulau Jawa memiliki mobile devices. Berdasarkan uraian di atas maka objek penelitian yang akan digunakan untuk tugas proyek dua mengenai pengolahan informasi dengan mobile device dengan judul Rancang bangun aplikasi mobile technology dalam meningkatkan surveilans layanan kesehatan puskesmas berbasis Masyarakat di kab. Bandung. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada terdapat beberapa masalah yang dihadapi, diantaranya: 1. Puskesmas mengalami kesulitan untuk memberikan informasi-informasi yang langsung dapat diakses oleh masyarakat, 2. Masyarakat / pasien harus datang langsung ke puskesmas untuk mengetahui informasiinformasi yang ada di puskesmas 3. Masyarakat mengalami kerugian waktu ketika datang ke puskesmas, kemudian hanya untuk mencari informasi yang diinginkan. Tujuan Dengan pembuatan proyek Rancang bangun aplikasi mobile technology dalam meningkatkan surveilans layanan kesehatan puskesmas berbasis Masyarakat di kab. Bandung, dapat dicapai tujuan sebagai berikut. 1. Mempermudah proses pemberian informasi dari Puskesmas kepada masyarakat,

2. Menyediakan aplikasi yang berbasis mobile


dengan memanfaatkan media online.

3. Memberikan aplikasi yang lebih ringan


dibanding mengakses langsung melalui website. Ruang Lingkup Agar pokok permasalahan pembuatan Aplikasi puskesmas mobile technology ini dapat terarah dan tidak keluar dari ruang lingkupnya, penulis membatasi permasalahan dalam aplikasi yang akan dibuat, diantaranya: 1. Aplikasi ini dibangun menggunakan bahasa pemograman J2ME (Java 2 Platform, Micro Edition) dan menggunakan webservices XML sebagai media penghubung ke database. 2. Menampilkan informasi-informasi yang ada di puskesmas, 3. Untuk mengakses informasi dalam aplikasi ini pengguna tidak perlu melakukan login terlebih dahulu. Kemudian di sini telah disediakan informasi-informasi yang dapat diakses sesuai dengan submenu-submenu yang tersedia, pengguna cukup melakukan klik pada submenu yang ada untuk melihat informasi di dalamnya. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan pembuatan Aplikasi puskesmas berbasis mobile ini sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas tentang latar belakang pembuatan aplikasi puskesmas berbasis mobile, identifikasi masalah yang ditemukan dalam sistem yang saat ini berjalan di puskemas, tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan aplikasi ini dan ruang lingkup masalah dalam pembuatan sistem informasi berbasis mobile. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini menguraikan landasan teori-teori yang mendukung dalam pembuatan aplikasi ini sehingga aplikasi yang dibuat mempunyai dasar teori untuk dikembangkan. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana alur sistem yang berjalan saat ini dan untuk mengetahui kebutuhan pengguna. Adapun tahap perancangan user interface digunakan untuk merancang aplikasi yang akan dibuat sesuai kebutuhan pengguna. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini berisi tentang lingkungan implementasi aplikasi dapat dijalankan oleh pengguna, diskusi tentang hasil implementasi dari aplikasi yang dibuat dan adanya pengujian aplikasi yang dihasilkan untuk mengetahui atau mengukur kualitas dari aplikasi tersebut. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini membahas tentang kesimpulan yang dirumuskan atas dasar hasil yang ditemukan setelah mengerjakan aplikasi ini. Memberi saran yang merupakan tindak lanjut dari kesimpulan berupa

anjuran untuk untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut. 2. LANDASAN TEORI Puskesmas Yang dimaksud Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Sedangkan yang dimaksud dengan data dasar Puskesmas adalah datadata yang berkaitan dengan infrastruktur serta sarana dan prasarana yang berada di Puskesmas.[1] Menurut Depkes 1991,Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran , kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggitingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010.[2] Surveilans Definisi surveilans menurut WHO adalah suatu kegiatan sistematis berkesinambungan, mulai dari kegiatan mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data yang untuk selanjutnya dijadikan landasan yang esensial dalam membuat rencana, implementasi dan evaluasi suatu kebijakan kesehatan masyarakat. Dengan demikian, di dalam suatu sistem surveilans, hal yang perlu digaris bawahi adalah. 1) Surveilans merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan, bukan suatu kegiatan yang hanya dilakukan pada suatu waktu. 2) Kegiatan surveilans bukan hanya berhenti pada proses pengumpulan data, namun yang jauh lebih penting dari itu perlu adanya suatu analisis, interpretasi data sertapengambilan kebijakan berdasarkan data tersebut, sampai kepada evaluasinya. 3) Data yang dihasilkan dalam sistem surveilans haruslah memiliki kualitas yang baik karena data ini merupakan dasar yang esensial dalam menghasilkan kebijakan/tindakan yang efektif dan efisien. Pengertian surveilans berbasis masyarakat adalah pengamatan atau pemantauan yang dilakukan secara terus menerus oleh masyarakat terhadap masalah kesehatan dan faktor risiko yang mempengaruhi atau menyebabkan masalah kesehatan tersebut. Selanjutnya masyarakat melaporkan kepada

petugas kesehatan untuk diambil tindakan penanggulangannya. Tujuan dari surveilans berbasis masyarakat adalah terciptanya sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya masalah kesehatan yang akan mengancam atau merugikan masyarakat.[3] Executive Infromation System Istilah Sistem Informasi Eksekutif atau Executive Information System (EIS) menurut Rockart and Treacy pertama kali diperkenalkan pada tahun 1982 untuk mendeskripsikan suatu sistem yang dipergunakan oleh beberapa eksekutif secara regular untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. EIS tidak memiliki suatu standar definisi ruang lingkup yang universal. Dari sejumlah pengertian di atas, EIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem informasi pada tingkatan strategis dari organisasi yang dirancang untuk membantu dalam pengambilan keputusan melalui fasilitas grafis dan komunikasi yang canggih. EIS menitikberatkan pada penyediaan informasi bagi pihak eksekutif, yaitu dengan mengkombinasikan data dari sumber internal dan eksternal serta membantu untuk mengidentifikasikan permasalahan, peluang dan meramalkan kecenderungan. Dalam sejumlah literatur istilah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) kadang dipertukarkan dengan EIS untuk mendeskripsikan sistem yang sama. Rockart dan Delong membuat pembedaan diantara kedua istilah tersebut di atas. Mereka mendefinisikan dan menggunakan istilah SPK untuk menunjukkan suatu sistem yang memiliki sejumlah kemampuan yang lebih banyak dibandingkan dengan EIS. Kemampuan yang ditambahkan ini antara lain dukungan komunikasi seperti fasilitas email dan teleconferen, kemampuan analisis data seperti spreadsheets, query language atau juga organizing tools seperti electronic calendar. Yang terpenting dari pembedaan ini adalah adanya penambahan opsi yang tersedia di SPK, meningkatkan persyaratan teknik sistem yang lebih tinggi yang akan memberikan kegunaan yang lebih . EIS merupakan sistem yang bersifat fleksibel karena kebutuhan para eksekutif akan berubah dengan cepat. Oleh karena itu kebanyakan EIS dibuat dengan cara membuat prototipe. Dalam pembuatan prototipe ini harus ditentukan dahulu kebutuhan informasi para eksekutif tersebut yang antara lain dapat dilakukan dengan metoda mencari faktor-faktor keberhasilan yang kritis atau Critical Success Factors (CSFs). Keuntungan EIS terutama ialah karena kemampuannya untuk memberikan data yang diperlukan untuk menganalisis, membandingkan dan memperlihatkan kecenderungan dalam waktu yang cepat sehingga keputusan dapat diambil segera, yang pada akhirnya permasalahan dapat cepat diatasi sebelum kondisi menjadi terlalu buruk dan peluang dapat lebih cepat ditangkap. [4]

Java Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini awalnya dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystems saat ini merupakan bagian dari Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi sintaksis yang terdapat pada C dan C++ namun dengan sintaksis model objek yang lebih sederhana serta dukungan rutin-rutin aras bawah yang minimal. Aplikasi-aplikasi berbasis java umumnya dikompilasi ke dalam p-code (bytecode) dan dapat dijalankan pada berbagai Mesin Virtual Java (JVM). Java merupakan bahasa pemrograman yang bersifat umum/non-spesifik (general purpose), dan secara khusus didisain untuk memanfaatkan dependensi implementasi seminimal mungkin. Karena fungsionalitasnya yang memungkinkan aplikasi java mampu berjalan di beberapa platform sistem operasi yang berbeda, java dikenal pula dengan slogannya, "Tulis sekali, jalankan di mana pun". Saat ini java merupakan bahasa pemrograman yang paling populer digunakan, dan secara luas dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis perangkat lunak aplikasi ataupun aplikasi berbasis web.[5] J2ME J2ME (Java 2 Micro Edition) merupakan subset dari J2SE yang ditujukan untuk implementasi pada peralatan embeded system dan handheld yang tidak mampu mendukung secara penuh implementasi menggunakan J2SE. J2ME adalah teknologi Java yang diperuntukkan perngkat-perngakat kecilconsumer device , terutama wireless. Bebrapa perangkat wireless antara lain PC, PDA, communicator, embedded device, smart card dan ponsel. Teknologi Java mungkin merupakan satu-satunya cara memprogram beberapa perangkat, berbagi logic antara perangkat dan server, pengantaran aplikasi secara dinamis, program yang kompak, lingkungan pengembangan yang aman dan cepat. J2ME memungkinkan perangkat lunak dapat di-download perangkat sekaligus memungkinkan layanan yang dapat disesuaikan di beragam perangkat.[6] J2ME menyediakan platform standar untuk pengembangan perangkat wireless. J2ME terdiri atas perangkat-perangkat komponen sebagai berikut: 1. Java Virtual Machine (JVM), komponen untuk menjalankan program-program Java pada emulator atau handheld device. 2. Java Application Programming Interface (API), merupakan kumpulan library untuk menjalankan dan mengembangkan program Java pada Handheld Devices. 3. Tools lain untuk mengembangkan Java, semacam emulator Java Phone, Emulator Nokia, EmulatorSiemens dan Emulator Motorola. NetBeans 6.9.1

NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki hampir 100 mitra (dan terus bertambah!). Sun Microsystems mendirikan proyek kode terbuka NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi sponsor utama. Saat ini terdapat dua produk : NetBeans IDE dan NetBeans Platform. NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan pengembangan sebuah kakas untuk pemrogram menulis, mengompilasi, mencari kesalahan dan menyebarkan program. Netbeans IDE ditulis dalam Java namun dapat mendukung bahasa pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas Netbeans IDE. Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana digunakan. Tersedia juga NetBeans Platform; sebuah fondasi yang modular dan dapat diperluas yang dapat digunakan sebagai perangkat lunak dasar untuk membuat aplikasi desktop yang besar. Mitra ISV menyediakan plug-in bernilai tambah yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam Platform dan dapat juga digunakan untuk membuat kakas dan solusi sendiri.[7] MIDlet MIDlet merupakan aplikasi yang dijalankan pada sebuah perangkat handheld. MIDlet tidak berinteraksi langsung dengan hardware dari handheld devices, melainkan berinteraksi melalui AMS (Application Management Software). AMS inilah yang akan menerima sinyal dari MIDlet bahwa MIDlet akan dijalakan atau berhenti.[8] Basis Data Basis data atau database adalah kumpulan dari data dan informasi yang tersimpan secara sistematis dalam komputer. Untuk memperoleh data atau informasi dari sebuah database dapat digunakan sebuah program komputer. Dalam database terdapat suatu hubungan yang disebut relasi. Dengan adanya relasi maka akan terjadi hubungan antar data yang efektif untuk mengurangi pengulangan data yang sama (redundancy).[9] Client-Server Client-Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Instance yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan instance yang menyediakan layanan disebut sebagai server. Database Server menyimpan database yang disediakan untuk diakses oleh client. Dalam system client-server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani : 1. Manajemen data 2. Keamanan 3. Query, trigger, prosedur tersimpan 4. Penangan kesalahan Arsitektur client- server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti

semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal.[11] Unified Modeling Language (UML) Unified Modeling Language (UML) memiliki beberapa pengertian diantaranya adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh model-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi object(OO) Fowler( 2004 : 1). [12] UML juga merupakan bahasa yang digunakan menangkap dan menggambarkan pengetahuan, menemukan dan membangun sistem serta memodelkan pembangunan sistem secara visual. UML terdiri dari 2 komponen utama yaitu bentuk Analisis dan Design. Analisis UML terdiri dari Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Collaboration Diagram, Activity Diagram dan Statechart Diagram. Design UML terdiri dari Component Diagram dan Deployment Diagram. [13] Flow Chart Flow Chart merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menggambarkan tahapan penyelesaian suatu masalah dengan menggunkan simbol-simbol yang mudah dimengerti, standard an mudah digunakan. Penyelesaian masalah dengan menggunkan flow chart harus jelas, sederhana, efektif, dan tepat. Ada dua metode flow chart yaitu : 1. Sistem flow chart yaitu menggambarkan procedure dalam sistem yang dibentuk. 2. Program flow chart yaitu diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah.[14] 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis merupakan langkah awal untuk pengembangan aplikasi, karena perancangan dan pengembangan implementasi aplikasi tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya analisa terhadap aplikasi yang akan digunakan. Analisis juga dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan serta maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah-masalah, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi serta kebutuhan- kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan recovery atau perbaikan. Hal ini diperlukan agar didapatkan gambaran umum mengenai suatu sistem yang digunakan dalam pembuatan program Rancang Bangun Aplikasi Mobile Technology Dalam Meningkatkan Surveilans Layanan Kesehatan Puskesmas Berbasis Masyarakat Di Kab. Bandung ini, perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut:

Sistem Operasi : Microsoft Windows 7 Profesional Bahasa Pemograman : JAVA dengan platform J2ME Perangkat Lunak : Netbeans 6.9.1 Kebutuhan Perangkat Keras Pembuatan aplikasi ini menggunakan perangkat keras sebagai berikut : : Core 2 Duo : 6000 Mb RAM : LCD 14,1 Inchi Mouse dan keyboard standard Perancangan Aplikasi Mobile Tehnology bagi Pasien ini menggunakan metode Unified Modeling Language (UML). UML merupakan metode untuk melakukan perancangan aplikasi yang berorientasi object.

Processor Memory Monitor

Gambar Use Case Diagram Pengelolaan Data Obat


4. IMPLEMENTASI

Perancangan aplikasi ini dapat berjalan dengan baik karena didukung oleh perangkat pendukung yaitu perangkat lunak dan perangkat keras. a. Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut : Sistem operasi yang digunakan adalah Windows 7 Profesional Netbeans 6.9.1 sebagai editor bahasa pemrograman Java dan KXML sebagai library untuk membaca file xml. Pembuatan gambar menggunakan Adobe Photsop CS3 b. Perangkat keras pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut : Processor Pentium(R) Core 2 Duo Kecepatan 2,20 GHz. Memory 6 Gb. Monitor 14 inchi

Aplikasi ini telah mencapai tujuannya, yaitu terbangunnya aplikasi yang mampu menyampaikan nformasi tentang Puskesmas kepada masyarakat. Dengan adanya aplikasi ini, informasi mengenai Puskesmas dapat diketahui dengan mudah. - Untuk melihat menu berita, pendaftar sarana, layanan, dokter, penyakit, pasien, dan jadwal, user masuk kedalam menu awal .

Gambar Halaman Menu Berita

- Setelah masuk ke dalam menu awal, user dapat


melihat pendaftar hari ini dengan memilih menu pendaftar pada halaman utama.

Gambar Menu Awal

- Setelah masuk ke dalam menu awal, user dapat


melihat menu berita dengan memilih menu berita pada halaman utama.

Gambar Menu Pendaftar

- Setelah masuk ke dalam menu awal, user dapat


melihat sarana dan prasarana yang tersedia dengan memilih menu sarana pada halaman utama.

Gambar Halaman Menu Sarana

- Setelah masuk ke dalam menu awal, user dapat


melihat layanan yang ada dengan memilih menu layanan pada halaman utama.

Gambar Halaman Menu Poli Umum

- Setelah masuk ke dalam menu layanan, user dapat


melihat Poli Gigi dengan memilih menu Poli Gigi pada menu layanan.

Gambar Halaman Menu Layanan

- Setelah masuk ke dalam menu layanan, user dapat


melihat Poli Umum dengan memilih menu Poli Umum pada menu layanan.

Gambar Halaman Menu Poli Gigi

- Setelah masuk ke dalam menu layanan, user dapat


melihat KIA/KB dengan memilih menu KIA/KB

pada menu layanan dan terdapat dua layanan bagi bayi dan ibu.

Gambar Halaman Menu Penyakit

5. KESIMPULAN DAN SARAN


Dari pembuatan aplikasi mobile technology dalam meningkatkan surveilans layanan kesehatan puskesmas berbasis Masyarakat ini, bagian pembahasan pada Bab I, II, III dan IV maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Aplikasi yang dibangun dapat mempermudah proses pemberian informasi dari Puskesmas kepada masyarakat, 2. Menyediakan aplikasi yang berbasis mobile dengan memanfaatkan media online. 3. Memberikan aplikasi yang lebih ringan dibanding mengakses langsung melalui website. 5.2 Saran Adapun saran untuk menyempurnakan aplikasi yang telah dibangun adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi ini akan berjalan dengan baik jika terintegrasi dengan aplikasi lain yang merupakan satu kesatuan aplikasi puskesmas. 2. Aplikasi ini belum bisa langsung diaplikasikan ke telepon selular, hanya pada emulator NetBeans.

Gambar Halaman Menu KIA/KB

- Setelah masuk ke dalam menu awal, user dapat


melihat data penyakit dengan memilih menu penyakit pada menu awal.

Referensi

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Layanan 2. 3.

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Kesehatan (03 Februari 2012) http://sobatbaru.blogspot.com/2010/12/pengertia n-puskesmas.html (28 Mei 2012) DCP2 (2008). Public health surveillance. The best weapon to avert epidemics. Disease ControlPriority Project. www.dcp2.org/file/153/dcpp-surveillance.pdf (28 Mei 2012) http://www.blogerch.com/2009/05/executiveinformation-system-eis.html (28 Mei 2012) http://id.wikipedia.org/wiki/Java(03 Februari 2012) http://id.wikipedia.org/wiki/J2ME(03 Februari 2012) http://lordarea.forumpro.in/t30-sejarah-netbeans (01 Juni 2012) http://komputerjava.blogspot.com/2010/01/midlet -adalah.html (01 Juni 2012) Fatansyah.1999. Basis Data. Bandung : Informatika 10. http://www.tulisan-wahyu.web.id/tekniknormalisasi-database (Wahyu Blog Tutorial , Berita) diakses 28 Mei 2012

11. http://bokuwazone21.wordpress.com/2010/02/17/
pengertian-client-server-sertamodel-model-database//-Pengertian Client Server serta model-model database gunadarma university (22/03/2012) 12. Fowler, Martin. 2004. UML Distillen Edisi 3 Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Object Standar. Tim Penerjemah Penerbit ANDI. 2005. Yogyakarta : Penerbit ANDI 13. Fitriasari, Novi Sofia. 2010. Modul Analisis Dan Peracangan Sistem Informasi. Modul Disajikan dan dibahas pada perkuliahan di Politeknik Pos Indonesia mata kuliah Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi semester 3. 14. Suparman. 1997. Komputer Pribadi Menyongsong Abad 21. Jakarta: Dinastindo.

You might also like