Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Investasi betina
fisiologi dalam
yang
terjadi
pada
wanita,
mencapai Kehamilan
kehamilan, terjadi
merupakan dengan
masa selama
setelah
kelahiran,
anovulasi sampai
amenorrhoe 2-3
menetap
menyusui lagi
Kemudian atau 11
Ketika
tersebut
ovulasi tentang
Sebuah
merangsang
disajikan arti
hasil
diragukan
bahwa
animus
akomodasi-akomodasi ovulasi, ada dan suatu dengan hamil disebut rahim, pembelahan fertilisasi,
adalah
gagalaman kegagalan menstruasi. kehamilan. implantasi. di Jika dalam hasil uterin. baik, pada seorang
bekerja
kalau
implantasi Fertilisasi Proses Sesorang rahim konsepsi Apabila hal bayi. manusia. ini
awal
dapat
dinyatakan biasa di
ibu,
yang
luar
ekstra
proses
dan
berlangsung kelainan
tersebut
menyebabkan
terjadinya
Sehingga
fertilisasi
merupakan
tonggak
awal
penciptaan
BAB II
KAJIAN TEORI KONSEPSI OVUM DAN SPERMA SERTA FERTILISASI IMPLANTASI
Setiap bulan wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dari indung telur (ovulasi) yang ditangkap oleh umbai umbai (fimbrai) dan masuk ke dalam sel telur. Waktu parsetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke sel telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasa terjadi dibagian yang mengembang dari tuba fallopi. Sekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat yang melindungi ovum kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan ( konsepsi = fertilisasi ). Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak oleh rambut getar tuba menuju ruang rahim kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarung di ruang rahim. Peristiwa ini disebut nidasi (implantasi) Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira kira enam sampai tujuh hari. Untuk menyuplai darah dan zat zat makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasenta. (Rustam Mochtar, 1998 : 17)
1.
Sel telur (ovum) Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi digenital ridge. Menurut umur wanita, jumlah oogonium adalah : a. b. c. d. BBL = 750.000 Umur 6 15 = 439.000 Umur 16 25 tahun = 159.000 Umur 26 35 tahun = 59.000
e. f.
Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis) : a. b. c. d. e. f. Oogonia Oosit pertama (primary oocyte) Primary ovarian follicle Liquar folliculi Pematangan pertama ovum Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum
2.
Sel mani (spermatozoa) Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus) leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat. Panjang ekor kira kira sepuluh kali bagian kepala. Secara embrional, spermatogonium berasal dari sel sel primitif tubulas testis. Setelah bayi laki laki lahir, jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan sampai masa akil baliq. Pada masa pubertas dibawah pengaruh sel sel interstial leyding. Sel sel spermatogonium ini mulai aktif mengadakan mitosis dan terjadilah spermatogenesis. Urutan pertumbuhan sperma (spermatogenesis) : a. b. c. d. e. Spermatogonium (membelah dua) Spermatosit pertama (membelah dua) Spermatosit kedua (membelah dua) Spermatid, kemudian tumbuh menjadi Spermatozoa (sperma)
3.
Pembuahan (konsepsi =fertilisasi) Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba fallopi, umumnya terjadi di ampula tuba, pada hari ke sebelas sampai empat belas dalam
siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi (peristiwa matangnya sel telur) sehingga siap untuk dibuahi, bila saat ini dilakukan coitus, sperma yang mengandung kurang lebih seratus sepuluh sampai seratus dua puluh juta sel sperma dipancarkan ke bagian atas dinding vagina terus naik ke serviks dan melintas uterus menuju tuba fallopi disinilah ovum dibuahi. Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelisuda mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain. Proses ini diikuti oleh penyatuan ke dua pronuklei yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetic dari wanita dan pria. Pembuahan mungkin akan menghasilkan xx zigot menurunkan bayi perempuan dan xy zigot menurunkan bayi laki laki. Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama tiga hari sampai stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan kearah rongga rahim oleh arus dan getaran rambut getar (silia) serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba dalam kavum uteri pada tingkat blastula. (Rustam Mochtar, 1998 : 18-19) Untuk menentukan masa subur, dipakai 3 patokan, yaitu : 1. 2. 3. Ovulasi terjadi 14 2 hari sebelum haid yang akan datan Sperma dapat hidup & membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi / penyatuan sel sperma dengan sel telur inilah yang disebut
Pertemuan
sebagai pembuahan atau fertilisasi. Dalam keadaan normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah tuba falopii
umumnya di daerah ampula / infundibulum. Perkembangan teknologi kini memungkinkan penatalaksanaan kasus
infertilitas (tidak bisa mempunyai anak ) dengan cara mengambil oosit wanita dan dibuahi dengan sperma pria di luar tubuh, kemudian setelah terbentuk embrio, embrio tersebut dimasukkan kembali istilah ke dalam awam rahim bayi untuk tabung.
pertumbuhan selanjutnya. Teknik ini disebut sebagai pembuahan in vitro (in vitro fertilization IVF) dalam
PROSES FERTILISASI Spermatozoa dalam tuba. bergerak Gerakan dan cepat ini dari vagina ke dalam juga rahim, masuk ke
oleh
peranan saat
dinding
terjadi oleh
dikeluarkan
ovarium,
ditangkap
fimbrae
umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba falopii. Ovum yang dikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh bahan opak setebal 510 m, yang disebut zona pelusida. Sekali ovum sudah dikeluarkan, folikel akan mengempis dan berubah menjadi kuning, membentuk korpus luteum. Sekarang ovum siap dibuahi apabila sperma mencapainya. Dari 60 100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina pada
saat ovulasi, beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks di dalam mukus serviks dan pintu masuk mencapai tuba rongga uterus yang beberapa dan ratus sperma dapat melewati dapat
falopii
sempit
beberapa
diantaranya
bertahan hidup sampai mencapai ovum di ujung fimbrae tuba fallopii. Hal ini disebabkan karena selama beberapa jam, protein plasma dan likoprotein yang berada Setelah dalam reaksi cairan mani diluruhkan. sperma Reaksi ini reaksi disebut reaksi kapasitasi. setelah
kapasitasi,
mengalami
akrosom,
terjadi
sperma dekat dengan oosit. Sel sperma yang telah menjalani kapasitasi akan terpengaruh oleh zat zat dari korona radiata ovum, sehingga isi akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak dengan lapisan
korona radiata. Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang dapat melarutkan korona radiata, trypsine like agent dan lysine zone yang dapat melarutkan dan membantu sperma melewati zona pelusida untuk mencapai ovum. Hanya satu sperma yang memiliki kemampuan untuk membuahi, karena sperma
tersebut memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan kaputnya lebih mudah menembus karena diduga dapat melepaskan hialuronidase. Sekali sebuah spermatozoa menyentuh zona pelusida, terjadi perlekatan yang kuat
dan penembusan yang sangat cepat. Setelah itu terjadi reaksi khusus di zona pelusida (zone reaction) yang bertujuan mencegah terjadinya penembusan
lagi
oleh
sperma
lainnya.
Dengan
demikian,
sangat
jarang
sekali
terjadi
Pada saat sperma mencapai oosit, terjadi : 1. 2. Reaksi zona / reaksi kortikal pada selaput zona pelusida Oosit menyelesaikan pembelahan miosis keduanya, menghasilkan oosit definitif yang kemudian menjadi pronukleus wanita 3. 4. 5. Inti sperma membesar membentuk pronukleus pria. Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi. Pronukleus pria dan wanita. Masing masing haploid, bersatu dan membentuk zygot yang memiliki jumlah DNA genap / diploid.
GAMBAR PEMBUAHAN OVUM Sumber : Dasar Dasar Obstetri dan Ginekologi (2002) Keterangan : A, B, C dan D : Ovum dengan korona radiata E: Ovum dimasuki spermatozoa F dan G : Pembentukan benda kutub kedua dan akan bersatunya kedua pronukleus yang haploid untuk menjadi zigot Hasil utama pembuahan : 1. Penggenapan kembali jumlah kromosom dari penggabungan dua paruh haploid dari ayah dan dari ibu menjadi suatu bakal baru dengan jumlah kromosom diploid. 2. Penentuan jenis kelamin bakal individu baru, tergantung dari kromosom X atau Y yang dikandung sperma yang membuahi ovum tersebut. 3. Permulaan pembelahan dan stadium stadium pembentukan dan perkembangan embrio (embriogenesis)
4.
Nidasi atau Implantasi Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh sutu sampai disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam masa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel sel desidua yaitu sel sel besar yang mengandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya kadang kadang pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi pada depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri. Bila nidasi telah terjadi , dimulailah diferensiasi sel sel blastula. Sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan yolk sac sedangkan sel sel yang tumbuh besar menjadi entoderm dan membentuk ruang amnion. Maka terbentuklah suatu lempeng embrional (embrional plate) diantara amnion dan yolk sac. Sel sel trofoblas mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah (embrio) akan melapisi bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah sekat korionik (chorionik membrane) yang kelak menjadi korion. Sel- sel trofoblas tumbuh menjadi dua lapisan yaitu sitotrofoblas (sebelah dalam) dan sinsitio trofoblas (sebelah luar) Villi koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang cabang dan disebut korion krondosum sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang disebut chorion leave. Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon hormon chorionic gonadotropin (HCG). (Rustam Mochtar, 1998 : 19-21)
Keterangan : A : Oosit tidak bersegmen B : Fertilisasi C : Terbentuk pro-nuklei D : Pembelahan kumparan pertama E : Stadium 2 sel F : Stadium 4 sel G : Stadium 8 sel H : Morula I & J : Pembentukan blastokista K: Zona pelusida menghilang, implantasi terjadi
5.
Plasentasi Pertumbuhan dan perkembangan desidua sejak terjadi konsepsi karena pengaruh hormon terus tumbuh sehingga makin lama menjadi tebal. Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilan yang terbagi atas : a. Desidua basalis Terletak diantara hasil konsepsi dan dinding rahim, disini plasentater bentuk. b. Desidua kapsularis Meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim yang lama kelamaan bersatu dengan desidua vera kosena obliterasi . c. Desidua vera (parietalis) Meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN Fertilisasi adalah suatu proses penyatuan antara sel mani / sperma dengan sel telur di tuba falopii. Fertilisasi dapat terjadi pada rentang masa subur dari seorang wanita. Proses fertilisasi dimulai dengan masuknya sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina. Sperma tersebut bergerak masuk ke dalam kavum uteri dan tuba sampai akhirnya bertemu dengan ovum di ampula / infundibulum tuba. Selama perjalanan menuju ovum, sperma mengalami reaksi kapasitasi dan reaksi akrosom. Pada saat sperma mencapai oosit, terjadi: 1. 2. 3. 4. 5. Reaksi zona / reaksi kortikal Oosit menjadi pronukleus wanita Inti sperma membentuk pronukleus pria. Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi. Pronukleus pria dan wanita bersatu dan membentuk zygot yang memiliki jumlah DNA genap / diploid. Hasil utama pembuahan : 1. 2. 3. Penggenapan kembali jumlah kromosom Penentuan jenis kelamin Permulaan embriogenesis
Zygot mengalami proses pembelahan mitosis beberapa kali, sampai terbentuk 16 sel yang akan menjadi morula pada hari ke 3 4 setelah fertilisasi dan berlanjut terus sampai terbentuk trofoblast. Kira kira pada hari ke 5 sampai ke 6, terjadi implantasi zigot dalam cavum uteri.
DAFTAR PUSTAKA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
http://triadias.blog.com/2010/02/20/konsepsi/ Cunningham, et all, Obstetri William, Edisi 18, Jakarta, EGC, hal 99 100. Llewellyn, 2002, Dasar Dasar Obstetri Ginekologi, Jakarta, Hipokrates, hal 17 20. Mochtar, R, 1998, Sinopsis Obstetri, Jakarta, EGC, , hal 1820. Prawirohadjo, S, 1999, Ilmu Kebidanan. Jakarta, Yayasan Balai Pustaka Sarwono Prawirohadjo, hal 57 60. Harun Yahya, Miracle of Mans Creation, The Indonesian Institute of Science and Society.
8. 9. 10.
Benyumov,Zorn, 2002, The Ultimate Guide To Pregnancy, Discovery Health Chanel-31 http://www.geocities.com/Yosemite/Rapids/1744/cklob6.html Bobak, Lowdermik, dan Jensen< alih bahasa: Maria A,Wijayarini, Peter I. Anugerah; Editor bahasa Indonesia Renata Komalasari.
11.