Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Prolog
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 1
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 2
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
b.
Semi
Submersible
c. Drilling Ship
d. Jack up
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 3
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 4
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Guyed Tower
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 5
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 6
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Start
1. Penentuan lokasi
2. Kapasitas produksi
3. Karakteristik lingkungan
Prarancangan
Ya
Finish
BAB II
PRARANCANGAN
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 7
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 8
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 9
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
1. Berat Geladak
a) Berat Kering
Berat kering merupakan berat fasilitas/peralatan kosong sesuai dengan
data perhitungan dari pabrik, yaitu terdiri dari peralatan utama, peralatan
tersebar dan baja struktur geladak atas.
b) Berat Operasional
Berat ini terdiri dari berat kering ditambah dengan bahan–bahan yang
dikonsumsi serta cairan yang terdapat dalam bejana dan perpipaan. Pada
anjungan kombinasi besarnya beban operasional dapat mencapai 1,30 – 1,35
dari berat kering, termasuk baja struktur bangunan atas.
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 10
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
2. Luas Geladak
Sebuah metode praktis dalam menentukan berat kering dan luasan
geladak adalah menggunakan grafik dari buku “Planning and Designing of
Fixed Offshore Platform ” halaman 39. Grafik tersebut merupakan fungsi dari
kapasitas produksi yang diukur dalam BOPD (Barrrel Oil Per-Day). Terlihat ada
tiga buah kurva di dalam grafik, yaitu :
- Estimated Upper Limit : digunakan jika anjungan berada di daerah dingin
yang dilengkapi dengan dua buah rig (sistem pengeboran) dan dirancang
secara konservatif.
- Median : digunakan untuk anjungan biasa yang dioperasikan di daerah
panas dengan GOR (Gas-Oil Ratio) rata–rata 300 sampai dengan 600 dan
perancangannya konservatif.
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 11
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 12
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 13
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 14
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
dimiringkan agar memiliki ruangan yang lebih besar pada dasar laut yang
kemudian membantu dalam menahan momen guling yang timbul. Kemiringan
kaki jacket berkisar 1/8-1/10.
2.1.3.5 Perangkaan
Banyak pola yang biasanya dipakai pada perangkaan jacket bangunan
lepas pantai, antara lain pola K, T, N, X, Y, dan kombinasi dari pola-pola
tersebut. Pemilihan pola perangkaan yang digunakan ditentukan berdasarkan
kedalaman perairan dan lokasi bangunan lepas pantai yang direncanakan.
Tetapi pola perangkaan X seringkali dijumpai saat ini, karena pola perangkaan
tersebut dapat memperpendek panjang efektif tanpa mengurangi kekakuan
struktur rangka penyangga. Bila satu kaki rangka X dalam keadaan tertekan
dan maka bagian yang lain tertarik dari lendutan ke luar bidang pada
pertemuan kedua rangka tersebut. Keuntungan lainnya adalah diameter kedua
rangka tersebut dapat dikurangi sehingga mengurangi beban gelombang pada
anjungan, dan pola perangkaan ini cocok pada daerah rawan gempa seperti di
Perairan Laut Jawa.
2.1.3.6 Rangka Tubular
Parameter utama dari suatu sambungan tubular antara lain :
D = diameter luar chord (m)
d = diameter luar brace (m)
T = tebal chord (m)
t = tebal brace (m)
α = sudut kemiringan brace terhadap chord (dalam derajat atau
radian)
L = panjang chord (m)
G = jarak terpendek antara ujung brace yang berhadapan yang
terletak pada penampang sambungan chord-brace (m).
Parameter yang paling menentukan dalam penentuan ukuran awal
rangka tubular adalah rasio kerampingan.
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 16
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
AREA kl/r
Teluk Meksiko 85
Pantai Timur USA 80
Pantai Barat USA 80
Alaska 75
Laut Utara 75
Timur Tengah 110
Asia Tenggara 110
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 17
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 18
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Geladak ini terletak paling bawah dari susunan geladak, karena alat-alat yang
digunakan untuk kegiatan produksi tidak membutuhkan ruang yang luas.
Geladak ini dimaksudkan sebagai tempat pengolahan dan pemisahan antara
minyak dan gas sebelum didistribusikan ke darat.
• Geladak Pengeboran (Drilling Deck)
Geladak ini terletak di atas geladak produksi. Pada geladak ini
ditempatkan fasilitas-fasilitas pengeboran seperti drilling derrick yang
membutuhkan ruangan terbuka dan bebas.
• Geladak Instalasi (Instalation Deck)
Geladak ini digunakan sebagai tempat instalasi-instalasi pembantu
proses ekspoitasi, seperti bengkel dan fasilitas derek.
• Geladak Tempat Tinggal (Quarter Deck)
Pada anjungan lepas pantai perlu pengawasan yang harus selalu
dikontrol, untuk itu disiapkan tempat tinggal yang direncanakan dengan
memperhatikan keselamatan dan kenyamanan untuk para pekerja.
• Geladak Helikopter (Helideck)
Helikopter digunakan untuk mempermudah pengangkutan pekerja dari
darat ke anjungan dan sebaliknya yang terletak di tengah laut.
Bentuknya dapat berupa lingkaran ataupun persegi.
2. Kaki Geladak
Seperti halnya perencanaan pile, perencanaan kaki geladak juga
mempertimbangkan beban aksial yang akan ditumpu selain pertimbangan beban lain
dari lingkungan sekitarnya. Penentuan ukuran kaki geladak diusahakan agar geladak
terbawah tidak terkena puncak gelombang air laut, persamaannya
adalah : H = 0,5 Hm + PAT + PB . . . . (2.5)
Untuk ketebalan tiang kaki geladak dapat ditentukan sesuai rasio D/t
pada Tabel 2.3. Sedangkan pengukuran pengikat tiang geladak (brace) dapat
didekati dengan rasio kerampingan kl/r = 70-90 (Planning and Design of Fixed
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 19
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Jacket Platform :564) dan ketebalannya sesuai dengan Tabel 2.3. Ukuran
pengikat tiang geladak yang diperoleh harus diuji dengan aspek parameter
sambungan tubular.
3. Balok dan Pelat Geladak
Beban yang bekerja pada pelat geladak didistribusikan ke penumpu
utama geladak (main truss) kemudian ke kaki geladak oleh balok geladak.
Geladak yang tidak ditutup dengan sebuah modul, maka bagian lantai geladak
ditutup dengan pelat baja yang ketebalannya tergantung jarak balok geladak.
Adapun persamaan yang dipakai dalam penentuan ukuran balok dan pelat
geladak adalah sebagai berikut :
Mmaks = ql2 / 12 (untuk balok geladak) . . . . (2.6)
Fb = Mmax/S . . . . (2.7)
Mmaks = ql² / 10 (untuk pelat geladak) . . . . (2.8)
fb = Mmax/ S (S = lt2 (m)/6) . . . . (2.9)
dengan :
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 20
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 21
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 22
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 23
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 24
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 25
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 26
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 27
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
36 70-90 500-1000
39 80-110 1000-1750
42 110-125 1500-2250
48 120-150 2000-2500
54 150-200 2500-2750
60 200-250 2750-3000
72 250-275 3000-4000
84 275-350 4000-5000
Kaki Jacket
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 28
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Struktur Anjungan Lepas Pantai” halaman 14. jadi diameter luar kaki jacket
adalah :
D = 39 inchi (99.06 cm ) + 5 cm
=103,98 cm (41 inchi)
Tebal kaki jacket diperoleh dari rasio D/T yang ada dalam buku
“Planning and Designing Of Fixed Offshore Platforms…” halaman 539.
D/T = 45
T = 40,97 / 45 = 0,91 inchi
Komponen Struktur Rangka D/t
Kaki Struktur 45
Sambungan Kaki 30 – 35
Brace 40 – 60
Sambungan Brace 35 – 40
Kaki Geladak 35 – 40
Brace Truss Geladak 35 – 45
a. Bidang Vertikal
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 29
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
-. Brace horisontal
sehingga diperoleh :
0,7 x 881,88
----------------- = 85
0,35 d
d = 21 inchi ( 0,5 m)
Ketebalan brace dapat ditentukan menurut tabel rasio D/T yang ada
dalam buku “Planning and Designing Of Fixed Offshore Platforms…”
halaman 539, dipilih rasio D/t = 40, sehingga :
D/t = 40
t = 21 / 40
t = 0.52
Untuk ketebalan sambungan brace dipilih rasio D/t = 40, sehingga :
D/t = 40
t = 21 / 40
t = 0,52
Kontrol ukuran :
0,4 < ß < 0,7 ; γ = minimal 10 ; τ = 0,5 – 0,7
-. Brace N
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 30
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Kontrol ukuran :
0,4 < ß < 0,7 ; γ = minimal 10 ; τ = 0,5 – 0,7
b. Bidang Horisontal
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 31
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
-. Brace N,X
0,8 x 925.20
----------------- = 85
0,35 d
d = 25 inchi ( 63 cm)
Ketebalan brace dapat ditentukan menurut tabel rasio D/T yang ada
dalam buku “Planning and Designing Of Fixed Offshore Platforms…”
halaman 539, dipilih rasio D/t = 40, sehingga :
D/t = 40
t = 25 / 40
t = 0,62
Untuk ketebalan sambungan brace, dipilih rasio D/t = 40, sehingga :
D/t = 40
t = 25 / 40
t = 0,62
Kontrol ukuran :
0,4 < ß < 0,7 ; γ = minimal 10 ; τ = 0,5 – 0,7
c. Bidang Dalam
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 32
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
-, Brace K
Kontrol ukuran :
0,4 < ß < 0,7 ; γ = minimal 10 ; τ = 0,5 – 0,7
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 33
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Tampak Atas
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 34
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Kaki Geladak
1. Balok Geladak
Rumus yang digunakan untuk menetukan profil balok geladak adalah :
Mmaks = qL2/12
fb = Mmaks/Sx
Dengan Mmaks adalah momen maksimum yang bekerja tiap 1 m lebar pelat
geladak, q adalah beban balok geladak (distribusi beban geladak dikalikan
jarak antar balok geladak), L adalah panjang balok, fb adalah tegangan
yang bekerja pada pelat, Sx adalah modulus penampang pelat dan Fb
adalah tegangan akibat momen lengkung yang diizinkan (syarat batas
adalah fb < Fb).
- Balok geladak pada daerah produksi
Luas geladak = 1440 m2
Berat geladak ini diestimasikan sebesar 50 % dari berat total = 6075 ton,
sehingga beban yang bekerja pada geladak produksi :
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 35
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 36
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
= 33108.75 N/m2
q = 33108.75 x 0,705 = 23341.67 N/m2
L = 24 m
q x L2
Mmaks =
12
23341.67 x 24 2
Mmaks = = 1120400 N/m2
12
= 1120.40 kNm
= 826.04 kip-ft
Dipakai profil WF W18x60 baja mutu A36 dengan Fy = 36 ksi,
Fb = 0.66x Fy = 24 ksi
Sx = 108 inchi3
Mmaks
fb =
Sx
826.04
fb =
108
= 7.65 ksi (50.92 MPa)
Sehingga didapatkan fb < Fb (perancangan aman dan memenuhi)
- Balok geladak pada daerah lainnya (akomodasi dan heliport)
Luas geladak = 580 m2
Berat geladak ini diestimasikan sebesar 10 % dari berat total = 1215 ton,
sehingga beban yang bekerja pada geladak produksi :
Berat geladak x 1000 x g
=
Luas Geladak
1215 ton x 1000 x 9,81
=
580
= 20550.26 N/m2
q = 20550.26 x 0,705 = 14487.93 N/m2
L = 20 m
q x L2
Mmaks =
12
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 37
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
14487,93 x 20 2
Mmaks = = 482931 N/m2
12
= 482.93 kNm
= 356.05 kip-ft
Dipakai profil WF W14x48 baja mutu A36, dengan Fy = 36 ksi
Fb = 0.66 x 36 = 24 ksi
Sx = 70.3 inchi3
Mmaks
fb =
Sx
356,05
fb =
70,3
= 5,06 ksi (33,72 MPa)
Sehingga didapatkan fb < Fb (perancangan aman dan memenuhi)
2. Pelat Geladak
Rumus yang bisa digunakan untuk menentukan jenis baja pelat geladak
adalah:
Mmaks = ql2/l2 (2.9)
fb = Mmaks/ S (2.10)
S = l . t2 / 6 (2.11)
Dengan Mmaks adalah momen maksimum yang bekerja tiap 1 m lebar pelat
geladak, q adalah beban balok geladak (distribusi beban geladak dikalikan
jarak antar balok geladak), l adalah jarak antar balok geladak, fb adalah
tegangan yang bekerja pada pelat, S adalah modulus penampang pelat dan
Fb adalah tegangan akibat momen lengkung yang diijinkan (syarat batas
adalah fb < Fb).
- Pelat geladak pada daerah produksi
q = 41385.94 x 0,705 = 29177.09 N/m2
l = jarak antar balok geladak
= 0.6 m (24 inch)
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 38
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
q x L2
Mmaks =
12
29177.09 x 0.6 2
Mmaks =
10
= 1.050 kNm
= 0.774 kip-ft
Digunakan pelat baja mutu A36, t = 3/4 inch (19 mm)
Fy = 36 ksi
Fb = 0.66 x Fy = 24 ksi
l x t2
S =
6
24 inchi x 3/4 2
= = 0.056 inch3
6
Mmaks
fb =
Sx
0.774
=
0.056
= 13.77 ksi (91.65 MPa)
Sehingga didapatkan fb < Fb (perancangan aman dan memenuhi)
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 39
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Fb = 0,66 x Fy = 24 ksi
l x t2
S =
6
24 inchi x 3/4 2
= = 0.056 inch3
6
Mmaks
fb =
Sx
0.620
=
0.056
= 11.01 ksi (73.32 MPa)
Sehingga didapatkan fb < Fb (perancangan aman dan memenuhi)
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 40
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
0,385
fb =
0.025
= 15.38 ksi (102.39 MPa)
Sehingga didapatkan fb < Fb (perancangan aman dan memenuhi)
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 41
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Tampak Depan
Tampak Samping
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 42
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
RESUME PERENCANAAN
Material Struktur ;
Kaki struktur & geladak, jacket brace : Baja Group I kls C spes. API M grade B
Joint chord, joint brace, brace X : Baja Group II kls B spes. API 5L grade N52
Balok geladak dan pelat geladak : Baja Group I kls C spes. ASTM mutu A36
Struktur Jacket :
Kaki jacket : Diameter 41 inchi, tebal 1 inchi
Brace Horizontal : Diameter 21 inchi, tebal 0.52 inchi
Brace N : Diameter 27 inchi, tebal 0.67 inchi
Brace N,X : Diameter 25 inchi, tebal 0.62 inchi
Brace K : Diameter 25,4 Inchi, tebal 0,64 inchi
Luasan geladak :
Geladak Produksi : 60 x 24 m²
Geladak Pengeboran : 60 x 24 m²
Geladak tempat tinggal : 29 x 20 m²
Geladak Helikopter : 16 x 16 m²
Struktur Geladak :
Kaki Geladak : Diameter 39 inchi tebal 1 inchi
Balok geladak : Profil WF baja mutu A36, Fb = 24 ksi (158 Mpa)
Pelat Geladak : Pelat baja mutu A36, Fb = 24 ksi(158 Mpa)
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 43
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
BAB III
ANALISA BEBAN LINGKUNGAN
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 44
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Dari nilai tersebut maka teori gelombang yang cocok adalah Airy dan Stokes.
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 45
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 46
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 47
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Teori difraksi digunakan jika bentuk atau diameter struktur cukup bear dibandingkan
dengan panjang gelombang (D/λ > 0,2)
Persamaaan Morison menyatakan gaya yang timbul persatuan panjang pada
suatu elemen dari tiang yang terletak/terendam pada suatu aliran fluida yang bergerak.
Persamaan Morison dapat ditulis dalam;
πD 2
f =1 2 ρ C D D u u + ρ C I ax (3.1)
4
F= ∫ f ( y ) dy
0
(3.2)
Dengan demikian dapat diperoleh model distribusi gaya gelombang yang bekerja
pada tiang pancang sebagai berikut:
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 48
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
[
Wn = U 2 − V 2 − ( C xU + C y V )
2
] 1
2 (3.3)
U nx = U − C x ( C xU + C y V ) (3.4)
U ny = U − C y ( C x U + C y V ) (3.5)
U nz = −C z ( C xU + C y V ) (3.6)
dengan
C y = cos φ
C x = sin φ cos θ (3.7)
C z = sin φ sin θ
Adapun komponen perceptan dapat dihitung dengan:
o Percepatan Partikel Air Arah Sumbu X (m/dtk2)
a nx = a x − c x ( C x a x + C y a y ) (3.8)
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 49
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
a ny = a y − c y ( C x a x + C y a y ) (3.9)
a nz = −C z ( C x a x + C y a y ) (3.10)
( )
f x = 1 ⋅ ρ ⋅ C D ⋅ D ⋅ W n ⋅ U nx + ρ ⋅ C I ⋅ π ⋅ D 2 / 4 ⋅ a nx
2 (3.11)
( )
f y = 1 ⋅ ρ ⋅ C D ⋅ D ⋅ W n ⋅ U ny + ρ ⋅ C I ⋅ π ⋅ D 2 / 4 ⋅ a ny
2 (3.12)
( )
f z = 1 ⋅ ρ ⋅ C D ⋅ D ⋅ W n ⋅ U nz + ρ ⋅ C I ⋅ π ⋅ D 2 / 4 ⋅ a nz
2 (3.13)
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 50
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
UT = U0 (y/h)1/7 (3.16)
dengan UT : Kecepatan arus pada ketinggian y dari permukaan (m/dtk)
U0 : kecepatan arus di permukaan laut (m/dtk)
h : kedalaman laut (m)
y : kedalaman yang ditinjau (m)
f L = 1 ⋅ ρ ⋅ CL ⋅ D ⋅ U T2 (3.17)
2
f D = 1 ⋅ ρ ⋅ CD ⋅ D ⋅ U T2 (3.18)
2
dengan fL : gaya angkat persatuan panjang (N/m)
fD : gaya drag persatuan panjang (N/m)
CL : Koefisien gaya angkat
UT : CD/3 (BKI, 1991)
CD : Koefisien gaya drag
D : diameter batang struktur (m).
3.1.3 Beban Angin
Besarnya gaya angin tergantung pada kecepatan hembusan angin dan ukuran
serta bentuk dari struktur. Dalam buku Offshore Structural Engineering, hal 93,
diberikan persamaan untuk menghitung gaya angin (N) yang bekerja pada suatu
obyek;
F = 1 ⋅ ρ ⋅ CW ⋅ A ⋅ V 2 (3.19)
2
dengan ρ : massa jenis udara; 1,29 Kg/m3
Cw : Koefisien gaya angin
A : luas bidang tangkap angin (m2)
V : kecepatan angin (m/dtk)
Nilai koefisien gaya angin dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Koefisien gaya Angin
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 51
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 52
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Untuk h/λ = 0,21, maka dengan interpolasi (Tabel A.1, A.2 dan A.3 pada lampiran
A) parameter profil gelombang, parameter kecepatan serta parameter frekuensi dan
tekanan dapat diperoleh sebagai berikut:
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 53
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
dimana θ = kx - ωt
frekuensi gelombang ditentukan dari persamaan (12) pada lampiran A dan parameter
frekuensi dan tekanan sebagai berikut:
ω = gk (1 + a2C1 + a 4 C2 ) tanh kh
Dengan g = 9,81 m/s2, maka :
ω = 0.6561 t-1
Untuk t = 1 detik, dan x = 1 hingga 2λ, diperoleh:
profil gelombang
O n 350 5.07483
0 5.19740 360 5.19740
10 5.07483 370 5.07483
20 4.72008 380 4.72008
30 4.16877 390 4.16877
40 3.47093 400 3.47093
50 2.68068 410 2.68068
60 1.84747 420 1.84747
70 1.01124 430 1.01124
80 0.20140 440 0.20140
90 -0.56135 450 -0.56135
100 -1.26266 460 -1.26266
110 -1.89263 470 -1.89263
120 -2.44488 480 -2.44488
130 -2.91577 490 -2.91577
140 -3.30360 500 -3.30360
150 -3.60742 510 -3.60742
160 -3.82616 520 -3.82616
170 -3.95835 530 -3.95835
180 -4.00260 540 -4.00260
190 -3.95835 550 -3.95835
200 -3.82616 560 -3.82616
210 -3.60742 570 -3.60742
220 -3.30360 580 -3.30360
230 -2.91577 590 -2.91577
240 -2.44488 600 -2.44488
250 -1.89263 610 -1.89263
260 -1.26266 620 -1.26266
270 -0.56135 630 -0.56135
280 0.20140 640 0.20140
290 1.01124 650 1.01124
300 1.84747 660 1.84747
310 2.68068 670 2.68068
320 3.47093 680 3.47093
330 4.16877 690 4.16877
340 4.72008 700 4.72008
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 54
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
PROFIL GELOMBANG
6.00000
4.00000
2.00000
0.00000
0 100 200 300 400 500 600 700
-2.00000
-4.00000
-6.00000
Profil Gelombang
G1 G2 G3 G4 G5
0.1950410 0.0175957 -0.0003614 0.0000267 0
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 55
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
atas garis air, letak titik pusat beban pada permukaan air titik pusat beban pada
permukaaan air.
Dengan mengetahui titik awal (j) dan titik akhir (k) joint tiap elemen, maka
harga y dan x dapat digunakan rumus berikut:
u = 1.8475 m / s.
2. kecepatan partikel air arah vertikal (v) dalam m/s
ω sinh nky
v=
k
∑ Gn
sinh nkh
sin n(kx − ωt )
v = 3.9398 m / s.
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 56
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Percepatan partikel air horisontal dan vertikal dapat dicari untuk tiap
elemen. Sebagai contoh elemen 135 dengan x = 29,8337 m; y = 32,03 m
untuk t = 0 detik
k.c 2 5
ax =
2
∑ Rn sin n (kx − ωt )
n =1
ax = 1.668329555 m/s2
− k.c 2 5
ay =
2
∑ Sn cos n (kx − ωt )
n =1
ay = -0.567979062 m/s2
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 57
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
= 0 m/s
v n = v − c y (c x u + c y v )
= 3.939773174 m/s
Z n = −c z (c x u + c y v )
= 0 m/s
= 0 m/s2
a ny = a y − c y (c x a x + c y a y )
= -0.567979062 m/s2
a nz = −c z (c x a x + c y a y )
= 0 m/s2
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 58
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 59
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
perbedaan temperatur dan salinitas air laut, maupun oleh adanya perbedaan
tekanan air laut.
Arus laut dapat mamberikan pengaruh pada beban dinamis, yaitu pada
gaya drag dalam persamaan Morisson.
a. Kecepatan arus
Kecepatan arus (pers.3.16) pada elemen 135 dengan y = 32,03 m dan Uo =
0.21 m/dtk adalah sebagai berikut
UT = Uo (y/h)1/7
= 0.64 (0 /35.48 )1/7
= 0 m/dtk
b. Gaya arus
Perhitungan gaya arus, sebagai contoh elemen 135 (y =32,03 m dan D =
0.694) dengan ρ = 1.025 ton/m2 Cd = 1.0 dan CL≈ Cd/3 = 0.333, maka gaya
angkat (fL) dan gaya Drag (fD) (pers.(3.17) dan (3.18) adalah sebagai berikut:
fL = 0,5 ρ.CL.D.UT2
= 0 kN/m
fD= 0,5 ρ.CD.D.UT2
= 0 kN/m
Jadi gaya totalnya yaitu :
F total = fD + fL
= 0 kN/m
Gaya arus pada seluruh titik kumpul yang terdapat pada tiang utama dapat
dilihat pada lampiran.
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 60
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
garis air ke atas untuk elemen yang sebagian di bawah dan sebagaian di atas
permukaan air.
Untuk penentuan sudut datang angin (α)terhadap elemen, dapat digunakan
ketentuan sebagai berikut:
Untuk elemen yang miring terhadap arah datang angin, α = φ
Untuk elemen yang tegak lurus terhadap arah datang angin, α = 0o
Untuk elemen yang sejajar bidang xz dan bersudut terhadap sumbu x, α =
0o
Untuk elemen yang sejajar dan searah sumbu global x, α = 90o
Untuk elemen yang sebagaian berada di bawah permukaaan air, maka
penentuan panjang elemen adalah:
L = (yk – h)/ cos φ
Sebagai contoh untuk elemen 135 (L = 18 m, D= 0.602234 , α= 0 o) dengan
kecepatan angin V = 27,71 m/dtk, C =0,5 (untuk Selinder), ρ = 1.025 Kg/m3,
maka besar gaya angin (pers.(3.19)) pada elemen tersebut adalah:
F = 1 ⋅ ρ ⋅ CW ⋅ A ⋅ V 2
2
= 196.76 kN
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 61
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
36
m
14 m
3m
4m
7m
62 m 26 m
Gambar 3.5 Ilustrasi Bidang Tanagkap Angin Arah Depan dan Samping
Sesuai gambar di atas maka dapat ditentukan gaya angin pada geladak dan
bangunan atas seperti berikut:
o Kaki Geladak (C = 0,5)
L = 7 m; D = 0.9906 m; A = L x D = 6,7242 m2 , V = 27,71 m/dtk, maka
untuk 8 kaki geladak A = 55,4736 m2
F = 1 ⋅ ρ ⋅ CW ⋅ A ⋅ V 2
2
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 62
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
= 444.5 m2
Atotal = 2(936,5 + 444,5)
= 2762 m2
F = 1 ⋅ ρ ⋅ CW ⋅ A ⋅ V 2
2
= 543451.2598 N
F = 1 ⋅ ρ ⋅ CW ⋅ A ⋅ V 2
2
= 14723751.35 N
Gaya angin total yang bekerja pada geladak dan bangunan atas:
F = 10914.988 +543451.2598 + 14723751.35
= 15278117.6 kN.
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 63
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan gaya gelombang pada fixed offszhore platform yang
direncanakan, yaitu dengan asumsi ωt = 6, maka dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa gelombang terbesar yang terjadi terdapat pada elemen
nomor 24
ax =
∂u ω 2 H cosh ky
= sin (kx − ω t )
Kecepatan gelombang
∂t 2 sinh kh
9. ax (m/s2) arah sumbu y
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 64
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Percepatan gelombang
arah sumbu y
11. l (meter)
Diameter elemen
anx = ax -cx (cx ax+cy ay)
14. CI
Koefisien gaya gesek
any = ay - cy (cy ax + cy ay)
15. anx (m/s2)
Koefisien gaya inersia
anz = - cz (cx ax + cy ay)
wn = - cz (cx u + cy v)
Percepatan normal
19. Vn (m/s) partikel air pada sumbu
local z
[
v = u + v − (c x u + c y v )
2 2 2
] 1/ 2
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 65
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
21. V (m/s)
π D2 Kecepatan normal
fy = 1 / 2ρ CD vvn + ρ CI a ny
4 partikel air pada sumbu
22. fx (kN/m) local y
π D2
fz = 1 / 2ρ CD vw n + ρ CI a nz
4 Kecepatan normal
23. fy (kN/m) partikel air pada sumbu
fx x l local z
fz x l
25. Fx (kN)
F = (Fx2 + Fy2 + Fz2)0,5 Gaya gelombang tiap
26. Fy (kN) satuan panjang arah x
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 66
FIXED OFFSHORE PLATFORMS
Daftar Pustaka
Graff, W.J., Introduction to Offshore Structure, Gulf Publishing Company, Houston,
1984.
Hsu, T.H., Applied Offshore Structural Engineering, Gulf Publishing Company, Houston,
1984.
Mc Clelland, Barmlette, Planning and Designing of Fixed Offshore Platforms, Van
Nostrand Reinhold Co., New York, 1986.
Biro Klasifikasi Indonesia dan ITS, Buku Pedoman Rancang Bangun Bangunan Lepas
Pantai di Perairan Indonesia, Surabaya, 1991.
Salmon, Charles G. and Johnson, J.E., Struktur Baja, University of Wisconsin,
Madison, 1991.
SUPRIADIN
D 321 05 007 Halaman 67