You are on page 1of 31

SISTEM MUSCULOSKELETAL

SEMESTER 2

Tutor :
dr. Zaira Nafftasa, M. biomed

Nama Anggota Kelompok 4:


Doddy Ario Siswanto Putro ( 2012730031 ) Eltanin Vanriri ( 2012730032 ) Erlisa Azizatul Arifah ( 2012730033 ) Eza Melinda ( 2012730034 ) Faathir Iskandarsyah ( 2012730035 ) Fachrulrrozi ( 2012730036 ) Fahmy Kharisma Akbar ( 2012730037 ) Faisal M Naufal ( 2012730038 ) Faizah Afnita Kamrasyid ( 2012730039 ) Fanny Fadhilatunnisa ( 2012730040 )

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2013

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita junjungkan ke hadirat Nabi Muhammad SAW. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pengajar, fasilitator dan narasumber atas bimbingan dan pendidikan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Laporan ini merupakan hasil diskusi PBL Modul Dasar Sistem Musculoskeletal dari Kelompok 4. Pembahasan di dalamnya kami dapatkan dari, buku-buku text book, diskusi kelompok, diskusi dengan, dan lainnya. Dengan pemahaman berdasarkan pokok bahasan Modul tersebut kami sadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaannya. Demikian yang dapat kami sampaikan, Insya Allah laporan pleno ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi adik-adik kami selanjutnya. Waalaikumsalam Wr. Wb.

Jakarta, 5 Maret 2013

Tim Penulis

TUJUAN PEMBELAJARAN

Dapat memahami dan menjelaskan mekanisme gerak pada exstremitas berserta organ yang terlibat.

SKENARIO ( MODUL DASAR )

Pada saat sholat, kita harus melakukan gerakan Takbir, Sujud, Ruku dan Duduk. Pada saat bekerja menggunakan komputer kita harus menggerakan jari-jari tangan kita. Pada saat jalan-jalan di Mall, kaki dipergunakan untuk bekerja.

Kata / kalimat kunci :


Pada shalat gerakan Takbir, Sujud, Ruku dan Duduk. Menggerakan jari-jari tangan. Kaki dipergunakan untuk berjalan.

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1.

Jelaskan anatomi sendi lutut, tangan dan kaki ? Pada sendi dibagi menjadi 2 sendi exstremitas. Yaitu sendi exstremitas atas dan sendi

exstremitas bawah. Pada sendi exstremitas atas meliputi sendi bahu, sendi siku, sendi radioulnar proksimal dan distal, sendi pergelangan tangan dan sendi tangan dan jari. Pada sendi exstremitas bawah meliputi sendi lutut dan sendi kaki. Sendi exstremitas atas pada bagian tangan, pergelangan tangan dan jari tangan: - Articulatio acromioclavicularis. - Articulatio humeri. - Articulatio humeroradialis. - Articulatio humeroulnaris. - Articulatio radioulnaris proximalis. - Articulatio radiocarpalis. - Articulatio mediocarpalis. - Articulationes carpometacarpales. - Articulationes metacarpophalangeae. - Articulationes interphalangeae manus proximales. - Articulationes interphalangeae manus distales. Sendi exstremitas bawah pada bagian lutut: - Articulatio genus : Articulatio femorotibialis dan Articulatio femoroptenaris. Sendi exstremitas bawah pada bagian kaki dan jari kaki: - Articulatio talocruralis. - Articulatio calcaneocuboidae. - Articulatio subtalaris. - Articulatio talocalcaneonavicularis. - Articulatio cuneonavicularis. - Articulatio cuneocubiodae. - Articulationes intercuneiformes. - Articulatio tarsometatarsalis.

- Articulationes metatarsophalangeae. - Articulationes interphalangeae pedis.

2. Jelaskan anatomi tulang lutut, tangan dan kaki ? A. EKSTREMITAS ATAS Ekstremitas atas disesuaikan untuk memegang dan melakukan berbagai pekerjaan dengan tangan. Terdiri dari 5 bagian : 1) Bahu, menghubungkan antara lengan dan batang tubuh, dengan clavicula dan scapula sebagai intinya 2) Lengan atas, mengubungkan antara antara bahu, dengan humerus sebagai intinya 3) Lengan bawah, menghubungkan antara siku dan pergelangan tangan, dengan ulna dan radius sebagai intinya 4) Pergelangan tangan, menghubungkan lengan bawah dan tangan, dengan carpus sebagai intinya 5) Tangan, dengan metacarpus dan phalanx sebagai intinya CLAVICULA Clavicula menghubungkan lengan atas pada batang tubuh. Bagian dua pertiga medial corpus clavicula berbentuk ccembung ke ventral, sedangkan bagian sepertiga lateral menggepeng dan cekung ke ventral

SCAPULA Scapula terletak pada aspek posterolateral thorax, menutupi costa II sampai costa VII jika dilihat dari penampang poterior.

HUMERUS Humerus bersendi articulatio humeri dengan scapula, dan articulatio cubiti dengan radius.

ULNA RADIUS Radius adalah tulang yang lebih pendek dan terletak lebih ke lateral antara kedua tulang lengan bawah. Ujung proximal radius terdiri dari sebuah kepala yang menyerupai cakram, sebuah leher yang pendek, dan sebuah tuberositas.

CARPUS, METACARPUS, DAN PHALANX Carpus dan kerangka pergelangan tangan terbentuk dari delapan ossa carpi. Terdiri dari 3 tulang besar pada baris proximal dari lateral ke medial yaitu os scaphoideum, os lunatum, dan os triquetrum. Pada baris distal dari lateral ke medial yaitu os trapezium, os trapezoideum, os capitatum, dan os hamatum. Carpus dari sisi ke sisi berwujud cembung di sebelah dorsal dan cekung di sebelah plantar. Metacarpus dan kerangka tangan sejati terbentuk dari lima ossa metacarpi, terletak di antara carpus dengan phalanx jari-jari. Ujung distal atau caput metacarpale bersendi dengan phalanx membentuk buku-buku jari; ujung proximal atau basis metacarpale bersendi dengan ossa carpi. Masing-masing jari tangan terdiri dari 3 phalanx kecuali pollex [digtus primus (I)] yang hanya terdiri dari dua phalanx. Masing-masing phalanx terdiri dari sebuah basis phalangis di ujung proximal, dan sebuah caput phalangis di ujung distal.

B. EKSTREMITAS BAWAH Ekstremitas bawah berfungsi untuk lokomosi, penopangan beban, dan mempertahankan keseimbangan. Terdiri dari 4 bagian : 1) Pelvis, yang terdiri dari os coxae yang menghubungkan kerangka extremitas bawah dengan columna vertebralis 2) Paha, dengan femur yang menghubungkan panggul (pelvis), lutut (genu), dan l dengan talurpatella 3) Tungkai bawah, dengan tibia dan fibula yang menghubungkan lutu dengan ossa tarsi 4) Kaki, dengan ossa tarsi dan ossa metatarsi, dan phalanx yang merupakan ujung distal ekstremitas bawah. OS COXAE Os coxae menghubungkan os sacrum dengan femur dan merupakan penghubung tulang antara batang tubuh dan ekstremitas inferios. Masing-masing os coxae terdiri dari 3 tulang : os illi, os ischii, dan os pubis.

FEMUR Femur merupakan tulang terpanjang dan terberat dalam tubuh. Sewaktu kita berdiri tulang femur meneruskan berat tubuh dari os coxae ke tibia.

TIBIA DAN FIBULA Tibia merupakan penyangga beban proksimal yang bersendi dengan condylus femur dan distal dengan talus. Fibula yang berbentuk ramping terletak posterolateral dari tibia, sebagai tempat melekatnya otot dan sedikir berperan dalam menopang berat tubuh.

OSSA TARSI, OSSA METATARSI, DAN OSSA PHALANGES Ossa Tarsi Ossa tarsi terdiri dari 7 buah tulang : talus, calcaneus, os cuboideum, os naviculare, dan tiga os cuneiforme. - Talus terdiri dari corpus tali, collum tali, dan caput tali - Calcaneus adalah tulang kaki yang paling besar dan paling kuat - Os naviculare terletak antara caput tali dan os cuneiforme - Os cuboideumadalah tulang paling lateral pada baris ossa tarsi distal. - Ketiga os cuneiforme ialah os cuneiforme mediale (I), cuneiforme intermediale (II), cuneiforme laterale (III)

OSSA MATATARSI Ossa metatarsi terdiri dari 5 ossa metatarsalia yang diberi angka mulai dari sisi medial. Masing-masing tulang terdiri dari sebuah basis metatarsalis pada ujung proksimal, corpus metatarsalis, caput metatarsalis pada ujung distal.

PHALANGES Terdiri dari 14 phalanx: jari kaki pertama terdiri dali 2 phalanx (yaitu, phalanx proximalis dan phalanx distalis); dan keempat jari kaki lainnya masing-masing terdiri dari 3 phalanx (yaitu, phalanx proximalis, phalanx medialis, dan phalanx distalis).

3. Jelaskan anatomi otot lutut, tangan dan kaki ?

4. Jelaskan struktur histologi tulang, sendi dan otot ?

Sel Tulang
Osteoblas Osteoblas berperan pada sintesis komponen organik matriks tulang, yang terdiri atas kolagen tipe I, proteoglikan, dan glikoprotein termasuk osteonektin. Deposisi komponen anorganik tulang juga bergantung pada adanya osteoblas aktif. Osteoblas hanya terdapat pada permukaan matriks tulang dan letaknya bersebelahan, yang mirip dengan epitel selapis. Selama sintesis matriks, osteoblas memiliki struktur ultra sel yang secara aktif menyintesis protein untuk dikeluarkan. Osteoblas merupakan sel yang terpolarisasi: komponen matriks disekresi pada permukaan sel, yang menempel pada matriks tulang yang lebih tua, dan menghasilkan lapisan matriks baru (tetapi belum berkapur), yang disebut osteoid, di antara lapisan osteoblas dan tulang yang baru dibentuk. Osteosit Setiap osteoblas secara bertahap dikelilingi oleh produk sekresinya sendiri dan menjadi osteosit yang terselubung sendiri-sendiri dalam ruang yang disebut lakuna. Pada transisi dari osteoblas menjadi osteosit, sel menjulurkan banyak tonjolan sitoplasma panjang, yang juga diselubungi oleh matriks berkapur. Suatu osteosit dan prosessusnya menempati setiap lakuna dan kanalikuli yang menyebar darinya. Prosessus sel yang berdekatan berkontak melalui taut erat, dan molekul lalu lalang melalui struktur tersebut dari sel ke sel. Pertukaran melalui taut erat dapat memberikan nutrisi untuk sebaris yang terdiri atas sekitar 10 sel. Sejumlah pertukaran molekul antara osteosit dan pembuluh darah juga terjadi melalui sejumlah kecil cairan ekstrasel yang berada diantara osteosit dan matriks tulang. Bila dibandingkan dengan osteoblas, osteosit yang pipih dan berbentuk kenari tersebut memiliki sedikit RE kasar dan apparatus golgi serta kromatin inti yang lebih padat. Se-sel ini secara aktif terlibat dalam mempertahankan matriks tulang, dan kematiannya diikuti oleh responsi matriks tersebut. Osteoklas

Osteoklas adalah sel motil bercabang yang sangat besar dengan inti multipel. Ukuran yang besar dan inti yang multipel pada osteoklas terjadi karena asalnya dari penggabungan sel yang berasal dari sumsum tulang. Di area terjadinya resorpsi tulang, osteoklas terjadi di dalam lekukkan atau kriptus yang terbentuk akibat kerja enzim pada matriks, yang dikenal sebagai resorption bays (dulu disebut lakuna Howship). Pada osteoklas yang aktif, permukaan yang menghadap matriks tulang terlipat secara iregular, yang membentuk batas bergelombang (ruffled border). Osteoklas menyekresi kolagenase dan enzim lain dan proton pompa ke dalam kantong subselular tersebut, yang menciptakan lingkungan yang asam untuk melarutkan hidroksiapatit dan pencernaan kolagen setempat. Aktivitas osteoklas dikendalikan oleh faktor pensinyal setempat dan hormon. Osteoklas memiliki reseptor untuk kalsitonin, yakni suatu hormon tiroid, tetapi bukan untuk hormon paratiroid. Osteoblas yang diaktifkan oleh PHT akan memproduksi sitokin yang disebut faktor perangsang osteoklas. Jadi, aktivitas kedua sel tersebut terkoordinasikan dan keduanya penting pada remodeling tulang.

Sendi
Sendi adalah daerah tulang yang ditutupi dan dikelilingi oleh jaringan ikat yang menahan tulang dan menentukan jenis dan derajat pergerakkan diantarannya. Sendi dapat digolongkan sebagai diartrosis, yang memungkinkan pergerakkan tulang secara bebas, dan sinartrosis, dengan sedikit pergerakkan yang dapat dilakukan atau tidak sama sekali. Terdapat tiga jenis sinartrosis, berdasarkan jenis jaringan yang memisahkan permukaan tulang. Sinostosis, tulang disatukan oleh jaringan tulang dan tidak ada gerakkan yang dapat terjadi. Pada orang dewasa yang lebih tua, sinostosis menyatukan tualng-tulang tengkorak, sedangan pada anak dan remaja, dipersatukan oleh jaringan ikat padat. Sinkondrosis, tulang disatukan oleh tulang rawan hialin. Lempeng epifsis pada tulang yang sedang tumbuh adalah salah satu contohnya, dan pada orang dewasa, sinkondrosis menyatukan iga pertama pada sternum dengan sedikit pergerakkan. Sindesmosis, yaitu tulang-tulang yang disatukan oleh suatu ligamen interoseus jaringan ikat padat atau fibrokartilago dengan pergerakkkan yang sangat terbatas.

Diartrosis adalah sendi yang umumnya menyatukan tulang-tulang panjang dan memiliki mobilitas besar, seperti sendi siku dan lutut. Pada diartrosis, ligamen atau suatu simpai jaringan ikat mempertahankan susunan tulang yang benar. Simpai membungkus sebuah rongga sendi tertutup yang mengandung cairan sinovia, yaitu cairan kental, transparan, tanpa warna. Rongga sendi tidak dilapisi oleh epitel, tetapi oleh jaringan ikat khusus yang disebut membran membran sinovia yang menjulurkan lipatan dan vili ke dalam rongga tersebut dan menyekresikan cairan sinovia pelumas. Cairan sinovia berasal dari plasma darah, tetapi dengan konsentrasi asam hialuroat yang tinggi, yang dihasilkan oleh selsel membran sinovia.

Otot
Jaringan otot terdiri atas sel-sel yang berdiferensiasi untuk pengggunaan optimal sifat universal sel yang disebut kontraksi sel. Mikrofilamen dan protein terkait bersama-sama menghasilkan daya yang diperlukan untuk kontraksi sel, yang menghasilkan gerakkan dalam organ tertentu dan tubuh secara keseluruhan. Tiga jenis jaringan otot dapat dibedakan berdasarkan ciri morfologis dan fungsional dan struktur setiap jenis jaringan otot disesuaikan dengan peran fisiologisnya. Otot rangka terdiri atas berkas-berkas sel multinuklean dan silindris yang sangat panjang, yang memiliki garis-garis melintang (lurik). Kontraksi cepat, kuat, dan biasanya dipengaruhi kehendak. Otot jantung memiliki gars melintang dan terdiri atas sel-sel panjang yang bercabang, yang terletak paralel satu sama lain. Ditempat kontak ujung ke ujung terdapat discusintercalaris, suatu struktur yang hanya terdapat pada otot jantung. Kontraksi otot jantung bersifat involunter, giat, dan ritmis. Otot polos terdiri atas kumpulan sel-sel fusiform yang idak bergaris bila diamati dengan mikroskop cahaya. Kontraksinya lambat dan tidak dibawah kendali volunter.

5. Jelaskan struktur fisiologi tulang, sendi dan otot ? TULANG Fungsi fungsi tulang : Formasi rangka : tulang tulang membentuk rangka tubuh yang menentukan bentuk dan ukuran tubuh. Tulang tulang menyokong struktur struktur tubuh yang lain.

Formasi sendi sendi : tulang tulang yang bertetangga membentuk persendia atau sendi sendi yang bergerak, tidak bergerak, atau sedikit bergerak bergeak tergantung dari kebutuhan kebutuhan fungsionil. Sendi sendi yang bergerak menghasilkan macam macam pergerakkan. Perlekatan otot otot : tulang - tulang menyediakan permukaannya untuk tempat lekat otot otot, tendo tendo dan ligamentum ligamentum. Otot otot untuk melaksanakan pekerjaannya yang layak membutuhkan sebuah tempat lekat yang kuat, yang disediakan oleh tulang tulang Kerja sebagai pengungkit : tulang dicadangkan sebagai pengungkit untuk bermacam macam aktivitas selama pergerakan Proteksi : tulang tulang membentuk rongga rongga yang mengandung dan melindungi stuktur struktur yang halus seperti otak, medulla spinalis, jantung, paru paru, dll. Haemoposis : sumsum tulang merupaka tempat pembentukkan sel sel darah Fungsi fungsi imunologis : limfosit B dan makrofag makrofag dibentuk dalam sistem retikuloendothelial sumsum tulang. Limfosit B diubah menjadi sel sel plasma membentuk antibodi antibodi guna keperluan kekebalan kimiawi, sedangkan makrofag makrofag merupakan fagositik. Penyimpanan kalsium : tulang tulang mengandung 97% kalsium yang terdapat di tubuh baik dalam bentuk anorganik maupun garam garam terutama kalsium fosfat. Selain itu sejumlah besar fosfor juga disimpan. Kalsium dilepaskan ke darah bila dibutuhkan.

Jenis jenis tulang (klasifikasi tulang tulang) Berdasarkan morfologi / bentuk tulang : 1. Tulang panjang : tulang tulang utama dari anggota badan. Contoh : humerus, femur, klavikula, dll 2. Tulang pendek : merupakan tulang tulang yang lebih kecil yang umumnya tidak ada perbedaan yang menyolok antara ukuran panjang dan lebar. Berbentuk seperti kubus, seperti paku (kuneiforme), seperti kapal (navikulare,skapoidea), atau berbentuk bulat. Contoh : ossa karpalia dari tangan, ossa tarsalia dari kaki 3. Tulang pipih Contoh : tis iga, skapula, panggul, kepala

4. Tulang irregular Contoh : vertebrae, tulang muka

Berdasarkan jenis penulangannya : 1. Tulang tulang dermal atau membranosa : jaringan tulang (proses penulangan) terjadi dalam membran Contoh : tulang tulang di bagian dalam tengkorak, tulang tulang muka, klavikula 2. Tulang tulang endokhonral atau kartilaginosa : pertama pertama semua corak mesensimal dirubah menjadi corak tulang rawan oleh proses khondrifikasi dan selanjutnya penulangan terjadi dalam corak kartilaginosa.

OSIFIKASI Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari tulang rawan (kartilago). Ada dua jenis osifikasi yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. Tulang keras dapat terbentuk baik melalui proses osifikasi intamembran, osifikasi endokondral atau kombinasi keduanya. 1. Osifikasi intra membran berasal dari mesenkim yang merupakan cikal bakal dari tulang. Pada proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga yaitu ektoderm, medoderm, dan endoderm. Mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembran. 2. Osifikasi endokondral adalah pergantian tulang rawan menjadi tulang keras selama proses pertumbuhan. Proses osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang manusia. Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul dibagian tengah dari tulang rawan yang disebut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang. 3. Sebagian besar tulang juga dapat terbentuk dari gabungan osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. pada proses ini sel mesenkim berkembang menjadi kondroblast yang aktif membelah. sel-sel kondroblas yang besar mensekresikan matriks yang

berupa kondrin. kondroblas berubah menjadi osteoblas yang menghasilkan osteosit dan menghasilkan mineral untuk membentuk matriks tulang.

Tulang keras dewasa merupakan jaringan hidup yang tersusun atas komponen organik dan komponen mineral. Komponen organik terdiri atas protein berupa serabut kolagen, matriks ekstraseluler dan fibroblast, dengan sel-sel hidup yang menghasilkan kolagen dan matriks. komponen mineral tersusun atas kalsium karbonat yang memberikan kekuatan dan kekakuan pada tulang. Selama kehidupan individu, osteoblas terus mensekresikan mineral, sedangkan osteoklast terus mengabsorb mineral. pasien rawat inap dan astronot, tulangnya serikali rapuh disebabkan proses reabsorbsi oleh osteoklast lebih cepat dibandingkan proses sekresi oleh osteoblast. Tulang-tulang orang yang telah berumur rapuh disebabkan komponen mineral dalam tulang tersebut mulai menurun produksinya

OTOT Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit.

Struktur Otot 1. Serabut otot (sel-sel) dirancang untuk berkontraksi, memendek, dan menghasilkan gerakan. 2. Otot rangka tersusun atas ribuan serabut otot. Berbagai gerakan membutuhkan kontraksi sejumlah serabut otot pada sebuah otot. 3. Tendon melekatkan otot pada tulang; origo adalah tulang yang lebih stasioner, dan inersio adalah tulang yang lebih bergerak. Tendon bersatu dengan fascia otot dan periosteum tulang; semua tersusun atas jaringan ikat fibrosa.

Fungsi sistem muskuler/otot : 1. Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh. 2. Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan

mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi. 3. Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas untuk mepertahankan suhu tubuh normal.

Ciri-ciri sistem muskuler/otot : 1. Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak melibatkan pemendekan otot. 2. Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf. 3. Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang otot saat rileks. 4. Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau meregang.

Susunan otot 1. Otot Antagonis Otot otot antagonis memiliki fungsi yang berlawanan. Otot akan tertarik ketika berkontraksi, tetapi tidak mengeluarkan tenaga saat relaksasi dan tidak dapat mendorong. Ketika otot menarik tulang ke suatu arah, otot yang lain diperlukan untuk menarik otot ke arah lain. 2. Otot Sinergis Otot sinergis memiliki fungsi yang sama dan berfungsi sebagai penggerak utama, bergantung pada posisi tulang yang harus digerakkan.

Pengindraan Otot (Mengetahui posisi otot kita tanpa melihatnya) 1. Memungkinkan kita melakukan aktivitas sehari hari tanpa perlu berkonsentrasi pada posisi otot.

2. Reseptor regang (proprioreseptor) pada otot merespons peregangan dan menghasilkan impuls yang diinterpretasikan oleh otak sebagai gambaran mental posisi otot kita. Lobus parietalis : pengindraan otot sadar. Serebelum : pengindraan otot tak sadar yang digunakan untuk meningkatkan koordinasi.

Sumber Energi Untuk Kontraksi Otot 1. ATP adalah sumber langsung. ATP disimpan di otot hanya dalam waktu beberapa detik. 2. Kreatin fosfat adalah sumber energi kedua; dipecah menjadi kreatin + fosfat + energi. Energi tersebut digunakan untuk menyintesis lebih banyak ATP. 3. Glikogen merupakan sumber energi yang paling banyak dan mula mula akan dipecah menjadi glukosa. Glukosa kemudian dipecah dalam proses respirasi sel.

SENDI Sendi adalah tempat di mana dua tulang atau lebih membentuk persendian. Sendi memungkinkan fleksibilitas dan gerakan rangka serta memfasilitasi pelekatan di antara tulang. 1. Sendi Fibrosa Contoh : sendi antara tengkorak, sutura. 2. Sendi Kartilago Contoh : sendi di antara vertebra, yakni diskus intervertebra dan simfisis pubis 3. Sendi Sinovial Jenis Sendi Sinovial: Sendi lesung Sendi engsel Sendi selongsor Sendi putar Sendi kondiloid Sendi pelana Sendi Ekstremitas Atas :

Sendi bahu Sendi siku Sendi radio-ulnar proksimal dan distal Sendi pergelangan tangan Sendi tangan dan jari Sendi Ekstremitas Bawah Sendi lutut Sendi kaki dan ibu jari kaki

6. Jelaskan lingkup gerak yang terdapat pada sendi lutut, tangan dan kaki ? Lingkup gerak sendi-sendi exstremitas atas: - Sendi bahu gerakannya meliputi gerakan fleksi, ekstensi, aduksi, abduksi, rotasi interna, dan sirkumduksi. - Sendi siku gerakannya meliputi gerakan ekstensi dan fleksi. - Sendi radio-ulnar proksimal dan distal meliputi gerakan pronasi dan supinasi. - Sendi pergelangan tangan gerakannya meliputi gerakan fleksi, ekstensi, abduksi dan aduksi pergelangan tangan. - Sendi tangan dan jari gerakannya meliputi gerakan ekstensi, fleksi dan oposisi ibu jari.

Lingkup gerak sendi-sendi exstremitas bawah: - Sendi lutut gerakannya meliputi gerakan anversi dan eversi antara tarsal dan bukan di sendi lutut. - Sendi kaki dan ibu jari kaki gerakannya meliputi gerakan tungkai dan tendon. Gerakan ini meliputi dorsi-fleksi dan plantar-fleksi.

7. Jelaskan topografi innervasi exstremitas beserta contohnya ?


EKSTREMITAS ATAS

Innervasi ekstremitas atas berasal dari Plexus brachialis. Plexus brachialis dibnetuk oleh Rr. Anteriores saraf spinal segmen medula spinalis servikal bawah dan torakal atas (C5T1). Awalnya Rr. Anteriores bersatu untuk membentuk tiga trunkus (trunci) yang kemudian tersusun kembali setinggi clavicula membentuk tiga fasikulus (fasiculi). Fasikulus ini diberi nama sesuai dengan posisinya terhadap A. axilaris menjadi fasulikus lateral, medial, dan

posterior. Serabut saraf dari C5 dan C6 bergabung menjadi trinkus superior, dari C7 menjadi trunkus medius dan dari C8 sampai T1 membentuk trunkus inferior. Bagian dorsal ketiga trunkus tersebut membentuk fasikulus posterior. Bagian ventral trunkus superior dan trunkus medius memanjang dan membentuk fasikulus lateral, bagian ventral trunkus inferior memanjang dan menjadi fasikulus medial. Plexus brachialis dibagi menjadi 2 topografi : Pars supraclavicularis yang terdiri dari trunkus atau ramus anterior saraf spinalis, contoh : N. dorsalis scapulae. Dan Pars infraclavicularis yang terdiri dari fasikulus, contoh : N. axilaris. Semua saraf pars infraclavicularis dari plexus brachialis berperan pada inervasi sensorik bahu dan lengan. Bagian laterla bahu diinervasi oleh N. axilaris. Sisi lateral dan dorsal lengan atas, sisi dorsal lengan bawah dan 2 jari radial sisi dorsal dinervasi oleh N. radialis. N. musculocutaneus berperan dalam inervasi sensorik pada bagian lateral lengan bawah. N. cutaneus brachii medialis dan N. cutaneus antebrachii medialis menginervasi sisi medial lengan. N. medianus (3 jari radial sisi palmar) dan N ulnaris (2 jari ulnar sisi palmar) mempersarafi tangan.

EKSTREMITAS BAWAH Ekstremitas bawah dipersarafi oleh lumbosacralis. Plexus tersebut terdiri atas Rr. Anteriores nervi spinales yang berasal dari medulla spinalis segmen lumbalis, sacralis, dan coggygealis dan bergabung membentuk plexus lumbalis (T12-L4) dan plexus sacralis (L4L5, Co1). Segmen S4-Co1 juga disebut seagai plexus coccygeus. Kedua plexus dihubungkan oleh truncus lumbosacralis yang membawa serabut-serabut saraf dari segmen medulla spinalis L4, L5 dari plexus lumbalis menuju pelvis minor. Saraf-saraf plexus lumbalis yang paling penting fungsinya antara lain N. femoralis dan N. obturotorius. N. femoralis memberikan persarafan motorik bagi kelompok otot ventral pinggul dan paha (fleksor di pinggul dan ekstensor di lutut) dan persarafan sensorik pada sisi ventral paha dan ventromedial tunkai. N. obturotorius membawa serabut-serabut motorik menuju otototo adduktor dan serabut-serabut sensorik emuju bagian medial paha. Cabang plexus sacralis yang trkuat dan terpanjang adalah nervus ishiadicus. Dengan kedua cabangnya (N. tibialis dan N. fibularis), N. ischiadicus memberi persyarafan motork bagi otot-otot hamstring (ekstensor di pinggul dan pleksor di lutut) dan terhadap semua otot tungkai dan kaki serta

persyrafan sensorrik di betis dan kaki. Nn. Glutei superior et inferior memprsyarafi otototot di regio glutealis yang mewakili otot-otot ekstensor, rotator dan abduktor utama pangkal paha. N. pudendus memberi persyarafan motorik bagi otot-otot regio perinealis dann perstyarafan sensorik bagi genitalia eksterna. Otot-otot dilantai panggul di persyarafi olreh cabang langsung syaraf-syaraf plexus lumbalis (T12-L4) berjalan ke ventral articulatio coxae dan mempersyarafi bagian inferios dinding antero lateral abdomen dan sisi ventral paha. Cabang-cabang plexus sacralis berjalan ke dorsal articulatio coxae. Cabangini mempersyarafi sisi posterior paha, sebagian besar tungkai dan keseluruhan kaki

8.

Jelaskan organ apa saja yang berperan pada saat : a.) Shalat. b.) Menggunakan komputer. c.) Jalan-jalan Mall.
Takbir

Takbir Otot : m.deltoideus (M.1) , m.biceps brachi (M.2), m.triceps brachi (M.3) Sendi : diartrosis Sendi engsel : Art.Cubiti (S.1) ; sendi Peluru: Art.Humeri (S.2), Art.Radiocarpalis (S.3) Tulang : Clavicula , scapula , carpal , metacarpal , digitorum

Ruku Otot : M.Deltoideus, musculorum flexorum , m.iliacus , m.tensor fasciae latae , m.gluteus medius Sendi : diartrosis (sendi peluru , sendi sendi pelana) , amfiartosis ( sendi simfisis) Tulang : clavicula , karpal , metacarpal , digitorum , coxae

Sujud Otot : m.deltoideus, m.biceps brachii, m.triceps brachii , m.flexor digitorum superficialis , m. iliacus , m.semimembranosus , m.gastrocnemius , m.extensor hallucis

Sendi sendi peluru: Art.humerii, Art. Coxae sendi pelana: Art.Carpometacarpalis sendi simfisis pubis Tulang : Clavicula, Karpal, Metacarpal, digitorum, coxae

Duduk Otot : m.iliacus , m.tensor fasciae latae , m.semimembranosus , m.gastrocnemius , m.extensor hallucis longus Sendi : diartrosis sendi luncur : sendi engsel : Art. genus Tulang : coxae , patella , tarsi , metatarsi , digitorum

Mengetik Otot : Mm. lumbricales I-IV (M.1) Sendi Sendi pelana : Art. Carpometacarpalis pollicis (S.1) Sendi peluru : Art. Metacarpophalangeae(S.2) Sendi engsel : Art. Interphalangeae manus(S.3) Tulang : Os. phalanx (T.1) dan Os Metacarpi (T.2)

Berjalan Otot lengan M. Trapezius M. Triceps brachi M. Biceps brachi M pronator teres

Otot paha Tractus iliolotibialis M.biceps femoris, caput longum M. Semimembranosus

M. Biceps femoris, caput breve M. Gastrocnemius, caput laterale Caput fibulae

Otot kaki

Malleolus lateralis Malleolus medialis Vagina tendinis musculi tibialis anterioris


Vagina tendinis musculi extensoris hallucis longi


Otot telapak kaki Mm. Lumbricales, pedis IV-I M. Adductor hallucus, caput transversum M. Flexor hallucus, caput transversum M.flexor hallucus, brevis

Otot tungkai Articulation coxae Articulation genus -articulation femoropatellaris -articulation meniscofemorallis -articulation meniscotibialis Tarsus, ossa tarsi Metatarsus ossa metatarsi Digiti pedis, ossa digitorum -Phalanx proximalis -Phalanx mediali -Phalanx distalis

Manfaat takbir dalam shalat Otot dapat menjadi kuat, berkembang, bertambah elastisitasnya, karena adanya pengulangan di dalam melakukan mengangkat kedua tangan. Gerakan mengangkat kedua tangan di dalam shalat dapat memperkuat otot otot tangan, dada,dan kedua telapak tangan. Dapat menambah keelastisitasan sendi sendi yang bekerja, yaitu sendi bahu, sendi siku, dan sendi telapak tangan.Mengulang ngulang mengangkat kedua tangan bisa membantu memperbaiki tubuh dalam jaringan pengikat bahu

dan tubuh yang paling atas. Gerakan ini sebagai perlindungan dan pengobatan begi postur ttubuh yang rusak.

Manfaat gerakan ruku dalam shalat Apabila orang shalat itu melakukan gerakan ruku minimal sebanyak 17 kali dalam sehari, tetapi hanya pada rakaat yang terkandung di dalam shalat fardhu yang lima waktu saja tanpa sunnah, maka karena adanya pengulangan pada gerakan ini dengan kata lain latihan olahraga (condong membungkuk kedepan) maka pada saat itu akan dia peroleh manfaat fisik yang banyak sekali dan sangat penting. Memperkuat otot otot dan sendi yang bekerja Didalam gerakan ruku terdapat sejumlah besar otot otot yang bekerjasama untuk merealisasikan gerakan itu, seperti otot dua bahu, dua tangan, leher dan lain sebagainya. Sehingga otot otot tersebut menjadi kuat dan dapat memperbaiki otot otot yang menyusut. Untuk memperkuat atau memperbesar ukuran otot adalah harus menyibukkan sebagaimana seseorang yang melakukan olahraga untuk membentuk tubuhnya. Atau seperti seseorang yang melakukan kebiasaan latihan olahraga di mana dia melakukan satu latihan yang menyerupai ruku di dalam shalat. Adapun dalam gerakan yang bangun dari ruku, adapula otot otot lain yang dapat merealisasikan gerakan ini. Terutama otot otot tulang punggung yang berdekatan dengan tulang belakang. Otot ini dinamakan dengan gumpalan otot otot punggung tulang ekor. Menambah elastitas tulang belakang dan memperkuatnya. Pada saat orang shalat mencondongkan badan kedepan di dalam gerakan ruku, maka tulang belakang akan membentang dan tulang tulangnya saling menjauh, sehingga dapat membantu elastisitas gerakannya. Karena tulang belakang akan bertambah panjangnya beberapa sentimeter dalam ruku dibandingkan panjang waktu berdiri. Elastisitas tulang belakang dan elastisitas gerakan tulang tulangnya adalah sangat penting sekali bagi kesehatan tubuh manusia. Menstimulasi kerja paru paru dan menambah fleksibilitas dada Ruku dapat membantu menambah fleksibilitas dada dan menstimulasi kerja paru paru, dan menolak udara kotor darinya. Semua udara kotor itu tidak akan keluar kecuali dengan pengeluaran napas panjang yang dipaksa sama seperti yang dilakukan oleh olahragawan untuk membebaskan diri keletihan. Dalam keadaan ruku kita mendapati bahwa orang shalat sekalipun tidak memperdulikannya yang mengeluaran napas panjang yang dipaksa adalah penting bagi sistem pernapasan. Ini terjadi ketika dia mencondongkan tubuhnya ke depan untuk ruku. Pada saat itulah, isi perut akan tertekan atas otot selaput tipis yang megarah ke bagian atas menuju dada, sehingga

peran otot tersebut dapat menekan paru paru. Jika itu sudah terjadi, maka dari situlah akan menimbulkan pengeluaran napas panjang dan dipaksa yang dapat mengeluarkan semua udara kotor yang tertinggal di dalam paru - paru, supaya udara baru yang penuh dengan oksigen dan bagus untuk kehidupan tubuh dapat menempati tempatnya. Menstimulasikan kerja sistem pencernaan Manfaat ruku dalam shalat juga dapat mempengauhi organ organ sistem pencernaan dan menstimulasikan kerjanya, sehingga membantu proses pencernaan.Karena pada saat

mencondongkan badan kedepan pada waktu ruku,perut besar dan usus bersentuh, maka gerakan itu menjalar pada keduanya dan mulailah sistem tersebut bekerja. Ruku adalah suatu perlindungan dari sulitnya pencernaan dan juga suatu pengobatan untuknya, sehingga ia dapat mencegah timbulnya penyakit sulit pencernaan. Menyuplai kepala dan otak dengan darah Ketika orang shalat mencondongkan badannya ke depan di dalam ruku, maka darah akan mengalir menuju kepala. Setelah itu, baru menyuplai otak dengan darah.

Manfaat sujud saat shalat Menyuplai kepla dan otak dengan darah Manfaat sujud adalah memperbaiki sirkulasi darah dan peredaran darah ke kepala secara khusus. Cara sujud kepala lebih rendah dari pada jantung dapat memberikan aliran darah ke pembuluh darah arteri dengan lebih mudah menuju ke kepala dan otak karena adanya dorongan faktor daya tarik. Yaitu suatu jenis dari pembersihan otak, sehingga pembuluh pembuluh arteri otak lebih elastis daripada yang lainnya. Karena ia menyebabkan darah datang padanya. Dengan demikian dinding dinding pembuluh darah arteri menjadi lebih tebal dan luas karena ia menahan tekanan lebih banyak yang datang kepadanya. Inilah yang membuat dinding dindingnya menjadi elastis dan kuat, sehimgga dapat mencegah kekeringan dan pengerasan dinding dinding tersebut. Dengan sebab itulah sujud bisa menjaga kontinuitas keelastisitasan jeringan yang terkanung didalam dinding dinding pembuluh darah otak. Mejaga kelenturan tulang belakang Cara sujud dapat menjamin tulang belakang fleksibel secara terus menerus dan dapat mencegah kekeringan didalamnya. Selain itu, ia juga dapat mencegah tekanan terhadap tulang tulang belakang antara yang satu dnegan yang lainnya, sehingga dapat meminimalisasi terserangnya tulang rawan dari bahaya tergelincir dalam jumlah yang cukup besar.

Menstimulasi kerja paru paru dan menambah elastisitas dada. Paru paru pada waktu bernapas biasanya bagian permukaan tidak dapat membuang semua udara kotor, tetapi satu bagian dari udara yang penuh dengan gas arang (karbondioksida) ini tinggal di paru paru. Udara kotor ini tidak akan keluar dari paru paru kecuali dengan mengeluarkan napas panjang yang dipaksa.Tujuannya adalah untuk menghindari keletihan kemudian mereka mengiringi pengeluaran napas panjang yang dipaksa dengan menarik napas dalam dalam yang dapat memberikan mereka vitalitas, keaktifan, dan mereka bisa mengganti udara kotor dengan udara bersih yang penuh dengan oksigen. Menstimulasi sistem pencernaan Salah satu manfaat sujud yang penting juga adalah mempengaruhi organ organ sistem pencernaan dan menstimulasi kerjanya. Pada saat sujud, maka perut besar dan usus tersentuh, serta otot otot dinding perut bagian depan mengerut. Kerutan kerutan inilah yang mendorong organ organ sistem pencernaan bergerak dan bekerja serta mendorongnya melaksanakan fungsinya.Selain itu, sujud juga bisa membantu menyembuhkan berbagai penyakit perut besar yang mengembalikan kesantaian perut dan berhenti menggerakan darah didalamnya. Dan juga bemanfaat di dalam melawan sembelit.

Manfaat berjalan Meningkatkan kekuatan otot dan ketahanan otot. Berjalan bagus untuk kesehatan jantung Kegiatan ini meningkatkan sirkulasi darah dan meningkatkan fungsi kardiovaskuler Memperkuat tulang Berjalan sekitar 30 menit dapat meningkatkan kepadatan massa tulang dan memperlambat penurunan massa tulang kaki

9. Jelaskan mekanisme kerja sistem alat gerak tubuh manusia ? Seperti kita ketahui, bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Manusia akan bergerak bila ada implus atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuh.

Disini alat-alat gerak yang digunakan manusia ada dua yaitu alat gerak pasif yaitu berupa tulang dan alat gerak aktif yaitu berupa otot. Kedua alat gerak ini akan berkerjasama dalam melakukan pergerakkan sehingga membentuk suatu sistem yang biasa disebut sistem gerak. Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkan sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakkan sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai perannan yang besar dalam sistem gerak manusia. Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak. Dengan menggerakkan komponen intrasel tertentu, sel otot akan menghasilkan tegangan dan memendek yaitu kontraksi. Melalui kemampuan berkontraksinya yang berkembang sempurna, kelompok sel otot yang bekerjasama dalam suatu otot dapat menghasilkan gerakkan dan melakukan kerja. Kontraksi terkontrol memungkinkan terjadinya gerakkan, misalnya berjalan, melambaikan tangan dan semua gerakkan-gerakkan yang biasa kita lakukan.

10. -

Jelaskan peran berbagai zat gizi dan substrat kimia yang terdapat pada tulang,

otot dan sendi ? Tulang. Kalsium Cadangan kalsium ini terdapat pada bagian ujung tulang panjang dalam bentuk kristal yang dinamakan trabekula dan kalsium berperan sebagai pembentuk struktur tulang. Di dalam tulang kalsium terdapat dalam bentuk hidroksiapatit, suatu struktur kristal yang terdiri dari kalsium fosfat dan dikelilingi matrik organik protein kologen yang berperan memberikan kekuatan dan kekakuan pada tulang. Kalsium berperan sebagai memperkuat tulang, mudah bengkok dan tidak mudah rapuh.

Zat kapur dan zat kolagen Berperan sebagai pembuat tulang rawan mempunyai sifat lentur dan elastis.

Zat kapur dan zat fosfor Berperan membuat tulang keras menjadi keras dan tidak lentur.

Otot. Miosin Suatu famili protein, dengan paling sedikit 12 kelas yang telah diidentifikasi dalam gerom manusia. Miosin I ( suatu spesies monomer yang berkaitan dengan membran sel) berfungsi sebagai penghubung antara mikrofilamen dan membran sel di lokasi tertentu. Membentuk filamen tebal. Molekul miosin terdiri dari dua sub unit identik berbentuk stik golf dengan ekor saling berpilin dan kepala globular, yang masingmasing mengandung tempat pengikatan aktin dan tempat ATPse miosin, menonjol keluar salah satu ujung. Filamen tebal terbuat dari molekul-molekul miosin yang terletak memanjang sejajar satu sama lain.

Aktin Membentuk 25% protein otot berdasarkan berat, pada kekuatan ionik fisiologis dan dengan keberadaan mg2+, G aktin mengalami polimerisasisecara nonkovalen untuk membentuk filamen heliks ganda tak larut yang disebut F aktin membentuk filamen tipis (molekul-molekul komponen struktural tipis adalah dua rantai aktin bulat yang saling berpilin molekul troponin [yang terdiri dari 3 sub unit 3 bulat kecil] dan molekul tropomiosin yang berbentuk seperti benang tersusun membentuk suatu pita yang terletak di sepanjang alur heliks aktin dan secara fisik menutupi tempat pengikatan di molekul aktin untuk melekatnya jembatan silang miosin).

DAFTAR PUSTAKA

Agur, Anne M.R. dan Moore, Keith L. 2002. Anatomi Klinis Dasar. Hepokrates Angriani, Rida dan Nurachmah, Elly. 2010. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Salemba Medika Bajpai, R.N Dr, M.S. 1991.Osteologi Tubuh Manusia. Binarupa Aksara Ganong WF. 2002.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed.20, EGC Guyton Ac, Hall JE. 1996. Textbook of Medical Physiology. Pennsylvania: WB Saunders Company Mescher, Anthony L. 2002. Histologi Dasar JUNQUEIRA Teks & Atlas. Ed. 20, EGC Paulsen, F. dan Waschke. 2002. SOBOTTA Atlas Anatomi Manusia. Ed.23, EGC Sherwood L. 2002. Human Physiology From Cel to System. 2nd ed. Thompson Publishing Inc Sloan, ete. 2004. Anatomi dan Fisiologi. Buku Kedokteran

You might also like